Articles
214 Documents
Analisis Gender terhadap Peran Perempuan Perajin Batik Gumelem dalam Pelestarian Warisan Budaya dan Pemenuhan Ekonomi Keluarga
Ardhanariswari, Riris;
Marwah, Sofa
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak Vol 13 No 1 (2018)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Purwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1367.157 KB)
Studi ini bertujuan melakukan analisis gender terhadapketerlibatan perempuan perajin batik dalam menjaga warisan budaya serta peran pentingnya sebagai pencari nafkah dalam keluarga. Sebagai pekerjainformal, mereka bekerja dalam mekanisme putting out-system yang longggarsehingga hak-hak sebagai tenaga kerja terabaikan. Penelitian gender inimenggunakan teknik analisis Harvard untuk mengkaji aspek akses, kontrol,serta manfaat terkait peran perempuan perajin batik dalam sektor domestikrumah tangga dan produksi batik. Hasil studi menunjukkan bahwa dalamsektor domestik perempuan mengerjakan hampir semua urusan domestik darimenyiapkan makanan sampai mengurus anak. Dalam hal ini, peran sebagaipencari nafkah tidak menghilangkan pekerjaan dalam ruang domestiknya. Disisi lain, perempuan dalam memproduksi batik memiliki akses, kontrol danmanfaat yang terbatas mengingat keterbatasan perempuan dalam aksesmodal, upah dari juragan yang kurang layak, waktu kerja yang tidak terkontrol,serta akses jaringan dan pemasaran yang rendah. Di samping itu, aspekgender dalam ketenagakerjaan telah menempatkan perempuan perajin batiksebagai pekerja yang mengalami subordinasi dan marginalisasi. Pekerjaanperempuan dalam membatik dianggap bukan pekerjaan utama sehingga hakhak mereka terabaikan. Mereka juga mengalami pemiskinan ekonomi karenaupah yang tidak pernah naik serta ancaman dari produksi batik cap
Pendidikan Anak dalam Keluarga
Setiani, Riris Eka
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak Vol 13 No 1 (2018)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Purwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1367.361 KB)
Dalam sistem pendidikan nasional keluarga diberi tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai fundamental dalam rangka terwujudnya sosok kepribadian anak yang tangguh sehingga mampu menjalin interaksi positif dengan lingkungannya dengan memperhatikan nilai-nilai dan norma yang berlaku. Melalui penanaman nilai-nilai dasar ini dharapkan pula anak dapat berpartisipasi di dalam mendukung kehidupan masyarakat dan bangsa. Ada beberapa jenis pendidikan yang perlu diberikan pada anak dalam keluarga. Anak jika diperhatikan dengan baik harus diberikan bermacam-macam kemampuan kegiatan di dalam rumah tangga agar terjadi transformasi nilai-nilai yang beraneka ragam. Selain itu dalam keluarga telah dipelajari pengetahuan dasar, keterampilan, aspek-aspek kerohanian serta kepribadian dasar yang dapat dikembangkan lebih jauh dalam lingkungan sekolah dan lingkungan kerja dan dalam lingkungan hidup lain dalam masyarakat. Keluarga sebagai lingkungan hidup pertama dan utama bagi anak. Dalam keluarga anak mendapat rangsngan, hambatan serta pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya baik perkembangan psikologinya maupun jiwanya. Sebagai madrasah pertama anak pertama kali mengenal lingkungan sosialnya adalah lingkungan keluarga. Kemudian keluarga sebagai madrasah yang utama maksudnya adalah keluarga menjadi pembawa pengaruh kuat terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Tipe Wacana dan Kritik Feminisme pada Gambar Ilustrasi Perempuan dalam Bak Truk di Daerah Pantai Utara Jawa
Sunahrowi, Sunahrowi
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak Vol 13 No 1 (2018)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Purwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1367.262 KB)
Penelitian ini memilih objek material gambar dan kalimatyang cocok. Gambar dan ucapan yang menyertainya terbatas padagambar yang ada di truk. Pengambilan data dilakukan melalui gambaracak dan terbatas. Pembatasan data dilakukan agar penelitian ini dapatdiselesaikan tepat waktu serta keterbatasan yang diberlakukan olehinstitusi. memiliki tujuan jangka panjang dan spesifik. Tujuan jangkapanjang adalah dalam bentuk peta jalan penelitian berdasarkan budayadan ilmu semiologi (semiotik) dan peningkatan kualitas publikasi sebagaipeneliti. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jeniswacana dan kritik feminisme yang terkandung dalam gambar perempuandi truk. Kedua tujuan ini diharapkan berkontribusi bagi individu sebagaipeneliti dan Universitas Negeri Semarang. Metodologi yang digunakandalam penelitian unggulan ini adalah metode deskriptif analitis. Metodeini bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan beberapa langkahkerja (mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis, danmenafsirkan data). Langkah penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahapobservasi dan studi pendahuluan, tahap pengumpulan dan analisis data,dan tahap pelaporan, seminar hasil, dan publikasi jurnal ilmiah. Hasilpenelitian ini berupa beberapa jenis wacana, antara lain; (1) perempuansebagai objek, (2) perempuan sebagai narasi tunggal, dan (3) perempuandan gender. Ketiga jenis ini berbanding lurus dengan inklusivitas daneksklusivitas perempuan dalam aliran bio-power di Indonesia yangmemenangkan laki-laki
Pengembangan Kurikulum di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
Maspupah, Ulpah
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak Vol 13 No 1 (2018)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Purwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1367.042 KB)
Dalam menganalisis pengembangan kurikulum di KBIT Alfurqon dan Play Group Genus penulis menggunakan pisau analisis teori pengembangan kurikulum Taba. Alasan penulis menggunakan teori Taba karena teori tersebut lebih menekankan pada perhatian guru. Teori ini lebih memberikan ruang bagi sekolah atau guru untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan masingmasing.Dalam pengembangan kurikulum Model Taba ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut: Diagnosis of need (diagnosis kebutuhan peserta didik), Merumuskan tujuan pendidikan (formulation of objectives), Seleksi dan organisasi isi (selection and organization of the content), Seleksi dan organisasi pengalaman belajar (selection and organization of learning experience), Evaluasi dan cara melaksanakannya (determination of what evaluate and of the way and mean of doing it).
Metode Penanaman Nilai Pendidikan Agama Islam pada Anak Difabel
Murtopo, Bahrun Ali;
Athoillah, Adib
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak Vol 13 No 1 (2018)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Purwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1367.119 KB)
Pendidikan agama Islam tidak hanya diberikan kepada anak yang mempunyai kelengkapan fisik saja, tapi juga diberikan kepada anak yang mempunyai kelainan dan kekurangan fisik atau mental, karena manusia mempunyai hak yang sama di hadapan Allah SWT. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui bagaimana pendidikan agama Islam mengajarkan nilai persamaan semua manusia. Selain itu, juga bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang beberapa kendala dan solusi dalam pelaksanaan metode penanaman nilai pendidikan agama Islam. Sedangkan solusi untuk mengatasi kendala dalam penggunaan metode penanaman nilai PAI bagi anak difabel antara lain: melakukan pendekatan dengan anak, mendesain ruangan menjadi menarik, memberikan reward dan punishment, dan lain sebagainya.
Pendidikan Literasi Keuangan pada Anak Usia Dini di TK Khalifah Purwokerto
Ariyani, Dewi
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak Vol 13 No 2 (2018)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Purwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1177.132 KB)
|
DOI: 10.24090/yinyang.v13i2.2100
Literasi keuangan merupakan salah satu bentuk literasi dasar abad 21. Pemahaman Literasi keuangan diperlukan untuk mendidik manusia yang sadar dan paham tentang bagaimana cara mengelola keuangan secara bijak dan sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan literasi keuangan sebaiknya diberikan sedini mungkin, yaitu pada anak usia pra sekolah atau anak usia dini. Pengenalan terhadap pengetahuan literasi keuangan semenjak dini akan membuat anak-anak terbiasa mengelola keuangan dengan baik dan benar di masa yang akan datang. TK Khalifah Purwokerto merupakan TK yang berupaya menjadikan muridnya bercita-cita menjadi moslem entrepreneur dengan berlandaskan ketauhidan. Dalam pelaksanaan pendidikan literasi keuangan di TK Khalifah Purwokerto mencakup beberapa ruang lingkup yaitu pengenalan transaksi, sumber daya ekonomi, konsep belanja, konsep menabung, konsep berbagi dan konsep praktik tidak baik dalam finansial. Karakter khas dari pelaksanaan pendidikan literasi di TK Khalifah adalah dengan mengintegrasikannya dengan ketauhidan.
Persepsi dan Implementasi Jilbab dalam Kegiatan Keagamaan dan Sosial-Keagamaan
Asmaya, Enung
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak Vol 13 No 2 (2018)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Purwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1177.128 KB)
Berjilbab menjadi fenomena masyarakat muslimah dewasa ini. Seiring dengan perkembangan model fashion dunia dan kesadaran untuk berhijab mendorong muslimah untuk berjilbab. Fenomena ini menunjukkan kuantitas muslimah berjilbab semakin banyak. Namun sisi lain realitas prilaku muslimah berjilbab bertabaruj dengan lawan jenis yang bukan muhrim. Pada aspek sifat, sikap dan perilaku keagamaan dan sosial tidak menggembirakan. Kondisi ini dipengaruhi oleh persepsi muslimah atas jilbab yang dikenakan. Karena itu meneliti persepsi dan prilaku keagamaan dan sosial muslimah menjadi menarik untuk dilakukan penelitian. Metode penelitian yang dilaksanakan bersifat kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research) dan instrumen pencarian data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dengan subjek mahasiswi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan Bimbingan Konseling Islam(BKI) yang dipilih secara purposive (berdasar tujuan penelitian) dengan memilih tampilan mahasiswa dengan model muslimah yang “berjilbab†dan “berjilbobâ€. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa berjilbab merupakan perintah dari Allah SWT untuk kaum perempuan, menjadi pakaian yang berfungsi untuk menutupi aurat perempuan, menjadi identitas diri sebagai seorang muslimah (wanita yang beragama Islam), dan sebagian dari mereka menyampaikan sebagai media dakwah Islam (syiar Islam). Dalam perilaku keagamaan muslimah belum memiliki kemampuan untuk patuh dan taat pada perintah Allah SWT secara penuh (jarang dilaksanakan) seperti sholat lima waktu dan sholat sunnah, membaca al-Qur’an puasa sunnah dan mujahadah kepada Allah SWT. Dalam kegiatan-kegiatan sosial masih berfokus pada tugas di kampus untuk belajar dan kuliah. Ada beberapa sikap yang terpuji yang muncul dari pikiran mereka bahwa akan memperbaiki diri dengan berjilbab yang berhijab agar menjadi seorang yang taqwa (muttaqin) serta membatasi diri pada persebayaan untuk berfoya-foya, bebas, maksiat, boros dan konsumtif.
Kemampuan Pemecahan Masalah dan Keyakinan Matematika Ditinjau dari Konteks Berdasarkan Kesetaraan Gender
Novikasari, Ifada
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak Vol 13 No 2 (2018)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Purwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1177.03 KB)
Banyak peneiltian telah mengkaji pemecahan masalah dan gender. Namun hanya sedikit penelitian yang mengkaji bagaimana konteks kesetaraan gender disajikan di dalam pemecahan masalah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kemampuan pemecahan masalah dan keyakinan matematika dalam konteks kesetaraan gender dan perbandingan variabel tersebut ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling, sebanyak 41 mahasiswa calon guru SD/MI terpilih setelah mengikuti perkuliahan matematika dalam konteks kesetaraan gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kemampuan pemecahan masalah matematika dan keyakinan matematika (KM) antara mahasiswa laki-laki dan perempuan; tidak ada perbedaan yang signifikan KM antara mahasiswa laki-laki dan perempuan; namun terdapat perbedaan pandangan tentang kesetaraan gender yang signifikan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan.
(ARTICLE RETRACTED) Strategi Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Janda Cerai Mati
Mawardi, Kholid;
Ma’sumah, Siti;
Yulizar, Faradiena
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak Vol 13 No 2 (2018)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Purwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This article is RETRACTED, because has been publish before at JPA (Jurnal Penelitian Agama) on Vol. 18 no. 2, 2017. if you want to read and cite this article, please visit http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/jpa/article/view/2309.
Fenomena Perceraian dan Perubahan Sosial
Junaedi, Mahfudz
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak Vol 13 No 2 (2018)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Purwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1176.941 KB)
Di tengah perubahan sosial yang terus terjadi saat ini, perceraian di Wonosobo meningkat cukup tinggi, bahkan dapat dikatakan terjadi dalam skala besar. Secara umum, incedence of cererce adalah akar penyebab faktor ekonomi adalah kemampuan suami dalam rumah tangga yang berevolusi dalam perselisihan dan perselisihan yang tidak pernah berhenti. Perceraian lebih dominan dari istri karena faktor ekonomi dan perselisihan. Faktor lain adalah pihak ketiga (selingkuh), dan kurangnya kedewasaan, sedangkan peran KUA sebagai lembaga belum dioptimalkan. Fenomena perceraian dapat diubah jika ada upaya sistematis melalui pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memelihara cinta (sakinah, mawaddah, rahmah) dalam kehidupan rumah tangga, karena prototipe saat ini terletak pada kehidupan rumah tangga yang didasarkan pada mencintai, toleran, menghargai perbedaan.