cover
Contact Name
Teguh Pribadi
Contact Email
teguh@malahayati.ac.id
Phone
+6282282204653
Journal Mail Official
holistik@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No.27 Kemiling Bandar Lampung -Indonesia.
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Holistik Jurnal Kesehatan
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 19783337     EISSN : 26207478     DOI : https://doi.org/10.33024/hjk.v18i10
Core Subject : Health,
Berisi kumpulan karya ilmiah dari peneliti diberbagai perguruan tinggi di Indonesia, di bidang ilmu kesehatan khususnya bidang ilmu keperawatan yang berdasarkan kepada kebutuhan pasien secara total meliputi: kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual. Adapun penelitiannya mencakup 4 aspek pokok, yakni: promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Jurnal terbit setiap bulan dan artikel ditulis dalam bahasa Indonesia, untuk abstrak artikel ditulis dengan dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Articles 249 Documents
Program improvement kendali mutu dan kendali biaya pada pasien paliatif oleh kepala ruangan Yuvensius Pili; Roro Tutik Sri Hariyati; Hening Pujasari; Cori Tri Suryani
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 10 (2024): Volume 18 Nomor 10
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i10.579

Abstract

Background: Transformation in healthcare in this digital era demands efficiency, hospitals must be able to balance between quality of service and operational costs. The healthcare sector is prone to inefficiencies such as unnecessary care, waste in healthcare, undesirable variations in clinical practice, administrative burden, fraud and abuse.  Purpose: To explore the improvement program of quality control and cost control in palliative patients by the head of the room. Method: This mini research is in accordance with the process of data collection and literature study using questionnaires, observations, interviews, and document studies. Data were analyzed using the POSAC and SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) management approaches. Results: The analysis show that there are problems of high cost, high volume and high risk in palliative patients so that it is necessary to improve the role and function of the head of the room in implementing quality control and cost control. Implementation of solutions in the form of preparation of nurse responsibility guidelines and monitoring checklists by the head of the room in quality control and cost control. Conclusion: The role of the head of the room in managing quality control and cost control in palliative patients is vital. Although there are still various challenges that hinder the optimization of services such as not yet compiled. Suggestion: Development of quality control and cost control guidelines in accordance with the needs of hospitals with a broader scope, Increasing awareness and compliance of professional caregivers to standard operating procedures in health services and services, Conducting socialization of guidelines, SOPs, checklists and tariff patterns so that all professional caregivers are exposed and have the same understanding of quality control and cost control and Quality control and cost control programs need to be used as a curriculum in health institution education and new employee orientation in hospitals.   Keywords: Improvement Program; Quality Control and Cost Control; Role of the Head of the Room.   Pendahuluan: Transformasi di bidang kesehatan era digital ini menuntut adanya efisiensi, rumah sakit harus mampu menyeimbangkan antara kualitas pelayanan dan biaya operasional. Sektor layanan kesehatan rentan terhadap inefisiensi seperti perawatan yang tidak perlu, pemborosan dalam layanan kesehatan, variasi praktik klinis yang tidak diinginkan, beban administrasi, fraud, dan penyalahgunaan.  Tujuan: Untuk mengeksplorasi program improvement kendali mutu dan kendali biaya pada pasien paliatif oleh kepala ruangan. Metode: Penelitian mini projek sesuai dengan literatur dan proses pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, wawancara serta studi dokumen. Data dianalisis dengan pendekatan manajemen POSAC dan SWOT (strengths/kekuatan, weaknesses/kelemahan, opportunities/peluang, dan rhreats/ancaman). Hasil: Ditemukan masalah high cost, high volume, dan high risk pada pasien paliatif, sehingga perlu dilakukan program improvement peran dan fungsi kepala ruangan dalam pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya. Implementasi solusi berupa penyusunan panduan tanggung jawab perawat dan cheklist monitoring oleh kepala ruangan dalam kendali mutu dan kendali biaya. Simpulan: Peran kepala ruangan dalam pengelolaan kendali mutu dan kendali biaya pada pasien paliatif sangat vital. Meskipun masih terdapat berbagai tantangan yang menghambat optimalisasi layanan, seperti belum tersusunnya panduan dan standar operasional prosedur, serta kesulitan dalam pengelolaan sumber daya. Saran: Pengembangan panduan kendali mutu dan kendali biaya sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dengan scope yang lebih luas. Peningkatan awareness dan kepatuhan profesional pemberi asuhan terhadap standar operasional prosedur dalam layanan dan pelayanan kesehatan. Melakukan sosialisasi panduan, SOP, checklist, dan pola tarif agar semua profesional pemberi asuhan terpapar dan memiliki pemahaman yang sama dalam kendali mutu serta kendali biaya. Hal ini perlu dijadikan kurikulum dalam pendidikan institusi kesehatan dan orientasi pegawai baru di rumah sakit.   Kata Kunci: Kendali Mutu dan Kendali Biaya; Peran Kepala Ruangan; Program Improvement.
Efektivitas kombinasi tablet tambah darah dengan suplementasi vitamin C terhadap peningkatan hemoglobin pada mahasiswi Mahmudah, Amaliah; Sulastri, Sulastri
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 11 (2025): Volume 18 Nomor 11
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i11.580

Abstract

Background: A common health problem in women is low hemoglobin levels, which can cause anemia. Someone who experiences anemia can affect their daily activities, including female students who are taking part in the teaching and learning process on campus. Increasing hemoglobin levels can be overcome by routinely consuming iron tablets and to help the absorption of iron in the blood, it can be combined with consuming vitamin C supplements. Purpose: To determine the effect of the combination of iron tablets with vitamin C supplementation on increasing hemoglobin in female students. Method: Quantitative quasi-experimental research with a pre-test and post-test design with a control group. The population of this study were undergraduate students of Nursing, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Surakarta with a sample size of 50 participants, divided into two groups, namely 25 intervention participants and 25 control participants. The intervention group consumed iron supplements combined with vitamin C supplementation for 28 days, each participant received 10 iron tablets accompanied by lemon, while the control group only consumed iron supplements. Results: The majority of menstrual periods in the intervention group were in the range of 6-7 days, while in the control group they were in the range of 6-9 days. Most menstrual cycles in the intervention and control groups were regular. The average difference between pre and post in the intervention group was 1.37 g/dl, while in the control group it was only 0.20 g/dl. In addition, the p value in the control group was 0.000 (≤ α 0.05), while in the control group it was 0.060. Conclusion: The intervention of providing iron supplement tablets combined with vitamin C supplements can have an effect on increasing hemoglobin levels, compared to only consuming iron supplement tablets.   Keyword: Anemia; Hemoglobin; Iron Supplement Tablets; Vitamin C.   Pendahuluan: Masalah kesehatan pada wanita yang sering terjadi adalah kadar hemoglobin yang rendah, sehingga menyebabkan anemia. Seseorang yang mengalami anemia dapat berpengaruh pada aktivitas kesehariannya, termasuk mahasiswi yang sedang mengikuti proses belajar mengajar di lingkungan kampus. Peningkatan kadar hemoglobin dapat diatasi dengan rutin mengonsumsi tablet tambah darah dan untuk membantu penyerapan zat gizi besi dalam darah dapat dikombinasikan dengan mengonsumsi suplementasi vitamin C. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh kombinasi tablet tambah darah dengan suplementasi vitamin C terhadap peningkatan hemoglobin pada mahasiswi. Metode: Penelitian kuantitatif quasi-eksperimen rancangan pretest dan posttest with control group. Populasi penelitian ini adalah mahasisiwi S1 Keperawatan FIK UMS dengan total sampel yang digunakan sebanyak 50 partisipan, dibagi menjadi dua kelompok, intervensi sebanyak 25 partisipan dan kontrol sebanyak 25 partisipan. Kelompok intervensi mengonsumsi tablet tambah darah yang dikombinasikan dengan suplementasi vitamin C selama 28 hari, setiap partisipan mendapatkan 10 tablet tambah darah disertai jeruk lemon, sedangkan kelompok kontrol hanya mengonsumsi tablet tambah darah saja. Hasil: Mayoritas lama menstruasi kelompok intervensi pada rentang 6-7 hari, sedangkan kelompok kontrol pada rentang 6-9 hari. Sebagian besar siklus menstruasi pada kelompok intervensi dan kontrol teratur. Selisih rata-rata pre dan post pada kelompok intervensi sebesar 1.37 g/dl, sedangkan pada kelompok kontrol hanya 0.20 g/dl. Selain itu, perolehan p-value kelompok kontrol sebesar 0.000 (≤ α 0.05), sedangkan kelompok kontrol sebesar 0.060. Simpulan: Intervensi tablet tambah darah yang dikombinasikan dengan suplemen vitamin C dapat memengaruhi peningkatan kadar hemoglobin, daripada hanya mengonsumsi tablet tambah darah saja.   Kata Kunci: Anemia; Hemoglobin; Tablet Tambah Darah; Vitamin C.
Hubungan perilaku self management dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe II Fadhila, Vivi Nur; Kartinah, Kartinah
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 11 (2025): Volume 18 Nomor 11
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i11.584

Abstract

Background: In 2021, an estimated 536.6 million people worldwide, or 9.3% of the population, had type II diabetes mellitus (DM). In Indonesia, the prevalence of type II DM increased from 6.9% in 2013 to 8.5% in 2018. In Central Java, the prevalence was 1.59%. At the Gatak Sukoharjo Community Health Center, in June 2005, 129 new sufferers were recorded, or 46.4% of the population of 46,754 people. One of the key actions is self-management, including blood sugar monitoring for individuals with diabetes. Purpose: To determine the relationship between self-management behavior and blood sugar levels in individuals with type II diabetes mellitus (DM). Method: Descriptive correlational research with cross sectional design to analyze the relationship between self-management behavior and blood sugar levels in type II DM patients. Sampling using total sampling technique and obtained 75 respondents who met the inclusion criteria. Result: The majority of individuals with type II diabetes mellitus had low self-management (36.0%) and high blood sugar levels (74.7%), indicating poorly controlled conditions. Most respondents were female (72.0%), had an education level of elementary school or equivalent (53.3%), were unemployed (44.0%), had been living with the disease for more than 10 years (85.3%), and were aged 56-65 years (49.3%). The Spearman Rank test analysis showed a significant relationship between self-management and blood sugar levels (p = 0.001). Conclusion: There is a significant relationship between self-management behavior and blood sugar levels in individuals with type II diabetes mellitus (DM).   Keywords: Diabetes Mellitus (DM) Type II; Blood Sugar Levels; Self Management Behavior.   Pendahuluan: Pada tahun 2021, diperkirakan 536.6 juta orang di dunia 9.3% populasi mengidap diabetes melitus (DM) tipe II. Di Indonesia, prevalensi DM tipe II meningkat dari 6.9% pada 2013 menjadi 8.5% pada 2018. Di Jawa Tengah, prevalensinya sebesar 1.59%. Di Puskesmas Gatak Sukoharjo, pada Juni 2005 tercatat 129 pengidap baru 46.4% dari total populasi 46,754 jiwa. Salah satu yang harus dilakukan adalah self management, termasuk pemantauan kadar gula darah bagi penderita diabetes. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara perilaku self management dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus (DM) tipe II. Metode: Penelitian deskriptif korelasi dengan desain cross sectional untuk menganalisis hubungan perilaku self-management dan kadar gula darah pada pasien DM tipe II. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dan didapatkan sebanyak 75 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Mayoritas pengidap diabetes melitus (DM) tipe II memiliki self management rendah (36.0%) dan kadar gula darah tinggi (74.7%), hal ini mencerminkan kondisi tidak terkontrol. Sebagian besar responden adalah wanita (72.0%), tingkat pendidikan SD/sederajat (53.3%), tidak bekerja (44.0%), mengidap penyakit >10 tahun (85.3%), dan berusia 56-65 tahun (49.3%). Analisis uji Rank Spearman menunjukkan hubungan signifikan antara self management dan kadar gula darah (p = 0.001). Simpulan: Terdapat hubungan perilaku self management dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus (DM) tipe II.   Kata Kunci: Diabetes Melitus (DM) Tipe II; Kadar Gula Darah; Perilaku Self Management.
Perancangan prototipe pendokumentasian keperawatan berbasis rekam medis elektronik di rumah sakit x dengan menggunakan teori perubahan Lewins Lusianus Demon Kehi; Krisna Yetti; Tuti Afriani; Dyah Fitri Wulandari
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 10 (2024): Volume 18 Nomor 10
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i10.589

Abstract

Background: Nursing documentation is one of the crucial aspects in health services. This activity aims to record the nursing care process systematically, precisely, and accurately. Most hospitals still use paper-based documentation methods that have many weaknesses, so it is necessary to switch to a more efficient and effective method, namely electronic-based documentation. Purpose: To design a prototype of nursing documentation based on electronic medical records in x hospital using Lewin's change theory. Method: Nursing management residency activities were carried out in September-October 2024 at KiSA Depok hospital. This activity began with identifying problems through interview, observation and questionnaire methods. Interview activities were carried out with the head of the nursing division, the nursing committee and the head of the inpatient room. Observations were made on nursing care services in 3 inpatient rooms, namely the Amarilis room, the Asoka room, and the Aster room. The questionnaire was distributed via google form to all implementing nurses. Results: Problem identification from several factors including the inpatient EMR team has not determined the concept of using electronic medical record-based nursing care standards and nursing staff have not received training in using electronic medical records. The limited number of computers in each room and the internet network is inadequate, there is no guidebook, standard operating procedures (SOP), use of EMR-based 3S nursing care standards, and there has been no determination of the time bone for implementing EMR in the hospital. In addition, there has been no design of EMR-based 3S nursing care standards and 3S data banks. Conclusion: Documentation in the inpatient room is still paper-based, this method takes a long time, has a high potential for writing errors, absorbs large costs for paper procurement and requires large storage space. The solution to overcome this problem is to switch to an electronic-based documentation method.   Keywords: Documentation, Electronic; Nursing; Prototype; Design.   Pendahuluan: Pendokumentasian keperawatan merupakan salah satu aspek krusial dalam pelayanan kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk mencatat proses asuhan keperawatan secara sistematis, tepat, dan akurat. Sebagian besar rumah sakit masih menggunakan metode pendokumentasian berbasis kertas yang memiliki banyak kelemahan, sehingga perlu beralih ke metode yang lebih efisien dan efektif yaitu pendokumentasian berbasis elektronik. Tujuan: Untuk merancang prototipe pendokumentasian keperawatan berbasis rekam medis elektronik di rumah sakit x dengan menggunakan teori perubahan Lewins. Metode: Kegiatan residensi manajemen keperawatan dilaksanakan pada 2 September-2 Oktober 2024 bertempat di RSUD KiSA Depok. Kegiatan ini diawali dengan melakukan identifikasi masalah melalui metode wawancara, observasi, dan kuesioner. Kegiatan wawancara dilakukan terhadap kepala bidang keperawatan, komite keperawatan, dan kepala ruangan rawat inap. Observasi dilakukan terhadap pelayanan asuhan keperawatan di 3 ruangan rawat inap, yaitu ruang Amarilis, ruang Asoka, dan ruang Aster. Kuesioner disebarkan melalui google form kepada seluruh perawat pelaksana. Hasil: Identifikasi masalah dari beberapa faktor antara lain, tim RME rawat inap belum memutuskan konsep penggunaan standar asuhan keperawatan 3S (SDKI, SIKI, SLKI) berbasis rekam medis elektronik dan tenaga perawat belum dilatih mengenai penggunaan rekam medis elektronik. Masih terbatasnya jumlah komputer di setiap ruangan dan jaringan internet belum memadai, belum adanya panduan, SPO penggunaan standar asuhan keperawatan 3S berbasis RME, dan penetapan time bone implementasi RME di rawat inap. Selain itu, belum adanya desain standar asuhan keperawatan 3S berbasis RME dan bank data 3S. Simpulan: Pendokumentasian di ruang rawat inap masih berbasis kertas, metode tersebut memakan waktu yang lama, potensi kesalahan penulisan tinggi, menyerap biaya yang besar untuk pengadaan kertas dan membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan beralih pada metode pendokumentasian berbasis elektronik.   Kata Kunci: Dokumentasi; Elektronik; Keperawatan; Prototipe; Rancangan.
Penerapan relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri post operasi apendiktomi Suharjiman Suharjiman; Risya Fariha; Muhammad Budi Santoso; Egi Komara; Tria Firza Kumala; Asep Badrujamaludin
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 10 (2024): Volume 18 Nomor 10
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i10.591

Abstract

Background: Pain is a common symptom often found in appendicitis patients. One of the managements of appendicitis cases is appendicectomy. The main problem that arises in appendicectomy patients is acute pain due to the presence of a surgical wound. One of the non-pharmacological measures that can be taken to manage pain is through the application of finger grip relaxation techniques. One of the goals of finger grip relaxation is to reduce pain in appendicectomy postoperative patients. Purpose: To determine the effect of finger grip relaxation, one of which is to reduce pain in post-appendectomy patients. Method: Descriptive case report research through a nursing care approach by implementing evidence-based practice nursing interventions in patients treated with a medical diagnosis of post-appendectomy surgery with acute pain nursing problems by implementing finger-holding techniques to reduce pain which is carried out for 10-15 minutes per meeting. This study was conducted in the Asoka I room of Dustira II Hospital, Cimahi, West Java on November 4-6, 2023. Results: Laboratory examinations included hemoglobin, erythrocytes, leukocytes, hematocrit, platelets, MCV, MCH, MCHC, RDW, basophils, eosinophils, segmented neutrophils, lymphocytes, and monocytes with normal results. The application of finger-holding relaxation for 3 days showed that Mrs. A experienced a decrease in pain from a scale of 7 (severe pain) to a scale of 1 (mild pain). Conclusion: The finger-holding relaxation technique is effective in reducing the pain scale in post-appendectomy patients treated in this application. Clients experienced a decrease from a severe pain scale to a mild pain scale.   Keywords: Appendicectomy; Finger Grip Relaxation; Pain.   Pendahuluan: Nyeri adalah gejala umum yang sering ditemukan pada pasien apendisitis. Salah satu penatalaksanaan dari kasus apendisitis adalah apendiktomi. Masalah utama yang muncul pada pasien apendiktomi adalah nyeri akut karena adanya luka operasi. Salah satu langkah non-farmakologi yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri adalah melalui penerapan teknik relaksasi genggam jari. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh relaksasi genggam jari salah satunya adalah untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien post operasi apendiktomi. Metode: Penelitian case report deskriptif melalui pendekatan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan intervensi evidence based practice nursing pada pasien kelolaan dengan diagnosis medis post operasi apendiktomi masalah keperawatan nyeri akut dengan menerapkan teknik genggam jari untuk menurunkan nyeri yang dilakukan selama 10-15 menit tiap pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan di ruang Asoka I Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi, Jawa Barat pada tanggal 4-6 November 2023. Hasil: Pemeriksaan laboratorium yang meliputi, pemeriksaan hemoglobin, eritrosit, leukosit, hematocrit, trombosit, MCV, MCH, MCHC, RDW, basofil, eosinofil, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit dengan keterangan hasil normal. Penerapan relaksasi genggam jari selama 3 hari menunjukkan bahwa Nn. A mengalami penurunan nyeri dari skala 7 (nyeri berat) menjadi skala 1 (nyeri ringan). Simpulan: Teknik relaksasi genggam jari efektif dalam menurunkan skala nyeri pada pasien post operasi apendiktomi yang terlibat dalam penerapan ini. klien mengalami penurunan dari skala nyeri berat menjadi skala nyeri ringan. Kata Kunci: Apendiktomi; Relaksasi Genggam Jari; Nyeri.
Pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video 1000 hari pertama kehidupan (HPK) terhadap tingkat pengetahuan dan motivasi ibu hamil dalam upaya pencegahan stunting Prantara, Wulan; Virgian, Kharisma; Miskiyah, Miskiyah; Anggraeni, Surti
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 11 (2025): Volume 18 Nomor 11
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i11.592

Abstract

Background: Nutritional status is one of the determining factors in building superior human beings in the future of Indonesia. One of the government's strategies in efforts to overcome stunting is to monitor and evaluate efforts to accelerate stunting prevention at the national, district or city level. Purpose: To determine the effect of health education video media on the knowledge and motivation of pregnant women in efforts to prevent stunting. Method: Quasi-experimental using one group pretest-posttest design. This study was conducted in May 2024 on 35 pregnant women who attended pregnancy classes in the Tanjung Health Center work area. Data analysis using the Wilcoxon Test. Results: participants had good knowledge at the time of the pretest, namely 16 people (58.1%), while at the time of the posttest all participants had good knowledge (100%). The value of ρ = ​​0.000 <0.05 with a confidence level of 95%, meaning that there is an influence of video media on the knowledge of pregnant women for the first 1000 days of life. At the time of the pretest, participants already had good motivation, namely 27 people (77.1%), while at the time of the posttest good motivation increased to 30 people (85.7%). The results of the Wilcoxon test obtained a value of ρ = ​​0.083> 0.05, which means that there is no influence of video media on the motivation of pregnant women for the first 1000 days of life. Conclusion: There is an influence of video media on changes in pregnant women's knowledge in preventing stunting. However, there is no influence between pregnant women's motivation and knowledge about stunting. Suggestion: This study is expected to be a reference for health workers in providing health promotion to increase mothers' knowledge and motivation regarding the first 1000 days of life and stunting by using effective media.   Keywords: First 1000 Days Life; Knowledge; Motivation; Stunting; Video Media.   Pendahuluan: Status gizi menjadi salah satu faktor penentu dalam menumbuhkan manusia unggul di masa depan Indonesia. Salah satu strategi pemerintah dalam upaya penanggulangan stunting adalah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap upaya percepatan penurunan stunting di tingkat nasional, kabupaten atau kota. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan media video terhadap pengetahuan dan motivasi ibu hamil dalam upaya pencegahan stunting. Metode: Quasi experiment menggunakan rancangan one group pretest-posttest. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2024 pada 35 ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tanjung. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil: partisipan memiliki pengetahuan baik pada saat pre test yaitu berjumlah 16 (58.1%), sedangkan pada post-test semua partisipan memiliki pengetahuan baik (100%). Perolehan ρ-value = 0.000 < 0.05 dengan tingkat kepercayaan 95%, berarti ada pengaruh media video terhadap pengetahuan ibu hamil tentang 1000 HPK. Pre-test partisipan sudah memiliki motivasi baik berjumlah 27 (77.1%), sedangkan pada saat post-test motivasi baik bertambah menjadi 30 (85.7%). Hasil uji Wilcoxon didapat ρ-value = 0.083 > 0.05 yang berarti tidak ada pengaruh media video terhadap motivasi ibu hamil tentang 1000 HPK. Simpulan: Ada pengaruh media video terhadap perubahan pengetahuan ibu hamil dalam pencegahan stunting. Namun, tidak ada pengaruh antara motivasi ibu hamil dengan pengetahuan stunting. Saran: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu mengenai 1000 HPK dan stunting dengan menggunakan media yang efektif.   Kata Kunci: 1000 HPK; Media Video; Motivasi; Pengetahuan; Stunting.
Video tutorial pendaftaran mobile JKN dapat meningkatkan pemahaman pasien BPJS kesehatan Rahmayani, Kamila Zainab; Hosizah, Hosizah
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 11 (2025): Volume 18 Nomor 11
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i11.593

Abstract

Background: The national health insurance mobile application is used for registration of social security administrator patients who want to seek treatment at health service facilities such as independent doctor's practices, but currently some patients still experience difficulties so that video tutorials can help overcome these problems. Purpose: To determine the effect of the availability of video tutorials on registering for the National Health Insurance application via mobile phones on the understanding of patients registered with the Social Security Administering Agency. Method: Quantitative research with a cross-sectional design, conducted in April 2024 at an independent doctor's practice. The sample used was 96 respondents and was collected using the accidental sampling technique. Results: Simple linear regression analysis shows that there is an influence between the availability of registration tutorial videos on the understanding of Social Security Administering Agency patients with a significant p value of 0.019 (<0.05), so that health services in this study need to provide registration tutorial videos through the National Health Insurance Mobile. Conclusion: There is a significant influence between the availability of video tutorials for registration via the National Health Insurance Mobile on the understanding of Social Security Administering Agency patients. Suggestion: Conduct routine socialization to patients who are undergoing treatment, especially Social Security Administering Agency patients who register using the National Health Insurance mobile, so that patients can understand the contents of the application.    Keywords: Health; National Health Insurance Mobile; Patients; Social Security Administering Agency; Tutorials; Video.    Pendahuluan: Aplikasi mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) digunakan untuk pendaftaran pasien badan penyelenggara jaminan sosial yang ingin berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan, seperti praktek mandiri dokter. Namun saat ini beberapa pasien masih mengalami kesulitan, sehingga video tutorial dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan video tutorial tentang pendaftaran mobile JKN terhadap pemahaman pasien BPJS kesehatan. Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional, dilaksanakan pada bulan April 2024 di praktek dokter mandiri. Sampel yang digunakan sebanyak 96 responden dan dikumpulkan dengan teknik accidental sampling. Hasil: Analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa ada pengaruh antara ketersediaan video tutorial tentang pendaftaran terhadap pemahaman pasien BPJS dengan nilai p signifikan 0.019 (< 0.05), sehingga layanan kesehatan pada penelitian ini perlu menyediakan video tutorial pendaftaran melalui mobile JKN. Simpulan: Ada pengaruh yang signifikan antara ketersediaan video tutorial tentang pendaftaran melalui mobile JKN terhadap pemahaman pasien BPJS. Saran: Melakukan sosialisasi rutin kepada para pasien yang berobat, terutama pasien BPJS yang mendaftar menggunakan mobile JKN, agar pasien dapat memahami isi pada aplikasi tersebut.   Kata Kunci: BPJS; Kesehatan; Mobile JKN; Pasien; Tutorial; Video.
Hubungan kadar zinc serum dengan fungsi kognitif dalam aspek molekuler pada lanjut usia Ardiansyah, Fourni; Marlena, Feny
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 11 (2025): Volume 18 Nomor 11
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i11.605

Abstract

Background:  The prevalence of cognitive impairment worldwide, namely mild cognitive impairment over 60 years is around 42%. Cognitive impairment is usually associated with decreased neuronal apoptosis, synaptic dysfunction, decreased myelinated neurons, and thinner brain volume and cerebral cortex. With increasing age, the number of brain neuronal stem cells decreases which stimulates more calcium ions to enter neurons to protect neurons and activate cognitive function. Food intake affects brain function, including zinc which is abundant in the brain, especially the hippocampus and amygdala, so early detection of serum zinc levels is needed. Purpose: To determine the relationship between serum zinc levels and cognitive function molecularly in the elderly. Method: Quantitative research with a cross-sectional design, conducted in August - September 2024 at the Tresna Wredha rest home in Bengkulu City. The sampling technique used purposive sampling with a sample size of 60 participants. The independent variable in this study is zinc levels, while the dependent variable is cognitive function in the elderly. The data analysis used was univariate and bivariate, statistical tests using the Mann-Whitney U test. Results: The average age of the participants was 67.36 years, the majority were female 39 participants (65.0%), had junior high school education 21 participants (35%), and worked as private employees 31 participants (51.7%). The results of the Mann-Whitney U test showed that serum zinc, hemoglobin, and random blood sugar levels had a significant relationship with cognitive function (p = 0.000) based on MoCA-Ina and BDNF values. Conclusion: There is a significant relationship between serum zinc, hemoglobin, and random blood sugar levels with cognitive function in the elderly.   Keywords: Cognitive Function; Elderly; Serum Zinc.   Pendahuluan: Prevalensi gangguan kognitif di seluruh dunia, yaitu gangguan kognitif ringan di atas 60 tahun adalah sekitar 42%. Gangguan kognitif biasanya berhubungan dengan penurunan apoptosis neuron, disfungsi sinaptik, penurunan neuron bermielin, dan volume otak serta korteks serebral yang lebih tipis. Bertambahnya usia, jumlah sel induk neuron otak menurun yang merangsang lebih banyak ion kalsium memasuki neuron untuk melindungi neuron dan mengaktifkan fungsi kognitif.  Asupan makanan memengaruhi fungsi otak, termasuk zinc yang banyak terdapat di otak terutama hipokampus dan amigdala, sehingga diperlukan deteksi dini kadar zinc serum. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar zinc serum dengan fungsi kognitif dalam aspek molekuler pada lanjut usia. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, dilaksanakan dari bulan Agustus-September 2024 di panti sosial Tresna Wredha Kota Bengkulu. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 60 partisipan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kadar zinc, sedangkan variabel dependen adalah fungsi kognitif pada lanjut usia. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat, uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney U. Hasil: Usia rata-rata partisipan adalah 67.36 tahun, mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 39 (65.0%), menamatkan pendidikan pada tingkat SMP sebanyak 21 partisipan (35%), dan bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 31 (51.7%). Uji Mann-Whitney U menunjukkan bahwa kadar zinc serum, hemoglobin, dan gula darah sewaktu memiliki hubungan signifikan dengan fungsi kognitif (p = 0.000) berdasarkan nilai MoCA-Ina dan BDNF. Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar zinc serum, hemoglobin, dan gula darah sewaktu dengan fungsi kognitif pada lanjut usia.   Kata Kunci: Fungsi Kognitif; Lanjut Usia; Zinc Serum.
Pengaruh edukasi motivational interviewing terhadap efikasi, pengetahuan, perubahan perilaku pada masalah kesehatan anak: Tinjauan sistematik Setiawati, Atik; Rahmadhani, Dewi Astika; Rustina, Yeni; Hayati, Happy; Huda, Mega Hasanul
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 11 (2025): Volume 18 Nomor 11
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i11.634

Abstract

 Background: The implementation of child care education will be different from adult care education. This is because children are not miniature adults. However, the role of child care cannot be separated from the involvement of parents or families. Motivational interviewing (MI) educational interventions have been suggested to improve efficacy, knowledge, and health behavior change in pediatric patients. Psychological approaches such as Motivational Interviewing (MI) have emerged as a promising alternative to overcome these limitations, with the aim of creating more sustainable behavior change in the context of health. Purpose: To evaluate the impact of Motivational Interviewing (MI)-based education on efficacy, knowledge, and behavioral change in children. Method: A systematic literature review study using the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) guidelines and the PICOS approach. The keywords used were, "motivation" OR "self-efficacy" OR "knowledge" OR "behavior change" AND "pediatric" OR "pediatrics" AND "motivational interviewing" OR "directive counseling". Identified 6 articles related to the impact of motivational interviewing (MI)-based education on efficacy, knowledge, and behavioral change in children. Results: Showed that MI intervention has a positive impact on self-efficacy, increased knowledge, and behavioral change in children with various health conditions, such as obesity, asthma, dental caries, and alcohol dependence. Conclusion: Although the results showed significant improvements in various parameters, differences in the level of effectiveness between studies indicate the need for a more specific approach to the target population and certain health problems. Suggestion: Further research with a more targeted and specific focus is needed to provide more comprehensive results and support the development of future MI-based interventions.   Keywords: Children; Education; Efficacy; Knowledge; Motivational Interviewing (MI).   Pendahuluan: Pelaksanaan edukasi perawatan anak akan berbeda dengan edukasi perawatan dewasa. Hal ini dikarenakan anak-anak bukanlah miniatur orang dewasa. Meskipun demikian, peran perawatan anak tidak lepas dari keterlibatan orang tua atau keluarga. Intervensi edukasi wawancara motivasi (MI) telah disarankan untuk meningkatkan efikasi, pengetahuan, dan perubahan perilaku kesehatan pada pasien anak. Pendekatan psikologis seperti Motivational Interviewing (MI) telah muncul sebagai alternatif yang menjanjikan untuk mengatasi keterbatasn ini, dengan tujuan menciptakan perubahan perilaku yang lebih berkelanjutan dalam konteks kesehatan. Tujuan: Untuk mengevaluasi dampak edukasi berbasis Motivational Interviewing (MI) terhadap efikasi, pengetahuan, dan perubahan perilaku pada anak. Metode: Penelitian sistematik literature review menggunakan panduan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) dan pendekatan PICOS. Kata kunci yang digunakan yakni, “motivation” OR “self efficacy” OR “knowledge” OR “behavior change” AND “pediatric” OR “pediatrics” AND “motivational interviewing” OR “directive counselling”. Mengidentifikasi 6 artikel yang berkaitan dengan dampak edukasi berbasis motivational interviewing (MI) terhadap efikasi, pengetahuan, dan perubahan perilaku pada anak. Hasil: Menunjukkan bahwa intervensi MI memberikan dampak positif terhadap efikasi diri, peningkatan pengetahuan, dan perubahan perilaku pada anak-anak dengan berbagai kondisi kesehatan, seperti obesitas, asma, karies gigi, dan ketergantungan alkohol. Simpulan: Meskipun hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam berbagai parameter, perbedaan tingkat efektivitas antara penelitian mencerminkan perlunya pendekatan yang lebih spesifik terhadap populasi target dan masalah kesehatan tertentu. Saran: Penelitian lebih lanjut dengan fokus yang lebih terarah dan spesifik diperlukan untuk memberikan hasil yang lebih komprehensif dan mendukung pengembangan intervensi berbasis MI di masa depan.   Kata Kunci: Anak; Edukasi; Efikasi; Motivational Interviewing (MI); Pengetahuan.
Peran ayah dalam penanganan stunting: A systematic review Boibalan, Filipus Yakobus; Rahmadiyah , Dwi Cahya; Permatasari, Heny; Wiarsih, Wiwin
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 11 (2025): Volume 18 Nomor 11
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i11.650

Abstract

Background: Stunting is a significant malnutrition phenomenon faced by the world, including Indonesia. Various family factors, such as inadequate access to nutritious food, low exclusive breastfeeding practices, and exposure to diseases, contribute to the occurrence of stunting. Additionally, social factors such as political and economic conditions, healthcare providers, and socio-cultural norms also influence the prevalence of stunting. Purpose: To evaluate fathers' involvement in handling stunting in children. Methods: Systematic review research from various relevant international journals by searching through databases, including PubMed, Proquest, science direct, Ebsco host and Scopus. Of the 3,427 journals identified, there are 8 journals that meet the inclusion and exclusion criteria from 2019-2024. Results: The results show that father involvement in parenting contributes positively to the quality of children's diet and reduces the prevalence of stunting. The role of fathers in child care can increase family awareness regarding the importance of balanced nutrition and good eating patterns for children. This role has the potential to reduce the incidence of stunting among children. Conclusion: Father's involvement is very important in increasing family awareness about good nutrition and eating patterns as well as emotional and financial support, all of which play a role in preventing stunting.  A family approach that involves fathers is the key to supporting children's optimal growth and development   Keywords: Father; Role; Stunting.                                                                                                                                                                               Pendahuluan: Stunting merupakan fenomena gizi buruk yang signifikan yang dihadapi oleh dunia, termasuk Indonesia. Berbagai faktor keluarga, seperti akses yang tidak memadai terhadap makanan bergizi, praktik pemberian ASI eksklusif yang rendah, dan paparan penyakit, berkontribusi terhadap kejadian stunting. Selain itu, faktor sosial seperti kondisi politik dan ekonomi, penyedia layanan kesehatan, serta norma sosial budaya juga memengaruhi prevalensi stunting. Tujuan: Untuk mengevaluasi keterlibatan ayah dalam penanganan stunting pada anak. Metode: Penelitian sistematik review  dari berbagai jurnal internasional yang relevan dengan pencarian melalui database, antara lain PubMed, Proquest, science direct, Ebscohost, dan  Scopus. Dari 3.427 jurnal yang diidentifikasi terdapat 8 jurnal yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari tahun 2019-2024. Hasil: Keterlibatan ayah dalam pengasuhan berkontribusi positif terhadap kualitas diet anak-anak dan mengurangi prevalensi stunting. Peran ayah dalam pengasuhan anak dapat meningkatkan kesadaran keluarga mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang baik bagi anak. Peran ini  berpotensi mengurangi kejadian stunting di kalangan anak-anak. Simpulan: Keterlibatan ayah sangat penting dalam meningkatkan kesadaran keluarga tentang gizi dan pola makan yang baik serta dukungan emosional dan finansial yang semuanya berperan dalam pencegahan stunting.  Pendekatan keluarga yang melibatkan ayah adalah kunci untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.   Kata Kunci: Ayah; Peran; Stunting.

Page 3 of 25 | Total Record : 249