cover
Contact Name
T. Fachrul Razie
Contact Email
lpmstitmu@gmail.com
Phone
+6282273123435
Journal Mail Official
lpmstitmu@gmail.com
Editorial Address
Jln. Nasional (Komplek Pendidikan) Padang Meurantee - Susoh
Location
Kab. aceh barat daya,
Aceh
INDONESIA
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
ISSN : 23028327     EISSN : 30479487     DOI : -
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial, dan Keagamaan merupakan publikasi akademis yang menyajikan tulisan-tulisan ilmiah yang mendalam dan terkini dalam bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan. Jurnal ini bertujuan untuk menjadi wadah bagi para peneliti, akademisi, dan praktisi yang ingin berkontribusi dalam pengembangan pemahaman terhadap isu-isu kritis dalam ketiga ranah tersebut.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 14 No. 2 (2024): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan" : 9 Documents clear
TINJAUAN PENYEBAB MINAT MAHASISWA TERHADAP METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF (Sebuah Analisis Perbandingan) Razie, T. Fachrul; Authar, Tanzilul; Zakie Abdillah
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 14 No. 2 (2024): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research methods are an integral part of the academic process that leads to a deep understanding of a phenomenon. In the context of higher education, students are often faced with a choice between qualitative and quantitative research methodologies. Student interest in these two approaches can be influenced by various factors, ranging from personal preferences to the demands of certain scientific disciplines. In this article, an in-depth review will be carried out on the causes that influence students' interest in qualitative and quantitative research methodologies. A comparative analysis will discuss the differences between these two approaches as well as factors that may influence students' preferences in choosing their research methodology. This research will use a qualitative approach to collect and analyze data. Data collection was carried out by semi-structured interviews with thirty students to explore their views, experiences and motivations in choosing qualitative or quantitative research methodology. Based on the research results, it was found that the main motivation for students to choose qualitative methodology was the desire to understand social phenomena in depth and contextually. Meanwhile, the main motivation for students to choose qualitative methodology is the desire to understand social phenomena in depth and contextually.
URGENSI TRI PUSAT PENDIDIKAN TERHADAP PEMBENTUKAN IMTAQ ANAK Hastuti, Putri; Nursalami
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 14 No. 2 (2024): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya, kita mengenal ada tiga jenis lingkungan pendidikan yaitu, pendidikan keluarga (in-formal), pendidikan sekolah (formal) dan pendidikan masyarakat (non-formal). Ketiga lingkungan pendidikan tersebut bukan hanya memberikan pelayanan pendidikan, pengajaran, keterampilan dan pelatihan yang bersifat ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), namun juga membentuk sikap religius atau spiritual (IMTAQ) yang baik bagi anak. Hal ini sangat penting karena Iman dan Taqwa merupakan bentuk perilaku manusia dengan Sang Pencipta alam semesta. Mengingat tugas utama keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar-dasar pendidikan, terutama dalam segi pendidikan keimanan dan ketaqwaan dan agama, maka dengan dasar pendidikan itu minimal anak sudah mempunyai pegangan jika akan berbuat sesuatu. Sehingga secara mental spiritual dasar-dasar pendidikan telah ditanamkan pada diri anak. Tidak hanya dalam keluarga, dalam sekolah juga harus dapat membentuk generasi yang mempunyai IMTAQ. Masyarakat juga memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu mewujudkan pendidikan keimanan dan ketaqwaan pada anak. Maka, kerja sama antara keluarga, sekolah dan masyarakat adalah proses pendidikan yang paling ideal demi terwujudnya tujuan pembentukan nilai IMTAQ pada anak, jika ketiga pendidikan tersebut dapat berjalan dengan seimbang dan dilandasi dengan pendidikan agama Islam yang kuat niscaya akan terbentuklah generasi-generasi yang beriman dan bertaqwa. Tetapi jika salah satunya tidak terpenuhi, maka berpengaruh pula pada pembentukan Iman dan Taqwa anak.
Dakwah Di Era Globalisasi Her, Hermanita
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 14 No. 2 (2024): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Realita yang ada sekarang ini pendakwah masih menggunakan metode dakwah yang monoton, kurang menarik, kaku, masih tradisional dan tidak relevan dengan perkembangan zaman, sehingga daya tarik dan minat masyarakat untuk mengikuti kegitan dakwah yang dilaksanakan oleh berbagai pihak menjadi menurun. Untuk mengantisipasi trend masyarakat modern, maka harus dapat mempersiapkan materi-materi dakwah yang lebih mengarah pada antisipasi kecenderungan-kecenderungan dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, maka seluruh komponen dan segenap aspek yang menentukan atas keberhasilan dakwah harus ditata secara professional dan disesuaikan dengan kondisi mad’u agar dapat menghasilkan kemasan dakwah yang benar-benar mampu memperbaiki dan meningkatkan semangat dan kesadaran yang tulus dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ajaran Islam. Konsep dakwah tradisional sebenarnya tidak jauh berbeda dengan konsep dakwah di era globalisasi, akan tetapi perubahan pola pikir dalam masyakat saat ini mengharuskan para pendakwah untuk memahami dakwah dan disesuaikan materi metode dan tujuannya dengan dengan konsep dakwah di era globalisasi.
Manajemen Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam Meningkatkan Minat Belajar Masyarakat Aceh Barat Daya Musbir
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 14 No. 2 (2024): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB) adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat Daya yang membatu masyarakat yang putus sekolah. Proses belajarnya tidak seperti sekolah umum, artinya proses belajar di SKB hanya 3 (tiga) hari dalam seminggu yaitu hari Senin, Rabu dan Jum’at. Terkadang di SKB ada juga hari yang tidak ada aktivitasnya padahal bukan di hari cuti atau libur sekolah, dalam hal lain penulis mendapatkan kurang dari 10 orang yang mengikuti belajar di SKB. Hal ini beranggapan bahwa tujuan sekolah masyarakat di SKB hanya untuk memperoleh ijazah kesetaraan saja sehingga belajar sering tidak dihadiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) faktor-faktor yang mempengaruhi minat warga belajar di Sanggar Kegiatan Belajar, dan 2) strategi Kepala Sanggar Kegiatan Belajar dalam meningkatkan minat belajar masyarakat. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan subjek dalam penelitiannya kepala SKB, guru, tenaga administrasi dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi minat warga belajar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yaitu meliputi faktor internal seperti: semangat belajar yang rendah, kecerdasan, minat dan perhatian yang minim, motivasi belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Sedangkan faktor eksternal seperti: kondisi sosial dan ekonomi orang tua, fasilitas dan sarana yang tidak lengkap, lingkungan masyarakat yang tidak mendukung, tingkat pendidikan orang tua, dan kurangnya dukungan dari orang tua. 2) Strategi Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam meningkatkan minat belajar masyarakat yaitu a) meningkatkan proses belajar yang rutin, b) melibatkan peserta didik dalam peningkatan mutu, seperti melakukan penelitian projek, c) menggunakan teknik atau metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, d) mengusahakan memperbanyak kegiatan ekstrakurikuler, e) membuat suasana belajar yang membuat warga belajar nyaman.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM MEMBENTUK PERADABAN MANUSIA Akmal, Ivandi
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 14 No. 2 (2024): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan adalah jalan terindah untuk membangun peradaban. Sehubungan dengan hal itu, kurikulum menjadi rambu-rambu yang akan membantu dan memudahkan kita mencapai tujuan. Sejatinya kurikulum itu sederhana. Ia memuat apa yang akan kita lakukan agar peserta didik yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, malas menjadi rajin, sembrono menjadi disiplin, tidak literat menjadi literat, dan seterusnya. Oleh karena itu, kurikulum yang dirancang harus siap mengantisipasi kebutuhan mereka, baik kebutuhan saat ia belajar maupun kebutuhan di masa datang. Modal yang paling utama yang harus dimiliki adalah pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan harus memiliki integritas yang tinggi dalam rangka memperbaiki sistem, kurikulum, struktur dan proses pendidikan. Konsep pendidikan dewasa ini tampaknya bukan lagi menjadi tanggung jawab pengembang Ilmu Pendidikan formal, tetapi menjadi milik semua aktivitas masyarakat yang membutuhkan layanan pengembangan Ilmu Pendidikan. Masa depan pendidikan di Indonesia dapat dipikirkan dalam kerangka kerja yang lebih luas serta memadai untuk mendukung lahirnya sebuah peradaban baru. Maju mundurnya peradaban suatu bangsa tergantung pada potensi sumber daya manusia (SDM) yang mengelolanya. Potensi SDM akan maksimal manakala ditopang oleh pendidikan yang maju. Antara pendidikan dan peradaban merupakan dua hal yang berbanding lurus. Oleh karena itu bangsa yang beradab memberikan ruang khusus untuk pendidikan. Semakin banyak ruang untuk pendidikan maka semakin tinggi peradaban yang akan diukir. Sebaliknya, peradaban yang lemah dikarenakan pendidikan tidak mempunyai ruang yang memadai. Dengan demikian bila pembangunan pendidikan dan pembangunan bidang lain misalnya politik, ekonomi, kesejahteraan, ketenagakerjaan dilihat sama-sama memberikan perhatian terhadap upaya membangun peradaban. Berdasarkan analisis secara komprehensip, kerangka kerja yang dibentuk berdasarkan tiga sistem gesekan yang memberi tekanan pada suatu sistem peradaban baru, yaitu pada sistem perencanaan pendidikan nasional yang bersifat membenahi sistem filsafat pendidikan nasional yang bersifat 'antisipatoris' terhadap perkembangan masa depan, menata sebuah sistem pendidikan nasional yang akan melahirkan suatu peradaban manusia baru yang kritis-demokratis.
PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI PEMBIASAAN PROGRAM UBUDIYAH DI MADRASAH IBTIDAIYAH DARUT TAQWA SENGONAGUNG Alif Masruri Abdul Haq; M. Anang Sholikhudin; M. Nur Hadi; Muhammada
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 14 No. 2 (2024): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi dengan kurangnya tingkat kedisiplinan siswa. betapa pentingnya sikap kedisiplinan bagi manusia terutama seorang siswa yang masih duduk dibangku sekolah. Dalam meningkatkan kedisiplinan siswa dapat dilakukan melalui program pembiasaan ubudiyah terutama dalam hal sholat berjamaah. serupa yang sudah dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Darut Taqwa Sengonagung dengan membiasakan siswa-siswinya dengan kegiatan ubudiyah sholat berjamaah Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan dalam pembiasaan program ubudiyah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di MI Darut Taqwa Sengonagung. (2) Mendeskripsikan hambatan dalam pembiasaan program ubudiyah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di MI Darut Taqwa Sengonagung. (3) Mendeskripsikan solusi untuk mengatasi kendala dalam pembiasaan program ubudiyah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di MI Darut Taqwa Sengonagung. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan, observasi yang tekun observasi, triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) Pelaksanaan dalam pembiasaan program ubidiyah di MI Darut Taqwa Sengonagung yaitu, keteladanan, praktik langsung/lapangan, pembiasaan (2) Hambatan dalam pelaksanaan pembiasaan program ubudiyah di MI Darut Taqwa Sengonagung yaitu, menyampaikan kesadaran siswa, sikap malas, sikap tidak jujur ​​(3) Solusi dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pembiasaan program ubidiyah di MI Darut Taqwa Sengonagung yaitu, memberikan pengajaran, memberikan hukuman berupa teguran nasehat yang baik, memberikan sedikit kultum seusai melaksanakan sholat Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kedisiplinan siswa. betapa pentingnya sikap disiplin bagi manusia khususnya seorang siswa yang masih duduk di bangku sekolah. Dalam meningkatkan kedisiplinan siswa dapat dilakukan melalui pembiasaan program ubudiyah khususnya dalam hal shalat berjamaah. Seperti yang telah dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Darut Taqwa Sengonagung dengan membiasakan siswa terhadap kegiatan ubudiyah shalat berjamaah. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pembiasaan program ubudiyah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di MI Darut Taqwa Sengonagung. (2) Mendeskripsikan kendala-kendala dalam pembiasaan program ubudiyah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di MI Darut Taqwa Sengonagung. (3) Mendeskripsikan solusi untuk mengatasi kendala-kendala dalam pembiasaan program ubudiyah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di MI Darut Taqwa Sengonagung. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan partisipasi luas, pengamatan cermat, triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi dalam pembiasaan program ubidiyah di MI Darut Taqwa Sengonagung yaitu keteladanan, praktik langsung/lapangan, pembiasaan (2) Kendala dalam pelaksanaan pembiasaan program ubidiyah di MI Darut Taqwa Sengonagung yaitu kurangnya kesadaran siswa, sikap malas, sikap tidak jujur ​​(3) Solusi dalam mengatasi kendala dalam pelaksanaan pembiasaan program ubidiyah di MI Darut Taqwa Sengonagung yaitu memberikan pengajaran, memberikan hukuman berupa teguran nasihat yang baik, memberikan sedikit cultum setelah berdoa.
Internalisasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Generasi Alfa di Era Digital: Indonesia Nursalami; Hastuti, Putri
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 14 No. 2 (2024): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Generasi Alfa cenderung dibesarkan dirumah dengan fasilitas alat-alat teknologi yang sudah semakin canggih, yang membuat generasi ini sibuk dengan perangkat pintarnya. Sehingga memudarnya perilaku terpuji, sopan santun dan etika lainnya. Maka dari itu, pembelajaran pendidikan agama Islam menjadi sarana yang sangat penting untuk membentuk generasi Alfa yang memiliki pemahaman yang kuat tentang pendidikan Agama Islam. Tulisan ini bertujuan menguraikan internalisasi pembelajaran pendidikan Agama Islam pada generasi Alfa agar terbentuk generasi yang memiliki moralitas yang tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian library research, dengan mengumpulkan data-data dari berbagai literatur-literatur yang berkaitan dengan pembelajaran pendidikan agama Islam di era digital. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam berperan penting dalam mengubah pedoman hidup generasi Alfa terutama mendalami tentang etika dan moral dalam Islam, hukum Islam dan meneladani kehidupan sesuai yang dicontohi Rasulullah SAW.
POLA KOMUNIKASI ISLAM DALAM PEMBELAJARAN (Suatu Analisis Psikologi Pendidikan) Authar, Tanzil; Warul Walidin; Syabuddin; Salami Mahmud
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 14 No. 2 (2024): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Quran does not specifically discuss Islamic communication practices. Islamic communication, typified by Qaulan, primarily revolves on interpersonal relationships. It involves linguistic interactions that are influenced by context and circumstances. The study employs qualitative methodologies. Research refers to the process of doing library research by analyzing material, such as written texts, notes, or reports, in order to provide novel research discoveries. Analytical terms are used to scrutinize information conveyed via symbols recorded in diverse media, including books, articles, and other mediums. The word "ill-defined" is used when the author is addressing a theory or notion that lacks a clear and precise definition, making it difficult to evaluate and develop into a comprehensible concept. The Qur'an comprises the verses known as Qaulan Karima, Qaulan Layyina, Qaulan Ma'rufa, Qaulan Sadida, Qaulan Baligha, and Qaulan Shakhila.
Pedidikan Perempuan dalam Pandangan KH. Hasyim Asy'ari Arif, Amri Muhammad
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 14 No. 2 (2024): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai seorang tokoh, KH. Hasyim Asy’ari tampil yang memperjuangkan emansipasi perempuan. KH. Hasyim Asy’ari telah banyak memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan. Namun kajian pendidikan perempuan dalam pandangan KH. Hasyim Asy'ari belum ada penelitian yang mendalam. Ia melakukan berbagai usaha dan cara untuk mewujudkan pendidikan bagi perempuan. Di antaranya menawarkan gagasan tentang konsep pendidikan perempuan. Penelitian ini ingin mengetahui tentang bagaimana pendidikan perempuan dalam pandangan KH. Hasyim Asy'ari dan relevansinya dengan sistem pendidikan nasional masa kini. Pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif dengan Jenis penelitian library research (kajian pustaka). Analisis datanya menggunakan metode analisis isi (content analysis) dan deskriptif analisis, dan menyimpulkan sesuai dengan fokus penelitian. KH. Hasyim Asy’ari menawarkan pendidikan yang menempatkan perempuan sejajar dengan laki-laki dalam hak menerima pendidikan, tanpa diskriminasi, serta berorientasi pada pembentukan karakter dan ketakwaan kepada Tuhan agar mampu memahami kewajiban, tanggung jawab dan haknya sebagai perempuan dan sebagai hamba Allah Swt.

Page 1 of 1 | Total Record : 9