cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Matematika SoLuSi ( Tersohor Luas dan Berisi )
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA BERDASARKAN TEORI APOS PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Natalia, Sri Sulastri; Sujatmiko, Ponco; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 5 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 5, September
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.266 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat pemahaman siswa dengan minat belajar tinggi berdasarkan teori APOS pada materi persamaan kuadrat; (2) tingkat pemahaman siswa dengan minat belajar sedang berdasarkan teori APOS pada materi persamaan kuadrat; dan (3) tingkat pemahaman siswa dengan minat belajar rendah berdasarkan teori APOS pada materi persamaan kuadrat.Metode yang digunakan metode kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan dari responden. Subjek penelitian dipilih dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengumpulan data dilaksanakan dengan metode angket untuk data minat belajar siswa dan metode wawancara berbasis tugas untuk data tingkat pemahaman siswa berdasarkan teori APOS. Instrumen utama pada penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dibantu dengan tiga instrumen bantu yaitu angket, tes tertulis dan pedoman wawancara. Pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi waktu. Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan analisis data nonstatistik. Dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) subjek dengan minat belajar tinggi berada pada tingkat pemahaman skema; (2) subjek dengan minat belajar sedang berada pada tingkat pemahaman proses; dan (3) subjek dengan minat belajar rendah berada pada tingkat pemahaman aksi.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Trianggraheni, Revina; Budiyono, Budiyono; Aryuna, Dyah Ratri
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 6 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 6, November
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.124 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E yang dapat meningkatkan pemahaman dan kreativitas siswa kelas VIII C SMP N 1 Karanganyar, untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E dan untuk mengetahui peningkatan kreativitas siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E.Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data pemahaman siswa dan kreativitas belajar siswa. Data pemahaman diperoleh dari hasil tes akhir siklus, sedangkan data kreativitas belajar siswa diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah pemahaman konsep siswa setidaknya 75% mencapai kategori tinggi ( skor tes ? 75) dan setidaknya 75% mencapai kategori tinggi ( skor tes ? 66,67%) untuk kreativitas belajar siswa pada akhir siklus.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langkah pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E yang dapat meningkat pemahaman konsep siswa dan kreativitas belajar siswa adalah: 1) Elicit, yaitu guru memberikan beberapa pertanyaan untuk merangsang pengetahuan awal siswa. 2) Engage, meliputi a) guru memotivasi siswayang berkaitan dengan materi yang akan dibahas agar dapat membangkitkan minat siswa, b) guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran pada hari itu. 3) Explore, meliputi a) guru membagi kelas dalam 5 kelompok, b) Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan kelompok untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa. 4) Explain, meliputi a) Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, b) guru mengklarifikasi hasil diskusi yang telah dipresentasikan dan memastikan semua siswa memahaminya. 5) Elaborate, meliputi a) guru meminta siswa untuk berdiskusi menyelesaiakan masalah yang ada pada Lembar Kerja Siswa (2), b) guru meminta siswa untuk mengerjakan hasil diskusi di depan kelas, c) guru bersama siswa membahas jawaban di depan kelas. 6) Evaluate, memberikan kuis kepada siswa dan menyuruh agar dikerjakan secara individu. 7) Extend,  guru memberikan contoh-contoh permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan pada materi yang sedang diajarkan.Berdasarkan pembelajaran tersebut, rata-rata prosentase pemahaman siswa pada siklus I sebesar 57,14% pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 33,33% menjadi 90,47%. Sedangkan hasil kreativitas belajar siswa pada siklus I 23,81% pada siklus II mengalami peningkatan 61,36% sebesar menjadi 85,71%. Hal ini berarti semua indikator sudah terpenuhi.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 7E dapat meningkatkan pemahaman  dan kreativitas belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri1 Karanganyar tahun ajaran 2012/2013.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI TURUNAN FUNGSI DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Mahardhikawati, Ema; Mardiyana, Mardiyana; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 4 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.239 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan langkah-langkah Polya pada materi turunan fungsi ditinjau dari kecerdasan logis-matematis siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ditentukan melalui snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah 1) metode observasi, 2) metode tes meliputi tes kecerdasan logis-matematis dan tes diagnostik, 3) metode wawancara. Validasi data dilakukan dengan triangulasi metode. Hasil penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut. (1) Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan kecerdasan logis-matematis tinggi adalah: siswa mampu menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat; siswa mampu membuat rencana pemecahan masalah dengan tepat; siswa mampu melakukan langkah-langkah rencana pemecahan masalah dengan tepat; siswa mampu menentukan solusi alternatif untuk memecahkan masalah; tidak semua siswa memeriksa jawabannya kembali. (2) Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan kecerdasan logis-matematis sedang adalah: siswa mampu menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat; siswa mampu membuat rencana pemecahan masalah namun tidak terlalu tepat; siswa mampu melakukan langkah-langkah rencana pemecahan masalah; tidak semua siswa mampu menentukan solusi alternatif untuk memecahkan masalah dan memeriksa jawabannya kembali. (3) Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan kecerdasan logis-matematis rendah adalah: siswa mampu menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat; siswa tidak mampu membuat rencana pemecahan masalah yang tepat; siswa mampu melakukan langkah-langkah rencana pemecahan masalah; siswa tidak mampu menentukan solusi alternatif untuk memecahkan masalah dan tidak memeriksa jawabannya kembali.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH FACIONE PADA MATERI PROGRAM LINEAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWAKELAS XI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN 2016/2017 Fikri, Farisa Nur; Mardiyana, Mardiyana; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.215 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MAN Purwodadi tahun ajaran 2016/2017 dalam menyelesaikan permasalahan program linear berdasarkan langkah Facione bagi siswa yang tergolong pada minat belajar tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus. Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket dan wawancara berbasis tugas. Validasi data yang digunakan adalah triangulasi waktu. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa siswa dengan minat belajar tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah matematika pada materi program linear berdasarkan langkah Facione yaitu siswa dapat menyelesaikan permasalahan, namun tidak melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaannya dan tidak dapat mengerjakan dengan menggunakan cara lain. Siswa dengan minat belajar sedang memiliki kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah matematika pada materi program linear berdasarkan langkah Facione yaitu siswa tidak menyelesaikan permasalahan, sampai pada langkah menilai situasi dan membuat keputusan awal namun tidak sempurna. Siswa dengan minat belajar rendah memiliki kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika pada materi program linear berdasarkan langkah Facione yaitu siswa tidak dapat menyelesaikan persamasalahan, sampai langkah memperdalam pengetahuan dan mengumpulkan informasi yang relevan yaitu tidak membuat model matematika sesuai informasi yang diberikan.
PROFIL PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) PADA MATERI TURUNAN BERDASARKAN TEORI APOS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA Astuti, Dwi; Usodo, Budi; Aryuna, Dyah Ratri
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 5 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 5, September
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.316 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pemahaman siswa berdasarkan Teori APOS dalam menyelesaikan masalah matematika di tinjau dari gaya kognitif field dependent dan field independent. Sejalan dengan penelitian tersebut maka dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian sebanyak 6 siswa terdiri dari 3 siswa dengan gaya kognitif field dependent, yaitu SDA, SDB, SDC dan 3 siswa dengan gaya kognitif field independent yaitu SIA, SIB dan SIC. Teknik pengambilan data adalah tes dan wawancara. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi waktu. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian sebagai berikut; (1) Profil pemahaman subjek dengan gaya kognitif field dependent adalah (a) subjek SDA berada pada tingkat proses yang belum sempurna, SDA dapat memahami soal yang diberikan dan mampu memproses informasi yang diketahui. Tetapi SDA tidak dapat mengaitkan hubungan antara masalah yang diberikan dengan pengetahuan yang sudah diperolehnya. (b) subjek SDB dan SDC berada pada tingkat skema yang belum sempurna, SDB dan SDC dapat mengaitkan hubungan aksi, proses dan objek yang terpisah sehingga menghasilkan suatu skema. Namun dengan skema tersebut, SDB dan SDC tidak dapat mengolahnya untuk memberikan contoh permasalahan yang penyelesaiannya berhubungan dengan ekstrim fungsi. (2) Profil pemahaman siswa dengan gaya kognitif field independent adalah (a) subjek SIA dan SIB berada pada tingkat skema yang belum sempurna, SIA dapat mengaitkan hubungan aksi, proses dan objek yang terpisah sehingga menghasilkan suatu skema
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 PURNAMASARI, ITA; Aryuna, Dyah Ratri; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.628 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran melalui strategi pembelajaran ARCS yang dapat meningkatkan motivasi belajar matematika pada siswa kelas VII C SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016, mengetahui bagaimana peningkatan motivasi belajar matematika siswa dan hasil belajar matematika siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan strategi ARCS.Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran, motivasi belajar matematika siswa, dan hasil belajar matematika siswa.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran ARCS adalah sebagai berikut: Kegiatan pendahuluan, guru melakukan apersepsi dengan  menunjuk siswa, guru menginformasikan tujuan pembelajaran, guru memotivasi siswa. Kegiatan inti, guru membagi siswa ke dalam kelompok yang setiap kelompok beranggotakan 4 siswa, guru membagikan LKS pada setiap kelompok yang harus diselesaikan melalui diskusi, guru menunjuk dua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan meminta kelompok yang tidak mengirimkan perwakilan untuk memberikan tanggapan atas hasil presentasi, guru meminta siswa mengerjakan latihan soal. Kegiatan penutup, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran, guru memberikan kuis, dan memberikan arahan untuk pertemuan selanjutnya.Berdasarkan hasil observasi, persentase rata-rata motivasi belajar matematika siswa pada prasiklus sebesar 50,45%. Pada siklus I, meningkat sebesar 18,53% menjadi 69,42% dan siklus II meningkat sebesar 11,83% menjadi 80,81%. Untuk hasil belajar matematika, persentase siswa yang memiliki nilai di atas KKM pada pra siklus mencapai 42,85%. Pada siklus I meningkat sebesar 21,44% menjadi 64,29% dan siklus II meningkat sebesar 14,28%  menjadi 78,57%.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas VII C SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK KELAS X PADA MATERI PROGRAM LINIER (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMK TARUNA FARMASI KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015) Fernando, Doni; Mardjuki, Mardjuki; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.051 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas X SMK Taruna Farmasi Karanganyar. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah setidaknya rata-rata persentase kerjasama siswa mencapai 75% dan setidaknya banyaknya siswa yang tuntas minimal 75% dengan KKM sebesar 75.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langkah pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dapat meningkatkan kerjasama siswa dan prestasi belajar siswa adalah: 1) Kegiatan awal, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menginformasikan pembagian kelompok belajar siswa dalam mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK) pada kegiatan inti. Guru menginformasikan bahwa akan ada penghargaan diakhir pembelajaran bagi siswa yang aktif selama proses pembelajaran. Kemudian siswa diberikan apersepsi. 2) Kegiatan inti, siswa dihadapkan kepada masalah yang memancing siswa untuk berpikir. Guru memberikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.  3) Kegiatan penutup, guru merefleksi hasil pembelajaran dengan proses tanya jawab dan guru dapat menunjuk siswa jika tidak ada yang angkat tangan. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari pada hari itu. Guru memberikan kuis individu dan menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan hasil observasi, persentase rata-rata kerjasama siswa pada  Prasiklus sebesar 15,54%. Pada siklus I rata-rata kerjasama siswa mengalami peningkatan sebesar 31,13% menjadi 46,67% dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 30,90% menjadi 77,57%. Sedangkan dari hasil tes, persentase siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 0%, pada siklus II persentase siswa yang tuntas adalah 77,78%. Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran dan hasil tes siklus dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas X SMK Taruna Farmasi Karanganyar tahun ajaran 2014/2015.
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN 2016/2017 DITINJAU D Rosyada, Atina; Budiyono, Budiyono; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.628 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari kreativitas belajar matematika. Model pembelajaran yang dibandingkan adalah model pembelajaran STAD dengan pendekatan problem posing dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 14 Surakarta tahun 2016/2017. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data dilaksanakan dengan metode dokumentasi untuk data awal yang berupa nilai UTS Semester I tahun 2016/2017 kelas VII, metode angket untuk data kreativitas belajar matematika, dan metode tes untuk data tes prestasi belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Selanjutnya dilakukan uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Hasil penelitian ini adalah (1) model pembelajaran STAD dengan pendekatan problem posing memberikan prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung, (2) siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar sama baiknya dengan siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang. Siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan siswa dengan kreativitas belajar matematika rendah, (3) pada tiap model pembelajaran, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar sama baiknya dengan siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan siswa dengan kreativitas belajar matematika rendah, (4) pada tiap kategori kreativitas belajar matematika, siswa yang dikenai model STAD dengan pendekatan problem posing memberikan prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dikenai model pembelajaran langsung.
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Novita, Aresti; Sujadi, Imam; Aryuna, Dyah Ratri
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 6 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 6, November
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.426 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan koneksi matematis siswa kelas VIIIF SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi pokok bangun ruang sisi datar. Data keaktifan siswa diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran sedangkan data kemampuan koneksi matematis siswa diperoleh dari tes akhir siklus. Dari hasil observasi pada siklus II diperoleh rata-rata persentase keaktifan siswa mencapai 80,74% dengan persentase kegiatan visual sebesar 81,26%, kegiatan lisan 74,48%, kegiatan mendengarkan 84,38%, dan kegiatan menulis 82,82%. Sedangkan dari hasil tes pada siklus II kemampuan koneksi matematis siswa untuk indikator koneksi antartopik dan prosedur matematika pada kategori baik mencapai 46,88% dan untuk indikator koneksi dengan dunia nyata yang mencapai kategori baik mencapai 34,38%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran CTL dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan koneksi matematis siswa kelas VIIIF SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini dikarenakan dalam pendekatan pembelajaran tersebut : (1) Guru memberikan permasalahan dalam kehidupan nyata yang dapat menumbuhkan kemampuan koneksi siswa (Pemodelan); (2) Dalam mengerjakan LKS, siswa berusaha aktif menemukan konsep dari materi yang sedang dipelajari (Inkuiri); (3) Kelompok siswa aktif mengerjakan Lembar Kerja Siswa untuk membangun pengetahuannya mengenai materi yang sedang dipelajari (Kontruktivisme dan Masyarakat Belajar); (4) Presentasi kelompok memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan menanggapi kelompok lain (Bertanya); (5) Siswa mendapat penghargaan dan mengerjakan kuis individu (Penilaian Autentik); (6) Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari (Refleksi).
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL IDENTITAS TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016 Jingga, Annisa Astra; Mardiyana, Mardiyana; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 5 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 5, September
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.914 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persamaan dan perbedaan letak kesalahan serta faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa dari kelompok tinggi, kelompok sedang, maupun kelompok rendah dalam menyelesaikan soal identitas trigonometri. Subjek penelitian terdiri dari dua siswa kelompok tinggi, empat siswa kelompok sedang, dan tiga siswa kelompok rendah. Pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi, metode tes, dan metode wawancara. Langkah-langkah analisis meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dilakukan semua kelompok siswa adalah kesalahan berupa memutuskan menggunakan strategi  menjabarkan masing-masing hubungan perbandingan trigonometri yang mengakibatkan perhitungan menjadi rumit, penyebabnya adalah ketidakmampuan siswa menentukan hubungan antara rumus pada identitas trigonometri; kesalahan menuliskan tanda operasi matematika dan kesalahan menuliskan tanda operasi matematika dan kesalahan dalam melakukan operasi hitung bentuk aljabar, penyebabnya adalah siswa tidak teliti saat melakukan perhitungan. Kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelompok sedang dan kelompok rendah antara lain memilih strategi mengeliminasi kedua persamaan yang mengakibatkan perhitungan menjadi rumit, salah dalam melakukan operasi hitung bentuk aljabar, ketidakmampuan siswa menyelesaikan soal dengan benar,  kesalahan berupa mengeliminasi kedua persamaan, operasi hitung tiba-tiba mengalami perubahan yang tidak semestinya. Penyebab kesalahan kedua kelompok ini adalah siswa tidak terpikirkan ide lain, kurang memahami konsep operasi hitung bentuk aljabar, kurang terampil dalam melakukan manipulasi aljabar, ketidakmampuan siswa menentukan hubungan antara rumus pada identitas trigonometri, dan salah menafsirkan tulisannya