cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Matematika SoLuSi ( Tersohor Luas dan Berisi )
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DENGAN PEMANFAATAN BLOG SISWA PADA MATERI NILAI MUTLAK DAN MATRIKS Nur, Fairuz Fajrianti; Mardjuki, Mardjuki; Sutopo, Sutopo
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 6 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 6, November
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.605 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas X IPA  SMA Al Firdaus tahun pelajaran 2014/2015 melalui metode Project Based Learning (PjBL) dengan pemanfaatan blog siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA Al Firdaus Sukoharjo tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 12 siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi dan tes. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data aktivitas belajar matematika siswa yang diperoleh dari hasil hasil observasi dan tes. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah adanya peningkatan aktifitas belajar matematika siswa yang ditunjukan dengan adanya peningkatan rata-rata persentase siswa pada setiap kategori oral activity, writing activity,  dan visual activity mencapai ? 60% dengan nilai ?2,75 dan sekurang-kurangnya 80% siswa dapat mencapai nilai ? 80 pada materi tersebut.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran melalui metode PjBL dengan pemanfaatan blog siswa dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika. Hal ini didasarkan pada hasil yang diperoleh pascatindakan. Sebelum pembelajaran menggunakan metode PjBL, siswa yang mencapai nilai ?2,75 pada Oral Activity, Writing Activity, dan Visual Activity sebesar 0% dengan nilai rata-rata tes unit prasiklus adalah 52,4. Setelah siklus I siswa yang mencapai nilai ?2,75 pada Oral Activity sebesar 58,33% , Writing Activity sebesar 50% dan Visual Activity sebesar 50% dengan nilai rata-rata tes unit siklus I  adalah 75,5 dengan nilai ?80 hanya 16,67%. Saat siklus II siswa yang mencapai nilai ?2,75 Oral Activity sebesar 75%, Writing Activity siswa sebesar 66,75% dan Visual Activity sebesar 66,75% , rata-rata tes unit siklus II adalah 90,5 dengan nilai ?80  mencapai 83,33%. Hal ini menunjukan terjadi peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar dari prasiklus menuju siklus I dan siklus II setelah diterapkan metode Project Based Learning dengan pemanfaatan blog siswa
PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-MIA MA AL-ISLAM JAMSAREN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Setiawan, Muhammad Ridwan; Chrisnawati, Henny Ekana; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.127 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bermaksud untuk meningkatkan kemandirian belajar matematika siswa kelas X-MIA MA Al-Islam Jamsaren Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 dengan menerapkan strategi Everyone is a Teacher Here dalam pembelajaran matematika. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah dengan metode observasi dan tes. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data keterlaksanaan pembelajaran dan data kemandirian belajar matematika. Sedangkan metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa yang merupakan salah satu indikator dari kemandirian belajar matematika siswa. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah jika setiap indikator berada dalam kategori baik, yaitu persentasenya lebih dari 60%. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Everyone is a teacher Here dapat meningkatkan kemandirian belajar matematika siswa kelas X-MIA MA Al-Islam Jamsaren Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil penelitian yang menyebutkan: 1) Indikator 1 yaitu mengikuti pelajaran dengan antusias, sudah meningkat dari 47,92% pada prasiklus menjadi 73,76% pada siklus I dan menjadi 81,43% pada siklus II. 2) Indikator 2 yaitu mengajukan pertanyaan kepada teman atau guru, sudah meningkat dari 33,33 % pada prasiklus menjadi 46,33% pada siklus I dan menjadi 66,73% pada siklus II. 3) Indikator 3 yaitu menyampaikan pendapat, sudah meningkat dari 25% pada prasiklus menjadi 29,95% pada siklus I dan menjadi 65,15% pada siklus II. 4) Indikator 4 yaitu mengerjakan soal tugas/ulangan secara mandiri, sudah meningkat dari 28,13% pada prasiklus menjadi 54,50% pada siklus I dan menjadi 82,56% pada siklus II. 5) Indikator 5 yaitu hasil belajar siswa aspek kognitif, sudah meningkat dari 15,63% pada prasiklus menjadi 15,63% pada siklus I dan menjadi 75,00% pada siklus II.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA (PENELITIAN DILAKUKAN PADA SISWA KELAS 7A SMPIT NUR HIDAYAH SURAKARTA PADA MATERI BANGUN DATAR Adi, Anggoro Wahyu; Triyanto, Triyanto; Pramesti, Getut
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 4 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.63 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana penerapan model pembelajaran Student Teams Achievment Division dengan pendekatan Open Ended untuk meningkatkan tingkat berpikir kreatif dan hasil belajar siswa; (2) apakah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievment Division dengan pendekatan Open Ended dapat meningkatkan tingkat berpikir kreatif dan hasil belajar siswa  pada siswa kelas 7A SMPIT Nur Hidayah Surakarta dengan materi ajar Bangun Datar Segi Empat.Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 7A SMPIT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa dan seorang guru matematika. Teknik pengumpulan data dengan observasi, tes, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data dengan analisis deskriptif. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data tingkat berpikir kreatif dan hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes akhir siklus. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah maksimal 20% siswa berada pada tingkat berpikir kreatif 1, minimal 25% siswa berada pada tingkat berpikir kreatif 3 dan 73% siswa mendapat nilai diatas nilai KKM.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pada proses pembelajaran dengan model STAD dengan pendekatan Open Ended terdapat beberapa langkah utama yang terdapat pada kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal meliputi kegiatan pengkondisian siswa untuk belajar, motivasi, refleksi dan penyampaian tujuan oleh guru. Pada kegiatan inti meliputi kegiatan diskusi kelompok, pemberian Lembar Kerja Kelompok dan soal terbuka, presentasi hasil diskusi, dan kuis. Kegiatan penutup terdiri dari kegiatan menyimpulkan materi yang dipelajari, pemberian latihan dan tugas rumah. Hasil penelitian penerapan model pembelajaran STAD dengan pendekatan Open Ended dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa. Untuk presentase tingkat berpikir kreatif 1 mengalami penurunan dari hasil prasiklus ke siklus I sebesar 52,62% dan mengalami penurunan sebesar 12,91% dari siklus I ke siklus II. Untuk presentase tingkat berpikir kreatif 2 mengalami kenaikan sebesar 23,28% dari prasiklus ke siklus I dan mengalami penurunan sebesar 9,68% dari siklus I ke siklus II. Untuk presentase tingkat berpikir kreatif 3 mengalami kenaikan sebesar 29,34% dari prasiklus ke siklus I dan mengalami kenaikan sebesar 22,59% dari siklus I ke siklus II. Presentase siswa yang mendapat nilai diatas nilai KKM mengalami kenaikan sebesar 7,25% dari prasiklus ke siklus I dan mengalami kenaikan sebesar 45,16% dari siklus I ke siklus II.
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS ACE (ACTIVITIES, CLASS DISCUSSION, EXERCISE ) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL (SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017) Rahmawati, Yunia; Kuswardi, Yemi; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.556 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika dilihat dari aktivitas belajar siswa. Model pembelajaran yang dibandingkan adalah model Pembelajaran Siklus ACE dan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2016/2017. Sampel yang digunakan adalah 2 kelas dimana kelas eksperimen terdapat 32 siswa dan kelas kontrol terdapat 32 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah instrumen angket aktivitas belajar matematika siswa dan tes prestasi belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa (1) siswa yang diberikan model pembelajaran Siklus ACE memberikan prestasi matematika yang lebih baik daripada siswa yang diberikan model pembelajaran konvensional, (2) siswa dengan aktivitas belajar tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar sedang maupun rendah sedangkan siswa dengan aktivitas belajar sedang memiliki prestasi belajar yang sama baiknya dengan siswa dengan aktivitas belajar rendah, (3)  tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas belajar matematika siswa pada materi barisan dan deret tak hingga
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DILAKUKAN DI KELAS VIII C SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJ Fawaida, Atina; Sujadi, Imam; Aryuna, Dyah Ratri
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 3 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.231 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural Think-Pair-Share (TPS) yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran kooperatif TPS dan mendeskripsikan dampak penerapan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural TPS terhadap ketuntasan belajar siswa. Sumber data penelitian berasal dari hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi proses pembelajaran dan hasil tes akhir siklus siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi dan tes. Teknik analisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif. Validasi data dari aktivitas belajar siswa dan proses pembelajaran menggunakan teknik triangulasi penyidik. Model pembelajaran kooperatif TPS yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah pada kegiatan inti terdiri dari tiga kegiatan yaitu Think guru menunjuk siswa untuk berpendapat tentang materi yang akan dipelajari dan bertanya apabila terdapat materi yang belum paham, Pair dan Share guru menunjuk pasangan lain untuk bertanya atau menanggapi terkait dengan hasil diskusi. Berdasarkan hasil observasi banyaknya siswa yang mencapai kategori aktivitas belajar siswa tinggi pada pra siklus sebesar 34,375%, siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 12,5% menjadi 46,875% dan siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 31,25% menjadi 78,125%. Peningkatan aktivitas belajar siswa berdampak positif pada ketuntasan belajar siswa dimana banyaknya siswa yang tuntas pada siklus 1 65,625% dan siklus 2 adalah 81,25%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif TPS dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2015/2016.
UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJARDAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODELPROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGANSTRATEGI ARIAS TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PENELITIAN DILAKUKANDI KELAS VII F SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/20 Maydianti, Dewi; Sutopo, Sutopo; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.439 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan subjek penelitian adalah 24 siswa kelas VII F SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan strategi ARIAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklusdengan dua kali pertemuan dan satu kali pertemuan untuk tes pada setiap siklusnya.Sumber data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data dari hasil pelaksanaan pembelajaran, data kemandirian belajar siswa, dan data kemampuan pemecahan masalah matematika. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan observasi di kelas pada data kemandirian belajar siswa dan tes pada data kemampuan pemecahan masalah matematika. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Data hasil penelitian untuk kemandirian belajar pada tiap aspek sebagai berikut: 1) Aspek tidak bergantung pada orang lain pada pra siklus adalah 54,16%, pada siklus I adalah 64,59%,dan pada siklus II adalah 74,31%. 2) Aspek percaya diri pada pra siklus adalah 30,21%, pada siklus I adalah 41,67 ,dan pada siklus II adalah 68,23%. 3) Aspek mengontrol diri pada pra siklus sebesar 69,79%, pada siklus I adalah 76,57% ,dan pada siklus II adalah 83,86%. 4) Aspek tanggung jawab pada pra siklus adalah 47,92%, pada siklus I adalah 62,51%, dan pada siklus II adalah 76,05%. Sedangkan untuk kemampuan pemecahan masalah berdasarkan hasil tes pada pra siklus tidak ada siswa yang memperoleh skor maksimal 20, pada siklus I persentase siswa memperoleh skor maksimal 20 adalah 8,33%, pada siklus II menjadi 29,17%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan strategi ARIAS dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa keals VII F SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.
ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI MENERKA LALU MENGUJI KEMBALI DAN MELIHAT DARI SUDUT PANDANG LAIN DALAM MATEMATIKA NON RUTIN UNTUK PENYELESAIAN MENCARI NILAI X PADA SUATU PERSAMAAN Ayuningrum, Satya Mardi; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.621 KB)

Abstract

Terdapat berbagai strategi dalam memecahkan masalah matematika, diantaranya adalah menerka lalu menguji kembali dan melihat dari sudut pandang lain. Penelitian ini akan menjelaskan tentang bagaimana memecahkan suatu permasalahan tentang mencari nilai x pada suatu persamaan dengan menggunakan kombinasi dua strategi sekaligus yakni menerka lalu menguji kembali dan melihat dari sudut pandang lain. Permasalahan yang disajikan merupakan soal olimpiade SMA baik tingkat kabupaten, tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Metode penelitian menggunakan metode research and development yang berbasis kajian teori. Strategi menerka lalu menguji kembali dan melihat dari sudut pandang lain lebih efektif untuk menyelesaikan permasalahan tentang mencari nilai x pada suatu persamaan karena banyak manipulasi aljabar yang bisa dilakukan sehingga soal yang dikerjakan akan lebih mudah untuk diselesaikan. Pelaksanaan pemecahan masalah ini juga harus disesuaikan dengan langkah Polya yang terdiri dari empat tahapan. Langkah Polya dipakai agar cara menjawab permasalahan yang disajikan lebih terstruktur
ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DALAM MENYELESAIKAN SOAL PELUANG DITINJAU DARI KARAKTERISTIK CARA BERPIKIR (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMA NEGERI 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN 2012/2013) Nur, Dhimifri Fitria Ain; Triyanto, Triyanto; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 5 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 5, September
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.832 KB)

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendeskripsikan  tingkat berpikir kreatif (TBK) siswa dalam materi pokok  peluang yang ditinjau dari karakteristik cara berpikir pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ambarawa tahun ajaran 2012/2013.Penelitian  ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengambilan subjek  dilakukan  dengan  teknik  purposive  sampling.  Subjek  penelitian  dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok siswa dengan karakteristik cara berpikir Sekuensial Konkret (SK), Sekuensial Abstrak (SA), Acak Konkret (AK), dan Acak Abstrak (AA) untuk selanjutnya dianalisis tingkatan berpikir kreatifnya. Data tentang  karakteristik cara berpikir siswa  diperoleh dari hasil tes angket. Sedangkan  data  tentang  tingkat berpikir kreatif siswa diperoleh dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara. Validasi data dilakukan dengan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan yaitu  reduksi  data,  penyajian  data,  dan  penarikan kesimpulan/ verifikasi data.Hasil penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut. 1) TBK Siswa dengan Karakteristik cara berpikir SK berada pada rentang TBK0?TBK2. Diperoleh 85,71% telah mencapai TBK 2 yang dapat membuat alternatif penyelesaian masalah dengan fleksibel dan lancar. Sedangkan 14,29% mencapai TBK 0 yang tidak mampu membuat alternatif penyelesaian masalah dengan fleksibel dan lancar. 2) TBK Siswa dengan Karakteristik cara berpikir SA berada pada TBK 2. Dari seluruh subjek dengan karakteristik cara berpikir SA telah dapat membuat alternatif penyelesaian masalah dengan fleksibel dan lancarr. 3) TBK Siswa dengan Karakteristik cara berpikir AK berada pada rentang TBK 0 ? TBK 2. Diperoleh 66,67% telah mencapai TBK 2 yang dapat membuat alternatif penyelesaian masalah dengan fleksibel dan lancar, 22,22% mencapai TBK 1 yang telah dapat membuat alternatif penyelesaian masalah dengan fleksibel tetapi belum bisa membuat alternatif penyelesaian masalah dengan lancar (fasih), dan 11,11% mencapai TBK 0 yang tidak mampu membuat alternatif penyelesaian masalah dengan fleksibel dan lancer.4) TBK Siswa dengan Karakteristik cara berpikir AA berada pada rentang TBK 0 ? TBK 1. Diperoleh 50% telah mencapai TBK 1 dan 50% mencapai TBK 0
PENERAPAN MATHEMATICS MOTIVATED LEARNING MODEL ARCS SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP PELUANG SISWA KELAS XI IPS TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DILAKUKAN DI SMA N 1 KARANGANYAR) Hapsari, Wirani Dwi; Sugiarto, Bambang; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 6 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 6, November
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.01 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar serta pemahaman konsep siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2013/2014 pada materi peluang melalui penerapan strategi Mathematics Motivated Learning model ARCS. Sumber data pada penelitian ini diperoleh melalui hasil observasi, hasil angket, dan hasil tes tiap akhir siklus. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, tes, dan angket. Teknik analisis data motivasi belajar yang diperoleh melalui angket dilakukan melalui pemberian skor pada tiap jawaban yang diberikan siswa, kemudian dihitung rataan skor tiap indikatornya. Selanjutnya untuk teknik analisis data motivasi belajar yang diperoleh malalui observasi adalah dengan analisis deskriptif. Dan untuk teknik analisis data pemahaman konsep siswa adalah dengan pemberian level skor pemahaman pada tiap siswa. Validitas data motivasi belajar siswa dapat diperoleh melalui triangulasi waktu dan metode, sedangkan validitas data pemahaman siswadapat diperoleh melalui triangulasi sumber.Hasil penelitian menyimpulkan penerapanstrategi Mathematics Motivated Learning model ARCSpada materi peluang dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa. Hal ini didasarkan pada hasil yang diperoleh pascatindakan. Sebelum penerapan strategi Mathematics Motivated Learning model ARCS, motivasi belajar siswa untuk kategori cukup tinggi baru mencapai persentase 18%, dan pemahaman konsep untuk level skor pemahaman 3 baru mencapai persentase 14,71%. Selanjutnya setelah diterapkan strategi Mathematics Motivated Learning model ARCSmotivasi belajar siswauntuk kategori cukup tinggi meningkat menjadi 26,47% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 82,35% pada siklus II,sedangkan pemahaman konsep untuk level skor pemahaman 3 meningkat menjadi 47,06% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 67,65% pada siklus II 
PROFIL KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR KELAS VIII TAHUN AJARAN 2013/2014) Wijayanti, Ria Wahyu; Sutopo, Sutopo; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 4 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.052 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika materi bangun ruang sisi datar ditinjau dari kecerdasan visual-spasial siswa  kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan strategi penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Subjek penelitian menggunakan pemilihan sampel bertujuan (purposive sample), dipilih 6 subjek penelitian, 2 subjek dengan kecerdasan visual-spasial tinggi, 2 subjek dengan kecerdasan visual spasial sedang dan 2 subjek dengan kecerdasan visual spasial rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara berbasis tugas. Pemeriksaan keabsahan data dengan teknik verifikasi dan triangulasi waktu. Langkah-langkah dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut. 1) Siswa dengan kecerdasan visual-spasial tinggi memiliki jenis kesulitan (a) kesulitan dalam menerjemahkan masalah kedalam model matematika, (b) kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar. (2) Siswa dengan kecerdasan visual-spasial  sedang, memiliki jenis kesulitan (a) kesulitan dalam menerjemahkan masalah ke dalam model matematika, (b) kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian masalah, (c) kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar. (3) Siswa dengan kecerdasan visual-spasial rendah, memiliki jenis kesulitan (a) kesulitan dalam memahami masalah, (b) kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian masalah, (c) kesulitan dalam menerjemahkan masalah ke dalam model matematika, (d) kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar