cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Matematika SoLuSi ( Tersohor Luas dan Berisi )
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN LEMBAR KERJA BERDASARKAN TEORI BRUNER PADA POKOK BAHASAN FUNGSI (PENELITIAN DILAKUKAN DI KELAS VIII F SMP NEGERI 3 MOJOLABAN TAHUN PELAJA Raharjo, Riris Setyaningrum; Triyanto, Triyanto; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.016 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Mojolaban tahun pelajaran 2012/2013 melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) dengan lembar kerja berdasarkan Teori Bruner pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Data penelitian diperoleh melalui observasi dan tes. Teknik analisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif. Validasi data dari proses pembelajaran dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menyimpulkan dengan pelaksanaan tindakan kelas melalui penggunaan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan lembar kerja berdasarkan Teori Bruner pada pokok bahasan fungsi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini didasarkan pada hasil tes dan observasi. Data hasil tes pada siklus I, pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 75,41 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 4,78 menjadi 80,19. Sedangkan persentase siswa yang tuntas sebesar 78,13% dan pada siklus II persentase siswa yang tuntas mengalami peningkatan sebesar 6,25% menjadi 84,38%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan lembar kerja berdasarkan Teori Bruner dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII F SMP Negeri 3 Mojolaban tahun pelajaran 2012/2013 pada materi fungsi.
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ATURAN SINUS, KOSINUS, DAN LUAS SEGITIGA DI SMA NEGERI 5 SURAKARTA Rahmawati, Fitri; Fitriana, Laila; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 6 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 6, November
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.849 KB)

Abstract

Tujuan Penelitian untuk mengetahui (1) manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara pembelajaran dengan model pembelajaran Kuantum dan Discovery Learning; (2) manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan motivasi belajar matematika tinggi atau sedang, tinggi atau rendah, maupun sedang atau rendah; (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan motivasi belajar tinggi atau sedang, tinggi atau rendah, maupun sedang atau rendah; (4) pada masing-masing tingkat motivasi belajar matematika, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran kuantum dan model Discovery Learning pada materi Aturan Sinus, Kosinus dan Luas Segitiga.Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 5 Surakarta kelas X IPS semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Sampel yang digunakan yaitu 2 kelas dengan jumlah total siswa kedua kelas tersebut adalah 60 siswa. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) model pembelajaran Kuantum memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model Discovery Learning; (2) siswa dengan motivasi belajar matematika tinggi memiliki prestasi belajar yang sama baiknya dengan siswa motivasi belajar matematika sedang maupun rendah; (3) pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan motivasi belajar matematika tinggi menghasilkan prestasi belajar yang sama baiknya dengan siswa dengan motivasi belajar matematika sedang maupun rendah; (4) Pada masing-masing motivasi belajar matematika, pembelajaran dengan model pembelajaran Kuantum menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan model Discovery Learning pada materi Aturan Sinus, Kosinus dan Luas Segitiga
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI APLIKASI TURUNAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI MIA SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Rokhim, Andrean Fajar; Triyanto, Triyanto; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 5 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 5, September
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika dilihat dari gaya belajar siswa. Model pembelajaran yang dibandingkan adalah model GI (Group Investigation) dengan pendekatan Scientific dan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XIMIA SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Sampel yang digunakan adalah2 kelas dimana kelas eksperimen terdapat 28 siswa dan kelas kontrol terdapat 32 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah instrumen angket gaya belajar matematika siswa dan tes prestasi belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe.Dari penelitian ini disimpulkan bahwa (1) siswa yang diberikan model pembelajaran Group Investigation dengan pendekatan Scientific memberikan prestasi matematika yang lebih baik daripada siswa yang diberikan model pembelajaran konvensional, (2) siswa dengan gaya belajar visual memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan gaya belajar kinestetik sedangkan siswa dengan gaya belajar auditorial memiliki prestasi belajar yang sama baiknya dengan siswa dengan gaya belajar visual maupun kinestetik, (3) pada masing-masing kategori gaya belajar, siswa yang diberikan model pembelajaran GI (Group Investigation) dengan pendekatan Scientificmenghasilkan prestasi belajar yang lebih baik jika dibandingkan siswa yang diberikan model pembelajaran konvensional pada materi aplikasi turunan fungsi. 
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMA N 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017) Zulaikah, Siti; Sujadi, Imam; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.887 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar ditinjau dari minat belajar matematika. Model pembelajaran yang dibandingkan adalah model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran langsung. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2016/2017. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dilanjutkan dengan uji komparasi ganda menggunakan metode Scheffe. Simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut (1) model pembelajaran Problem Based Learning menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada model pembelajaran langsung pada materi sistem persamaan linear tiga variabel, (2) siswa dengan minat belajar tinggi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan minat belajar sedang, siswa dengan minat belajar tinggi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan minat belajar rendah, dan siswa dengan minat belajar sedang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan minat belajar rendah pada materi sistem persamaan linear tiga variabel, (3) pada masing-masing model pembe-lajaran, siswa yang mempunyai minat belajar matematika tinggi menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika sedang, siswa yang mempunyai minat belajar matematika tinggi menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, dan siswa yang mempunyai minat belajar matematika sedang menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, (4) pada masing-masing tingkat minat belajar matematika siswa, siswa yang memperoleh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memperoleh model pembelajaran langsung dalam pembelajaran materi sistem persamaan linear tiga variabel.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) PADA SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 2 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Manora, Yupi Ayu; Usodo, Budi; Pramudya, Ikrar
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 4 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.138 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran ARIAS (assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction) yang dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa, mengetahui peningkatan motivasi belajar matematika siswa setelah diterapkan model pembelajaran ARIAS, dan mengetahui dampak penerapan model pembelajaran ARIAS terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Subjek penelitian adalah guru matematika dan siswa kelas VIII H SMPN 2 Mojolaban yang berjumlah 32 siswa.Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran yang diperoleh dari hasil observasi, data motivasi belajar matematika yang diperoleh dari hasil angket, dan data prestasi belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah persentase siswa yang memiliki motivasi belajar matematika kategori tinggi lebih dari atau sama dengan 70%. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas VIII H SMPN 2 Mojolaban tahun ajaran 2016/2017. Hal ini didasarkan pada hasil yang diperoleh pasca tindakan dimana siswa yang memiliki motivasi kategori tinggi hanya 46,88%. Selanjutnya, setelah dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembejaran ARIAS siswa yang memiliki motivasi kategori tinggi meningkat menjadi 59,38% pada siklus I dan meningkat menjadi 78,12% pada siklus II. Kemudian, dari hasil tes persentase ketuntasan prestasi siswa mengalami peningkatan menjadi 53,12% pada siklus I dan meningkat menjadi 81,25% pada siklus II.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7EUNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VIIA SMP NEGERI 2 KEDAWUNGTAHUN PELAJARAN 2014/2015 Munawaroh, Awaliyah Fitri; Sujatmiko, Ponco; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.422 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk: mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Cycle 7E yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Kedawung tahun ajaran 2014/2015, mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkan  model pembelajaran Learning Cycle 7E, dan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Cycle 7E yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dapat berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data dalam penelitian ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran, data aktivitas belajar siswa, dan data hasil belajar siswa. Data keterlaksanaan pembelajaran dan data aktivitas belajar siswa diperoleh dari hasil observasi yang dilakukanselama proses pembelajaran, sedangkandata hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes akhir siklus. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah setidaknya rata-rata persentase aktivitas belajar siswa mencapai 70%. Selanjutnya dari peningkatan aktivitas belajar diharapkan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa yaitu setidaknya banyaknya siswa yang tuntas minimal 70% dengan KKM sebesar 75.Berdasarkan hasil penelitian, persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada pra siklus sebesar 46,66%, pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 14,13% menjadi 60,79% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,14% menjadi 76,93%, sedangkan dari hasil tes, persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah 56,67% dan pada siklus II persentase siswa yang tuntas adalah 76,67%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7Edapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Kedawung tahun pelajaran 2014/2015.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DAN KEAKTIFAN SISWA (PENELITIAN DILAKSANAKAN DI KELAS VIII F SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017) Nugroho, Arif Agung; Sutopo, Sutopo; Pramesti, Getut
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.904 KB)

Abstract

This research aims to 1) describe the application of cooperative learning type TTW (Think Talk Write) to improve students? mathematics communication ability and activity of class VIII F SMP Negeri 17 Surakarta in academic year 2016/2017; 2) know the improvement of mathematics communication ability after following the learning of mathematics with cooperative learning type TTW; 3) know the improvement of students activity after following the learning of mathematics with cooperative learning type TTW. This research was a classroom action research conducted in 2 action cycles, with each cycle consisted of 3 meetings. The subjects of the research were 26 students of class VIII F SMP Negeri 17 Surakarta. The data which was collected in this research was learning implementation data, the results of mathematical communication skills test and data of students? activity. This research used observation to collect data of learning implementation and students? activity, then it used test to collect mathematical communication skills data. The indicators of success of this research are 1) the number of students who reach at least 50 % on minimum 2 criteria in each indicator of mathematical communication ability, 2) the number of students who have high activity category at least 60%. The result of the research concludes 1) the learning steps with cooperative learning type TTW could improve students? mathematical communication skills and  activity consisted of: a) Introduction activity; b) Core activity, which is (1) the teacher delivers the material to be learned; (2) Stage 1: Think, students read and think about solving problems independently;    (3) Stage 2: Talk (Speak), students work in groups, the formation of heterogeneous groups considered  by the psychological aspects of students; (4) Stage 3: Write, the students rewrite the results of their discussion independently; (5) Stage 4: Presentation, c) Conclusion. 2) The percentage of mathematical communication ability in pre-action test is 3.85%, in the final test of the first cycle the percentage increased to 15.4% and in the final test of second cycle the percentage increased again to 57.7%. 3) The percentage of high category students activity on pre-action was 8.3%, in the first cycle percentage increased to 55.8% and in cycle II the percentage increased again to 86.2%. Based on the result of research, it can be concluded that the application of cooperative learning model of TTW type can improve students? mathematics communication ability and activity of  class VIII F SMP Negeri 17 Surakarta in academic year 2016/2017
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI LOGARITMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN METAPHORMING DENGAN STRATEGI ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, SATISFACTION (ARIAS) DI KELAS X SMA AL ISLAM 1 Handayani, Hesti; Kuswardi, Yemi; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 3 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.171 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep matematika dan motivasi belajar siswa pada materi logaritma setelah mengikuti pembelajaran dengan penerapan model metaphorming dengan strategi Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction (ARIAS). Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data motivasi belajar yang diperoleh dari hasil observasi tiap siklus dan data pemahaman konsep matematika siswa yang diperoleh dari hasil tes yang dilaksanakan pada tiap akhir siklus. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah 70% siswa motivasi belajarnya berada dalam kategori tinggi dan 70% siswa telah mencapai minimal level 2 untuk setiap indikator pemahaman konsep matematika siswa.Berdasarkan hasil observasi diperoleh bahwa sebelum dilakukan tindakan persentase siswa dengan motivasi belajar berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 15,39 %, setelah dilakukan tindakan meningkat menjadi 76,93 %.  Jika dibandingkan dengan pemahaman konsep matematika siswa sebelum dilakukan tindakan, maka berdasarkan hasil tes siklus II diperoleh bahwa persentase siswa dengan pemahaman konsep matematika minimal telah mencapai level 2 pada indikator menyatakan ulang suatu konsep meningkat menjadi 71,8 %, untuk indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representatif matematis meningkat menjadi 74,36 %, untuk indikator mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep meningkat menjadi 71,79 %, untuk indikator menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu meningkat menjadi 76,92 %, sedangkan pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah meningkat menjadi 76,92 %.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model metaphorming  dengan strategi ARIAS dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika dan motivasi belajar siswa kelas X MIA-1 SMA Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2014-2015.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN SOALCERITA MATERI KESEBANGUNAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI2 TAWANGSARI TAHUN AJARAN 2016/2017 Juniarti, Ninik Tri; Pramudya, Ikrar; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.272 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa gaya kognitif strongly field dependent, slightly field dependent, slightly field independent, dan strongly field independent dalam pemecahan soal cerita materi kesebangunan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ialah6 siswa kelas IX G SMP Negeri 2 Tawangsari tahun ajaran 2016/2017. Pengambilan subjek penelitian dengan teknik purposive sam-pling. Teknik pengumpulan data adalah metode tes dan wawancara. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Pengujian validitas data dila-kukan dengan triangulasi waktu. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpul-kan bahwa siswa strongly field dependent memiliki kemampuan interpretation kurang sempurna dalam membaca dan mengeksplorasi, belum memiliki kemam-puan analysis dalam memilih strategi, belum memiliki kemampuan inferenceda-lam menyelesaikan masalah, serta belum memiliki kemampuan evaluation, ana-lysis, daninference dalam meninjau kembali dan mendiskusikan. Siswa slightly fi-eld dependent memiliki kemampuan interpretation kurang sempurna dalam mem-baca dan mengeksplorasi, belum memiliki kemampuan analysis dalam memilih strategi, belum memiliki kemampuan inference dalam menyelesaikan masalah, serta belum memiliki kemampuan evaluation, analysis, daninference dalam me-ninjau kembali dan mendiskusikan. Siswa slightly field independent memiliki ke-mampuan interpretation dalam membaca dan mengeksplorasi, memiliki kemam-puan analysis dalam memilih strategi, memiliki kemampuan inference dalam me-nyelesaikan masalah, tetapi belum memiliki kemampuan evaluation, analysis, daninference dalam meninjau kembali dan mendiskusikan. Kemampuan berpikir kri-tis siswa strongly field independent tidak dapat diketahui karena tidak ada siswa bergaya kognitif strongly field independent
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE (IOC) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Trisnawati, Dwi Inayah; Sujadi, Imam; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.24 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC) yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Delanggu, mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC) dan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC) yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dapat berdampak positif terhadap ketuntasan belajar siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan metode observasi dan tes. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah setidaknya rata-rata persentase aktivitas belajar siswa mencapai 75%. Selanjutnya dari peningkatan aktivitas belajar diharapkan berdampak positif terhadap ketuntasan belajar siswa yaitu banyaknya siswa yang tuntas minimal 70% dengan KKM sebesar 81.Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC) yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk berperan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran yaitu dimulai dengan pembagian kelompok kecil dan pasangan asal sesuai model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC), selanjutnya siswa menyelesaikan LKS dengan berdiskusi dengan pasangan asal, siswa mengkomunikasikan hasil pekerjaannya kepada temannya, siswa mengerjakan soal secara individu dengan informasi yang telah diperoleh, siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Berdasarkan pembelajaran tersebut, persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 21% menjadi 63,5% apabila dibandingkan dengan sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC) yaitu sebesar 42,5%. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 13,5% menjadi 77%. Sedangkan dari hasil tes, persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah 44%, pada siklus II persentase siswa yang tuntas menjadi 80%.