cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Matematika SoLuSi ( Tersohor Luas dan Berisi )
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP AL IRSYAD SURAKARTA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI TEGAK TAHUN AJARAN 2011/2012 Andriyani, Ana; Sutopo, Sutopo; Maryono, Dwi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.123 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) kemampuan menulis matematis siswa dalam mengerjakan soal pada pokok bahasan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi tegak (2) faktor- faktor yang mempengaruhi kemampuan  menulis matematis siswa dalam mengerjakan soal matematika yang berhubungan dengan geometri khususnya pada pokok bahasan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi tegak.Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observesi, tes, dan wawancara. Observasi dan wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis matematis siswa.. Tes digunakan untuk mendapatkan data kemampuan menulis matematis siswa. Berdasarkan hasil tes 1 ada tiga kelompok siswa berdasar indikator kemampuan menulis. Pada setiap kelompok diambil satu subjek penelitian untuk kemudian diberi tes II dan diwawancara. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling Snow Ball yang memungkinkan peneliti mengambil sampel tambahan untuk kelengkapan data sehingga pada akhirnya terdapat empat subjek penelitian Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tak terstruktur. Teknik analisis data yang dilakukan meliputi reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data  yang digunakan adalah triangulasi data yakni triangulasi waktu dan sumber.Hasil penelitian ini adalah (1) dari 4 subjek penelitian, subjek nomor 13 memenuhi ketiga indikator menulis matematis, subjek nomor 15 memenuhi indikator Drawing, subjek nomor 18 dan subjek nomor 22 memenuhi indikator Mathematical Expressions dan Drawing. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis siswa adalah dari guru dan siswa sendiri. Faktor dari guru adalah dalam proses kegiatan belajar-mengajar guru tidak membiasakan menuliskan jawaban dengan memperhatikan aspek-aspek menulis matematis. Faktor-faktor dari dalam diri siswa adalah (a) siswa tidak menuliskan jawaban dengan lengkap karena sudah terbiasa. (b) Siswa belum menguasai materi dengan baik sehingga dalam mengerjakan tidak runtut. (c) Siswa sebenarnya mampu menuliskan langkah jawaban dengan lengkap tetapi tidak konsisten.
PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Rachmawati, Desi; Sutopo, Sutopo; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.658 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan strategi REACT dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII E SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015, untuk mengetahui keaktifan siswa setelah mengikuti pelajaran yang menerapkan strategi REACT dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika setelah mengikuti pelajaran yang menerapkan strategi REACT dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran, data keaktifan siswa, dan data kemampuan pemecahan masalah matematika. Data keterlaksanaan pembelajaran dan keaktifan diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran, sedangkan data kemampuan pemecahan masalah matematika diperoleh dari hasil tes akhir siklus. Hasil observasi keaktifan yang telah dilakukan berupa persentase untuk masing-masing aktivitas yang diamati adalah: 1) Aktivitas visual pada pra siklus sebesar 58,49% mengalami peningkatan 9,32% pada siklus I menjadi 67,81%  kemudian meningkat 9,64% pada siklus II menjadi 77,45%. 2) Aktivitas lisan pada pra siklus sebesar 48,53% mengalami peningkatan 12,63% pada siklus I menjadi 61,16%  kemudian meningkat 9,06% pada siklus II menjadi 70,22%. 3) Aktivitas menulis pada pra siklus sebesar 61,11% mengalami peningkatan 8,82% pada siklus I menjadi 69,93%  kemudian meningkat 6,84% pada siklus II menjadi 76,47%. 4) Aktivitas motorik pada pra siklus sebesar 38,89% mengalami peningkatan 37,58% pada siklus I menjadi 76,47%  kemudian meningkat 5,88% pada siklus II menjadi 82,85%. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah berdasarkan hasil tes pada pra siklus tidak ada siswa yang memperoleh skor maksimal 20 kemudian pada siklus I 6% siswa memperoleh skor maksimal 20, pada siklus II mengalami kenaikan 11,65% sehingga diperoleh 17,65% siswa mendapatkan skor maksimal 20. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi REACT dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa keals VIII E SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015
PROFIL METAKOGNITIF SISWA YANG BERGAYA KOGNITIF REFLEKTIF DAN IMPULSIF KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Agustin, Ratna; Sujatmiko, Ponco; Kurniawati, Ira
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 6 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 6, November
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.48 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pengetahuan dan pengaturan metakognitif siswa dengan gaya kognitif reflektif, (2) pengetahuan dan pengaturan metakognitif siswa dengan gaya kognitif impulsif pada pembelajaran matematika siswa kelas VIIIB SMP Negeri 16 Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.Subjek penelitian ini berjumlah 4 siswa kelas VIII B SMP Negeri 16 Surakarta. Siswa tersebut terdiri dari 2 orang siswa bergaya kognitif reflektif dan 2 orang siswa bergaya kognitif impulsif.Data siswa bergaya kognitif reflektif dan impulsif diperoleh dari hasil tes menggunakan tes Matching Familiar Figure Test (MFFT), sedangkan data tentang pengetahuan metakognitif dan pengaturan metakognitif diperoleh dari hasil wawancara berbasis tugas.Dari hasil analisis data pada aspek pengetahuan metakognitif diperoleh deskripsi bahwa (1) siswa dengan gaya kognitif reflektif optimal dalam memanfaatkan pengetahuan dan informasi, mengetahui ketidakpahamannya, mengetahui langkah penyelesaian dan rumusnya untuk menyelesaikan masalah namun belum dapat menggunakan strategi lain (2) siswa dengan gaya kognitif impulsif kurang optimal dalam memanfaatkan pengetahuan dan informasi, mengetahui ketidakpahamannya, kesulitan menentukan langkah dan rumus untuk menyelesaikan masalah. Dari hasil analisis data pada aspek pengaturanmetakognitif diperoleh deskripsi bahwa (1) siswa dengan gaya kognitif reflektif dalam merencanakan cukup lengkap menulis diketahui dan ditanyakan. Dalam memantau optimal meskipun dengan waktu yang cukup lama, langkah penyelesaian lengkap dan menyadari kesalahan. Dalam evaluasi memeriksa kembali cukup maksimal (2) siswa dengan gaya kognitif impulsif dalam merencanakan, kurang lengkap menulis diketahui dan ditanyakan. Dalam memantau tidak optimal, waktu pengerjaan cukup singkat, langkah penyelesaian tidak lengkap dan tidak menyadari kesalahan. Dalam evaluasi, tidak memeriksa kembali. 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kurniawati, Cici; Sujadi, Imam; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 5 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 5, September
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.897 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Two Stay Two Stray (TSTS) yang dapat meningkatkan keaktifan siswa, mengetahui peningkatan keaktifan siswa setelah dilakukan model pembelajaran kooperatif teknik TSTS dan mengetahui dampak penerapan model pembelajaran kooperatif teknik TSTS terhadap ketuntasan hasil belajar siswa. Data penelitian diperoleh melalui observasi dan tes. Validitas isi dari instrumen dilakukan sebelum validitas data dari hasil belajar siswa. Sedangkan untuk keaktifan siswa digunakan triangulasi penyidik. Indikator keberhasilan penelitian ini setidaknya rata-rata persentase keaktifan siswa dari observasi mencapai 75%. langkah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik TSTS yang dapat meningkatkan keaktifan siswa adalah:1) pendahuluan: guru menyampaikan apersepsi, tujuan pembelajaran dan motivasi serta gambaran pembelajaran. 2) inti: guru menjelaskan sedikit materi, membagi kelompok (4 siswa) untuk berdiskusi, siswa membagi tugas untuk menjadi tuan rumah dan tamu selanjutnya melakukan diskusi kunjungan kemudian apabila telah selesai melaksanakan diskusi kunjungan, siswa kembali dan membahas hasil pekerjaan kelompok asal serta beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi. 3) penutup: guru bersama-sama siswa menyimpulkan pelajaran. Dari hasil observasi pada siklus I diperoleh rata-rata persentase keaktifan siswa mencapai 63,72% dengan persentase kegiatan visual sebesar 71,19%, kegiatan lisan 46,61%, kegiatan menulis 68,02%, kegiatan mendengarkan 63,18% dan kegiatan mental 69,58%. Pada siklus II mengalami peningkatan rata-rata persentase keaktifan siswa sebesar 15,16% menjadi 78,88% dengan persentase kegiatan visual sebesar 82,02%, kegiatan lisan 67,86%, kegiatan menulis 83,09%, kegiatan mendengarkan 80,24% dan kegiatan mental 81,19%. Sedangkan dari hasil tes pada siklus I, persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 43,75% dan pada siklus II persentase ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 78,12%.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Rosadi, Amri; Triyanto, Triyanto; Aryuna, Dyah Ratri
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.569 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share(TPS) yang dapat meningkatkan keaktifan dan pestasi belajar matematika siswa kelas VIII A SMP Negeri 17 Surakarta dan mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).Berdasarkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) keaktifan siswa kategori tinggimengalami peningkatan dari25% pada prasiklus menjadi 37,5%pada siklus I dan menjadi 46,43% pada siklus II, sedangkan pada keaktifan kategori rendah mengalami penurunan dari 46,43% pada prasiklus menjadi 37,5% pada siklus I dan menjadi 19,64%. Untuk prestasi belajar matematika, persentase siswa yang tuntas KKM mengalami peningkatan dari 46,43% pada prasiklus menjadi 71,43%  pada siklus I dan menjadi 89,29%pada siklus II. Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari 66,60pada prasiklus menjadi 70,71 pada siklus I dan menjadi 74,91 pada siklus II. Hal ini sesuai dengan indikator ketercapaian yang ditentukan yaitu setidaknya, minimal 30% dari siswa berada pada keaktifan kategori tinggi sedangkan maksimal 20% siswa berada pada keaktifan kategori rendah dan sedikitnya 75% dari siswa memperoleh hasil ujian lebih dari atau sama dengan batas KKM yaitu 72 dengan rata-rata kelas lebih besar atau sama dengan 72
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERIPERSAMAAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XII IPS 4 SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Maulida, Farissa Ovira; Mardiyana, Mardiyana; Pramudya, Ikrar
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 4 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.897 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa pada masing-masing kelompok motivasi belajar terhadap materi persamaan lingkaran.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan metode observasi, angket, dan wawancara berbasis tugas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 6 Surakarta yang berjumlah 6 siswa. Identifikasi tingkat pemahaman konsep siswa sesuai yang dikemukakan Kolomu? & Tekin, yaitu: memahami konsep, memahami konsep sebagian, memahami konsep sebagian dengan miskonsepsi, miskonsepsi, dan tidak memahami. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pada konsep titik pusat lingkaran, jari-jari lingkaran, dan garis singgung lingkaran, siswa pada kelompok motivasi belajar tinggi mencapai tingkat pemahaman memahami,sedangkan pada konsep persamaan lingkaran dan diskriminan siswa mencapai tingkat pemahaman memahami sebagian; (2) pada konsep jari-jari lingkaran siswa pada kelompok motivasi sedang mencapai tingkat pemahaman memahami konsep, pada konsep titik pusat lingkaran dan diskriminan, siswa mencapai tingkat pemahaman memahami sebagian,sedangkan pada konsep persamaan lingkaran dan persamaan garis singgung lingkaran siswa mencapai tingkat pemahaman memahami sebagian dengan miskonsepsi;(3) pada konsep titik pusat lingkaran siswa pada kelompok motivasi belajar rendah mencapai tingkat pemahaman memahami,sedangkan pada konsep jari-jari, persamaan lingkaran, persamaan garis singgung lingkaran, dan diskriminan siswa mencapai tingkat pemahaman memahami sebagian dengan miskonsepsi.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E DENGAN PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS PEMINATAN XI MIA 3 SEMESTER 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Izzati, Lihar Raudina; Sutopo, Sutopo; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.67 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan pendekatan ilmiah (scientific approach),mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas peminatan XI MIA 3 SMA Negeri 5 Surakarta dan untuk siswa kelas peminatan XI MIA 3 SMA Negeri 5 Surakarta melalui penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan pendekatan ilmiah (scientific approach).Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa.Aktivitas belajar siswa yang diamati menyangkut empat aspek, yaitu visual activities,oral activities,writing activitiesdan mentalactivities.Data keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas belajar diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran, sedangkan untuk data hasil belajar matematika siswa diperoleh dari hasil tes akhir siklus. Indikator keberhasilan aktivitas belajar dalam penelitian ini adalah persentase rata-rata dalam indikator aktivitasnya setidaknya mencapai 75%. Indikator keberhasilan hasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah setidaknya 75%  dari jumlah total siswa mencapai lebih dari atau sama dengan batas KKM yaitu 2,67 dari skala 4.Berdasarkan hasil observasi pra siklus, persentase aktivitas belajar pada visual activities mencapai 57,58%, pada siklus I meningkat menjadi 68,19%, pada siklus II meningkat menjadi 80,81%. Oral activitiesmencapai58,59% pada prasiklus meningkat menjadi 68,19% pada siklus I dan meningkat menjadi 78,29% pada siklus II. Writing activities mencapai60,61% pada prasiklus meningkat menjadi 71,22% pada siklus I dan meningkat menjadi 78,8% pada siklus II. Mental activities mencapai43,43% pada prasiklus meningkat menjadi 64,15% pada siklus I dan meningkat menjadi 74,25% pada siklus II. Sedangkan dari hasil tes akhir siklus, hasil belajar matematika siswa yang lulus KKM padapra siklusmencapai42,42%menjadi 66,67% pada siklus I meningkat lagi menjadi 78,79% pada siklus II.
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TSTS BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA Purnama, Agung Eka; Usodo, Budi; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.288 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui manakah yang prestasi belajar yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) berbasis pendekatan kontekstual, model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) atau model pembelajaran langsung pada materi trigonometri, manakah yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik, siswa dengan keaktifan belajar tinggi, sedang atau rendah pada materi trigonometri serta apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran (TSTS-kontekstual, TSTS, langsung) dan keaktifan belajar terhadap prestasi belajar. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3x3. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2016/2017 dengan sampel penelitian adalah kelas X MIPA 1, X MIPA 3 & X MIPA 5. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan anava dua jalan sel tak sama. Kesimpulan dari penelitian yaitu model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) berbasis pendekatan kontekstual, Two Stay Two Stray (TSTS) dan pembelajaran langsung menghasilkan prestasi belajar yang sama, siswa dengan tingkat keaktifan belajar berbeda (tinggi, sedang dan rendah) memiliki prestasi belajar yang sama serta pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar tidak bergantung pada tingkatan keaktifan belajar siswa, dan pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar tidak bergantung pada model pembelajaran.