cover
Contact Name
Frenky Mubarok
Contact Email
staisdharmalppm@gmail.com
Phone
+6282217587413
Journal Mail Official
staisdharmalppm@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH.Hasyim Asy'ari No I/I Segera Kidul, Juntinyuat, Indramayu Regency, West Java 45282
Location
Kab. indramayu,
Jawa barat
INDONESIA
Iftitiah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
ISSN : -     EISSN : 30894107     DOI : https://doi.org/10.55656/ijpiaud.v3i1.369
IFTITIAH: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini (IJIPIAUD) accepts articles that have never been published in other print media. The scope of IJIPIAUD articles includes: development of moral and religious values, physical motor development, social emotional development, cognitive development, language development, artistic and creative development, child care, early childhood education management institutions, early childhood development assessment, child development psychology, child empowerment, strategic learning, educational prop games, learning media, early childhood education innovation, and various fields related to early childhood education.
Articles 30 Documents
IMPLEMENTASI ETIKA GURU MENURUT PANDANGAN ISLAM Fatimatuz Zahra
Iftitiah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 2 No. 1 (2024): IFTITIAH: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Prodi PIAUD IAI Pangeran Dharma Kusuma Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/ijpiaud.v2i1.363

Abstract

Artikel ini membahas implementasi etika guru menurut pandangan Islam dalam konteks pendidikan. Pola pikir guru yang berkualitas mempengaruhi cara mereka mengajar dan berinteraksi dengan siswa. Dalam Islam, pendidikan dipandang sebagai ibadah yang membawa manfaat vertikal dan horizontal, yakni mendekatkan diri kepada Tuhan dan memberi dampak positif bagi masyarakat. Beberapa aspek penting yang memengaruhi pola pikir guru termasuk keyakinan terhadap potensi siswa, pemahaman terhadap proses pembelajaran, serta sikap terbuka terhadap perubahan dan kolaborasi. Guru juga diharapkan dapat mengembangkan motivasi siswa dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, mengaitkan materi dengan kehidupan nyata, serta memberikan umpan balik yang konstruktif. Pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan meliputi pembelajaran berbasis proyek, kolaboratif, berbasis masalah, inkuiri, dan aktif, yang bertujuan menciptakan suasana belajar yang lebih holistik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Artikel ini menekankan pentingnya guru sebagai fasilitator yang tidak hanya mengajarkan materi tetapi juga membimbing siswa untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal.
Mengenal Teori Kognitivisme: Strategi Pembelajaran Aktif dan Efektif Azizah, Muasromatul
Iftitiah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 1 No. 1 (2019): IFTITIAH: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Prodi PIAUD IAI Pangeran Dharma Kusuma Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/ijpiaud.v1i1.364

Abstract

Artikel ini membahas teori-teori utama dalam paradigma kognitivisme serta penerapannya dalam pembelajaran. Kognitivisme memfokuskan perhatian pada proses internal yang terjadi dalam pikiran manusia saat menerima, menyimpan, dan menggunakan informasi. Beberapa teori utama dalam kognitivisme yang dibahas antara lain Teori Pemrosesan Informasi, Teori Skema, Teori Konstruktivisme, dan Teori Memori. Selain itu, artikel ini juga mengulas komponen utama dalam model pembelajaran pemrosesan informasi seperti input, proses, memori jangka panjang, dan output, serta strategi pengajaran yang mendukung pengolahan informasi secara efektif. Penerapan model kognitivisme dalam pembelajaran melibatkan berbagai metode, termasuk Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif, yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar. Artikel ini juga menyimpulkan kelebihan dan kekurangan paradigma kognitivisme dalam konteks pendidikan.
MODEL PEMBELAJARAN KOGNITIVISME SOSIAL Zahra, Fatimatuz
Iftitiah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 1 No. 1 (2019): IFTITIAH: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Prodi PIAUD IAI Pangeran Dharma Kusuma Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/ijpiaud.v1i1.365

Abstract

Model Pembelajaran Kognitivisme Sosial adalah pendekatan dalam pendidikan yang menekankan interaksi antara kognisi, lingkungan sosial, dan perilaku dalam proses belajar. Berakar pada teori pembelajaran sosial Albert Bandura, model ini melibatkan konsep-konsep seperti observasi, modeling, dan penguatan. Pembelajaran interaksi sosial, yang dipengaruhi oleh teori Lev Vygotsky, menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi dalam pengembangan pengetahuan. Model ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa melalui interaksi yang membantu mereka memahami hubungan sosial dan menghadapi tantangan kehidupan bersama. Berbagai model pembelajaran interaksi sosial, seperti Learning Together, Teams-Games-Tournament, dan Jigsaw, mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dengan tujuan mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang materi. Model ini juga mendukung pengembangan keterampilan komunikasi, kemandirian, dan kepercayaan diri siswa, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan sosial di masa depan. Meskipun memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa, tantangan dalam implementasinya mencakup manajemen kelas, perbedaan keterampilan sosial, dan keterbatasan waktu serta sumber daya. Peran guru sebagai fasilitator yang mendukung proses interaksi sosial sangat penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan efektif. Secara keseluruhan, model pembelajaran interaksi sosial tidak hanya membantu siswa menguasai materi pelajaran, tetapi juga memperkuat keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan dalam kehidupan dan dunia kerja.
Penerapan Model Kognitivisme dalam Desain Pembelajaran RizkaSaomi, Muhamad
Iftitiah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 1 No. 1 (2019): IFTITIAH: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Prodi PIAUD IAI Pangeran Dharma Kusuma Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/ijpiaud.v1i1.366

Abstract

Artikel ini membahas model pembelajaran kognitivisme yang berfokus pada pemrosesan informasi dan peran proses mental dalam pembelajaran. Teori kognitivisme memandang bahwa pembelajaran terjadi melalui pengolahan informasi yang diterima, disimpan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan atau pemecahan masalah. Hal ini berbeda dari behaviorisme yang lebih menekankan pada stimulus dan respons. Pembelajaran dipandang sebagai proses aktif yang melibatkan perhatian, persepsi, memori, dan pemikiran, yang diorganisasi dalam struktur mental atau skema. Tokoh-tokoh utama dalam teori kognitivisme, seperti Jean Piaget, Lev Vygotsky, Robert M. Gagné, dan David Paul Ausubel memberikan kontribusi penting terhadap pengembangan pemahaman tentang pembelajaran. Piaget mengemukakan teori perkembangan kognitif yang membagi perkembangan anak menjadi empat tahap, sedangkan Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembentukan kognisi anak melalui konsep zone of proximal development. Gagné, di sisi lain, mengembangkan model yang mengidentifikasi berbagai jenis pembelajaran dan kondisi instruksional yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Artikel ini mengulas berbagai pendekatan dan kontribusi tersebut dalam konteks model pembelajaran kognitivisme, serta penerapannya dalam desain pembelajaran yang lebih efektif.
MODEL PEMBELAJARAN SISTEM PERILAKU (BEHAVIORISME) AbdulJalil, Abas
Iftitiah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 1 No. 1 (2019): IFTITIAH: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Prodi PIAUD IAI Pangeran Dharma Kusuma Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/ijpiaud.v1i1.367

Abstract

Model Pembelajaran Sistem Perilaku (Behaviorisme) merupakan pendekatan dalam psikologi yang menekankan pentingnya pengamatan dan analisis perilaku individu sebagai cara untuk memahami dan memodifikasi perilaku tersebut. Berdasarkan pada teori-teori yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh seperti Ivan Pavlov, Edward Thorndike, John Watson, dan B.F. Skinner, model ini mengutamakan pengaruh lingkungan dalam pembentukan perilaku. Dalam pembelajaran, pendekatan ini mengandalkan konsep-konsep seperti stimulus, respons, penguatan, hukuman, dan pembiasaan untuk memotivasi perubahan perilaku. Meskipun sangat berpengaruh dalam pendidikan, kritik terhadap behaviorisme muncul dari perspektif yang lebih holistik, seperti kognitivisme dan konstruktivisme, yang menekankan peran proses mental internal dalam memahami perilaku. Artikel ini mengulas dasar teori behaviorisme, penerapannya dalam pendidikan, serta berbagai kritik yang berkembang terhadap pendekatan ini.
PEMBELAJARAN BERBASIS PENYELIDIKAN (INQUIRY-BASED LEARNING) Abas Abdul Jalil
Iftitiah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 1 No. 2 (2019): IFTITIAH: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Prodi PIAUD IAI Pangeran Dharma Kusuma Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/ijpiaud.v1i2.368

Abstract

Pembelajaran Berbasis Penyelidikan (Inquiry-Based Learning/IBL) merupakan pendekatan pedagogis yang menekankan peran aktif siswa dalam menemukan dan memahami konsep melalui penyelidikan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, serta kemandirian belajar. Dalam pembelajaran berbasis penyelidikan, siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga dilatih untuk bertanya, mengamati, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, serta menarik kesimpulan sendiri. Artikel ini mengulas konsep dasar pembelajaran berbasis penyelidikan, ciri-cirinya, tahapan pelaksanaan, serta manfaatnya dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa. Berbagai teori dan model inkuiri yang dikembangkan oleh para ahli seperti John Dewey, Jerome Bruner, dan pendekatan Alberta Learning dijelaskan untuk memberikan perspektif yang lebih luas dalam implementasi IBL di lingkungan pendidikan. Hasil kajian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis penyelidikan tidak hanya mampu meningkatkan keterampilan akademik, tetapi juga membekali siswa dengan kemampuan berpikir analitis dan kreatif yang sangat diperlukan di era modern.
KARAKTERISTIK DAN KEDUDUKAN MODEL PEMBELAJARAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN Muasromatul Azizah
Iftitiah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 1 No. 2 (2019): IFTITIAH: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Prodi PIAUD IAI Pangeran Dharma Kusuma Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/ijpiaud.v3i1.369

Abstract

Model pembelajaran memiliki karakteristik yang beragam, yang membedakannya satu sama lain dalam mencapai tujuan pembelajaran, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Pemilihan model pembelajaran yang tepat oleh pendidik sangat menentukan efektivitas proses belajar-mengajar, dengan mempertimbangkan interaksi antara guru dan siswa serta penggunaan sumber belajar yang optimal. Setiap model memiliki pendekatan yang berbeda, mulai dari yang berpusat pada guru hingga yang berpusat pada siswa, seperti flipped classroom, problem-based learning, dan cooperative learning. Evaluasi dalam model pembelajaran menjadi bagian integral untuk mengukur keberhasilan dan memberikan umpan balik kepada siswa. Fleksibilitas dalam penerapan model pembelajaran juga menjadi faktor utama dalam memastikan efektivitasnya, terutama dalam lingkungan kelas yang heterogen atau dengan keterbatasan sumber daya. Model pembelajaran juga mencerminkan perkembangan teori pendidikan dan teori belajar yang menjadi dasar dalam penyusunannya, seperti teori konstruktivisme dalam pendekatan berbasis masalah. Kedudukan model pembelajaran dalam proses pendidikan sangatlah penting, karena berfungsi sebagai kerangka kerja yang memandu interaksi, strategi pengajaran, serta evaluasi hasil belajar. Model pembelajaran yang efektif mendukung pengembangan kompetensi abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Dengan memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat, pendidik dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, interaktif, dan relevan bagi siswa, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.
LANDASAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Fatimatuz Zahra
Iftitiah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 1 No. 2 (2019): IFTITIAH: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Prodi PIAUD IAI Pangeran Dharma Kusuma Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/ijpiaud.v1i2.370

Abstract

Landasan model pembelajaran merupakan prinsip dan teori yang menjadi dasar dalam merancang dan menerapkan metode pembelajaran yang efektif. Artikel ini membahas enam landasan utama dalam pengembangan model pembelajaran, yaitu filosofis, psikologis, sosiologis, teknologis, ekologis, dan kultural. Landasan filosofis menyoroti tujuan pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai moral dan etis, sementara landasan psikologis berfokus pada pemahaman cara siswa belajar berdasarkan teori perkembangan, behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme. Landasan sosiologis memastikan pendidikan relevan dengan kehidupan sosial siswa, membentuk individu yang mampu beradaptasi dalam masyarakat. Landasan teknologis menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran untuk meningkatkan aksesibilitas dan interaktivitas. Sementara itu, landasan ekologis mengajarkan kesadaran lingkungan dalam proses pendidikan, dan landasan kultural membantu siswa menghargai keberagaman budaya. Dengan memahami dan mengintegrasikan keenam landasan ini, pendidikan dapat menciptakan pengalaman belajar yang holistik, adaptif, dan bermakna bagi siswa.
PENDEKATAN EKSPERIMENTAL DALAM PEMBELAJARAN Frenky Mubarok
Iftitiah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 1 No. 2 (2019): IFTITIAH: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Prodi PIAUD IAI Pangeran Dharma Kusuma Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/ijpiaud.v1i2.371

Abstract

Pendekatan eksperimental dalam pembelajaran menekankan pengalaman langsung bagi siswa, memungkinkan mereka untuk memahami konsep secara lebih mendalam melalui praktik nyata, percobaan, dan eksplorasi. Pendekatan ini mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar dengan melakukan eksperimen atau simulasi yang relevan dengan materi yang dipelajari. Melalui prinsip "Learning by Doing", eksplorasi, dan penemuan terbimbing, siswa tidak hanya memahami teori tetapi juga belajar dari pengalaman langsung. Penggunaan laboratorium dan penilaian berbasis proses menjadi komponen penting dalam pendekatan ini, memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan problem-solving. Pendekatan ini tidak hanya relevan dalam pembelajaran sains, tetapi juga dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu sosial, ekonomi, dan humaniora, menciptakan pembelajaran yang lebih kontekstual dan bermakna.
Pendekatan dalam Pembelajaran: Analisis Berbagai Paradigma Pendidikan Muhamad RizkaSaomi
Iftitiah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 1 No. 2 (2019): IFTITIAH: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Prodi PIAUD IAI Pangeran Dharma Kusuma Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/ijpiaud.v1i2.372

Abstract

Pembelajaran merupakan proses yang terus berlangsung sepanjang hidup manusia untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Dalam konteks pendidikan, proses pembelajaran tidak hanya bergantung pada interaksi antara peserta didik dan guru, tetapi juga dipengaruhi oleh paradigma pembelajaran yang digunakan. Artikel ini membahas berbagai paradigma pembelajaran yang menjadi dasar dalam menyusun strategi pendidikan, yaitu paradigma behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, humanisme, dan sosial/kritis. Setiap paradigma memiliki karakteristik dan pendekatan yang berbeda dalam memahami proses belajar. Dengan memahami paradigma pembelajaran ini, pendidik dapat merancang metode yang lebih efektif sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tujuan pendidikan.

Page 2 of 3 | Total Record : 30