cover
Contact Name
nurullia febriati
Contact Email
nurullia.febriati@fp.unila.ac.id
Phone
+6281804904477
Journal Mail Official
tanto.utomo@fp.unila.ac.id
Editorial Address
Department of Agroindustrial Technology Faculty of Agriculture, Lampung University Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan
Published by Universitas Lampung
ISSN : 28288513     EISSN : 28288513     DOI : http://dx.doi.org/10.23960/jab.v3i2.9401
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan merupakan terbitan berkala ilmiah yang menerbitkan hasil-hasil peneliatian ataupun review artikel yang berfokus pada bidang agroindustri dan teknologi hasil pertanian, baik itu dari segi teknologi proses, manajemen, ataupun lingkungan
Articles 203 Documents
PEMBUATAN MI BASAH DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG UMBI GARUT (Maranta arundinacea L.) DAN PENAMBAHAN KARAGENAN SEBAGAI PENGENYAL ALAMI Safitri, Melda; Suharyono, Suharyono; Koesoemawardani, Dyah; Nurainy, Fibra
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7133

Abstract

Tepung garut merupakan salah satu jenis tepung yang berpotensi menjadi substitusi dalam pembuatan mi basah. Tepung garut memiliki kelemahan yaitu tidak mengandung gluten sehingga perlu dilakukan penambahan bahan pengenyal alami berupa karagenan untuk memperbaiki karakteristik mi basah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konsentrasi karagenan pada pembuatan mi basah substitusi tepung garut dan mendapatkan konsentrasi terbaik dari penambahan karagenan yang menghasilkan mi basah substitusi tepung garut dengan sifat sensori dan fisik paling baik serta karakteristik kimia sesuai SNI 2987-2015. Penelitian ini disusun secara non-faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 4 kali ulangan. Pada penelitian ini digunakan formulasi karagenan dengan 6 taraf konsentrasi (0%; 2%; 4%; 6%; 8%; 10%) dari total tepung. Data yang diperoleh diuji kesamaan ragamnya dengan uji Barlett dan kemenambahan data diuji Tuckey. Data kemudian dianalisis sidik ragam dan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Pada penelitian ini, mi basah substitusi tepung garut dengan konsentrasi karagenan 10% (B6) merupakan perlakuan terbaik yang memiliki kadar air 63,63%, kadar abu tak larut asam 0,04%, kadar protein 5,22%, cooking loss 8,74% dan daya serap air 102,97%, warna putih gading, rasa sedikit asin, tekstur kenyal dan aroma agak tepung.
PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PENGEMBANGAN PRODUK CAMILAN KOPI Warda, Hanifa; Nawansih, Otik; Yuliana, Neti; Nurdin, Samsu Udayana
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7136

Abstract

Camilan kopi terbuat dari biji kopi asli yang disangrai dan disalut dengan sirup gula aren. Penggunaan biji kopi yang diolah langsung menjadi camilan membuat produk ini masih perlu dilakukan pengembangan agar dapat lebih diterima konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut produk camilan kopi yang dianggap penting dalam pengembangan produk, membuat produk pengembangan guna memperbaiki produk sebelumnya, serta mengetahui preferensi konsumen terhadap camilan kopi. Tahapan dalam penelitian ini yaitu dengan penyiapan kuisioner, uji validitas dan reliabilitas, formulasi produk pengembangan, serta uji kesukaan. Kuisioner dilakukan kepada 30 responden pada survei pendahuluan dan 100 responden pada survei uji kesukaan. Analisis data menggunakan metode importance performance analysis (IPA) dan model sikap fishbein. Hasil survei pendahuluan menunjukkan bahwa kinerja atribut camilan kopi yang masuk ke dalam kuadran I (prioritas utama) adalah tekstur/kerenyahan, mouthfeel, kemudahan untuk ditelan, dan aftertaste. Kuadran II (pertahankan prestasi) yaitu atribut aroma kopi. Kuadran III (prioritas rendah) yaitu rasa pahit kopi. Kuadran IV (berlebihan) yaitu rasa manis gula aren dan aroma gula aren. Formulasi produk pengembangan dilakukan dengan memodifikasi penggunaan biji kopi menjadi ekstrak kopi yang disalut dengan kacang sangrai dan sirup gula aren. Berdasarkan preferensi konsumen melalui uji kesukaan, responden lebih menyukai produk pengembangan camilan kopi dibandingkan dengan camilan kopi yang sudah ada sebelumnya dengan nilai sikap (Ao) sebesar 16,31 yaitu positif.
KEKERASAN DAN SIFAT SENSORI SNACK BAR PADA BERBAGAI PERBANDINGAN TEPUNG PISANG KEPOK DAN BEKATUL Kidnem, Dara Mutiara Mylan; Nurdjanah, Siti; Suharyono, Suharyono; Zuidar, Ahmad Sapta
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7137

Abstract

Bekatul merupakan produk hasil samping penggilingan padi yang memiliki kandungan serat 25,3%. Tepung pisang kepok memiliki nilai sensori aroma dan rasa manis yang mampu memperbaiki nilai sensori snack bar bekatul.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung bekatul dan tepung pisang kepok terhadap karakteristik sifat fisik, sensori dan kimia snack bar.  Pada penelitian ini digunakan perbandingan tepung bekatul dan tepung pisang kepok dengan 6 taraf perlakuan (100% : 0%, 90% : 10%, 80% : 20%, 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50%).  Penelitian ini disusun secara non-faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 4 kali ulangan.  Data yang diperoleh diuji kesamaan ragamnya dengan uji Barlett dan kemenambahan data diuji Tuckey.  Data kemudian dianalisis dengan sidik ragam dan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%.  Pada penelitian ini, snack bar dengan perbandingan tepung bekatul 50% dan tepung pisang kepok 50% merupakan perlakuan terbaik yang memiliki nilai hardness 682,31 gf, skor aroma 3,72 (suka), skor warna 3,34 (agak suka), skor kekerasan 3,20 (agak suka), skor rasa 3.51 (suka), skor penerimaan keseluruhan 3,50 (suka), kadar air 20,57%, kadar abu 2,95%, kadar protein 5,47%, kadar lemak 10,03%, kadar serat kasar 1,00%, kadar karbohidrat 60,98% dan total kalori 356,07 kkal. 
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN SENSORI TEPUNG KULIT PISANG RAJA BULU (Musa sapientum) Saputra, Suryanto Ade; Suroso, Erdi; Anungputri, Pramita Sari; Murhadi, Murhadi
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7164

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pengeringan serta interaksi keduanya terhadap karakteristik fisik, kimia dan sensori tepung kulit pisang raja bulu. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah suhu pengeringan yang terdiri dari 3 taraf yaitu S1 (600C), S2 (700C) dan S3 (800C). Faktor kedua adalah lama pengeringan yang terdiri dari 3 taraf yaitu L1 (22 jam), L2 (24 jam) dan L3 (26 jam). Data yang diperoleh diuji kehomogenannya dengan uji Bartlett, kemenambahan data diuji dengan uji Tukey, kemudian data dianalisis sidik ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan apabila terdapat pengaruh nyata maka data diolah lebih lanjut dengan Polinomial Ortogonal pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan lama pengeringan berpengaruh nyata terhadap kehalusan, rendemen, kelarutan, kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar serat kasar, warna, aroma dan tekstur tepung kulit pisang raja bulu, sedangkan interaksi keduanya hanya tidak berpengaruh nyata pada kadar serat kasar. Perlakuan terbaik terdapat pada kombinasi perlakuan S2L2 (suhu pengeringan 700C dan lama pengeringan 24 jam) dengan karakteristik tepung kulit pisang raja bulu yang dihasilkan yaitu kehalusan 37,55% bb, rendemen 5,66% bb, kelarutan 39,13% bb, kadar air 10,35% bb, kadar abu 9,11% bb, kadar lemak 13,70% bk, kadar serat kasar 11,34% bb, warna coklat kekuningan, aroma khas pisang dan tekstur halus.
PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI JENIS STABILIZER TERHADAP SIFAT FISIK DAN SENSORI ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN UBI JALAR KUNING (Ipomoea batatas L. Lam) Aprilia, Salma; Suroso, Erdi; Astuti, Sussi; Susilawati, Susilawati
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7165

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh berbagai jenis penstabil terhadap sifat fisik dan sensori es krim dengan penambahan ubi jalar kuning dan menentukan jenis penstabil terbaik yang menghasilkan es krim dengan sifat fisik dan sensori yang baik. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal dan empat kali ulangan. Perlakuan faktor tunggal adalah jenis penstabil dengan 6 taraf perlakuan, yaitu CMC 0,5% (P1), sodium alginat 0,5% (P2), karagenan 0,5% (P3), gum arab 0,5% (P4), gelatin 0,5% (P5), dan pektin 0,5% (P6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan berbagai jenis penstabil berpengaruh nyata terhadap overrun, tekstur, warna, dan penerimaan keseluruhan, namun tidak berpengaruh nyata terhadap kecepatan leleh dan stabilitas emulsi es krim dengan penambahan ubi jalar kuning. Jenis bahan penstabil terbaik es krim dengan penambahan ubi jalar kuning adalah gelatin 0,5% (P5) dengan nilai overrun (52,95%), stabilitas emulsi (86,82%), kecepatan leleh (27,00 menit), skor tekstur 4,31 (lembut), skor warna 2,73 (putih kekuningan), dan skor penerimaan keseluruhan 4,44 (suka). Es krim ubi jalar kuning dengan penambahan penstabil gelatin 0,5% mengandung kadar lemak (22,18%), kadar protein (6,29%), kadar total padatan (37,36%), kadar serat kasar (0,67%), dan aktivitas antioksidan (752.32 µg/mL).
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK KAYU MANIS (Cinamommum burmanni) TERHADAP SIFAT KIMIA DAN MIKROBIOLOGI MINUMAN PROBIOTIK SARI JAGUNG MANIS (Zea Mays saccharata) SELAMA PENYIMPANAN Putri, Melinia Ramadhani; Zulferiyenni, Zulferiyenni; Susilawati, Susilawati; Murhadi, Murhadi
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7166

Abstract

Jagung yang melimpah di Indonesia belum diimbangi dengan pengolahan yang bervariatif. Salah satu kreasi olahan berbahan baku jagung manis yaitu minuman probiotik sari jagung manis. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kayu manis terhadap sifat kimia, dan mikrobiologi minuman probiotik sari jagung manis selama penyimpanan. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi ekstrak kayu manis (0%, 2%, 4%, dan 6%)  dan faktor kedua yaitu lama penyimpanan (0 hari, 1 hari, 2 hari, dan 3 hari). Data yang diperoleh dilakukan uji Bartlett, Tuckey, Anara dan diuji lanjut dengan ortoghonal polinomial (OP). Konsentrasi ekstrak kayu manis dan lama penyimpanan berpengaruh secara linear terhadap pH dan total BAL. Interaksi kedua faktor tidak berpengaruh terhadap semua parameter. Kadar air tertinggi adalah perlakuan konsentrasi ekstrak kayu manis 6% dan lama penyimpanan3 hari yaitu 90,19%. pH terendah adalah perlakuan konsentrasi ekstrak kayu manis 6% dan lama penyimpanan 3 hari yaitu 4,1. Rata-rata total BAL yang diperoleh adalah 9,53 log cfu/mL (3,39x109 cfu/mL). Tingkat penerimaan keseluruhan tertinggi adalah perlakuan ekstrak kayu manis 4% dengan skor 3,29 (agak suka).
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PEMPEK CEMOT KABUPATEN LAHAT Permatasari, Kartini; Nurainy, Fibra; Utomo, Tanto Pratondo; Suroso, Erdi
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7188

Abstract

Cemot merupakan Industri Rumah Tangga yang mengolah makanan khas Palembang yaitu Pempek. Hasil observasi yang dilakukan di Industri Rumah Tangga Cemot terdapat beberapa masalah yang menyebabkan penurunan jumlah penjualan produk pempek. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi pemasaran di Industri Rumah Tangga Cemot dan menentukan alternatif dan prioritas strategi pemasaran Industri Rumah Tangga Cemot. Data dianalisis menggunakan matriks Internal-External (IE), matriks Strenght, Weakness, Opportunity dan Threat (SWOT) dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Berdasarkan hasil analisis matriks IFE diperoleh total skor sebesar 3,39, sedangkan hasil analisis matriks EFE diperoleh total skor sebesar 3,23 sehingga pada matriks IE menempatkan perusahaan berada pada posisi sel I yang menunjukkan bahwa strategi yang dapat diterapkan yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, alternatif strategi yang didapatkan yaitu mempertahankan serta meningkatkan kualitas dan cita rasa khas untuk memberikan kepercayaan terhadap konsumen; melakukan kegiatan promosi secara efisien untuk memperluas target pasar dan meningkatkan jumlah penjualan; mengembangkan variasi dan inovasi produk serta mempertahankan harga produk; dan mempertahankan hubungan baik dengan konsumen. Strategi pemasaran yang diprioritaskan berdasarkan matriks QSPM adalah mempertahankan serta meningkatkan kualitas dan cita rasa khas untuk memberikan kepercayaan terhadap konsumen dengan nilai Total Attractive Score sebesar 6,18.
KARAKTERISTIK SENSORI DAN FISIK SOSIS AYAM DENGAN PENAMBAHAN PATI AREN (Arenga pinnata) DAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI (IPK) Sujianti, Ari; Susilawati, Susilawati; Astuti, Sussi; Nurdin, Samsu Udayana
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7189

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pati aren dan isolat protein kedelai (IPK) terhadap karakteristik sensori dan fisik sosis ayam serta mendapatkan formulasi perbandingan pati aren dan IPK terbaik pada produk sosis ayam. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan faktor tunggal yang terdiri dari 9 taraf dan 3 kali ulangan. Formulasi pati aren dan IPK dalam pembuatan sosis ayam yaitu : A0 (33% tapioka sebagai kontrol), A1 (5%:10%), A2 (5%:13%), A3 (10%:10%), A4 (10%:13%), A5 (15%:10%), A6 (15%:13%), A7 (20%:10%), dan A8 (20%:13%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan formulasi perbandingan pati aren dan IPK berpengaruh nyata terhadap sifat sensori tekstur, rasa, aroma, penampakan dan penerimaan keseluruhan serta sifat fisik (tekstur), WHC, dan susut masak. Formulasi perbandingan pati aren dan IPK yang menghasilkan sosis ayam terbaik adalah perlakuan A3 (pati aren 5%:IPK 10%) yang memiliki skor tekstur 7,13 (padat dan kompak, skor rasa dan aroma 7,09 (khas sosis ayam), penampakan 7,15 (kurang cemerlang), dan penerimaan keseluruhan 7,69 (suka), serta sifat fisik tekstur 180,25 gf, WHC 45,57%, dan susut masak 21,29%. Perlakuan terbaik menghasilkan kadar air sebesar 63,61%, kadar abu 2,31%, kadar protein 20,50%, dan kadar lemak 3,52% yang telah memenuhi SNI No. 3820.2015.
FORMULASI TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) DAN TEPUNG TERIGU TERHADAP MUTU SENSORI, FISIK, DAN KIMIA CUPCAKE Viani, Tri Okta; Rizal, Samsul; Nurdjanah, Siti; Nawansih, Otik
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7191

Abstract

Cupcake daun kelor pada penelitian ini adalah cupcake yang berbahan baku tepung terigu dengan penambahan tepung daun kelor.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh formulasi tepung daun kelor dan tepung terigu terhadap mutu sensori, fisik, dan kimia cupcake mendekati SNI 01-4309-1996 tentang standar mutu kue basah.  Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 4 ulangan menggunakan faktor tunggal yang terdiri dari 6 taraf formulasi tepung daun kelor dan tepung terigu yaitu P0 (0%:100%), P1 (5%:90%), P2 (10%:90%), P3 (15%:75%), P4 (20%:80%), dan P5 (25% :75%).  Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji Barlett dan Tukey dilanjutkan dengan uji ANOVA dan uji BNT pada taraf 5%.  Hasil penelitian menunjukan bahwa formulasi tepung daun kelor dan tepung terigu terbaik ditemukan pada perlakuan P1 (5%:95%) yang menghasilkan cupcake dengan kadar air sebesar 23,50%, kadar lemak sebesar 16,93%, kadar protein sebesar 16,35%, kadar karbohidrat sebesar 27,37%, kadar abu sebesar 1,35%, kadar serat kasar sebesar 5,40%, warna agak hijau, tekstur lembut, aroma tidak langu khas kelor, aftertaste yang tidak pahit, dan penerimaan keseluruhan yang disukai oleh panelis
KOMBINASI EKSTRAK TAUGE DAN ZA SEBAGAI SUMBER NITROGEN PERTUMBUHAN Acetobacter xylinum DALAM PEMBUATAN NATA BERBAHAN DASAR KULIT PISANG (Musa paradisiaca Linn) Biran, Qinar Khaleza; Zuidar, Ahmad Sapta; Sartika, Dewi; Utomo, Tanto Pratondo
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7192

Abstract

Nata de banana skin merupakan diversifikasi dari limbah pisang yang memiliki potensi untuk menjadi pengganti air kelapa pada pembuatan nata.  Mutu produk nata dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah sumber nitrogen yang digunakan.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi ekstrak tauge dan ZA terbaik.  Penelitian ini dirancang menggunakan rancangan acak kelompok lengkap non faktorial, sebanyak empat ulangan.  Perlakuan yang digunakan yaitu tauge 0 mL dan ZA 6 g (A), tauge 1 mL dan ZA 5 g (B), tauge 2 mL dan ZA 4 g (C), tauge 3 mL dan ZA 3 g (D), tauge 4 mL dan ZA 2 g (E), dan tauge 5 mL dan ZA 1 g (F).  Pengamatan yang dilakukan terdiri dari uji kimia meliputi kadar air, kadar nitrogen, nilai pH, total mikroba, pengukuran rendemen, dan uji sensori yang meliputi warna, tekstur, rasa, dan aroma.  Data yang dihasilkan dianalisis homogenitas dengan uji Bartlett, aditifitas dengan uji Tuckey, dan perbedaan antar perlakuan dengan analisis ragam.  Selanjutnya, data dianalisis dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik nata de banana skin didapatkan pada perlakuan A (tauge 0 mL dan ZA 6 g) dengan warna putih keruh, aroma tidak berbau asam, tekstur kenyal, rasa normal, dengan rata-rata kadar air 94,08%, kadar nitrogen 0,24%, dan kadar rendemen 21,31%.

Page 10 of 21 | Total Record : 203