cover
Contact Name
Ismail Pane
Contact Email
ismailpane86@gmail.com
Phone
+6282170329133
Journal Mail Official
rumahjurnaldaraswaja@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ibadah Syekh Mudo Madlawan, Sungai Pinang -Kubu Babussalam-Rokan Hilir-Riau
Location
Kab. rokan hilir,
Riau
INDONESIA
MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
ISSN : -     EISSN : 30895901     DOI : -
MAHABBAH JURNAL ILMU USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM contains the results of research on keushuluddinan Religious Studies with a particular emphasis on the Indonesian context and global perspective. The main focus of the Ushuluddin Journal includes Study of the Quran and Tafsir Hadith Akidah Islamic Thought and Sufism.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 20 Documents
KAJIAN TOKOH HADIS: NURUDDIN ‘ITR Istiana, Ana; Sholihah, Ulfatus; Luthfianto, Muhammad
MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Vol. 1 No. 2 (2025): MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
Publisher : MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tokoh hadis modern (Nuruddin ‘Itr) dengan pendekatan penelitian pustaka (library reseach)  yang komprehensif. Penelitian ini merujuk pada karya-karya yang mengkaji tentang Nuruddin `Itr sebagai sosok tokoh di dalam bidang hadis serta pemikirannya terhadap hadis, tidak lupa juga membahas tentang biografi dari Nuruddin ‘Itr itu sendiri, juga tentang latar belakang pendidikan yang di lewati oleh Nuruddin ‘Itr sebagai seorang pakar dalam bidang hadis. Penelitian ini juga membahas tentang pengaruh dari pemikiran Nuruddin ‘Itr, serta bagaimana pemikiran Nuruddin ‘Itr itu sendiri terhadap hadis, dan tidak lupa juga tentang karya-karya yang telah dicetuskan oleh Nuruddin ‘Itr, di mana salah satu karya dari Nuruddin ‘Itr memiliki kitab yang cukup terbilang terkenal yaitu kitab Manhaj al-Naqd fī ‘Ulūm al-Hadīth Nuruddin ‘Itr memiliki nama lengkap Nur al-Dīn Muhammad Hasan ‘Itr, yang lahir di daerah Halab (sebuah wilayah yang terletak di daerah Syam yang sekarang dikenal dengan Syiria) pada tahun 1937 M/ 1256 H, yang mana beliau sejak kecil sudah sering menghadiri majelis majelis pengajian ara ulama bersama ayahnya. Bagian yang menjadi titik fokus dalam penelitian ini adalah seputar Nuruddin ‘Itr mulai dari bagaimana biografinya, latar belakang pendidikan Nuruddin ‘Itr, pengaruh pemikirannya, serta pemikiran Nuruddin ‘Itr terhadap hadis dan yang terakhir yaitu tentang karya-karya Nuruddin ‘Itr yang telah mendunia. Namun, pemahaman ini perlu dianalisis lebih dalam, yang kemudian akan dikaji lebih lanjut tentang ruang lingkup bahasan mengenai Nuruddin ‘Itr. Metodologi penelitian ini mencakup pengumpulan dan analisis sumber-sumber literatur yang relevan untuk mengeksplorasi penjelasan ilmiah tentang sosok tokoh hadis modern terkenal, biografinya, latar belakang pendidikannya, penagrauh pemikirannya, dan hadis dalam pandangan Nuruddin ‘Itr. Yang kemudian akan diketahui bagaimana keterkaitan antara Nuruddin ‘Itr dengan hadis, baik ditinjau dari sejarahnya, pemikirannya, serta pandangannya terhadap hadis yang difokuskan pada tokoh utama dalam bidang hadis (Nuruddin ‘Itr). Temuan ini membuka ruang untuk diskusi lebih lanjut mengenai Kontribusi Nuruddin ‘Itr terhadap hadis.
HERD MENTALITY DALAM ISLAM DIGITAL: KEARIFAN NABI DI ERA MEDIA SOSIAL DAN TREN VIRAL Akib, Moh.; Hafizi, Saidul; Jauhari Asyhar, Achmad
MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Vol. 1 No. 2 (2025): MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
Publisher : MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena herd mentality atau mentalitas kawanan semakin menguat di era digital, terutama dalam interaksi keagamaan di media sosial. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana hadis Nabi dapat memberikan wawasan dalam menghadapi fenomena ini, dengan menyoroti prinsip-prinsip kritis dalam berpikir dan bermedia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak herd mentality dalam Islam digital serta menelusuri bagaimana ajaran Nabi mengajarkan 0eimbangan antara mengikuti mayoritas dan berpikir independen. Penelitian ini menggunakan tode kualitatif dengan pendekatan analisis isi (content analysis), mengkaji hadis-hadis yang berkaitan dengan konformitas sosial, berpikir kritis, dan penyebaran informasi. Selain itu, penelitian ini juga menelaah fenomena viralitas dalam diskursus keislaman di media sosial melalui studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa herd mentality di dunia digital dapat menyebabkan penyebaran informasi agama yang tidak tervalidasi, penguatan polarisasi keagamaan, dan pembentukan echo chambers yang menghambat pemikiran kritis. Hadis Nabi menekankan pentingnya tabayyun (verifikasi informasi), tidak tergesa-gesa dalam menerima informasi, serta keseimbangan antara mengikuti jamaah dan bersikap kritis terhadap arus mayoritas. Kesimpulannya, ajaran Nabi memberikan prinsip-prinsip yang relevan untuk menangkal dampak negatif herd mentality di era media sosial. Dengan menerapkan nilai-nilai seperti tabayyun dan sikap kritis, umat Islam dapat lebih bijak dalam menyikapi tren viral keagamaan dan tidak terjebak dalam pola pikir kolektif yang tidak teruji.
TELAAH HUTANG PIUTANG DALAM AL-QUR’AN Fitria, Ina; Santi, Santi; Mufallahah, Iptihatul; Islamiyah, Islamiyah
MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Vol. 1 No. 2 (2025): MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
Publisher : MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia merupakan makhluk sosial, hampir mendekati tidak mungkin jika tidak saling membutuhkan. Islam juga mengatur sikap yang dibutuhkan dalam bersosial seperti akhlak, akidah, ibadah dan muamalah yang menjadi point utama dalam bekal sosial manusia. Ajaran muamalah akan menahan manusia dari menghalalkan segala cara untuk mencari rezeki, ada banyak cara yang dilakukan Allah Swt. dalam menyampaikan rezeki pada hamba-Nya. Diantaranya dengan disyariatkannya praktik transaksi hutang piutang sebagai salah satu aspek pemenuh hajat hidup via interaksi sosial. Kajian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, menghimpun data yang bukan berupa angka, dimana dengan penelitian kualitatif ini data yang penulis dapat dari hasil analisis melalui metode Library Research yang berupa buku, artikel jurnal, kitab dan karya ilmiah lainnya. Dalam kajian ini dibahaseksistensi ayat hutang piutang dalam al-Qur’an, anaslisis ayat yang bersangkutan dengan hutang piutang, penafsiran ayat. Hasil kajian menunjukkan bahwa ada banyak cara mendapatkan rezeki halal meskipun kenyataannya memang lebih sulit dari pada mendapatkan harta dengan tidak halal, tetapi Allah telah memberikan jalan untuk seseorang yang sedang dalam kesusahan dengan berhutang. Perutangan disyari’atkan sebab merupakan salah satu sarana mendekatkan diri kepada Allah, merupakan bentuk saling mengasihi dan memudahkan sesama manusia. Aturan dalam hutang piutang, jaminan dan pinjaman hendaknya tertulis, penulis bukan salah satu dari kedua belah pihak yang bersangkutan supaya tidak menimbulkan ke tidakadilan serta memberikan keringanan tangguhan Ketika orang yang berhutang sedang dalam kesulitan.
METODE MUBADALAH DALAM TAFSIR KONTEMPORER: ANALISIS PENDEKATAN KESETARAAN GENDER FAQIHUDDIN ABDUL QODIR Afrilia, Else; Fauzan, Fadil
MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Vol. 1 No. 2 (2025): MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
Publisher : MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isu kesetaraan gender dalam Islam menjadi topik yang semakin relevan dalam wacana keagamaan kontemporer. Penafsiran terhadap teks-teks keagamaan sering kali merefleksikan norma-norma patriarkal, sehingga memunculkan perlunya pendekatan baru yang lebih adil dan kontekstual. Salah satu pendekatan yang muncul sebagai respons terhadap bias gender dalam tafsir klasik adalah metode Mubadalah yang dikembangkan oleh Faqihuddin Abdul Qodir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep dan implementasi metode Mubadalah dalam penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan relasi gender, khususnya dalam hal kepemimpinan perempuan, relasi suami-istri, dan pembagian warisan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Data diperoleh dari literatur primer berupa karya Qira’ah Mubadalah dan literatur sekunder dari karya akademik lainnya. Analisis dilakukan secara deskriptif-analitis melalui tiga tahap: identifikasi konsep Mubadalah, analisis implementatif, dan evaluasi relevansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Mubadalah menawarkan paradigma tafsir yang berpijak pada prinsip kesalingan (reciprocality) dan keadilan. Tafsir dilakukan dengan memperhatikan konteks sosial, budaya, dan historis serta prinsip universal Islam. Dengan pendekatan ini, relasi gender dalam Al-Qur’an tidak lagi dilihat secara hierarkis, melainkan sebagai hubungan kemitraan yang setara. Metode ini menjadi kontribusi penting dalam membangun tafsir yang inklusif dan adil gender dalam masyarakat Muslim kontemporer.
DUA MALAIKAT YANG MENYESATKAN UNTUK MENGAJARKAN SIHIR KEPADA MANUSIA Mandala Putra, Juniawan; Meinorizah, Meinorizah
MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Vol. 1 No. 2 (2025): MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
Publisher : MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini membahas kisah dua malaikat, harut dan marut, yang disebut dalam surah al-baqarah ayat 102 sebagai makhluk ilahi yang diturunkan di babilonia untuk mengajarkan sihir kepada manusia sebagai bentuk ujian. melalui pendekatan literature review, studi ini menelusuri berbagai tafsir klasik dan pemikiran modern guna memahami makna teologis, moral, dan historis dari narasi tersebut. penelitian ini juga menyingkap keterkaitan antara sihir, kekuasaan, dan pencarian manusia terhadap pengetahuan transenden, baik dalam konteks tradisi islam maupun intertekstualitas dengan tradisi yahudi-kristen. temuan mengungkap bahwa pengajaran sihir oleh harut dan marut bukan bentuk penyimpangan malaikat, melainkan ujian yang menegaskan kehendak bebas manusia dan tanggung jawab moral atas ilmu yang dipelajarinya. pemahaman terhadap sihir dalam islam menyoroti batas antara ilmu yang bermanfaat dan yang menyesatkan, serta menunjukkan bahwa daya tarik manusia terhadap kekuatan gaib mencerminkan pencarian eksistensial yang melintasi zaman.
SEKULARISME VS POLITIK ISLAM: STUDI PERBANDINGAN KEMAJUAN NEGARA-NEGARA MAYORITAS MUSLIM DAN NON-MUSLIM Sa’adati, Uni
MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Vol. 1 No. 2 (2025): MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
Publisher : MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan kemajuan antara negara-negara yang menganut sistem sekularisme dengan negara-negara yang menjadikan Islam sebagai dasar politik dan hukum dalam pemerintahan. Negara sekuler dicirikan oleh pemisahan antara agama dan negara, di mana sistem politik dan hukum dijalankan secara rasional, netral, serta berbasis prinsip-prinsip hukum positif tanpa intervensi doktrin keagamaan. Dalam negara-negara sekuler, ada pemisahan yang jelas antara aspek keagamaan dan pemerintahan, sehingga sistem hukum dan politik berjalan berdasarkan logika, tanpa pengaruh ajaran agama, dan berpegang pada hukum positif. Hal ini diyakini membuka ruang yang lebih besar untuk kebebasan berpikir, inovasi, dan tata kelola pemerintahan yang transparan. Keadaan ini diperkirakan akan memberikan peluang lebih luas bagi kebebasan berkreasi, penemuan penemuan baru, serta pengelolaan pemerintahan yang jelas dan terbuka. Sebaliknya, dalam banyak negara mayoritas Muslim, hukum negara sering kali dikombinasikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Di sisi lain, di banyak negara dengan populasi Muslim mayoritas, undang-undang yang berlaku sering kali dipadukan dengan kaidah syariah Islam. Walaupun demikian, beberapa negara yang menerapkan sistem tersebut malah menghadapi masalah seperti pemerintahan yang otoriter, korupsi yang merajalela, serta rendahnya pengaruh supremasi hukum. Keadaan ini menimbulkan pertanyaan krusial: apakah penerapan politik Islami menjadi penghalang bagi kemajuan suatu negara, atau ada elemen lain yang lebih berpengaruh terhadap tingkat perkembangan suatu bangsa? Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut, penelitian ini mengambil pendekatan kualitatif didukung dengan data kuantitatif dari berbagai negara, terutama yang berhubungan dengan indikator kemajuan seperti indeks demokrasi, tingkat transparansi pemerintah, pendidikan, dan kondisi ekonomi. Melalui pendekatan studi komparatif, tulisan ini berusaha menemukan hubungan antara jenis sistem politik (sekuler dibandingkan dengan Islam) dengan kemajuan suatu negara, serta mengeksplorasi faktor-faktor non-religius yang berperan dalam pencapaian atau kegagalan suatu bangsa. Diharapkan, hasil dari penelitian ini akan memberikan wawasan yang lebih mendalam dan kritis tentang interaksi antara agama, politik, dan pertumbuhan nasional dalam skala global.
TRADISI TILAWAH DALAM LITERATUR TAFSIR DAN PERUBAHANNYA DI ERA DIGITAL: STUDI ANALISIS KUALITATIF Zaini , M.; Bashori, Bashori
MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Vol. 1 No. 2 (2025): MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
Publisher : MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi tradisi tilawah al-Qur’an sebagaimana termaktub dalam literatur tafsir klasik dan kontemporer serta perubahannya dalam lanskap digital saat ini. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dan metode studi kepustakaan, riset ini mengeksplorasi sumber-sumber tafsir otoritatif seperti karya al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, dan al-Rāzī serta mengamati fenomena tilawah di platform digital seperti YouTube dan media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi tilawah mengalami perluasan bentuk dan fungsi: dari aktivitas ritual dan estetika suara ke medium dakwah visual, pembelajaran daring, dan ekspresi keislaman yang bersifat transnasional. Perubahan ini menunjukkan adanya pergeseran nilai, dari kehadiran majelis qira’ah tradisional menuju konsumsi tilawah secara personal dan algoritmis. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa era digital menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi pelestarian otoritas, adab, dan nilai-nilai tilawah dalam paradigma tafsir. Riset ini merekomendasikan integrasi pendekatan tafsir tematik, teknologi digital, dan pedagogi interaktif sebagai fondasi pengembangan dakwah dan pendidikan al-Qur’an di masa depan.
KAJIAN AKHLAK MENURUT AL-GHAZALI, HASAN AL-BASRI, AL-MUHASIBI DAN AL-QUSYAIRI Sinta, Dewi; Ningtias, Annisa; Nurhuda, Abid; Maulida, Fadhila Rizqi; Putri, Anggi Ariska
MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Vol. 1 No. 2 (2025): MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
Publisher : MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of morals in the field of Sufism is a central element in the Islamic historical tradition, this is evidenced by the many figures who think about the topic of morals in depth including Al-Ghazali, Hasan Al-Basri, Al-Muhasibi, and Al-Qusyairi. And the purpose of this study is to describe the opinions of each of these figures in discussing morals. The method used is qualitative with a literature study approach model and then analyzed descriptively. The results showed that the study of morals according to each figure is not only a theoretical thing, but also a foundation for transformation and forming a good personal and spiritual. Although there are slight differences in approach, the roots of good moral values and their harmony where Al-Ghazali emphasizes the role of Sufism in the formation of good morals, while Hasan Al-Basri highlights more introspection and obedience to God. Al-Muhasibi focuses on vigilance and fear of sin, while Al-Qusyairi combines morals with the principles of the correct Shari'ah, but over time, the understanding of morals in Islam continues to develop and is able to adapt to the demands of the times.
IKATAN KIMIA SEBAGAI PERSPEKTIF HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH SWT DALAM TINJAUAN HADIS NABI SAW Pane, Ismail; Hervina, Amanda
MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Vol. 1 No. 2 (2025): MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
Publisher : MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengkaji konsep ikatan kimia sebagai analogi dalam memahami hubungan antara manusia dengan Allah SWT dalam perspektif hadis Nabi Muhammad SAW. Ikatan kimia, yang merupakan fondasi dari pembentukan senyawa dalam ilmu kimia, dianalogikan dengan keterikatan spiritual manusia kepada Tuhannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji konsep ikatan kimia sebagai analogi dalam memahami hubungan antara manusia dengan Allah SWT berdasarkan perspektif hadis Nabi Muhammad SAW. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, yang menggabungkan literatur ilmiah dalam bidang kimia dengan referensi keislaman, khususnya hadis. Hasil kajian menunjukkan bahwa berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, dan logam, serta konsep elektron valensi dan polaritas, dapat dipadankan dengan nilai-nilai Islam seperti ketundukan kepada Allah, tolong-menolong dalam kebaikan, ukhuwah Islamiyah, dan pentingnya memilih lingkungan yang saleh. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemahaman terhadap konsep-konsep ilmiah dalam kimia dapat menjadi media refleksi spiritual untuk memperdalam keimanan, sehingga pembelajaran kimia menjadi lebih bermakna dan berkontribusi terhadap pembentukan karakter dan spiritualitas yang kuat.
DINAMIKA USHULUDDIN DALAM KONTEKS KONTEMPORER: TANTANGAN DAN PELUANG Fauzi Lubis, Rahmad
MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Vol. 1 No. 1 (2025): MAHABBAH: Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
Publisher : MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengkaji dinamika ushuluddin dalam konteks kontemporer, menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi oleh pemikiran teologis Islam di era modern. Dengan semakin kompleksnya realitas sosial, politik, dan budaya, ushuluddin dituntut untuk beradaptasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis yang muncul di tengah masyarakat. Tantangan utama yang dihadapi meliputi pengaruh globalisasi, pluralisme agama, dan perkembangan teknologi informasi yang cepat, yang sering kali memicu pergeseran nilai-nilai tradisional. Di sisi lain, situasi ini juga membuka peluang bagi dialog antaragama dan pengembangan pemikiran teologis yang inklusif, serta penggunaan media sosial sebagai sarana penyebaran pengetahuan yang lebih luas. Melalui pendekatan analitis dan kajian literatur, artikel ini berupaya menggali potensi ushuluddin untuk memberikan kontribusi positif dalam menghadapi tantangan kontemporer. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan yang signifikan, ushuluddin memiliki kapasitas untuk beradaptasi dan berkembang, serta untuk menawarkan perspektif yang relevan bagi masyarakat modern.

Page 2 of 2 | Total Record : 20