cover
Contact Name
Nurbaiti
Contact Email
jurnal.inabhs@gmail.com
Phone
+62231 - 483928
Journal Mail Official
jurnal.inabhs@gmail.com
Editorial Address
Kampus IV UGJ Jl. Taman Pemuda Komp. Stadion Bima Cirebon, Indonesia, Cirebon, Provinsi Jawa Barat, 45123
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science)
ISSN : 29633214     EISSN : 29633214     DOI : https://doi.org/10.33603/.v4i1
Core Subject : Health, Science,
Focus The Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science (InaBHS) is a peer-reviewed, open-access journal dedicated to advancing knowledge and research in the fields of biomedicine and health sciences. Our primary aim is to provide a platform for researchers, academics, and practitioners to disseminate their original research findings and to facilitate the exchange of scientific information that is relevant to human health and disease. We strive to publish high-quality research that contributes to the understanding, diagnosis, treatment, and prevention of diseases, with a particular focus on topics relevant to the Indonesian and international health landscape. Scope InaBHS welcomes the submission of original research articles, review articles, and case reports. The scope of the journal is interdisciplinary and covers a wide range of topics within the biomedical and health sciences, including but not limited to: Biomedical Sciences: Anatomy Biochemistry Biomedical Genetics Biotechnology Cell and Molecular Biology Histology Immunology Microbiology Pathology Pharmacology and Toxicology Physiology Health Sciences: Epidemiology Global Health Health Policy and Management Public Health and Community Medicine The journal encourages submissions that have a clear clinical or public health relevance. We are particularly interested in studies that address prevalent health issues in Indonesia and Southeast Asia, as well as those that explore the use of local resources in health and medicine.
Articles 20 Documents
EFEKTIFITAS EKSTRAK BUAH BIT (Beta vulgaris L.) TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS GLOMERULUS TIKUS JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DI INDUKSI SOFT DRINK Saputra, Edo Mahdi; Nurbaiti, Nurbaiti; Fitriani, Hikmah
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v1i1.7307

Abstract

Latar Belakang: Konsumsi Soft drink secara terus menerus akan menyebabkan kerusakan pada sel ginjal. Buah bit adalah buah yang memiliki manfaat sebagai antioksidan alami seperti betasianin, asam folat, vitamin C, karotenoid, dan flavonoid yang dapat menghindari efek radikal bebas dalam tubuh.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak buah bit (Beta vulgaris L.) terhadap gambaran mikroskopis glomerulus tikus jantan galur Sprague Dawley  yang di induksi soft drink.Metode: Penelitian eksperimen post-test only control group design ini menggunakan 28 ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley yang dibagi secara acak menjadi empat kelompok : KN tidak diinduksi soft drink dan ekstrak buah bit. K(-) diinduksi secara oral oleh soft drink 6 ml. P1 diinduksi secara oral dengan soft drink  6 ml dan ekstrak buah bit 250 mg/kgBB. P2 diinduksi secara oral dengan soft drink  6 ml dan ekstrak buah bit 500 mg/kgBB. Semua perlakuan diberikan ekstrak buah bit 1 jam sebelum diberikan soft drink selama 30 hari.Hasil: Perbedaan yang signifikan dari histologi glomerulus diperoleh antara Tingkat kerusakan glomerulus pada K(-) secara signifikan lebih besar daripada KN (p = 0,001), K(-) lebih besar daripada P1, tetapi tidak signifikan (p = 0,710), dan pada K(-) sama dengan tingkat kerusakan P2 (p = 1,000). P1 dan P2 memiliki kerusakan glomerulus yang lebih tinggi dibandingkan KN, sedangkan untuk K(-) memiliki tingkat kerusakan yang paling tinggi diantara kelompok lainnya dengan bentuk penebalan Glomerulus Basement Membrane.Kesimpulan: Pemberian ektrak Buah Bit (Beta vulgaris L.) dengan dosis 250 dan 500 mg/KgBB tidak efektif untuk mencegah kerusakan pada glomerulus tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague-Dawley yang diinduksi soft drink.Kata Kunci: Soft drink, buah Bit, Mikroskopik Ginjal
UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK TERHADAP BAKTERI PATOGEN PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI RSUD WALED CIREBON Triani, Vivi Melisa; Amanah, Amanah; Wibisono, Bambang
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v1i1.7308

Abstract

Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi diabetes melitus dengan angka morbiditas dan mortalitas cenderung meningkat. Ulkus diabetikum disebabkan oleh infeksi bakteri terdiri dari derajat Wagner 0-5 dengan terapi antibiotik. Terdapat beberapa antibiotik yang diduga telah resistensi. Penulis tertarik meneliti tentang identifikasi bakteri dan sensitivitas antibiotiknya terhadap bakteri patogen ulkus diabetikum. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bakteri patogen yang terdapat pada ulkus dan sensitivitasnya terhadap jenis bakteri patogen ulkus diabetikum pada pasien ulkus diabetikum di RSUD Waled. Penelitian bertempat di RSUD Waled sebagai tempat pengambilan sampel dan Laboratorium RSUD Waled sebagai pemeriksaan sampel. Penelitian deskriptif univariat dengan rancangan penelitian cross sectional, menggunakan biakan bakteri ulkus diabetikum derajat Wagner 1-5 sebagai sampel penelitian. Pengambilan sampel secara Total Sampling pada Januari-Februari 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden ulkus diabetikum laki-laki (70%); umur >50 tahun (70%); lama menderita diabetes melitus <10 tahun (90%); dan derajat Wagner 1 (10%), Wagner 2 (10%), Wagner 3 (40%), Wagner 4 (40%), dan Wagner 5 (0%). Ditemukan 8 jenis bakteri patogen yaitu Morganella morganii (n=1), Pseudomonas aeruginosa (n=1), Klebsiella pneumoniae (n=2), Proteus hauseri (n=1), Achromobacter denitrifican (n=1), Proteus mirabilis (n=2), Escherichia coli (n=1), dan Staphylococcus aureus (n=1). Uji sensitivitas antibiotik menunjukkan 9 dari 10 bakteri sensitif terhadap meropenem dan amikacin serta 6 dari 10 bakteri resisten terhadap ciprofloxacin dan ampicillin. Bakteri patogen dominan penyebab ulkus diabetikum yaitu Klebsiella pneumoniae dan Proteus mirabilis. Meropenem dan amikacin merupakan antibiotik dengan sensitivitas terbanyak serta ciprofloxacin dan ampicillin merupakan antibiotik dengan resistensi terbanyak.Kata Kunci: Ulkus diabetikum, bakteri patogen, antibiotik, sensitivitas. 
EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT , DAGING DAN BONGGOL BUAH NANAS ( Ananas comosus L.Merr) DALAM MENGHAMBAT Propionibacterium acnes Novitasari, Devi; Mulyaningsih, Ruri Eka Maryam; Meidianawaty, R. Vivi
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v1i1.7309

Abstract

 ABSTRAKLatar Belakang : Propionibacterium acnes merupakan bakteri Gram positif yang menyebabkan akne vulgaris. Untuk mengurangi resistensi antibiotik, dikembangkan pengobatan alternatif untuk menghambat pertumbuhan bakteri menggunakan bahan alami dengan sifat antibakteri, salah satunya adalah nanas (Ananas comosus L. Merr).  Tujuan  : Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektivitas ekstrak kulit, daging buah dan bonggol nanas (Ananas comosus L.Merr) dalam menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes. Metode: Penelitian Experimental Laboratory dengan Post-test Only Control Group Design. Sampel penelitian adalah bakteri Propionibacterium acnes pada pembenihan nutrien agar darah. Kulit, daging buah dan bonggol nanas diencerkan dengan 3 konsentrasi, yaitu 50%,75%, 100% dengan 2 kontrol yaitu kontrol positif Doksisiklin dan kontrol negatif DMSO. Hasil Penelitan    : Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa rerata daya hambat ekstrak kulit 50% (1,5 mm) 75% (3,3 mm), 100% ( 12,7 mm), ekstrak daging buah 50% (0,7 mm), 75% (2,5 mm), 100% (4,6 mm), ekstrak bonggol 50% (2,1 mm), 75% (5 mm), 100% (12,9 mm), kontrol DMSO (0,2 mm), serta kontrol Doksisiklin (20,4 mm). Hasil analisis data menunjukkan bahwa ekstrak bonggol nanas lebih efektif dibandingkkan dengan ekstrak kulit nanas dan ekstrak daging buah nanas. Simpulan  : Ekstrak bonggol nanas lebih efektif menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes dibandingkan dengan ekstrak kulit nanas dan ekstrak daging buah nanas dengan konsentrasi yang sama. Daya hambat yang paling tinggi adalah 12,9 mm yang didapat dari daya hambat ekstrak bonggol nanas dengan konsentrasi 100%. Kata kunci   : Ekstrak nanas,  Propionibacterium acnes , Ananas comosus L.Merr, Antibakteri. 
UJI ANTIVIRUS EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP VIRUS DENGUE SEROTIPE 2 STRAIN NEW GUINEA C Nupus, Zakiatun; Aprianto, Dadan Ramadhan; Permatasari, Tissa Octavira
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v1i1.7310

Abstract

Latar Belakang: Virus dengue adalah virus yang menyebabkan peyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Angka kematian atau Case Fatality Rate (CFR) akibat DBD lebih dari 1% dikategorikan tinggi. Pengobatan penyakit DBD saat ini hanya sebatas suportif dan simptomatis saja. Beberapa penelitian mengatakan bawang putih mengandung zat metabolit sekunder sebagai antivirus. Penelitian ini ingin membuktikan daya hambat ekstrak bawang putih terhadap replikasi virus dengue (serotipe 2 strain New Guinea C). Metode: Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian post test control group design. Penelitian ini menggunakan 6 kelompok, yaitu 2 kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri dari  pemberian ekstrak dari bawang putih (Allium sativum L.) dengan konsentrasi bertingkat 10 µg/ml, 20 µg/ml, 40 µg/ml, dan 80 µg/ml, kelompok kontrol yaitu kontrol negatif pemberian Dimethyl sulfoxide (DMSO) 0,1%, sedangkan kontrol positif pemberian Cylosphorin A (CyA). Data diuji  menggunakan uji one way annova dengan uji Post hoc LSD. Hasil: Pada uji One Way Annova terdapat daya hambat ekstrak bawang putih konsentrasi  10 µg/ml, 20 µg/ml, 40 µg/ml, dan 80 µg/ml (P-value < 0,001), dan pada uji post hoc LSD didapatkan perbedaan daya hambat pada masing-masing konsentrasi. Simpulan: Ekstrak bawang putih (Allium sativum L.) memiliki daya hambat terhadap replikasi virus dengue.Kata Kunci: Allium sativum L., Virus Dengue, Ekstrak bawang putih
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK SELEDRI (Apium graveolens L) DAN EKSTRAK JAHE GAJAH (Zingiber officinale Roscoe) TERHADAP KADAR PROFIL LIPID TIKUS PUTIH JANTAN HIPERKOLESTEROLEMIA Ayudithiya, Vhirna Fitri; Brajawikalpa, Rama Samara; Primanagara, Risnandya
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v1i1.7386

Abstract

Latar Belakang: Hiperlipidemia disebabkan oleh peningkatan kadar profil lipid. Untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah digunakan obat golongan statin yang mempunyai efek jika dikonsumsi jangka panjang. Tanaman seledri dan jahe gajah dapat  digunakan sebagai alternatif pengobatan hiperkolesterolemia.Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh pemberian ES, EJG, dan ESJ terhadap kadar profil lipid tikus putih jantan yang hiperkolesterolemia. Metode: Penelitian eksperimental menggunakan rancangan Pre and Post Test with Control Group Design dengan tikus putih jantan sebanyak 30 ekor dibagi menjadi 6 kelompok. KN (kontrol normal), K-, K+, kelompok dengan perlakuan ES (ekstrak seledri 200mg/kgbb), EJG (ekstrak jahe gajah 200mg/kgbb) dan ESJ (kombinasi seledri dan jahe 200mg/kgbb). Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Hasil: Rerata penurunan kadar kolesterol total sebesar 84,97mg/dl (ES), 78,48mg/dl (EJG) dan 84,29 mg/dl (ESJ) dengan nilai (P<0,05). Penurunan kadar LDL sebesar 38,43mg/dl (ES), 28,01mg/dl (EJG), dan 32,84mg/dl (ESJ) dengan nilai (P<0,05). Penurunan kadar trigliserida sebesar 30,68mg/dl (ES), 20,99mg/dl (EJG) dan 21,20mg/dl (ESJ) dengan nilai (P<0,05). Peningkatan kadar HDL sebesar 38,17mg/dl (ES), 29,31mg/dl (EJG), 32,04mg/dl (ESJ) dengan nilai (P<0,05). Simpulan: Ekstrak seledri lebih efektif dibandingkan dengan ekstrak jahe gajah dan kombinasi keduanya pada tikus putih jantan yang hiperkolesterolemia.Keywords: hiperkolesterolemia, seledri, jahe gajah.ABSTRACTBackground: Hyperlipidemia is caused by an increase in lipid profile levels. To reduce cholesterol levels in the blood used statin drugs that have an effect if consumed long term. Celery and ginger can be used as an alternative treatment for hypercholesterolemia. Aim: Knowing the difference in the effect of ES, EJG, and ESJ administration on the lipid profile level of hypercholesterolemic white male rats. Method: The experimental study used the Pre and Post Test with Control Group Design with 30 male white rats divided into 6 groups. KN (normal control), K-, K +, groups treated with ES (celery extract 200mg / kgbb), EJG (ginger extract 200mg / kgbb) and ESJ (combination of celery and ginger 200mg / kgbb). Sampling by simple random sampling. Results: The mean reduction in total cholesterol levels was 84.97 mg / dl (ES), 78.48 mg / dl (EJG) and 84.29 mg / dl (ESJ) with values (P <0.05). Reduction in LDL levels by 38.43 mg / dl (ES), 28.01 mg / dl (EJG), and 32.84 mg / dl (ESJ) with values (P <0.05). Decreased triglyceride levels by 30.68 mg / dl (ES), 20.99 mg / dl (EJG) and 21.20 mg / dl (ESJ) with values (P <0.05). Increased HDL levels of 38.17 mg / dl (ES), 29.31 mg / dl (EJG), 32.04 mg / dl (ESJ) with values (P <0.05). Conclusions: Celery extract was more effective than ginger extract and a combination of both in male white hypercholesterolemia rats.Keywords: hypercholesterolemia, celery, ginger.
PENGARUH EKSTRAK BIJI KACANG POLONG (Pisum sativum L.) TERHADAP KADAR LDL TIKUS PUTIH YANG HIPERKOLESTEROLEMIA Azizah, Hana; Brajawikalpa, Rama Samara; Sulistiyana, Catur Setiya
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v2i1.9257

Abstract

Latar Belakang: Hiperkolesterolemia merupakan permasalahan yang menjadi perhatian bagi tenaga kesehatan, karena merupakan faktor risiko utama berkembangnya penyakit kardiovaskular, seperti aterosklerosis dan penyakit komplikasi, infark akut miokardium atau hipertensi. Ekstrak biji kacang polong (Pisum sativum L.) memiliki kandungan yang bersifat anti-hiperkolesterol. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji kacang polong terhadap LDL (Low Density Lipoprotein) pada tikus putih yang telah diinduksi hiperkolesterolemia. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah pre and post test with control group design. Tikus dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu 3 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. K+ menggunakan simvastatin dengan dosis sebesar 0,18 mg/200 grBB. Kelompok perlakuan, yaitu EBKP 1, EBKP 2, dan EBKP 3 secara berturut diberikan dosis ekstrak sebesar 200-400-600 mg/200 grBB. Hasil: Terjadi penurunan kadar LDL sebesar 41,17mg/dL dengan nilai P (<0,05). Ekstrak biji kacang polong dengan dosis 600 mg/200 grBB sama efektifnya dengan K+ dalam menurunkan kadar LDL. Kesimpulan: Ekstrak biji kacang polong dapat mempengaruhi kadar LDL tikus putih yang telah diinduksi hiperkolesterolemia.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SELEDRI DENGAN EKSTRAK KEMIRI  DAN KOMBINASINYA TERHADAP PERTUMBUHAN RAMBUT TIKUS PUTIH JANTAN Nurbaiti; Rimadhiani, Jasmine Medisa; Fitriani, Hikmah
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v2i1.9258

Abstract

Latar Belakang: Kejadian alopecia atau kebotakan sering terjadi terutama pada orang dewasa. Alopecia areata merupakan kejadian paling sering dari inflamasi rambut rontok dimana diperkirakan dialami oleh 4,5 juta orang di Inggris. Lebih dari 50% laki-laki di atas usia 50 tahun mengalami kebotakan tipe ini dengan berbagai gradasi. Beberapa penelitian telah dilakukan menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak seledri dan kemiri efektif untuk mempercepat pertumbuhan rambut. Metode: Penelitian eksperimental dengan desain Postest with control group only menggunakan 24 ekor tikus putih jantan galur Wistar sebagai subjek penelitian yang dibagi dalam 4 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol (P0), kelompok ekstrak seledri 70% (P1), kelompok ekstrak kemiri 70% (P2), dan kelompok kombinasi ekstrak seledri dan kemiri 70% (P3). Perlakuan dilakukan sebanyak 2 kali sehari selama 14 hari. Pertumbuhan rambut dinilai berdasarkan panjang, bobot, dan fase pertumbuhan rambut. Hasil: Rerata panjang rambut terbesar terdapat pada kelompok P3, yaitu 0,96 cm; rerata bobot rambut pada tiga kelompok perlakuan memiliki angka yang sama, yaitu 0,09 gram; dan rerata jumlah anagen terbanyak terdapat pada kelompok P2, yaitu 6 batang. Terdapat perbedaan rerata panjang rambut dan bobot rambut yang signifikan antara semua kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol (nilai p < 0,05). Terdapat perbedaan rerata jumlah anagen rambut yang signifikan antara kelompok P1 dengan kelompok kontrol (nilai p < 0,05), serta antara kelompok P2 dengan kelompok kontrol (nilai p < 0,05). Namun, tidak terdapat perbedaan rerata jumlah anagen rambut yang signifikan antara kelompok P3 dengan kelompok kontrol (nilai p > 0,05). Kesimpulan: Panjang rambut paling efektif ditingkatkan dengan pemberian kombinasi ekstrak daun seledri dan ekstrak kemiri, bobot rambut dapat ditingkatkan dengan pemberian ekstrak daun seledri, ekstrak kemiri, atau kombinasi keduanya, serta ketebalan rambut paling efektif ditingkatkan dengan pemberian ekstrak kemiri saja.
STUDI IN VITRO ANTIVIRUS EKSTRAK DAUN SINGKONG (Manihot esculenta C.) TERHADAP REPLIKASI VIRUS DENGUE Umam, Alvien Chaerul; Apriyanto, Dadan Ramadhan; Sriwiyati, Kati
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v2i1.9259

Abstract

Latar Belakang: Demam dengue dan Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Angka kematian atau Case Fatality Rate (CFR) akibat DBD lebih dari 1% dikategorikan tinggi. Terapi untuk DBD yang digunakan saat ini tidak ada yang spesifik, prinsip utama adalah terapi suportif. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif pengobatan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa beberapa senyawa alam (polyphenol) dalam daun singkong memiliki peran sebagai antivirus sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun singkong terhadap replikasi virus dengue. Metode: Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian post test control group design. Penelitian ini menggunakan 6 kelompok, yaitu 2 kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri dari  pemberian ekstrak dari daun singkong (Manihot esculenta C.) dengan konsentrasi bertingkat 10 µg/ml, 20 µg/ml, 40 µg/ml, dan 80 µg/ml. Kelompok kontrol yaitu kontrol negatif (K(-)) dan kontrol positif (K(+)), kontrol negatif yaitu pemberian Dimethyl sulfoxide (DMSO) 0,1%, sedangkan kontrol positif yaitu pemberian Cylosphorin A (CyA). Data diuji  menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil: Pada uji Kruskal Wallis terdapat perbedaan daya hambat ekstrak daun singkong dengan  konsentrasi  10 µg/ml, 20 µg/ml, 40 µg/ml, dan 80 µg/ml (nilai p = 0,005). Simpulan: Ekstrak daun singkong ( Manihot esculenta C.) memiliki daya hambat terhadap replikasi virus dengue.
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN SERAT DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI ANGKATAN 2018 Rhiza Mohammad Ishaq Sobari; Alya Desiana Putri; Witri Pratiwi
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v2i1.9260

Abstract

Introduction: Constipation is one of the disorders of the gastrointestinal tract which is characterized by a feeling of not defecation. Low fiber intake tends to cause constipation. This happens because a lack of fiber can result in reduced costs, causing problems to defecate. Vitamin C is a natural laxative that can help with constipation. High intake of vitamin C results in an increase in intestinal osmotic pressure, causing decreased air absorption and looser stools. Aim: To analyze the relationship between fiber and vitamin C intake with the incidence of constipation. Methods This study used an analytic observational method with a cross sectional design. Respondents were selected using simple random sampling technique, so that there were 111 students as respondents. Data collection was done by filling out a questionnaire. The data obtained were then analyzed using the Spearman correlation test. Results: The results of the analysis obtained p value = 0.097 (> 0.050) on the correlation between fiber intake and constipation. And on the correlation between vitamin C intake and constipation, the p value = 0.305 (> 0.050). Conclusion: There is no significant relationship between fiber and vitamin C intake with the incidence of constipation
PENGARUH EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PERTUMBUHAAN FOLIKEL RAMBUT PADA LUKA INSISI TIKUS PUTIH JANTAN Rafsanjani, Ali Rafi; Marfuati, Sri; Nurbaiti
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v2i1.9261

Abstract

Latar Belakang : Batang rambut merupakan struktur keratin keras yang dihasilkan oleh bangunan epitelial berbentuk kantung yaitu folikel rambut. Rambut yang tebal, panjang, hitam, berkilau dan sehat merupakan keinginan setiap orang, namun tidak semua orang dapat memilikinya. kebotakan juga dapat terjadi apabila kulit mengalami jejas. Pada kondisi ini, kulit akan kehilangan struktur folikel rambut, sehingga pertumbuhan rambut menjadi bermasalah. Salah satu tanaman yang diduga mampu meningkatkan pertumbuhan rambut adalah daun kelor (Moringa oleifera). Tanaman kelor mengandung gizi yang sangat tinggi yang mampu menjadi terapi fitofarmaka. Tujuan : Untuk membuktikan pengaruh ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap pertumbuhan folikel rambut pada luka insisi pada tikus putih jantan. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian post test only control group design. Menggunakan 24 ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus) Galur Sprague dawley yang dikelompokan menjadi empat perlakuan berbeda. Perlakuan dibagi atas kelompok K: kontrol negatif (tidak diberi apa-apa), P1: ekstrak kelor 50%, P2: ekstrak kelor 75%, P3: ekstrak kelor 100%. Hasil : Hasil dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak kelor 100% berpengaruh terhadap pertumbuhan budding folikel rambut pada luka insisi tikus putih jantan. Simpulan : Terdapat perbedaan hasil dari tiap-tiap kelompok perlakuan dari masing-masing dosis ekstrak daun kelor dan yang paling berpengaruh terhadap jumlah budding folikel pada luka insisi tikus putih jantan adalah dosis 100%.

Page 1 of 2 | Total Record : 20