cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Attoriolong
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Attoriolong diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNM. Jurnal Attoriolong memuat tulisan yang terkait dengan Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan. dipublikasikan dua kali dalam setahun, pada bulan Januari dan Agustus
Arjuna Subject : -
Articles 144 Documents
Pembangunan Jalan Raya Di Kerajaan Soppeng, 1923-1930 Aldy, Aldy; Patahuddin, Patahuddin; Bosra, Mustari
Attoriolong Vol 19, No 1 (2021): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan latar belakang pembangunan jalan raya di Kerajaan Soppeng dan tujuan serta dampak yang ditimbulkan dari adanya jalan raya pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur jalan raya yang dubangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1923 dilatar belakangi oleh dekatnya wilayah Kerajaan Soppeng dengan pusat perdagangan yakni Kerajaan Wajo, Tujuan dari dibangunnya jalan raya tersebut tidak lepas dari kepentingan ekonomi dan politik pemerintah Belanda untuk menguasai  kekayaan alam yang ada di Kerajaan Soppeng dan semakin mempermuda Belanda untuk membatasi ruang gerak masyarakat Kerajaan Soppeng, Adapun dampak ekonomi yang ditimbulkan tentunya lebih menguntungkan pihak Belanda itu sendiri, dan adanya politik etis membuat masyarakat yang dipekerjakan mendapatkan sedikit upah dari adanya pembangunan infrastruktur jalan raya ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahapan kerja yaitu: heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitif.
Ico Ugi’ Adidie: Sejarah Industri Rokok di Kota Makassar 1962-2017 Sakaria, Sakaria; Ahmadin, Ahmadin; Patahuddin, Patahuddin
Attoriolong Vol 18, No 2 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya pabrik Ico Ugi’ Adidie di Kota Makassar pada 1962 dan perkembangannya hingga berakhirnya masa operasional pabrik ini pada 2017. Awal mula pengenalan tembakau di Indonesia dipelopori oleh bangsa penjajah dan mulai ditanam dan dikembangkan. Haji Jamhari merupakan penemu kretek yang dimana berfungsi untuk menyembuhkan penyakit asma dan mulailah tersebak rokok kretek dan didirikannya beberapa pabrik di Indonesia. Ico Ugi’  Adide sendiri menurut hasil penelitian merupakan pabrik yang didirikan oleh H. Saide pada 1962. Pabrik ini didirikan masa terjadinya kekacauan pada kampung halamannya yakni di Soppeng dan melakukan perantauan di Kota Makassar. Perusahaan ini adalah industi rokok terbesar di kawasan Timur Indonesia  dan produknya tersebar di berbagai wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Tengah. Meskipun demikian, perusahaan besar sekaliber Ico Ugi’ Adidie ini harus harus menerima kenyataan pahit dan gulung tikar di penghujung 2017. Beberapa faktor menjadi pemicu antara lain kurangnya generasi pelanjut, cara menikmmati yang cukup ribet, kurangnya inovasi dalam produk, serta diserbu oleh rokok kretek.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Di Bungin Kabupaten Enrekang 2008-2019 Nurlina, Nurlina; Jumadi, Jumadi; Bahri, Bahri
Attoriolong Vol 19, No 1 (2021): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang PLTMH, perkembangannya, dan dampak dari hadirnya PLTMH bagi kehidupan masyarakat di bungin terutama bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat di Bungin. Penelitian menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahapan kerja yaitu melalui tahapan: Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitif. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun sebuah pembangkit memerlukan waktu yang cukup lama yaitu 3 sampai 5 tahun dimana didalamnya ada penelitian debit air, penentuan lokasi dibangunnya pembangkit dan surat izin bangunan.Pada saat perencanaan pembangunan PLTMH ini sudah bekerja sama dengan PLN sehingga pada tahun 2013 PLTMH ini beroperasi langsung berhubungan dengan PLN. Sistemnya adalah PLTMH akan menyediakan listrik dan PLN yang menjualnya ke pelanggan. Dampak yang timbul dari adanya PLTMH ini yaitu ada dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Dampak sosial pembangunan PLTMH yaitu adanya  perubahan-perubahan kesenangan hidup baik fisik ataupun non-fisik berupa kesehatan, keamanan, keselamatan, polusi yang menyebabkan perubahan cara hidup, perubahan aktivitas keagamaan dan aktivitas sosial. Sedangkan dari dampak  ekonomi Pembanguna PLTMH ada dua yaitu dampak ekonomi kepada masyarakat dan dampak ekonomi kepada PLTMH. Dampak ekonomi kepada masyarakat yaitu akan membantu kemajuan dan perubahan yang positif di daerah pedesaan. Diantaranya dapat mempercepat perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat daerah pedesaan untuk meningkatkan hasil-hasil produksinya baik dalam hal kuantitas maupun kualitas, merangsang industri kecil dan rumah tangga untuk berkembang dan memungkinkan masyarakat desa menggunakan teknologi yang lebih maju.. Sedangkan dampak ekonomi bagi PLTMH yaitu memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan karena dari hasil penjualan daya ke PLN omset pertahunnya mencapai 2M. Dampak PLTMH terhadap lingkungan tidak terlalu besar karena pembangkit ini ramah lingkungan karena bahan utamanya adalah air.
Lapangan Karebosi Kota Makassar 1990-2017 Indrawan Aidina, Andrew; Najamuddin, Najamuddin; Malihu, La
Attoriolong Vol 18, No 2 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang: Bagaimana kondisi Lapangan Karebosi sebelum diadakan revitalisasi, selanjutnya bagaimana proses pelaksanaan revitalisasi Lapangan Karebosi. Dan serta bagaimana dampak revitalisasi terhadap perkembangan Lapangan Karebosi secara fisik dan fungsional. Hasil penelitian menunjukan bahwa:  Awal mula keberadaan Karebosi pada masa kerajaan merupakan hamparan sawah lalu menjadi sebagai area publik atau tempat kegiatan penduduk makassar dengan bebas, pada masa berikutnya merupakan sebuah kawasan rekreasi yang dikenal sebagai lapangan karebosi. Perkembangan dari keadaan Lapangan Karebosi semakin kurang terawat lalu dengan proses revitalisasi yang bertujuan untuk membenahi sektor yang kurang terawat, reaksi terhadap proses pelaksaan revitalisasi Lapangan Karebosi mendapatkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Dampak dari revitalisasi lapangan karebosi salah satunya adalah dengan mengoptimalkan daya fungsi lapangan karebosi termasuk fisiknya berserta meningkatkan fungsi kawasan tersebut dan telah dapat dinikmati oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yaitu: (1) Heuristik (pengumpulan data atau sumber), (2) Kritik sumber yang terdiri dari kritik intern dan ekstern, (3) Interpretasi atau penafsiran sumber dan (4) Historiografi yaitu penulisan sejarah.
Samata: Dari Kampung hingga Kelurahan, 1981- 2017 Hamdan, Hamdan; Najamuddin, Najamuddin; Ridha, M. Rasyid
Attoriolong Vol 18, No 2 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui latar belakang perkembangan daerah Samata sejak berstatus kampung, desa, hingga kelurahan, perkembangan daerah Samata ketika berstatus kelurahan dan Bagaimana kehidupan masyarakat Kelurahan Samata ditinjau dari segi Agama, Ekonomi dan Sosial-Budaya. Penelitian ini merupakan  penelitian sejarah yang menggunakan metode sejarah melalui tahapan kerja yakni heuristik atau pengumpulan data, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran Samata sebagai suatu kampung telah ada sejak awal pembentukan Kerajaan Gowa dengan disebutkan namanya sebagai salah satu dari ke-9 Kasuwiyang atau  lebih dikenal negeri-negeri kecil yang diketuai oleh Paccalaya (Dewan Ketua Legislatif). Setelah masa kerajaan berakhir dan Kerajaan Gowa berstatus kabupaten, daerah Samata berstatus desa dan bagian dari Kecamatan Tamalate. Pada perkembangan selanjutntya status Samata yang semula desa berubah menjadi kelurahan di bawah Kecamatan Somba Opu sebagai satu konsekuensi sebagian wilayah Kecamatan Tamalate di serahkan ke Kota Makassar pada tahun 1971, dengan terbentuknya Kelurahan Samata tentunya banyak mengalami perubahan – perubahan baik perubahan infrastrukrur maupun perubahan di bidang lainnya seperti, dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan tentunya pendidikan.
SMA Negeri 9 Luwu Tahun 2004-2019 Irma, Irma; Patahuddin, Patahuddin; Amirullah, Amirullah
Attoriolong Vol 19, No 1 (2021): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dan penulisan ini bertujuan untuk mengetahui proses berdirinya SMA Negeri 9 Luwu,perkembangan SMA Negeri 9 Luwu dari tahun 2004-2019, serta dampak keberadaan SMA Ngeri 9 Luwu terhadapa masyarakat kecamatan Walenrang Utara kabupaten Luwu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yaitu: heuristik (pengumpulan data atau sumber), kritik sumber yang terdiri dari kritik intern dan ekstern, interpretasi atau penafsiran sumber dan historiografi yaitu penulisan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang keberadaan SMA Negeri 9 Luwu yang dilatar belakangi oleh desakan kebutuhan masyarakat sekitar khususnya masyarakat kecamatan Walenrang Utara. dan adanya tawuran tawuran yang terjadi antara beberapa desa yang ada di Walmas, kemudian diambil inisiatif untuk mendirikan salah satu sekolah yang ada di Kecamatan Walenrang Utara untuk  terpisah dari SMA Negeri 1 Walenrang. Beberapa pramakarsa yang betul-betul berjuang akhirnya berdirilah sekolah SMA Bosso yang pernah berdiri di SMA Ngeri 1 Walenrang dan pada tahun 2004 mulai menamatkan siswa tetapi ijazah pada saat itu masila vilial SMA Negeri 1 Walenrang.  Kemudian pada tahun 2005 definitiflah menjadi SMA Negeri Bosso. Selanjutnya pada tahun 2017 resmi berubah  nama menjadi SMA Negeri 9 Luwu. Selama SMA Negeri 9 Luwu dari tahun ke tahun telah mengalami  banyak perkembangan dari segala aspek baik dari segi akademik maupun non akademik.  Perkembangan SMA Negeri 9 Luwu memiliki perkembangan mulai dari kepemimpinan, peserta didik, Tenaga Pengajar dan Tenaga kependidikan  dan sarana dan Prasarana. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan  keberadaan SMA Negeri 9 Luwu telah mampu menumbuhkan kesadaran dan pengertian tentang pentingnya pendidikan bagi semua warga masyarakat luwu terutama pada masyarakat sekitar dan dapat membantu  masyarakat sekitar  dalam hal untuk menyekolahkan anak- anak mereka untuk melanjutkan pendidikan yang pada umumnya  sekolah jauh dari wilayah mereka  yang menempuh perjalanan sekian Km untuk melanjutkan pendidikan. Dengan keberadaan SMA Negeri 9 Luwu  ini dapat memberi peluang bagi masyarakat sekitar dalam hal mendapatkan pendidikan  yang lebih baik  khusuunya dalam jenjang pendidkan tingkat SMA.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Probing-Prompting pada Siswa Kelas X IPS 3 SMA Negeri 4 Makassar Sanur, Ilham Samudra; Ridha, M. Rasyid; Bustan, Bustan
Attoriolong Vol 18, No 2 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran probing-prompting dan apakah dengan model pembelajaran probing-prompting dapat meningkatkan hasil belajar sejarah siswa kelas X IPS 3 SMA Negeri 4 Makassar. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 3 SMA Negeri 4 Makassar Kota Makassar tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran probing—rompting. Prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran probing-prompting hal ini berdasarkan hasil tes siswa pada siklus 1 menunjukan bahwa persentase hasil belajar siswa yaitu 22,2%. Siklus 2 menunjukan persentase hasil belajar siswa sebesar 77,8%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran probing-prompting dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPS 3 SMA Negeri 4 Makassar.
Industri Rumah Tangga: Kajian Sejarah Pade’de Uring-Uring Di Jipang Kabupaten Gowa, 1980-2018. Nurwira, Nurwira; Ahmadin, Ahmadin; Najamuddin, Najamuddin
Attoriolong Vol 19, No 1 (2021): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang Pade’de Uring-Uring mampu bertahan di Desa Jipang dalam rentang waktu 1980-2018, dinamika Pade’de Uring-Uring di Desa Jipang, dan dampak keberadaan Pade’de Uring-Uring di Desa Jipang bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan empat tahapan kerja yakni heuristik atau pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kritik dilakukan dengan cara kritik ektern dan intern untuk melihat keotentikan data yang disampaikan. Kemudian interpretasi atau memberikan penafsiran terhadap data yang disampaikan narasumber,dan historiografi yaitu penulisan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri rumah tangga pade’de uring-uring dapat bertahan karena selain digunakan sebagai kebutuhan alat-alat dapur masyarakat setempat, uring-uring juga menjadi alat upacara tradisional. Permintaan terhadap kerajinan gerabah tidak pernah hilang sehingga bernilai ekonomi. Dalam perjalanannya pade’de uring-uring mengalami dinamika akibat adanya alat-alat dapur yang lebih efisien digunakan terbuat dari bahan plastic dan aluminium. Dampak keberadaan pade’de uring-uring dapat dilihat dalam berbagai aspek, yakni adanya hubungan kerja sama antar masyarakat, berdampak pada perekonomian pengrajin, dan digunakan pula dalam berbagai upacara tradisional, serta berdampak pada lingkungan dengan aktivitas penggalian tanah sebagai bahan baku uring-uring.
Pedagang Kaki Lima di Pelabuhan Paotere Kelurahan Gusung Kota Makassar 2001-2019 Annisa Pratiwi, Zulfira; Jumadi, Jumadi; Ahmadin, Ahmadin
Attoriolong Vol 18, No 2 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian Pedagang Kaki Lima di Pelabuhan Paotere Kelurahan Gusung Kota Makassar 2001-2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang keberadaan pedagang kaki lima di Pelabuhan Paotere, dan mendesripsikan bagaimana Perkembangan Pedagang Kaki Lima di Pelabuhan Paotere dari tahun 2001-2019.  Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari pengumpulan data atau heuristic, kemudian melakukan kritik yang terdiri dari kritik internal dan kritik eksternal, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini dilakukan dengan informasi dari para pedagang kaki lima dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan pedagang kaki lima di Pelabuhan Paotere disebabkan oleh faktor budaya warisan turun temurun, daya Tarik ekonomi kota dan pelabuhan paotere sebagai penggerak ekonomi masyarakat sekitar. Perkembangan pedagang kaki lima dari tahun 2001-2019 sudah mengalami penurunan dari segi ekonomi maupun jumlah kios yang terdapat di Pelabuhan Paotere sehingga saat ini banyak dari pedagang kaki lima mempunyai usaha sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sekitar tahun 2015 pihak pengelola PT. Pelindo IV melakukan pendekatan kepada para pedagang untuk sewa menyewa lahan dan adanya aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh pedagang. Hal inilah yang menyebabkan munculnya perselisihan yang hingga kini masih belum mencair. Kesimpulan dari penelitian ini keberadaan pedagang kaki lima sudah menjadi budaya tersendiri di lahan yang mereka tempati bahwa tanah tersebut belum dikelola oleh pihak pelindo. Perkembangan pedagang kaki lima hingga saat ini mulai beralih profesi dengan mencari usaha sampingan untuk menutupi kebutuhan hidup sehingga dapat dikatakan keberadaan pedagang kaki lima di pelabuhan paotere sudah mulai hilang eksistensinya.
Arung Tonra Andi Palantei, 1905-1950 Akbar, Muh; Amirullah, Amirullah; Bahri, Bahri
Attoriolong Vol 18, No 2 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan bagaimana latar belakang pengangkatan Andi Palantei sebagai Arung Tonra dan bagaimana Tonra pada masa pemerintahan Andi Palantei serta mengetahui bagaimana kebijakan pemerintahan Andi Palantei. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahapan kerja yaitu melalui tahapan: Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kecamatan Tonra Kabupaten  Bone pernah terdapat pemerintahan Arung. Dalam perkembangannya pemerintahan Arung mendapat pengaruh dari  Kerajaan Bone, pengangkatan Andi Palantei Sebagai Arung dilakukan secara simbolik. selain itu juga ditemukan beberapa hal terkait dengan keadaan Tonra pada masa pemerintahan Andi Palantei Serta kebijakan pemerintahan Andi Palantei. Berdasarkan hasil penelitian ini bisa disimpulkan bahwa, Arung Tonra Andi Palantei diangkat menjadi Arung pada saat peristiwa Rumpa’na Bone tahun 1905 dan Andi Palantei pada masa pemesintahannya mengeluarkan beberapa kebijakan.

Page 3 of 15 | Total Record : 144