Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGALAMAN MENYUSUI SECARA EKSKLUSIF PADA IBU PRIMIPARA DI KECAMATAN TEGAL BARAT KOTA TEGAL Qudriani, Meyliya; Latifah, Ulfatul; Hidayah, Seventina Nurul
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 2, No 2 (2018): Indonesia Jurnal Kebidanan
Publisher : Indonesia Jurnal Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijb.v2i2.503

Abstract

Berbagai alasan disampaikan para ibu yang tidak menyusui bayinya diantaranya ibu primipara dimana menyusui merupakan pengalaman awalyang tidilakukan dan akhirnya menyerah dan beralih menggunakan susu formula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengalaman ibu primipara yang telah menyelesaikan proses menyusui eksklusif.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah informan 2 ibu menyusui yang berada di wilayah kecamatan Tegal Barat. Dari hasil wawancara didapatkan hasil mengenai pengetahuan, persepsi, pemahaman, dan perasaan ibu tentang proses menyusui eksklusif bagi ibu primipara hambatan yang ditemui serta motivasi yang diharapkan. Informasi ini dapat menjadi acuan peneliti dalam pemberian konseling bagi ibu primipara yang menyusui bayinya seja antenatal sampai post natal. Bagi pemerintah dapat digunakan sebagai bahan evaluasi keberhasilan program menyusui sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan cakupan ASI eksklusif dalam mengupayakan pertumbuhan serta perkembangan yang optimal di Wilayah Kecamatan Tegal Barat.
PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DENGAN PEMBERIAN PIL CANTIK MERAH UNTUK MENCEGAH STUNTING Rahmanindar, Nora; Maulida, Iroma; Qudriani, Meyliya; Arti, Tias Dwi; Zulfiana, Evi; Hidayah, Seventina Nurul
Jurnal of Community Health Development Vol 3 No 2 (2022): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2022
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.246 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2022.3.2.5899

Abstract

Pada periode remaja (10-19 tahun), prevalensi anemia di negara berkembang adalah 27% dan 6% di negara maju, prevalensi anemia remaja di tingkat nasional sebesar 18,4%. Prevalensi anemia pada wanita usia reproduksi adalah 29,4%.Prevalensi anemia pada wanita usia reproduksi adalah 29,4%. Pemberian suplemen zat besi akan meningkatkan haemoglobin darah, Sekitar 50% dari anemia pada wanita bisa dihilangkan dengan suplementasi zat besi secara global. Anemia adalah berkurangnya haemoglobin (Hb) dalam darah. Hb adalah komponen di dalam sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme. Pelaksanaaan pengabdian pada tanggal 25 Mei 2022 di SMAN 5 Kota Tegal dengan jumlah 40 orang remaja putri, dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai pencegahan anemia dengan cara ceramah secara lisan. Penanganan anemia salah satunya dengan program pemberian tablet tambah darah pada remaja putri. Tujuan dari pengabdian ini adalah Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja tentang Anemia, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentang dampak anemia, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentang cara meminum tablet tambah darah, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentanggizi pada remaja, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentang stunting. Pemberian pil cantik merah/ tablet tambah darah kepada remaja putri siswi SMA dinilai efektif dalam menurunkan dan mencegah terjadinya anemia. Dengan mengkonsumsi pil cantik, remaja putri akan memiliki wajah yang segar, tidak pucat, tidak mudah mengantuk dan berdaya konsentrasi tinggi. Selain itu, pil cantik yang dikonsumsi secara rutin dapat membantu mempersiapkan kondisi tubuh prima yang kelak senantiasa sehat saat hamil maupun melahirkan.
Pemberdayaan Kader dalam Penggunaan Media Bermain Sederhana sebagai Upaya Stimulasi Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah Harnawati, Riska Arsita; Rahmanindar, Nora; Qudriani, Meyliya; Rizqi, Intan Cristy Mayasari
Jurnal Surya Masyarakat Vol 6, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.6.2.2024.150-156

Abstract

Play media is essential for fostering interaction and growth in children. In children, the prevalence of movement abnormalities is 30.9% and speech development disorders 46.8%. The presence of electronics enhances this danger; children who play with them for thirty minutes have a forty-nine percent higher chance of speaking and moving late in life. Targeting Integrated Healthcare Center cadres, activities were conducted in Pagongan Village, Tegal Regency. The purpose of this community service project is to broaden the cadres' understanding of basic play media that can be found at home and is good for a child's development. The purpose of this activity, which involves empowering cadres, is to spread knowledge about health, one aspect of which is the growth and development of children. The three phases of the activity are preparation (working with cadre leaders and the village), implementation (providing counseling), and evaluation. The activity employs counseling as its method. As a consequence of this exercise, cadres' understanding of child development has increased by 60%, active play techniques by 100%, and simple play media by 80%.
Edukasi dan Keterampilan tentang Acupressure Massage untuk Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi Belajar pada Sisiwa SMAN 1 Kramat Kabupaten Tegal Rahmanindar, Nora; Qudriani, Meyliya; Arti, Tias Dwi; Riski, Intan Cristi Mayasari; Hidayah, Seventina Nurul; Zulfiana, Evi; Furqoni, Laduniyah; Awaliyah, Afidatul
Jurnal Surya Masyarakat Vol 6, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.6.2.2024.188-193

Abstract

Acupressure massage to brighten the brain is a stimulation technique to improve the flow of blood vessels, nerves and meridians leading to the head and brain. Massage on students will have a positive impact because students will feel more ready to receive stimulus so they can learn more quickly, and this is closely related to the development that occurs in the brain. In reality, there are still many students who often have difficulty concentrating when faced with more complex subject matter, for example counting, memorizing, and so on. The aim of this service is to provide students with skills and understanding on how to increase focus and concentration in learning. They can choose acupressure massage therapy to increase students' focus and concentration in a safe manner so as to help with the school exam process. The service will be carried out on 13-14 November 2023, at SMAN 1 Kramat, for 40 students in classes X and XI.
Edukasi Tentang Peningkatan Produksi Asi Ibu Nifas Berbasis Asuhan Komplementer di Kaligangsa Rahmanindar, Nora; Umriaty, Umriaty; Zukrufiana, Ilma Ratih; Zulfiana, Evi; Qudriani, Meyliya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v7i1.5457

Abstract

Produksi ASI menjadi salah satu perhatian pelayanan pada ibu nifas karena peran pentingnya dalam pemenuhan nutrisi bayi. ASI merupakan sumber utama makanan bayi yang tidak hanya mudah dicerna namun mengandung micro dan macro nutrient yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan kembangnya. Dalam praktek pelayanan kesehatan, saat ini telah berkembang berbagai pendekatan asuhan komplementer yang mendukung adanya peningkatan produksi ASI pada ibu nifas Tujuan pengabdian ini untuk Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu nifas tentang peningkatan produksi ASI berbasis komplementer. Pemberian informasi Kesehatan terkait peningkatan produksi ASI menjadi hal yang sangat penting sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang peningkatan produksi ASI ibu nifas. Harapannya dengan meningkatnya pengetahuan dan adanya pendampingan ibu nifas tentang produksi ASI berbasis asuhan komplementer dapat memberikan ASI Ekslusif pada bayinya. Pelaksanaan pengabdian tanggal 21-22 Juni 2023 di ikuti oleh 40 orang ibu nifastempat di Posyandu RW 5 Kaligangsa Kota Tegal. Kegiatan dilakukan dengan cara penyuluhan mengenai edukasi tentang peningkatan produksi ASI ibu nifas berbasis asuhan komplementer. Dari Pretest dan Posttest yang sudah terdapat peningkatan tentang pengetahuan tentang caranya meningkatkan produksi ASI pada ibu nifas berbasis asuhan komplementer. Hal ini terbbukti dengan rata-rata posttest adalah 35 orang ibu nifas (87,5%) 
EXPERIENCE OF MOTHERS IN IMPLEMENTING MEAL PLANS TOWARDS THE INCIDENCE OF STUNTING IN TODDLERS AT BANGUNGALIH HEALTH CENTER Chikmah, Adevia Maulidya; Harnawati, Riska Arsita; Qudriani, Meyliya
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v13i2.6283

Abstract

Indonesia still has a fairly high stunting prevalence rate of 24.4% which is still above the standard tolerated by WHO, which is below 20%. Meanwhile, in Central Java, the stunting rate reached 20.9% and based on family data, 43.05% of families were at risk of stunting. In the Bangungalih Health Center area, there were 3,437 toddlers and 471 toddlers experiencing stunting. Every day toddlers need balanced nutrition such as carbohydrates, proteins, fats, vitamins and minerals, the nutritional intake is obtained from the food consumed by toddlers. According to the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 14 of 2014, food management or food management is a series of activities starting from menu planning, planning food needs, budgeting, procurement of food ingredients, distribution, recording, reporting and evaluation. The purpose of this study was to identify the experiences of mothers under five in implementing meal plans for stunting. The research method used was an analytical survey by analyzing the experiences of mothers under five in implementing meal plans on the risk of stunting in the Bangungalih Health Center area. The population is mothers who have toddlers, with the sampling technique that is accidental sampling. The number of respondents was 20 people. The results of the study show that there is a link between financial planning and menu planning with the incidence of stunting. Meanwhile, planning for food procurement and food processing is not related to stunting.
EXAMINING STUNTING INCIDENCE BASED ON MATERNAL FACTORS IN TEGAL CITY Qudriani, Meyliya; Andari, Istiqomah Dwi; Chikmah, Adevia Maulidya; ., Taryuli
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v13i01.5932

Abstract

Stunting, a condition resulting from inadequate nutrition, recurrent infections, and insufficient psychosocial stimulation, affects children's development. It is characterized by stunted growth due to nutritional deficiencies and chronic or recurring infectious diseases, indicated by a height-for-age z-score of less than -2 standard deviations. In Indonesia, the average prevalence of stunting among children under five is 30.8%. In Central Java, the prevalence is 28.5%, and in Semarang, it is 16.89%. The prevalence of stunting in Tegal City is projected to decrease by 6.7% in 2019, 4.76% in 2020, and 7.1% in 2021, reaching 16.8% from the initial value of 23.9%. This descriptive study focuses on identifying the determinants of mothers with stunted children. The study included all mothers with stunted children under five years of age in 7 villages of Tegal City, with a sample size of 27 willing participants. The findings highlight family income and maternal parity as the most dominant characteristics among the respondents. Maternal anemia, CED history, and excellent maternal knowledge level were also noted.
FAMILY PERCEPTION OF SCRAPING THERAPY AS AN ALTERNATIVE TO TRADITIONAL TREATMENT Hidayah, Seventina Nurul; Harnawati, Riska Arsita; Andari, Istiqomah Dwi; Chikmah, Adevia Maulidya; Qudriani, Meyliya
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 14, No 02 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v14i02.8901

Abstract

Scraping therapy, known locally as kerokan, is a traditional treatment still widely practiced in Indonesia to address minor ailments such as colds, muscle aches, and fever. Family perceptions strongly influence the preference for scraping therapy as a primary form of home care. This study aims to explore how families perceive scraping therapy as an alternative to modern medicine. A qualitative case study design was employed, involving participants who had received or administered scraping therapy in the past year, were aged 18 or older, and participated voluntarily. Purposive sampling was used to select participants. Data were collected through in-depth interviews and focus group discussions (FGDs), focusing on their knowledge, motivations, and personal experiences. Thematic analysis was conducted to identify key patterns and meanings. The findings revealed that many families consider scraping therapy effective, affordable, and easy to perform. It is viewed as a cultural tradition passed down through generations and a practical solution amid limited access to healthcare facilities. Nevertheless, some concerns were noted, including potential skin irritation and the absence of scientific validation. Despite these issues, cultural beliefs and accessibility make scraping therapy the preferred choice for minor health problems. Healthcare professionals should educate communities while respecting local traditions to ensure safe practices.
NAVIGATING NUTRITION BEHIND BARS: A PHENOMENOLOGICAL STUDY OF PREGNANT INMATES’ PERCEPTIONS Prastiwi, Ratih Sakti; Qudriani, Meyliya; Nisa, Juhrotun
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences Vol. 6 No. 2, Agustus 2025
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34035/kn.v6i2.1870

Abstract

Background: Correctional institutions had made efforts to provide supplemental nutrition for pregnant inmates. This study examined how incarcerated pregnant women understand and respond to the nutritional conditions they face, with particular attention to their perceptions, attitudes, and sense of agency in meeting their dietary needs during imprisonment.Methods: A qualitative phenomenological approach was used. Between January and March 2024, data were collected through in-depth interviews and participant observation with six pregnant inmates in a women’s correctional facility in Indonesia. Thematic analysis was then conducted to identify key patterns and meanings in their experiences.Results: The analysis identified two main themes: Perceptions and Experiences About Nutrition and Strategies to Meet Nutritional Needs. Participants viewed prison food as inadequate and often inappropriate for pregnancy, with some expressing feelings of being uncared for. Food was also linked to moral and emotional meanings, including shame and judgment. To cope, women adopted informal strategies such as food sharing, small jobs, or saving money. However, limited nutritional knowledge influenced their choices, leading to misconceptions about what foods were healthy or suitable during pregnancy. Conclusion: These findings suggest that supporting pregnant inmates’ nutritional needs requires more than simply providing food. Emotional, cultural, and social factors should be considered in designing interventions. Collaborative programs, such as group prenatal classes or discussion forums, supported by culturally sensitive educational materials, and policies that support collaboration between prisons, healthcare providers, and community organizations, can help promote healthier behaviors and better support the well-being of pregnant women in custody.
Peningkatan Pengetahuan Pada Remaja Tentang Program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) di MAN Kota Tegal Zulfiana, Evi; Qudriani, Meyliya; Cikmah, Adevia Maulida; Arisanti, Novia Ludha; Rahmanindar, Nora; Hidayah, Seventina Nurul
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v6i2.4732

Abstract

Pemerintah telah mencanangkan Program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) sejak tahun 2006. PUP adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu usia 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. PUP bukan sekedar menunda sampai usia tertentu saja tetapi juga mengusahakan agar kehamilan pertamapun terjadi pada usia yang cukup dewasa. Dengan adanya PUP diharapkan remaja mempunyai pengertian dan kesadaran dalam merencanakan keluarga, mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial, ekonomi serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan. Metode untuk mencegah dan mengatasi permasalahan ini adalah dengan memberikan peningkatan pengetahuan tentang Program pendewasaan usia perkawinan, pada remaja, tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang Program pendewasaan usia perkawinan, dan kesehatan reproduksi pada remaja, metode yang dilakukan adalah dengan memberikan pre test sebelum pemberian materi untuk mengetahui pengetahuan siswi kemudian pemberian materi PUP untuk mengevaluasi siswi diberikan post tes, hasil yang sudah diberikan pada siswi dari jumlah 33 sebelum diberikan materi pengetahuan baik hanya 8 setelah diberikan pengetahuan tentang PUP 33 sudah berpengetahuan baik semua.