cover
Contact Name
Putra Afriadi
Contact Email
putraafriadi12@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_imaji@uny.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni
ISSN : 16930479     EISSN : 25800175     DOI : -
IMAJI is a journal containing the results of research/non-research studies related to arts and arts education, including fine arts and performing arts (dance, music, puppetry, and karawitan). IMAJI is published twice a year in April and October by the Faculty of Languages and Arts of Universitas Negeri Yogyakarta in cooperation with AP2SENI (Asosiasi Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik se-Indonesia/Association of Drama, Dance, and Music Education Study Programs in Indonesia).
Arjuna Subject : -
Articles 364 Documents
PENERAPAN MEDIA ANATOMI DALAM PENCIPTAAN PATUNG REALIS (KOP) BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY Djoko Maruto
Imaji Vol 13, No 1 (2015): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.684 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v13i1.4047

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan pelaksanaan penerapan media anatomi untuk peningkatan kemampuan mahasiswa Seni Rupa dalam penciptaan seni patung realis, meliputi cara memilih bahan yang tepat, penggunaan peralatan yang efesien, penguasaan teknik pembuatan, dan pemerkayaan metode pembelajaran sehingga lebih variatif. Penelitian ini dilakukan di Studio/ruang kelas  seni patung pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan tersebut digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pembelajaran anatomi untuk peningkatan kemampuan mahasiswa Seni Rupa dalam penciptaan seni patung realis. Metode kualitatif dipakai sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan  dari orang-orang atau pelaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif ini diarahkan pada individu secara menyeluruh dalam keutuhan kelas. Relevansi pemilihan pendekatan ini adalah bahwa  penelitian kualitatif pada prinsipnya adalah mengamati perilaku orang dalam lingkungan kehidupannya, berinteraksi dengan mereka, dan berusaha memahami aktivitas mereka dengan dunia sekitarnya. Proses analisis data meliputi reduksi  data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi sebagai suatu yang  jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data berlangsung. Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan pembelajaran menggunakan gambar anatomi untuk peningkatan kemampuan mahasiswa Seni Rupa dalam penciptaan seni patung realis: (1).Cara memilih bahan yang tepat; (2) Penggunaan  peralatan yang efesien, yaitu alat untuk mematung, yaitu sudip atau butsir; dan (3) Penguasaan teknik mematung dengan menggunakan gambar anatomi yang benar  dimulai dari global sampai finishing. Hasilnya mahasiswa mampu membuat karya patung  dengan anatomi yang benar dan realis  secara mandiri.
SEMIOTIKA GUNA PENELITIAN OBJEK KEBUDAYAAN MATERIAL SENI A.M. Susilo Pradoko
Imaji Vol 13, No 2 (2015): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.65 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v13i2.7882

Abstract

Paparan kajian dalam tulisan ini akan mengungkapkan ciri-ciri  kebudayaan material serta peranannya dalam masyarakat selanjutnya mengungkapkan cara penelitian dengan metode semiotika Roland Barthes berpaduan dengan analisis wacana. Metode kajian terlebih dahulu menjabarkan tentang kebudayaan material. Selanjutnya akan memaparkan bagaimana kebudayaan material tersebut diurai melalui analisa semiotik sehingga menjadi salah satu model pendekatan penelitian seni terhadap kebudayaan material. Hasil kajian sebagai berikut: Objek kebudayaan material seni adalah komponen material yang dapat dipersepsikan melalui sentuhan atau penglihatan hasil budi daya manusia untuk mencapai keindahan dan memenuhi kebutuhan hidup. Kebudayaan material dapat berupa: Artefak benda simbolik dalam aktifitas social,  barang-barang (goods) kebutuhan, komoditi dan aktan. Objek kebudayaan material memiliki empat peranan penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai (1) penanda nilai, (2) penanda identitas, (3) serta wujud jaringan kekuasaan  (4) sebagai wadah mitos. Penelitian objek kebudayaan material  seni menggunakan semiotika Roland Barthes melakukan tahapan-tahapan utama yaitu yang pertama melihat struktur seluruh tanda-tanda yang tampak dalam kajian benda material tersebut secara denotasi. Langkah kedua adalah mengkaji pesan-pesan  budaya material  tersebut malalui pesan-pesan teks, dokumen, karya sastra, literatur sesuai peristiwa dan konteksnya. Langkah ketiga adalah pencarian makna sistem sekunder dengan menelusuri  form  dan  concept-nya dan didapatkan  sign  baru, signification.  Akhirnya menemukan makna sistem sekunder yang dapat berupa metabahasa, di mana perubahan yang terjadi adalah pada bagian  ekspression  dan makna sistem sekunder perubahan yang terjadi pada bagian isi atau content-nya.
EKSISTENSI RERAJAHAN SEBAGAI MANIFESTASI MANUNGGALNYA SENI DENGAN RELIGI I Wayan Sudana
Imaji Vol 7, No 2 (2009): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.455 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v7i2.6631

Abstract

Rerajahan is one of Bali culture product that was axist since prahindu period, but until today still exist and eternal. The existence and conservation rerajahan in Bali because of support from several culture institute that was good not only private institute (traditional) but also goverment institutes. The commitment of that institutes to keep the existence of rerajahan, because the meaning and the function still relate with social community life. Rerajahan formed a picture and written and has symbolic meaning, that believed have spiritual power or magical power and have a great effect. In the other hand, visually, the figurs and motives in rerajahan is very expressive, inspirative, and has aesthetics quality. Therefore, rerajahan have two values. There are religious value and aesthetics value, that believe as one of manifestation the singleness of art and religion. Keywords: rerajahan, art and religion
FILSAFAT SENI NUSANTARA - Sunarto
Imaji Vol 14, No 1 (2016): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.26 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v14i1.9537

Abstract

               Elemen-elemen dalam filsafat, meliputi: Ada (Being) (Metafisika dan Ontologi); Pengetahuan (Knowledge) (Epistemologi, Metodologi, Logika, dan Filsafat Ilmu); Nilai/Aksiologi (Value) (Etika dan Estetika). Filsafar seni Nusantara mempunyai 3 elemen: Being, Knowledge, Value. Seni Nusantara tersebar mulai dari Sabang sampai Papua, yang jumlahnya mencapai ribuan. Filsafat seni Nusantara merupakan rangkuman dari dari eksistensi seni dari Sabang sampai Papua. Konteks seni Nusantara, walaupun ada beratus jenis seni namun, seperti konsep ontologisnya Plotinus, tetap berpegang pada yang Transenden. Alam raya (empiris) Nusantara telah memberikan dasar ontologis penciptaan bagi seniman Nusantara (Aristoteles). Secara epistemologis, seni Nusantara mempunyai: sumber pengetahuan, batas pengetahuan, struktur pengetahuan, dan keabsahan pengetahuan. Dalam konteks aksiologi, seni Nusantara terdiri dari 4 jenis nilai, yaitu: kekudusan (holiness), kebaikan (goodness), kebenaran (truth), dan keindahan (beauty). Ketiga elemen dalam filsafat membentuk rajutan dalam seni Nusantara. Elemen-elemen tersebut saling menjalin kesinambungan dan harmoni.
JENIS HIASAN TATAHAN BADE I Made Suparta
Imaji Vol 8, No 1 (2010): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.026 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v8i1.6651

Abstract

Penelitian tentang Jenis Hiasan Tatahan Bade bertujuan untuk mengetahu: (1) jenis motif pepatran maupun kekarangan yang diterapkan untuk menghias bangunan bade, serta urut-urutannya pada setiap palih/embakan karang; (2) jenis teknik ukiran/tatahan yang dipakai pada setiap motif pepatran/ kekarangan; dan (3) persaman dan perbedaan hiasan maupun tatahan yang ada pada setiap daerah yang dapat dijadikan sebagai ciri khasnya. Motif hias yang beragam dan dijadikan motif bagian pada bangunan bade, tetap memiliki nilai sakral dan akan berlanjut semasih warna/kasta mentaati tradisi leluhurnya serta kewenangan yang diberikan oleh Dalem (raja). Dengan kata lain, semasih acara ngaben menggunkan sarana bade, motif hias dengan berbagai jenis dan bentuknya tetap diperlukan. Motif hias yang ada pada bangunan bade, memiliki hubungan hierarkis yang ganda sesuai dengan konsep desa kala patra. Penempatan motif hias yang ada pada bade adalah bentuk hubungan hirarkis horizontal di antara warna/kasta dalam agama Hindu terhadap Dalem (raja) atas penghargaan yang pernah diberikan. Kata kunci: motif hiasan, upacara ngaben, dan tradisi leluhur
RANCANG BANGUN MUSIK ANGKLUNG MODEL ELECTONE ORGAN PERPADUAN KOMBINASI BAS, HARMONI, DAN MELODI Susilo Pradoko; Fransisca Xaveria Diah; H. T. Silaen
Imaji Vol 15, No 1 (2017): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.853 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v15i1.14134

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen musik angklung. Seorang pemain musik angklung biasanya hanya memainkan satu nada dari bagian melodi saja. Penelitian ini mengembangkan teknik bermain angklung sehingga seorang pemain angklung mampu memainkan melodi, harmoni, iringan, dan bas sekaligus. Seorang pemain secara simultan mampu memainkan sebuah lagu beserta iringan musiknya serta nada-nada bas yang bersesuaian. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Research Development. Peneliti merancang konstruksi untuk seperangkat melodi, iringan harmoni, serta iringan bas. Proses penelitian dilalui dengan merancang produk, memvalidasi rancangan, merevisi rancangan, proses pembuatan perangkat angklung melodi, bas, dan harmoni. Revisi Produk dilakukan dengan dengan penyempurnaan teknik, uji coba pemakaian, dan akhirnya penggunaan dalam pementasan saat presentasi hasil penelitian. Hasil rancangan diwujudkan dalam pembuatan angklung model electone dan setelah menjadi wujud rangkaian melodi dimainkan tangan kanan dengan sistem tuts piano, bas angklung dimainkan dengan kaki, harmoni akor dimainkan tangan kiri. Produk kesatuan angklung ini disebut dengan angklung garbha swara. Seorang pemain mampu menghadirkan sebuah lagu dengan iringan harmoni serta pilihan nada-nada bas yang berkesesuaian dengan lagu tersebut.Kata kunci: angklung, model electone, kombinasi, garbha swara DEVELOPING MODEL OF ANGKLUNG ELECTONE ORGAN: THE COMBINATION OF BASS, HARMONY, AND MELODYAbstractThis research aims to develop angklung musical instrument. A player of angklung usually only plays one note of the melody parts only. This study developed a technique of playing the angklung so that a player is able to play the melody, harmony, and bass accompaniment simultaneously. A simultaneous player is able to play a song with musical accompaniment and bass tones corresponding. The method in this research is Research Development. The researchers designed the construction of a set of melody, harmony accompaniment, and bass accompaniment. The research process is done by designing products, validating the draft, revising the draft, manufacturing process of the melodic angklung device, bass, and harmony. Revising the product is done by perfecting the technique, testing the product, and using the product on a stage performance. The results of the draft is realized by manufacturing a model of angklung electone organ. After the model is done, a set of harmony is played using the right hand with piano keys system, angklung bass is played using the feet, harmony chords are played using the left hand. This unitary product is called angklung garbha swara. A player is able to present a song to the accompaniment of harmony as well as a large selection of bass tones that correspond with the song.Keywords: angklung, electone model, combination, garbha swara
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENARI TARI TOPENG GUNUNGSARI PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI DENGAN PENDEKATAN APRESIASI SENI DAN LATIHAN SECARA RUTIN Herlinah -
Imaji Vol 5, No 2 (2007): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.212 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v5i1.6686

Abstract

The research was purposed to make efforts to improve Dance Education Department student dancing abilities of Topeng Gunungsari Dance by Art Appreciation method and practiced routinely . The research used design models which were developed by Kemmis Mc. Taggart consisted of four components included; planning, action, observation, and reflection. The researchers planned and established action types which would be done, that were; student practiced together by masks, and watched a Topeng Gunungsari Dance performance by video recording routinely. The research result of dance studying was that by the practiced and watched a Topeng Gunungsari Dance video recording routinely could improve dancing abilities of Topeng Gunungsari dance. Key words: dancing ability, art appreciation, routine practice.
FUNGSI DAN MULTIKULTURALISME DALAM SENI DIDONG PADA MASYRAKAT GAYO KABUPATEN ACEH TENGAH Putra Afriadi
Imaji Vol 15, No 2 (2017): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6535.026 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v15i2.18296

Abstract

Seni Didong berperan besar dalam mempersatukan etnis Gayo yang memiliki berbagai macam pendapat mengenai nilai-nilai moral dan estetika. Didong memiliki fungsi, antara lain: fungsi ekspresi emosional, fungsi tentang kenikmatan estetis, fungsi hiburan, fungsi komunikasi, fungsi representasi simbolis, fungsi respon fisik, fungsi konfornitas terhadap norma-norma sosial, fungsi validasi tentang institusi-institusi sosial dan ritual-ritual keagamaan, fungsi tentang kontribusi terhadap kontinuitas dan stabilitas budaya, fungsi kontribusi terhadap integrasi masyarakat. Masyarakat Gayo harus menyatukan paradigma tentang seni pertunjukan Didong dan Didong Jalu sebagai identitas budaya daerah. Dalam persepektif multikulturalisme, Didong merupakan sebuah sarana untuk menyatukan seluruh etnis yang ada di daerah Gayo, bukan sebaliknya. Didong tidak diklaim sebagai kepemilikan setiap daerah melainkan kepemilikan bersama dan harus dapat menyatukan pemahaman estetika tentang apa yang ada dalam pertunjukan Didong secara keseluruhan, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman yang dapat merusak nilai seni dari Didong itu sendiri.Kata kunci: budaya, Didong, Didong Jalu, fungsi, multikulturalisme FUNCTION AND MULTICULTURALISM IN DIDONG ART IN GAYO SOCIETY OF ACEH CENTRAL DISTRICTAbstractDidong art plays a major role in unifying the Gayo ethnic who have a wide range of opinions regarding moral and aesthetic values about the existing culture. Didong art has such functions as: emotional expression function, function of aesthetic pleasure, entertainment function, communication function, symbolic representation function, physical response function, conformity function to social norms, validation function of social institutions and religious rituals, functions on contribution to continuity and cultural stability, contribution function to community integration. Gayo society should unify the paradigm about Didong and Didong Jalu performing arts as the cultural identity of the region. In multicultural perspectives, Didong is a means to unite all ethnic groups in the Gayo area, not the other way around. Didong is not claimed as possession of any area but a joint ownership and must be able to unite aesthetic understanding of what is in the Didongshow overall, so there is no misunderstanding that can damage the value of art of Didong itself.Keywords: culture, Didong, Didong Jalu, function, multiculturalism
FILOSOFI MULTIKULTURALISME DALAM PENDIDIKAN MUSIK Djohan Salim
Imaji Vol 4, No 1 (2006): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.726 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v4i1.6704

Abstract

In these recent years, the issue of multiculturalism cannot be ignored in education. It has become a topic of discussions in various settings, such as academic and non-academic forums, political debates, cultural studies, and popular news. The aim of this article is to answer questions about what multiculturalism is and what it means to educators, especially those in music education. Support to music educators in all levels to understand and to implement multicultural music education is crucial. It also aims at describing multicultural music education in the United States and in other countries, including the philosophical ideas, problems and opportunities behind what are stated about multiculturalism. It is hoped that this article can give more perspectives about multiculturalism in education. Keywords: multiculturalism, political debates, music education
THE DESCRIPTION OF SONG COMPOSING OF TERIMA KASIH GURUKU AS THE BACKING SONG OF MP4 MEDIA IN E-LEARNING CLASSROOM Yunike Juniarti Fitria; Tri Wahyuni Floriasti
Imaji Vol 16, No 2 (2018): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2520.892 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v16i2.22735

Abstract

Abstrak        Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan latar belakang penciptaan lagu Terima Kasih Guruku, sebagai upaya merespon kebutuhan akan minimnya lagu yang berisikan penghargaan terhadap profesi guru di Indonesia.  Proses penciptaan dilakukan melalui tahapan membaca berbagai literature tentang guru, musik pop dan trend music zaman sekarang yang sesuai dengan generasi Z. Selain itu, ada inspirasi dari rasa terima kasih yang mendalam terhadap perjuangan dan pengorbanan guru selama masa sekolah yang membekas dalam. Pengetahuan yang didapat selama masa sekolah telah membuahkan kesuksesan di masa depan. Dalam belajar dan pembelajaran, salah satu penggunaan lagu Terima Kasih Guruku yaitu sebagai media dalam video pembelajaran e-learning yang dimiliki oleh UNY di dalam beberapa mata kuliah. Kata kunci: Lagu Terima Kasih Guruku, pop jazz, media pembelajaran e-learning    THE DESCRIPTION OF SONG COMPOSING OF TERIMA KASIH GURUKUAS THE BACKING SONG OF MP4 MEDIAIN E-LEARNING CLASSROOM Abstract        The purpose of this study is to describe the background and process of composing the Song Terima Kasih Guruku as a response to the needs of songs which contain about teachers, pop music and music trend today which match with Z generation. Besides that, there was such an important inspiration as deep grateful feeling to the struggle and sacrifice which had been done by teachers in school which stay in the heart. The knowledge which was acquired in the school give extra help in reaching successful life today. In teaching learning process, this song is used as media in the video under e-learning mode of study in UNY in numbers of courses. Keywords: Song Terima Kasih Guruku, pop jazz, teaching media in e-learning.