cover
Contact Name
Rokhani Hasbullah
Contact Email
rokhani.h@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltep@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keteknikan Pertanian
ISSN : 24070475     EISSN : 23388439     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Keteknikan Pertanian dengan No. ISSN 2338-8439, pada awalnya bernama Buletin Keteknikan Pertanian, merupakan publikasi resmi Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA) bekerjasama dengan Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB) IPB yang terbit pertama kali pada tahun 1984, berkiprah dalam pengembangan ilmu keteknikan untuk pertanian tropika dan lingkungan hayati. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun. Penulis makalah tidak dibatasi pada anggota PERTETA tetapi terbuka bagi masyarakat umum. Lingkup makalah, antara lain: teknik sumberdaya lahan dan air, alat dan mesin budidaya, lingkungan dan bangunan, energi alternatif dan elektrifikasi, ergonomika dan elektronika, teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, manajemen dan sistem informasi. Makalah dikelompokkan dalam invited paper yang menyajikan isu aktual nasional dan internasional, review perkembangan penelitian, atau penerpan ilmu dan teknologi, technical paper hasil penelitian, penerapan, atau diseminasi, serta research methodology berkaitan pengembangan modul, metode, prosedur, program aplikasi, dan lain sebagainya.
Arjuna Subject : -
Articles 623 Documents
Karakterisasi Pati Canna Edulis Kerr. Termodifikasi dan Uji Produk pada Pembuatan Roti Tawar siti munfarida; Jefri Pandu Hidayat
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.1.16-28

Abstract

Increasing population growth has an impact on increasing food demand, one of which is wheat flour. Increasing imports of wheat flour is not the solution. Canna tuber has high carbohydrate content. But it has a brownish color, low solubility and swelling power. The purpose of the study was to determine the optimum conditions to increase the quality of Canna starch by oxidation process using hydrogen peroxide (H2O2) as an alternative flour according to the quality standard of SNI 3751:2009. The research used white canna tubers as raw material to make canna starch. The starch was oxidized using H2O2 (1%, 2%, 3%) with variables slurry ratio of 10%, 20% and 30% within 30, 60, 90, and 120 minutes. The highest value of solubillity and swelling power was got at 60 minutes process and 10% slurry. The modification process is continued to find the optimum H2O2 concentration. The highest swelling power and solubility were obtained at 2% H2O2. The optimum condition is 10% slurry concentration, 2% H2O2 and 60 minutes oxidation time. The value of swelling power is 2.9 and water solubility is 0.0609. Proximate analysis was found 85.956% carbohydrates, 2.365% protein, 0% fat, 11.425% water and 0.254% ash. While the results of the white degree test show a brightness value of 91.95. Total protein did not reach the SNI standard, but modified canna starch can be used as substitute for wheat flour as much as 50% according to the test result of bread making application.
Application of Capacitive Sensor for Measuring Grain Moisture Content Based on Internet of Things Renny Eka Putri; Wiranda Erza Pratama; Ifmalinda Ifmalinda
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.1.29-40

Abstract

Kadar air merupakan salah satu faktor yang menentukan nilai jual gabah. Kadar air yang baik menurut standar adalah sekitar 14%. Penentuan kadar air umumnya dilakukan dengan menggunakan oven, bagi petani cara ini cukup rumit karena petani harus membawa sampel ke laboratorium, selain itu juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pengukuran kadar air gabah secara real-time menggunakan sensor kapasitif berbasis IoT, yang mampu mengukur kadar air hasil panen berupa gabah dan dipantau langsung menggunakan Android secara realtime. Penelitian ini dimulai dengan merancang skema rangkaian sistem, merancang struktur alat, membuat alat, melakukan proses kalibrasi alat, menguji alat untuk mengukur kadar air pada sampel biji-bijian yang berbeda termasuk biji-bijian, jagung, kacang hijau, dan kacang-kacangan. kedelai dengan lima variasi kadar air pada selang waktu 9%-27%, melakukan validasi uji kadar air alat ukur dengan beberapa pengamatan meliputi kadar air gabah, waktu respon alat, dan kesalahan alat serta membandingkan hasil pengukuran kadar air gabah menggunakan alat ini. instrumen. ukuran standar dengan alat ukur yang dirancang. Berdasarkan hasil penelitian maka alat penelitian yang dirancang dapat mengukur kadar air keempat sampel uji dengan baik, dari hasil kalibrasi alat ukur kadar air penelitian didapatkan nilai R2 keseluruhan sebesar 0,9902; yang artinya hasil pengukuran instrumen penelitian mendekati nilai sebenarnya. Hasil analisis pengamatan kadar air diperoleh rata-rata selisih nilai pembacaan berkisar antara 0,19%-0,41% dengan rata-rata persentase kesalahan yang diperoleh berkisar antara 1,18%-2,12% dan rata-rata waktu respon. pembacaan 26,33 detik.
The Deteksi Keaslian Beras Aceh Varietas Sigupai Menggunakan Portable Near-Infrared Reflectance Spectrometer Y. Aris Purwanto; Masyitah; Slamet Widodo
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.1.41-53

Abstract

Sigupai is one of the local rice varieties that characterizes the Southwest Aceh district. This variety has many outstanding characteristics that make this variety a commodity that is in great demand and expensive. The existence of this variety is now challenging to find. The harvest age is long enough so that people rarely cultivate sigupai variety. As a result, many traders or farmers often practice adulteration, which will ultimately incur losses for consumers. The purpose of this study was to analyze the authenticity of sigupai rice based on non-destructive qualitative and quantitative analysis using a portable near-infrared spectrometer. Qualitative analysis used 86 samples consisting of 43 sigupai rice and 43 inpari rice, while quantitative analysis used 44 rice samples mixed between sigupai rice and inpari rice with a percentage of 0% - 30%. The two approaches were applied by partial least square-discriminant analysis (PLS-DA) and partial least square regression (PLS-R) for qualitative and quantitative analysis. Qualitative analysis using the partial least square-discriminant analysis (PLS-DA) method obtained the best results for validation data using original data with accuracy, sensitivity, specificity, and false alarm rate, respectively 89.29%, 92.86%, 85.71%, and 14.29%. At the same time, the quantitative analysis used the partial least squares regression (PLS-R) method. The best results were obtained using derivative SG1 pre-treatment with r = 0.96, SEC = 1.52%, SEP = 1.50%, RPD = 5.93, and consistency = 100.69%. From this study, the portable near-infrared spectrometer has the potential to be used as a tool for analyzing the authenticity of sigupai rice in the field.
Aplikasi Etilen Absorber Untuk Menunda Kematangan Dan Dampaknya Terhadap Eating Quality Pisang Mas Kirana (Musa Sp.AA Group): Ethylene Absorber Application To Delay Ripeness And Its Impact On Eating Quality Bananas Mas Kirana (Musa Sp.AA Group) trialita aprilia lita; Sutrisno; Emmy Darmawati
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.1.54-65

Abstract

Pisang Mas Kirana merupakan salah satu varietas pisang yang populer dipasar domestik dan ekspor. Umur simpan yang pendek menjadi kendala utama dalam ekspor buah varietas ini. Salah satu cara untuk mempertahankan mutu buah pisang adalah menunda kematangan (mempertahankan masa green life) dengan eating quality yang tetap disukai konsumen. Proses kematangan pisang dapat diperlambat dengan menggunakan etilen absorber bag (EAB) berbahan Zeolit-KMnO4 dan silica gel. Tujuan penelitian adalah mengkaji pengaruh penggunaan EAB untuk menunda kematangan buah terhadap perubahan mutu dan eating quality saat pisang matang. EAB diaplikasi pada pisang yang dikemas menggunakan plastik HDPE yang diberi perforasi berdiameter ± 2 mm sebanyak 18 lubang. Berat pisang perkemasan 1.000 ± 50 g. Skenario penundaan kematangan adalah 12 dan 20 hari yang disimpan pada suhu ruang (27 oC± 2°C). EAB dilepas sesuai skenario kemudian dilakukan penyimpanan pada suhu ruang untuk proses pematangan alami dan pemajangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi EAB dapat menunda kematang pisang sesuai skenario yaitu 12 dan 20 hari. Saat pisang dibuka dari kemasan masih berwarna hijau dengan indek kematangan 1. Setelah disimpan di suhu ruang, pisang matang alami setelah 2 hari yang ditunjukkan dengan indeks kematangan 5. Setelah matang, pisang dapat bertahan sampai dengan 3 hari berdasarkan uji organoleptik terhadap rasa dan warna kulit dengan nilai 3 dari skala nilai 1-5. Eating quality yang dinyatakan dengan oBrik. menunjukkan pisang yang ditunda dengan EAB menghasilkan nilai 29,6 oBrix – 31,0 oBrix, sedang kontrol 28,1 oBrix. Waktu simpan sampai dengan display mencapai 18 dan 25 hari, sementara kontrol hanya sampai 12 hari.
Rancang Bangun Mesin Pencucian Garam Dua Tingkat Skala Kecil Tika Hafzara Siregar; Setya Permana Sutisna; Edi Sutoyo; Mamat Rahmat; Muhammad Nanang Prayudyanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.1.66-75

Abstract

The economic conditions of salt farmers and the quality of their salt often put them in a weak bargaining position, so the price of salt at the farmer level is low. Small-scale consumption salt processing machines need to be designed to increase the value of salt so the welfare of salt farmers can increase. This study aims to design a salt washing machine to increase the NaCl content and remove other impurities such as CaSO4, MgSO4, MgCl2 and others. The machine is designed with stirrig system by maintaining the baume value in mixture of salt and brine at a value of 25-280Be. The machine is equipped with a baume sensor to control the brine baume value. The variable of washing time is varied to produce the best salt quality. This research has designed a two-level salt washing machine with a 0Be controll system that can wash salt with brine in 50 kg/hours capacity. This machine washes the salt in 2 step process. Salt washing machine driven by a 1.5 HP electric motor to stir the salt with brine so it can dissolve the impurities and retain the NaCl in crystal form. The purity of NaCl in salt increased by 7.5% after being washed for 20 minutes.
A Penentuan Parameter Desain Mesin Perontok Sorgum Berdasarkan Karakteristik Fisik dan Mekanik Tanaman Sorgum: Identification of the Physical Characteristics of Sorghum Bioguma for the Design of a Sorghum Thresher Machine Ana Nurhasanah; Wawan Hermawan; Tineke Mandang; Astu Unadi; Maria TJB; Herry Susanto; Arif S; M Hidayat; Suparlan Suparlan; Anugerah Fitri Amalia; Teguh WW; Uning B; Ni Putu Dian Nitamiwati; Adji P
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.1.76-87

Abstract

An effective and efficient threshing mechanism for sorghum plants requires information about technical properties, including the physical and mechanical properties of this sorghum plant. This study aims to determine some of the physical properties of the sorghum variety Bioguma in the seeds, stems, and leaves for the threshing mechanism of the sorghum seeds and stems. This study used a descriptive method with several repetitions from 3 to 30, depending on the measured parameters. All sampling was done randomly. The sorghum plants tested were from several fields in Majalengka and Bogor. The dimensions of the Bioguma variety of sorghum seeds, which have values ranging from 4.23 mm to 5.88 mm in width, 2.49 mm to 2.85 mm in thickness, and 3.95 mm to 4.98 mm in height, are considered in the design of threshing cylinder sieve sizes, namely using a perforated plate with a diameter of 6 mm; threshing power requirements with threshing cylinder speed on the designed threshing machine, assuming a threshing cylinder diameter of 51 cm and a rate of 700 rpm requires a power of 9.17 kW.
Design of Fresh Fruit Bunches Lifter using Truck Weight Energy Based on Hydraulic System Dionisius Dwi Wicaksono; Adhiasta Faris Setiabudi; Hanifa Farafisha; Dimas Panji Hasmoro; Patricia Yohaneta Gendis Kusmaningjati; Wawan Hermawan
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.1.88-101

Abstract

The process of lifting fresh fruit bunches (FFB) of oil palm to trucks is generally still done manually, with a heavy workload and potential for injury. The existing lifting equipments are powered by an internal combustion engine at a high cost. The purpose of this study was to design and test an equipment for lifting FFB of oil palm into the bed of a truck by utilizing the weight of the truck. The weight on the rear wheels of the truck when backing is used to press a pair of hydraulic cylinders whose pressure is transferred to a hydraulic cylinder driving a scissor type lifting mechanism. FFB which are loaded in a low trough, can be loaded onto the truck easily and quickly. This lifter was designed to lift 400 kg of FFB with a lifting height of 2.4 m. In the top position, the FFB bed is inclined 20o so that it slides into the tailgate. The test results show that this lifter could perform well with a work capacity of 17.22 tons/hour, 2.3 times greater than the manual capacity, and with low work risk. The basic operational cost is IDR 4,894/ton FFB while manually it is IDR 9,008/ton FFB.
Determination of Water Content and Piperine Content of Black Pepper (Piper Nigrum L.) Using Near Infrared Spectroscopy (NIRS) Sutrisno Suro Mardjan; Leonardo Surbakti
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.1.102-115

Abstract

Lada hitam merupakan salah satu komoditas rempah yang paling banyak diekspor oleh Indonesia. Kandungan utama lada hitam adalah piperin yang mempengaruhi tingkat kepedasan lada hitam dan dapat digunakan untuk menentukan kualitas lada hitam. Penentuan kandungan kimia lada hitam masih dilakukan dengan cara kimia di laboratorium yang membutuhkan waktu lama untuk mengetahui hasilnya, biaya pengujian yang mahal karena penggunaan alat dan bahan kimia, serta memerlukan penyiapan sampel yang rumit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar air dan kandungan piperine pada lada hitam dengan menggunakan metode NIRS menerapkan metode PLS (Partial Least Square) dan PCR (Principal Component Regression). FT-NIR Spectrometer tipe NIRFlex N-500 dengan rentang panjang gelombang 1000-2500 digunakan untuk mengukur 30 sample bubuk lada hitam. Data spektrum NIRS diproses terlebih dahulu dengan metode normalisasi, SNV, MSC, dan de-Trending, sedangkan metode kalibrasi yang digunakan adalah PLS dan PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendugaan kadar piperin terbaik menggunakan metode PLS dengan data spektrum asli pada faktor 8 (r = 0,87; SEC = 0,42 %; SEP = 0,44 %; CV = 5,79 %; RPD = 1,77 dan konsistensi = 97,46 %), sedangkan pendugaan kadar air lada hitam terbaik diperoleh dengan metode PCR dengan data spektrum menggunakan normalisasi pretreatment pada faktor 15 (r = 0,85; SEC = 0,32 %; SEP = 0,29 %; CV = 2,79 %, RPD = 1,90 dan konsistensi = 108,96 %).
Specialty Coffee Traceability System Based on Information Technology (Case Study: CV Frinsa Agrolestari Supply Chain) Muyassar Allam Suyuthi; Kudang Boro Seminar; Sutrisno Suro Mardjan
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.1.116-127

Abstract

Kopi spesialti dikenal dengan kopi berkualitas tinggi yang memiliki cita rasa khas yang bervariasi tergantung dimana kopi tersebut ditanam. Pencatatan informasi pada rantai pasok kopi di Indonesia masih secara manual menggunakan kertas. Tujuan penelitian ini merancang sistem ketertelusuran untuk menjamin keaslian dan kualitas kopi spesialti sebagai pengganti sistem manual. Perancangan sistem ketertelusuran dalam studi ini dikembangkan berdasarkan studi kasus rantai pasok kopi Arabika Java Preanger di CV Frinsa Agrolestari, Pangalengan, Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi lapangan untuk mengidentifikasi rantai pasok dan karakteristik kopi spesialti. Metode perancangan sistem ketertelusuran menggunakan UML dan ER Diagram dipadukan dengan konsep CBIS (Computer Bassed Information System). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang membentuk karakteristik kopi spesialti terjadi selama proses pra panen dan pasca panen, yaitu pencatatan buah kopi, pemanenan buah kopi masak merah, perambangan, kontrol kualitas pasca penggilingan, sortasi berdasarkan kepadatan, ukuran dan warna, serta kontrol kualitas biji kopi cacat primer dan sekunder. Kemudian merancang prototipe aplikasi ketertelusuran kopi spesialti berbasis website yang dapat diakses smartphone. Aktor yang terlibat dalam sistem yaitu petani, pengepul, pengolah, dan eksportir. Akuisisi data menggunakan QRCode (Quick Response Code) untuk mendukung sistem ketertelusuran.
Exergoeconomic Analysis of Integrated Rice Mill Systems with Gasifiers Omil Charmyn Chatib; I Wayan Budiastra; Mohamad Solahudin; Y. Aris Purwanto; Leopold Oscar Nelwan
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 2 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.2.128-137

Abstract

Applying the concept of utilizing rice mill waste as an energy source can support the increase in the productivity of renewable energy. The exergonomic concept can be used as one of the steps to see opportunities for husks to be used as an energy booster in a rice mill system that has been integrated with a gasifier. Specific Exergy Cost (SPECO) is used as the method, that combines exergy and economic analysis by applying the cost concept to the thermal system. Based on the analysis results, gas producers can replace diesel fuel in small-sized rice mill systems. Compared with these inputs, husks and energy products from the gasifier can produce nearly 6 and 4 times the exergy, respectively. In addition, gas utilization producers can also reduce fuel expenditure costs by up to 84.67%.

Filter by Year

1992 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 3 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 3 (2024): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 3 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 2 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 10 No. 3 (2022): Desember 2022 Vol. 10 No. 2 (2022): Agustus 2022 Vol. 10 No. 1 (2022): April 2022 Vol. 9 No. 3 (2021): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 9 No. 2 (2021): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 9 No. 1 (2021): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 3 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 2 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 7 No. 2 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 7 No. 1 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 6 No. 3 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 6 No. 2 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 6 No. 1 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 5 No. 2 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 5 No. 1 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 4 No. 2 (2016): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 4 No. 1 (2016): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 3 No. 2 (2015): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 1 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 27 No. 1 (2013): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 1 No. 1 (2013): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 26 No. 2 (2012): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 26 No. 1 (2012): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 25 No. 2 (2011): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 25 No. 1 (2011): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 24 No. 2 (2010): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 24 No. 1 (2010): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 23 No. 2 (2009): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 23 No. 1 (2009): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 22 No. 2 (2008): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 22 No. 1 (2008): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 4 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 3 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 2 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 1 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 20 No. 3 (2006): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 20 No. 2 (2006): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 20 No. 1 (2006): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 19 No. 3 (2005): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 19 No. 1 (2005): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 17 No. 2 (2003): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 17 No. 1 (2003): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 16 No. 1 (2002): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 15 No. 2 (2001): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 15 No. 1 (2001): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 14 No. 3 (2000): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 14 No. 2 (2000): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 14 No. 1 (2000): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 3 (1999): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 1 (1999): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 2 (1998): Buletin Ketenikan Pertanian Vol. 12 No. 1 (1998): Buletin Ketenikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (1997): Buletin Ketenikan Pertanian Vol. 6 No. 1 (1992): Buletin Ketenikan Pertanian More Issue