cover
Contact Name
Ardhi Prabowo
Contact Email
ardhiprabowo@mail.unnes.ac.id
Phone
+62818240132
Journal Mail Official
kreano@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Mathematics Department, D7 Building, 1st Floor. Mathematics and Science Faculty, Universitas Negeri Semarang. Taman Siswa Street, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 50229.
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
ISSN : 20862334     EISSN : 24424218     DOI : https://doi.org/10.15294/kreano.v13i2
Core Subject : Education,
Kreano is a place to share and communicate research results from researchers or invited authors. Kreano publishes original, novel, and empirical works in the field of mathematics education. Researchers can come from Lecturers, Teachers, Researchers, and students who need broad access to the publication of your research results. The Journal invites original research articles and not simultaneously submitted to another journal or conference. Jurnal Kreano invites authors to conduct empirical research according to the classification in the Mathematics Education Database.
Articles 742 Documents
Pengembangan Soal Matematika Model PISA Level 4, 5, 6 Menggunakan Konteks Lampung Putra, Yudi Yunika; Zulkardi, Zulkardi; Hartono, Yusuf
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 7, No 1 (2016): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v7i1.4832

Abstract

Menyelesaikan soal matematika  menggunakan konteks merupakan suatu cara yang dapat dilakukan untuk membantu menggunakan kemampuan matematikanya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu soal dengan menggunakan konteks akan mempermudah siswa dalam mensituasikan matematika kedalam konteks sehingga akan membantu siswa dalam menggunakan kemampuan literasi dalam menjawab soal, dan dapat menantang pola berpikir matematis siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah Menghasilkan soal matematika model PISA menggunakan konteks Lampung yang valid dan praktis. Metode penelitian ini merupakan design research tipe development study. (Plomp, T., & Nieveen, N, 2007). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP AR-RAIHAN Bandar Lampung  dan SMP YADIKA Natar Lampung Selatan yang berumur maksimal 15 tahun. Dalam penelitian ini menghasilkan 15 butir soal PISA menggunakan konteks Lampung yang valid dan praktis serta mempunyai efek potensial terhadap kemampuan literasi matematika siswa.Solve a math problem using a context is a way that can be done by student to help them use their mathematics skills in everyday life. In addition problem using context will facilitate students in modeling the mathematics in context, so that will help the student to use their literacy skills in answering problem, and can challenge students mathematical thinking patterns. The purpose of this study was to Generate PISA math models using context Lampung valid and practical. This research method is a type of research design development study. Subjects in this study were students of class IX SMP Ar-raihan Bandar Lampung and SMP YadikaNatar Lampung which has aged up to 15 years. The result of this study was 15 items PISA uses Lampung context of a valid and practical and have a potential effect on students mathematical literacy skills.
Komparasi Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Geometri Antara Model SPS dan Model SPS Dengan Hands On Activity Pambudiarso, Rezky Bagus; Mariani, Scolastika; Prabowo, Ardhi
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 7, No 1 (2016): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v7i1.4739

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat ketuntasan penerapan model SPS, model SPS dengan hands on activity terhadap kemampuan pemecahan masalah; dan membandingkan rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah antara siswa model SPS dan siswa model SPS dengan hands on activity. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan bentuk Pretest-Posttest Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karangtengah tahun ajaran 2014/2015. Dari 10 kelas, terpilih 3 kelas sampel yaitu kelas VIII E sebagai kelas eksperimen 1, VIII F sebagai kelas eksperimen 2, dan VIII G sebagai kelas kontrol. Metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes, dokumentasi, dan observasi. Analisis data dilakukan dengan uji proporsi dan uji ANAVA. Uji proporsi secara berturut-turut menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen 1 mencapai ketuntasan dengan 87% siswa nilainya ≥70 dan siswa kelas eksperimen 2 mencapai ketuntasan dengan 97% siswa nilainya ≥70. Uji ANAVA menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah dengan rata-rata terbaik adalah model SPS dengan hands on activity dan selanjutnya model SPS. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hands on activity mampu menjadikan kemampuan pemecahan masalah menjadi lebih baik lagi. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model SPS, SPS dengan hands on activity memiliki tingkat ketuntasan yang baik dengan model terbaik adalah model SPS dengan hands on activity.The purposes of this research were to determine the completeness level of the SPS, the SPS model with hands on activity to the student’s problem-solving ability; and to compare the mean of problem-solving ability test among the SPS and the SPS model with hands on activity. This research was quantitative. The design that employed was the quasi experimental “pretest posttest control” design. The population was the 8th grade students of SMP Negeri 1 Karangtengah in 2014/2015. From 10 classes, gotten 3 sample classes were the VIII E as the 1st experimental, the VIII F as the 2nd experimental, and the VIII G as the control class. Methods of collecting data used were test, documentation, and observation. Then, the data were analyzed by the proportion and the ANOVA test. The proportion test shown that the 1st experimental class could achieve the completeness with 87% getting score ≥70; the 2nd experimental class could achieve the completeness with 97% getting score ≥70. The ANOVA test shown that there were differences in the mean of test with the best mean was from the SPS model with hands on activity. Its result shown that hands on activity could make problem-solving ability be better. Based on it, concluded that the SPS, the SPS model with hands on activity had good completeness with the best model was the SPS model with hands on activity.
Desain Pembelajaran Materi Belah Ketupat Menggunakan Kain Jumputan Palembang untuk Siswa Kelas VII Fauziyah, Fauziyah; Zulkardi, Zulkardi; Putri, Ratu Ilma Indra
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 7, No 1 (2016): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v7i1.4829

Abstract

Desain pembelajaran materi belah ketupat menggunakan kain Jumputan Palembang untuk siswa kelas VII. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penggunaan kain Jumputan Palembang dalam membangun pemahaman siswa mengenai belah ketupat. Siswa akan membandingkan luas daerah dua buah kain Jumputan, merancang dan membuat belah ketupat kemudian menggunting serta menyusunnya kembali menjadi suatu bentuk baru, menentukan luas daerah belah ketupat, membandingkan keliling dua buah kain Jumputan dan menentukan keliling belah ketupat. Subjek penelitian ini adalah 30 siswa kelas VII SMP Pusri Palembang. Penelitian ini menggunakan design research yang terdiri dari tiga tahap : preparing for the experiment, experiment in the classroom (pilot experiment dan  teaching experiment), dan retrospective analysis. Pada tahap preparing for the experiment, beberapa aktifitas dibuat menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Hasil dari penelitian menunjukkan kain Jumputan Palembang dapat digunakan sebagai starting point dalam pembelajaran belah ketupat untuk siswa kelas VII SMP.The design learning rhombus using kain Jumputan Palembang for VII grade students. This research aims to investigate how to use Kain Jumputan Palembang to build student’s understanding on rhombus. Students were required to comparing the area of two cloths, designing and making rhombus then reshaping to new shapes, determining the area of rhombus, comparing the perimeter of two cloths and determining the perimeter of rhombus. Subjects were 30 first grade students of SMP Pusri Palembang. The study used a design research method consisting of three stages : preparing for the experiment, experiment in the classroom (pilot experiment and teaching experiment), and retrospective analysis. During the preparing for the experiment stage, instructional activities was designing utilizing of Indonesian Realistic Mathematics Education (PMRI) approach. The result of experiments showed that Kain Jumputan Palembang could be used as a starting point by first grade junior high school to learn rhombus.
Pengaruh Games Memorize Card Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Operasi Hitung Bilangan Anastasya, Detta; Dewi, Sri Ratna; Murnaka, Nerru Pranuta
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 6, No 2 (2015): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v6i2.5010

Abstract

Kemampuan dasar matematika sangatlah penting untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Salah satunya adalah kemampuan melakukan operasi hitung bilangan. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Sekolah Dasar (SD) tentang operasi hitung bilangan masih rendah. Hal ini terjadi karena aktivitas siswa di sekolah pada umumnya masih dibatasi oleh guru, sehingga membuat anak-anak menjadi cepat bosan saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, diperlukannya suatu suasana pembelajaran yang baru dengan berbantuan media sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif. Salah satu media pembelajaran yang akan digunakan adalah Games Memorize Card. Tujuan penelitian ini untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan Games Memorize Card serta pengaruh Games Memorize Card terhadap hasil belajar siswa. Adapun subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III SD XYZ di Kabupaten Tangerang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan menggunakan one group pretest-posttest design. Instrumen yang akan digunakan di dalam penelitian ini berupa tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Wilcoxon dan menghitung nilai N-Gain. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan Games Memorize Card mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD pada operasi hitung bilangan.Basic math skill is very important for elementary school students. One of them is ability to do number arithmetic operations. Based on the fact show that elementary school students learning outcomes about number arithmetic operations still low. This case happen because activity at school in general still limited by teacher, so that make children become easily bored when learning be held. Therefore, need a new learning environment with assisted media so it can make learning becomes fun and make students active. One of the media that will be used is Games Memorized Card.  The purpose of this research for see the difference in learning outcomes before and after use Games Memorized Card and the influence of Games Memorized Card on student learning outcomes. As for the subject of this research is 3th grade students in XYZ elementary school in Tangerang district. The sampling technique had been used purposive sampling. This research is a pre-experimental design that used the one group pretest-posttest design. The instrument to be used in this research is test. The data analysis technique to be used are Wilcoxon test and calculate the value of  N-Gain. The result of research obtained that use Games Memorized Card able to increase learning outcomes 3th grade students elementary school on the number arithmetic operations.
Profil Berpikir Metaforis (Metaphorical Thinking) Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Pengukuran Ditinjau dari Gaya Kognitif Setiawan, Windi
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 7, No 2 (2016): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v7i2.7127

Abstract

Berpikir metaforis adalah aktivitas mental dengan menggunakan metafora-metafora yang sesuai dengan situasi yang dihadapi. Metafora adalah suatu ide untuk mengaitkan masalah yang dihadapi dengan pengalaman sehari-hari dan materi matematika yang dikenalnya. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir metaforis siswa SMP dalam memecahkan masalah pengukuran ditinjau dari gaya kognitif. Subjek penelitian ini adalah dua siswa yang terdiri atas siswa bergaya kogntif reflektif  (SR) dan siswa bergaya konitif impulsif (SI). Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tugas pemecahan masalah dan wawancara semi terstruktur. Triangulasi waktu digunakan untuk menguji kredibilitas data. Hasil penelitian ini adalah deskripsi berpikir metaforis yang terdiri atas connect, relate, explore, analyze, transform dan experience. Secara umum, deskripsi berpikir metaforis kedua sebjek ialah sebagai berikut. Pada tahap connect, SR menghubungkan dua ide yang berbeda. Ide pertama adalah menentukan selisih keliling kedua persegipanjang dengan cara memisalkan pergeseran titik pada salah satu sisi persegipanjang sesuai keinginannya, perubahan keliling persegipanjang dengan memisalkan penambahan ukuran panjang dan lebar persegipanjang tersebut, dan jumlah panjang semua rusuk balok setelah panjang, lebar, dan tinggi balok diperpanjang sepertipada umumnya. Sedangkan ide yang kedua, ketiga hal tersebut dinyatakan dalam bentuk persamaan. Pada tahap relate, SR menghubungkan ide yang berbeda dengan pengetahuan yang dia miliki. SR menghubungkan dengan beberapa materi di matematika. Pada tahap explore, SR membuat model yang sesuai dengan permasalahan yang ia hadapi dan mendeskripsikan kesamaan kedua ide yang ia temukan. Pada tahap analyze, SR menjelaskan kembali langkah-langkah yang ia lakukan dalam menemukan selisih keliling kedua persegipanjang, perubahan keliling persegipanjang, dan jumlah panjang semua rusuk balok yang dinyatakan dalam bentuk persamaan serta mendeskripsikan kembali kesamaan kedua ide yang ia temukan. Pada tahap transform, SR menyimpulkan besarnya selisih keliling kedua persegipanjang setelah titik pada salah satu sisi persegipanjang digeser ke kiri atau kanan, perubahan keliling persegipanjang, dan jumlah panjang semua rusuk balok dengan tepat. Pada tahap experience, SR dapat menerapkan hasil yang didapat untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada tahap connect, SI menghubungkan dua ide yang berbeda. SI memiliki dua ide yang berbeda. Ide pertama adalah menghitung selisih keliling kedua persegipanjang sebelum titik pada salah satu sisi persegipanjang digeser, perubahan keliling persegipanjang dengan memisalkan penambahan ukuran panjang dan lebar persegipanjang tersebut, dan jumlah panjang semua rusuk balok sebelum ukuran panjang, lebar, dan tinggi balok berubah. Sedangkan ide yang kedua, ketiga hal itu dinyatakan dalam bentuk persamaan. Pada tahap relate, SI mengaitkan ide yang berbeda dengan pengetahuan yang dia miliki. SI menghubungkan dengan beberapa materi yang ia pelajari di matematika. Pada tahap explore, SI membuat model yang sesuai dengan permasalahan yang ia hadapi namun, ia tidak dapat mendeskripsikan kesamaan kedua ide yang ia temukan. Pada tahap analyze, SI menjelaskan kembali langkah-langkah yang ia lakukan sebelumnya dan tidak dapat mendeskripsikan kesamaan kedua ide yang ia temukan. Pada tahap transform, SI menyimpulkan besarnya selisih keliling kedua persegipanjang setelah titik pada salah satu sisi persegipanjang digeser digeser ke kiri atau kanan, perubahan keliling persegipanjang, dan jumlah panjang semua rusuk balok dengan tepat. Pada tahap experience, SI dapat menerapkan hasil yang didapat untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.Metaphorical thinking is the mental activity by using metaphors that fit the situation. Metaphor is an idea to link the problems faced by everyday experience and the familiar mathematical material. This research is descriptive research with qualitative approach that aimed to describe the metaphorical think profile of junior high school students for solving measurement problem based on cognitive style. The subjects of this research are two students consist of a student with cognitive style (SR) and a student with cognitive impulsive style (SI). The data collecting technique that used in this research is by giving the assignment of problem solving and semi-structured interviews. Triangulation of time used to test the credibility of the data out of this research. The result of this study is description of metaphorical thinking consists of connect, relate, explore, analyze, transform and experience. In general, description of metaphorical thinking of the two subjects is as follows. At connect stage, SR connected two different ideas. The first idea is to determine the difference between the two rectangular perimeter by supposing the friction of point in one of the rectangular’s side as SR wanted, the change of rectangle perimeter by supposing the extension of the length and width of the rectangle, and the total length of all the sides of the square after length, width, and height of the square that is extended just like in general. While the second idea is three of it is assumed using equation. At relate stage, SR connected the ideas that contrast with the knowledge SR had that related to some material in mathematics. At explore stage, SR created a model that appropriate to the problems SR faced and describes the similarities of two ideas that SR found. At analyze stage, SR reexplained the steps SR did in finding the difference between two rectangular perimeter, the changing of rectangle perimeter, and the total length of all sides of the square that is assumed using some equation and redescribe the similarities of two ideas that he found. At transform stage, SR concluded the difference magnitude between two rectangles after point in one of the rectangular’s side is shifted to the left or right, the perimeter changing of rectangle, and the total length of all the sides of the square appropriately. At this stage of experience, SR could apply the results obtained to resolve the problems faced. At connect stage, SI connected two different ideas. SI had two different ideas. The first idea is to calculate the difference between the two rectangular perimeter before point in one of the rectangular’s side is shifted, the changes of rectangle perimeter  by letting addition of the length and width of the rectangle, and the total length of all sides of square before the length, width, and height of the square was changed. While the second idea is to assume them as x equation. At relate stage, SI associated different ideas with the knowledge that SI had. SI connected with some materials that SI had learned in mathematics. At explore stage, SI made the model appropriate to the problems SI faced, but SI could not describe the similarity of the two ideas that SI found. At analyze stage, SI reexplained the steps which SI had done before and can not describe the similarities of the two ideas that SI found. At transform stage, SI summed up the magnitude both of rectangles perimeter after point in one of the rectangular’s side is shifted to the left or right, the perimeter changing of rectangle, and the total length of all the sides square appropriately. At experience stage, SI could apply the results obtained to resolve the problems faced. 
Analisis Time-Line dan Berpikir Kritis Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Pembelajaran Kooperatif Resiprokal Rochmad, Rochmad; Agoestanto, Arief; Kurniasih, Ary Woro
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 7, No 2 (2016): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v7i2.4980

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui grafik time-line dalam diskusi untuk pemecahan masalah opened-ended dalam pembelajaran kooperatif resiprokal, mendeskripsikan langkah-langkah kegiatan pemecahan masalah open-ended dalam diskusi kelompok pada  pembelajaran kooperatif  resiprokal, dan mendeskripsikan  karakteristik berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah open-ended. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Kegiatan pada penelitian ini adalah pembelajaran resiprokal 2 kali untuk mendapatkan data time-line tahap berpikir kritis dan time-line aktivitas pemecahan masalah matematika, tes berpikir kritis 2 kali, analisis karakteristik berpikir kritis berdasarkan tes 1 dan 2. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di  SMP Negeri 1 Ngadirejo Temanggung. Hasil penelitian ini adalah 4 kelompok diskusi melakukan tahap strategi pada berpikir kritis lebih lama dibandingkan tahap berpikir kritis lainnya (klarifikasi, simpulan, dan strategi. Untuk memecahkan masalah matematika, pada langkah pertama yaitu memahami masalah. Pada langkah ini siswa dominan melakukan aktivitas bertanya dan memprediksi. Pada langkah kedua yaitu merencanakan penyelesaian, siswa dominan melakukan kegiatan bertanya dan menjelaskan. Pada langkah ketiga yaitu melaksanakan penyelesaian, siswa dominan melakukan kegiatan menjelaskan dan bertanya. Sedangkan pada langkah keempat yaitu mengecek kembali, siswa dominan melakukan kegiatan menjelaskan.The purpose of this research is to know the time-line graph in the discussion for the solving of opened-ended problem in cooperative reciprocal learning, to describe the steps of open-ended problem solving activity in group discussion on reciprocal cooperative learning, and to describe the critical thinking characteristics of students in solving the open problem -ended. This research is a qualitative research. Activity in this research is reciprocal learning 2 times to get time-line data of critical thinking stage and time-line activity of problem solving of mathematics, critical thinking test 2 times, analysis of critical thinking characteristic based on test 1 and 2. Source of data in this research is student Class VIII in SMP Negeri 1 Ngadirejo Temanggung. The result of this research is 4 group discussion to do strategy phase on critical thinking longer than other critical thinking stage (clarification, conclusion, and strategy To solve mathematical problem, in step one that is understanding problem In this step student dominant doing activity of ask and predict In the second step is to plan the settlement, the dominant students do the activities of asking and explaining.In the third step is to carry out the settlement, the dominant students do activities explain and ask.While in the fourth step is to check again, the dominant students do explaining activities.
Strategi Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Ditinjau Dari Tingkat Berpikir Geometri Van Hiele Ayuningrum, Diah
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 8, No 1 (2017): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v8i1.6851

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pemecahan masalah matematika siswa SMP ditinjau dari tingkat berpikir geometri Van Hiele yaitu visualisasi, analisis dan deduksi informal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Subjek penelitian ini terdiri dari tiga siswa kelas VIII-F SMPN 1 Waru, Sidoarjo. Penelitian ini dimulai dengan menentukan subjek penelitian dengan menggunakan tes tingkat berpikir geometri Van Hiele, kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas pemecahan masalah dan wawancara. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Strategi pemecahan masalah siswa akan dianalisis berdasarkan tahapan pemecahan masalah Krulik dan Rudnick, yang terdiri dari (1) membaca dan berpikir, (2) mengeksplorasi dan merencanakan, (3) memilih suatu strategi, (4) menemukan jawaban, dan (5) meninjau dan mendiskusikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) siswa visualisasi dalam memecahkan masalah matematika menggunakan strategi membuat gambar, berpikir logis, menulis persamaan atau kalimat terbuka, dan membuat daftar yang teratur, subjek visualisasi belum memahami bahwa persegi merupakan persegipanjang. 2) Siswa analisis memecahkan masalah matematika menggunakan strategi berpikir logis, menguji dan menerka serta membuat gambar, subjek analisis belum memahami bahwa persegi merupakan persegi panjang. 3) Siswa deduksi informal dalam memecahkan masalah matematika menggunakan strategi membuat gambar, berpikir logis, menulis persamaan atau kalimat terbuka serta menerka dan menguji, subjek deduksi informal telah memahami bahwa persegi merupakan persegipanjang.This study aimed to describe the mathematical problem-solving strategy of junior high school students based on Van Hiele levels of geometry thinking, namely visualization, analysis and informal deduction. This study was a qualitative research that produced descriptive data. Subjects of this study consisted of three students of class VIII-F SMPN 1 Waru, Sidoarjo. The study began by determining the subject of research by using Van Hiele’s geometry test, and then given problem solving task and interviews. For checking the validity of the data used a triangulation of time. Student problem solving strategies will be analyzed based on the stages of Krulik and Rudnick’s problem solving, which consists of (1) to read and think, (2) explore and plan, (3) selecting a strategy, (4) find the answers, and (5) review and discuss. The results showed that 1) the strategy of visualization student in solving mathematical problems was drew a picture, logical reasoning, wrote an equation or an open sentence, and made organized list, the visualization subject did not understood that a square was a rectangle. 2) The analysis student in solving mathematical problems was used logical reasoning strategies, guessed and checked, and drew a picture, the analysis subject did not understood that a square was a rectangle. 3) The strategy of informal deduction student in solving mathematical problem was drew a picture, logical reasoning, wrote an equation or an open sentence and guessed and checked, the subject of informal deductions had understood that a square was a rectangle. 
Proses Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Nonrutin Ditinjau dari Kemampuan Matematika Sari, Liza Nola
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 7, No 2 (2016): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v7i2.5919

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa SMP dalam memecahkan masalah matematika nonrutin ditinjau dari kemampuan matematika. Subjek penelitian terdiri atas dua siswa SMP Negeri 1 Painan yaitu satu siswa berkemampuan matematika tinggi dan satu orang siswa berkemampuan matematika sedang. Instrumen dalam penelitian ini meliputi instrumen utama yaitu peneliti sendiri dan instrumen pendukung  yaitu soal Tes Kemampuan Matematika (TKM), Tugas Pemecahan Masalah Matematika Nonrutin (TPMMN) dan pedoman wawancara. Pengumpulan data dilakukan dengan tugas tertulis dan wawancara. Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara proses berpikir kreatif siswa berkemampuan matematika tinggi dan siswa berkemampuan sedang. Keduanya melalui tahapan proses berpikir kreatif yaitu tahap persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi.This study, a descriptive qualitative with qualitative approach, aimed at describing Junior High School students’ creative thinking process in solving mathematical nonroutine problem in terms of mathematical ability. The subjects of the research were two students of SMP Negeri 1 Painan; one student with high mathematical ability and the other with the intermediate ability. The instruments used on this research covered main instrument that was the author and supporting instruments; test of mathematical ability, tasks of mathematical problem solving nonroutine and interview guidelines. The data collection was conducted through written tasks and interview. To validate the data credibility, time triangulation was applied. The research showed that there was no significant difference between creative thinking process for a student with high mathematical ability and the other with intermediate one. Both of the study subject had been through creative thinking process phase; preparation, incubation, illumination, and verification.
Pembelajaran Menemukan Nilai PHI(π) melalui Pendekatan Matematika Realistik di Sekolah Dasar Johar, Rahmah; Aklimawati, Aklimawati; Zubainur, Cut Morina; M.Ikhsan, M.Ikhsan; Chandrawati, Adek Elfera
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 7, No 2 (2016): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v7i2.5996

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak implementasi Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dalam mengajarkan nilai  melalui pendekatan matematika realistik. Penelitian ini mendeskripsikan implementasi Hypothetical Learning Trajectory (HLT) melalui penelitian Design Research yang terdiri atas tiga tahap yaitu (i) preparing for the experiment, (ii) the teaching experiment, dan (iii) the retrospective analysis. Penelitian ini melibatkan satu orang guru dan 28 siswa kelas V MIN Rukoh, Banda Aceh. Data dikumpulkan melalui lembar observasi, video pembelajaran, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HLT yang dikembangkan dapat membantu siswa melukis titik pusat dan diameter benda berbentuk lingkaran, menemukan nilai yang paling akurat hasil pembagian keliling dengan diameter lingkaran yaitu  Kendala  dalam penelitian ini adalah siswa kesulitan melakukan operasi pembagian bilangan desimal.The purpose of this study was to determine the impact of the implementation Hypothetical Learning Trajectory (HLT) in teaching the value of π through realistic mathematics approach. This study describes the implementation Hypothetical Learning Trajectory (HLT) through research Design Research, which consists of three stages: (i) preparing for the experiment, (ii) the teaching experiment, and (iii) the retrospective analysis. The study involved one teacher and 28 students of class V MIN Rukoh, Banda Aceh. Data were collected through observation sheets, instructional videos, and field notes. The results showed that the HLT developed to help students paint the center and diameter of a circle-shaped object, find the most accurate value of the division of the circumference to the diameter of the circle is π = 3.14. Constraints in this study were students’ difficulty performing division operation decimals.
Pemecahan Masalah Generalisasi Pola Siswa Kelas VII SMP Ditinjuau dari Gaya Kognitif Field Independent dan Field Dependent Kusumaningtyas, Septhiana Indra; Juniati, Dwi; Lukito, Agung
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 8, No 1 (2017): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v8i1.6994

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pemecahan masalah generalisasi siswa dengan gaya kognitif field independent (SI) dan field dependent (SD). Subjek penelitian adalah 2 siswa kelas VII SMPN 1 Candi yang masing-masing bergaya kognitif FI dan FD. Penelitian dimulai dengan menentukan subjek penelitian menggunakan instrumen GEFT dan TKM, kemudian dilanjutkan dengan pemberian TPM dan wawancara. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Tugas generalisasi pola melibatkan pola bilangan, gambar, dan masalah kontekstual.This research is a descriptive research with qualitative approach that aims to describe solving problem of generalization of student with cognitive field independent (SI) and field dependent (SD). The subjects of the study were 2 students of class VII of SMPN 1 temple each having cognitive style of FI and FD. Research begins with determining the subject of research using GEFT and TKM instruments, followed by TPM and interviews. We were checking the validity of data using time triangulation. The task of pattern generalization involves patterns of numbers, images, and contextual problems.

Filter by Year

2010 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 2 (2023): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 14, No 1 (2023): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 13, No 2 (2022): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 13, No 1 (2022): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 12, No 2 (2021): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 12, No 1 (2021): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 11, No 2 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 11, No 1 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 10, No 2 (2019): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 10, No 1 (2019): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 9, No 1 (2018): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif 9(1) Vol 9, No 2 (2018): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 8, No 2 (2017): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 8, No 1 (2017): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 8, No 1 (2017): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 7, No 2 (2016): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 7, No 2 (2016): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 7, No 1 (2016): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 7, No 1 (2016): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 6, No 2 (2015): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 6, No 2 (2015): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 6, No 1 (2015): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 6, No 1 (2015): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 5, No 2 (2014): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 5, No 2 (2014): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 5, No 1 (2014): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 5, No 1 (2014): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 4, No 2 (2013): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 4, No 2 (2013): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 4, No 1 (2013): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 4, No 1 (2013): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 3, No 2 (2012): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 3, No 2 (2012): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 3, No 1 (2012): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 3, No 1 (2012): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 2, No 2 (2011): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 2, No 2 (2011): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 2, No 1 (2011): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 2, No 1 (2011): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 1, No 2 (2010): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 1, No 2 (2010): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 1, No 1 (2010): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 1, No 1 (2010): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif More Issue