cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Tomalebbi
ISSN : 23556439     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal Pemikiran, Penelitian Hukum dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Memuat Tulisan yang Menyangkut Pemikiran atau Gagasan Hasil Penelitian Hukum dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Arjuna Subject : -
Articles 343 Documents
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN DI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS PADA PENGADILAN NEGERI MAKASSAR TAHUN 2010-2013) ANNISA, ANA; TAHIR, HERI
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 2, September 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.591 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Tingkat pencabulan anak  di kota Makassar sejak tahun 2010-2013, 2). Faktor yang menjadi penyebab terjadinya pencabulan anak  di kota Makassar, 3). Upaya-upaya yang dilakukan Pengadilan Negeri Makassar dalam melakukan perlindungan hukum terhadap anak dikota Makassar. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah dokumen data pencabulan anak yang terjadi dalam wilayah kota Makassar tahun 2010-2013. Metode penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling purposive, yaitu  sampel dalam penelitian ini diambil dari dokumen data pencabulan anak yang terjadi dalam wilayah kota Makassar tahun 2010-2013 yang tersedia pada Pengadilan Negeri Makassar. Penelitian ini mengambil sampel pada tahun 2010-2013 karena pada kurun waktu 4 tahun tersebut jumlah pencabulan terhadap anak berfluktuasi. Dimana informan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang yaitu Hakim Ketua Pengadilan Negeri Makassar, Hakim Anggota Pengadilan Negeri Makassar, dan Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Tingkat pencabulan anak di Kota Makassar pada tahun 2010-2013 berfluktuasi dimana pada tahun 2010-2011 terus mengalami peningkatan, sedangkan pada tahun 2012-2013 tingkat pencabulan terhadap anak menurun dan mulai dapat diminimalisir oleh pihak Pengadilan Negeri Makassar serta mayoritas pelaku pencabulan itu sendiri berasal dari kerabat, sahabat, bahkan orang tuanya. 2). Faktor penyebab terjadinya pencabulan anak di Kota Makassar meliputi : faktor internal dan faktor eksternal. Dari kedua faktor tersebut, faktor eksternal merupakan faktor yang paling dominan dalam diri seseorang dalam melakukan pencabulan terhadap anak di kota Makassar. 3). Upaya-upaya yang dilakukan Pengadilan Negeri Makassar dalam melakukan perlindungan hukum dikota Makassar ada dua, yaitu upaya preventif dan upaya represif. Tetapi pihak Pengadilan Negeri Makassar lebih cenderung keperan preventif dengan cara melakukan penyuluhan kepada masyarakat seperti lewat seminar, diskusi, program konsultasi hukum pada media massa dan elektronik.Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Anak, Tindak Pidana, Pencabulan
STUDI TENTANG TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH GENG MOTOR DI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS PADA KANTOR POLRESTABES MAKASSAR) ARTINA, FITRIAH; ILHAM, LUKMAN
Jurnal Tomalebbi Volume II, Nomor 2, September 2015
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.019 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui motif pelaku geng motor dalam melakukan Tindak Pidana Pencurian di Kota Makassar, (2) Mengetahui upaya preventif dan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh geng motor di Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, populasi dalam penelitian ini semua kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh Geng Motor di Kota Makassar Tahun 2013 yang selesai ditangani di Kantor Polrestabes Makassar yakni berjumlah 13 kasus, penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel populasi yaitu sebanyak 13 kasus Tindak Pidana Pencurian yang dilakukan oleh Geng Motor di Kota Makassar Tahun 2013 yang selesai ditangani di Kantor Polrestabes Makassar. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, dan dokumentasi yang selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik  analisis deskrptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Motif pelaku geng motor di Kota Makassar dalam melakukan tindak pidana pencurian yakni didorong oleh keinginan untuk mencari kesenangan dan popularitas, serta adanya perebutan posisi kepemimpinan dalam geng motor tersebut. (2) Upaya yang dilakukan oleh aparat kepolisian  terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh geng motor di Kota Makassar yakni: (a) Upaya preventif atau pencegahan (1) Melalui penyuluhan terhadap anak-anak sekolah dengan mengirimkan perwakilan dari pihak kepolisian untuk menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah yang ada di Kota Makassar secara bergantian, (2) Menyatukan persepsi dengan masyarakat, tokoh agama, toko pemuda, dan anggota TNI untuk sepakat melarang keras terhadap keberadaan geng motor di kota makassar berupa pemasangan spanduk yang dipasang di daerah rawan geng motor, (3) Melakukan patroli blok pada tempat-tempat yang dianggap rawan terjadinya kejahatan yang dilakukan oleh geng motor. (b) Upaya reprsif atau penindakan yang dilakukan oleh kepolisian polrestabes makassar terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh geng motor harus sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku yakni dalam hal ini harus berdasar pada KUHP dan KUHAP.Kata Kunci : Tindak pidana, pencurian, geng motor
PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA ALIH DAYA (OUTSOURCING) MENURUT UU NO.13 TAHUN 2003 (STUDI PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, SULBAR DI KOTA MAKASSAR RINTO, EDUARDOS; ., MUSTARI
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 1, Maret 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.524 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi tentang: (1) Perlindungan hukum bagi pekerja Outsourcing menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 di PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, Sulbar di kota Makassar, (2) Hak – hak pekerja Outsourcing di PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, Sulbar di kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.  Dan jumlah sampel ditetapkan dengan menggunakan teknik purposive sampling (Sampel Pertimbangan) ini karena peneliti menganggap bahwa responden yang dipilih tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi peneliti, yaitu sebanyak 13 orang, dimana 10 orang dari pihak pekerja outsourcing yang sudah memiliki pengalaman cukup lama sebagai pekerja outsourcing, 1 orang dari perusahaan outsourcing, dan 2 orang unsur pimpinan di PT. PLN. Pengambilan data dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perlindungan hukum terhadap pekerja outsourcing pada PT. PLN (Persero) wilayah Sulsel, Sultra, Sulbar di kota Makassar belum berjalan secara maksimal. Dalam hal terjadi pelanggaran yang dilakukan pekerja, tidak ada kewenangan dari PT.PLN  untuk melakukan penyelesaian sengketa karena antara PT.PLN dengan pekerja outsourcing secara hukum tidak mempunyai hubungan kerja, sehingga yang berwenang untuk menyelesaikan perselisihan tersebut adalah perusahaan penerima pemborongan pekerjaan, walaupun peraturan yang dilanggar adalah  peraturan perusahaan pemberi kerja (PT.PLN), misalnya terjadi perselisihan atau perkelahian diantara pekerja yang terjadi di wilayah kerja (PT. PLN). (2)  Hak – hak yang diterima oleh pekerja outsourcing di PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar di kota Makassar belum berjalan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan terutama peraturan yang berkaitan dengan Ketenagakerjaan, dimana belum semua pekerja outsourcing telah mendapatkan semua haknya, seperti yang dialami oleh beberapa security yang tidak mendapatkan hak cuti. Berikut ini merupakan hak-hak yang harus terpenuhi oleh suatu perusahaan yang mempekerjakan pekerja outsourcing, diantaranya :a).hak penandatanganan kontrak kerja, b).hak – hak pekerja outsourcing, dan c).hak mendapatkan bantuan hukum.Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Pekerja, Alih Daya (Outsourcing)
PERAN PANITIA PENGAWAS PEMILU DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF DI KOTA MAKASSAR ., SULAEMAN; ILHAM, LUKMAN
Jurnal Tomalebbi Volume II, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.956 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui peran panitia pengawas pemilu dalam pelaksanaan pemilihan umum legislatif di kota makassar, (2) untuk mengetahui faktor-faktor apa yang berpengaruh  terhadap kinerja panitia pengawas pemilu dalam pelaksanaan pemilihan umum legislatif di kota makassar. Penelitian ini mengunakan metode survey yang desainnya dirancang dengan menggunakan Desain Deskriptif Kualitatif. Dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Panwaslu kota makassar, anggota legislatif terpilih dalam masa bakti 2014- 2019, tokoh- tokoh masyarakat. Sementara penarikan sampelnya menggunakan Non Probability Sample untuk tujuan tertentu saja yang dianggap memiliki keterkaitan dengan objek yang diteliti karena tidak semua elemen dalam populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dapat menjadi responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Peran panitian Pengawas Pemilu Kota Makassar dalam penyelenggaraan pemilihan umum legislatif belum melaksanakan fungsinya secara maksimal, hal tersebut dapat dilihat dari pelaksaan setiap tahapan- tahapan penyelenggaraan pemilu, mulai dari pengawasan terhadap pemutahiran data pemilu (DPT), pelaksanaan kampanye yang dilakukan oleh calon legislatif, pengadaan Logistik pemilu, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara, pergerakan surat suara/ rekapitulasi surat suara serta pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan pemilu masih banyak pelanggaran. (2) Faktor yang berpengaruh terhadap kinerja panwaslu kota makassar adalah (a) Faktor struktur, meliputi panwaslu yang bersifat ad hoc, jumlah personil, sarana penunjang, serta dana dalam operasional. (b) Faktor Substansi, berupa regulasi/ aturan yang dibuat oleh pemerintah yang memiliki banyak celah sehingga dapat memungkinkan seseorang melakukan pelanggaran pemilu. (c) Faktor Culture/ budaya.(3) Solusi untuk menciptakan pemilu yang demokratis adalah (a) Regulasi Dan Penerapannya, (b) Peningkatan Sumber Daya Manusia, dan (c) Perbaikan Anggaran, Infrastruktur/ Fasilitas.KATA KUNCI: Panitia Pengawas, Pemilu Legislatif
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN PPKn SMP NEGERI 1 WONOMULYO KABUPATEN POLEWALI MANDAR PARADIBA, MITRA; KASMAWATI, ANDI
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 3, Desember 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.454 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran PPKn SMP Negeri 1 Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. Metode penelitian tindakan kelas ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat, penelitian ini di tempuh dalam dua siklus dengan menggunakan analisa deskriptif dan kemudian membandingkan data hasil belajar siswa dari setiap siklusnya yaitu siklus I dan Siklus II. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2015/2016. Fokus penelitian adalah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi: observasi,tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi menunjukkan bahwa hasil belajar siswa diperoleh nilai rata – rata yaitu pada Kelas VII A mulai dari tes awal 62,5 % , tes Siklus I 74,78 % dan Siklus II 90,12 % dan Kelas VII D tes awal 56,4 %, Tes Siklus I 73,6 % dan Siklus II 90,6 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada mata pelajaran PPKn sudah berjalan cukup baik dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa di setiap siklus dimulai dari pelaksanaan Tes Awal, Tes Akhir Siklus I dan Tes Akhir Siklus II siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar.Kata Kunci : Pelaksanaan Pembelajaran, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TIDAK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI ( STUDI TERHADAP LULUSAN SLTA DI KECAMATAN GANDANG BATU SILLANAN KABUPATEN TANA TORAJA ) IDRIS, RAHMAD; MUSTARI, .
Jurnal Tomalebbi Volume II, Nomor 3, Desember 2015
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.71 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui persepsi masayarakat di Kecamatan Gandangbatu Sillanan Kabupaten Tana Toraja tentang pentingnya pendidikan, (2) mengetahui faktor penyebab lulusan SLTA di Kecamatan Gandangbatu Sillanan Kabupaten Tana Toraja tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah para lulusan SLTA yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan para orang tua yang memiliki anank lulusan SLTA yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah tujuh anak lulusan SLTA dan empat orang para orang tua. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persepsi masyarakat akan pentingnya pendidikan adalah dengan pendidikan mereka bisa membaca, menghitung, dan bisa menjadi seorang guru. Sebenarnya mereka tahu bahwa pendidikan itu penting akan tetapi pengetahuan dan pemahaman mereka akan pentingnya pendidikan bagi kehidupan masih sangat sederhana. (2) Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab lulusan SLTA di kecamatan Gandangbatu Sillanan Kabupaten Tana Toraja tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, diantaranya adalah ; kondisi ekonomi keluarga yang tidak mampu, kurangnya motivasi baik dari orang tua maupun dari anak itu sendiri dan pengaruh lingkungan.Kata kunci : Pendidikan, Perguruan Tinggi, Lulusan SLTAABSTRACT: This study aims to: (1) determine the public perception in the District of Tana Toraja Gandangbatu Sillanan about the importance of education, (2) determine the causes of high school graduates in the District of Tana Toraja Gandangbatu Sillanan not continue their education to college. This research is a descriptive study. Data collection techniques used were interviews and documentation. The population in this study are high school graduates who did not continue their education to college and parents who have anank high school graduates who did not continue their education to college. The samples in this study were high school graduates seven children and four parents. The data analysis technique used is descriptive qualitative analysis. The results showed that (1) the public perception of the importance of education is the education they can read, count, and could become a teacher. Actually they know that education is important but their knowledge and understanding of the importance of education for life is still very simple. (2) There are several factors that cause high school graduates in the district of Tana Toraja Gandangbatu Sillanan not continue their education to higher education, such as; economic conditions of their families, lack of motivation either of the parents or of the child it self and environmental influences.Keywords: Education, College, High School Graduates
KEDUDUKAN SOMPA (MAHAR) DAN UANG BELANJA DALAM PERKAWINAN MASYARAKAT DI KELURAHAN PASIR PUTIH KECAMATAN SINJAI BORONG KABUPATEN SINJAI ., NURWAHIDAH; MUSTARI, .
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 2, September 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.794 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk,mengetahiu 1. Kedudukan sompa(mahar) dan uang belanja dalam perkawinan masyarakat. 2. Kendala-kendala dalam perkawinan terhadap sompa (mahar) dan uang belanja dalam perkawinan masyarakat di Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh  masyarakat Pasir Putih yang telah menikah atau berkeluarga yaitu 681 kepala keluarga, pengambilan jumlah sampel menggunakan tekhnik random sampling, yaitu pengambilan sampel secara beracak dan seimbang. Adapun sampel dalam penelitan ini 68 orang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket, wawancara, dan dokumentasi sedangkan analisa data dilakukan dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedudukan mahar (sompa) dan uang belanja dalam perkawinan masyarakat di Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai, sangat penting kedudukannya dan mahar merupakan syarat sah terjadinya perkawinan begitupun dengan uang belanja yang merupakan pemberian kepada pihak perempuan dari pihak laki-laki sebagai biaya perkawinan. Kendala-kendala dalam perkawinan terkait dengan mahar(sompa) dan uang belanja itu permintaan pihak wanita terlalu besar dan biasanya tidak ada adanya kesepakatan antara kedua belah pihak , dan dari kendala-kendala tersebut biasanya berakibat perkawinan yang telah direncanakan sebelumnya bisa tertunda atau bahkan pembatalan perkawinan, karena tidak adanya kesepakatan antara kedua belah pihak.KATA KUNCI:  Perkawinan, Mahar, dan Uang Belanja
PERANAN MEDIA GAMBAR (VISUAL) DALAM MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn DI SMPN 1 SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA WANTI, ANDI SRI WAHYU; HARIS, HASNAWI
Jurnal Tomalebbi Volume II, Nomor 2, September 2015
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.358 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peranan media gambar (visual) dalam meningkatkan konsentrasi belajar siswa  pada mata pelajaran PKn di SMPN 1 Sungguminasa kabupaten Gowa. (2) Faktor-faktor yang menghambat guru dalam menggunakan media visual pada pada mata pelajaran PKn di SMPN 1 sungguminasa kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, peranan media gambar (visual) dalam meningkatkan konsentrasi siswa, dan faktor- faktor yang menghambat guru dalam penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa.  Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan mengambil sampel sebanyak 121 peserta didik, dengan teknik sampel praporsi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket, wawancara, dan dokumen. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peranan media gambar (visual) dalam meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan di sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Sungguminas Kabupaten gowa, ialah (a) adanya penyebaran informasi secara meluas dan merata sesuai dengan yang direncanakan, (b) memudahkan guru dalam menyajikan atau menyampaikan materi yang akan disampaikan dan peserta didik lebih mudah menyerap materi yang disampaikan, (c) mampu menarik perhatian peserta didik sehinggah dapat tercapainya proses pembelajaran yang efektif, dan (d) merangsang pemikiran peserta didik untuk ikut memberikan tanggapan atau argument. (2) Faktor penghambat yang dialami guru dalam menggunakan media pembelajaran antara lain: (a) Faktor kurangnya dana, (b) Faktor waktu yang tersedia tidak cukup, (c) Faktor  kondisi peserta didik, (d) Kemampuan pendidik atau Guru dan, (e) Kendala Penggunaan Media pembelajaran .KATA KUNCI: Media gambar (visual), konsentrasi, mata pelajaran PKn
PERGESERAN TRADISI PATANNG PULOAN DI DESA TONGKO KECAMATAN BAROKO KABUPATEN ENREKANG TAUFIK .; FIRMAN UMAR
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 1, Maret 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.075 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui pelaksanaan tradisi patang puloan di Desa Tongko Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang. (2) untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi Patang puloan (3) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pergeseran tradisi patang puloan. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Desa Tongko Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang sebanyak 3012 jiwa. Sedangkan jumlah sampel ditetapkan dengan menggunakan teknik sampling pertimbangan (purposive sampling) yaitu dengan jumlah sampel dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan 30 sampel diantaranya 5 orang tokoh adat, 5 orang tokoh agama, 15 orang masyarakat dan 5 orang dari pemerintah setempat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi, analisis data yang digunakan adalah analisis deskriftif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1). Pelaksanaan tradisi Patang puloan merupakan puncak acara dalam rangkaian acara/ritual upacara kematian di Desa Tongko yang dimulai dari acara sangbonginna (malam pertama) yang terdiri dari dua jenis kegiatan yaitu kegiatan siang dan kegiatan malam, mangbongi tallu (malam ketiga), mangbongi pitu (malam ketujuh), dan mangpatang puloan (malam keempat puluh) yang terdiri dari dua tahapan acara, pertama adalah mangpepellao ( menurunkan ), kedua adalah manggere tedong ( menyembelih kerbau). (2). Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi patang puloan: a. Nilai kebersamaan dan rasa solidaritas. b. Memupuk kerja sama dalam bentuk gotong royong. c. Nilai Kepercayaan  (3). Faktor yang mempengaruhi pergeseran Tradisi Patang puloan: a. Faktor Perkembangan zaman (Globalisasi). b. Faktor pendidikan. c. Faktor ekonomi. d. Faktor Agama (Kepercayaan). Disarankan kepada masyarakat agar menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi patang puloan sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, meskipun terjadi perkembangan zaman (Globalisasi), pendidikan dan agama (kepercayaan) yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat untuk melakukan perubahan. KATA KUNCI:  Pergeseran, Tradisi Patang puloan.
IMPLEMENTASI PERDA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH KOTA MAKASSAR (STUDI DI DISPENDA KOTA MAKASSAR) ISMAIL .; MANAN SAILAN
Jurnal Tomalebbi Volume II, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Pajak Restoran di Kota Makassar, seberapa besar sumbangsih Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah serta Hambatan yang dihadapi dalam hal pemungutan Pajak Restoran.           Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian adalah dokumen penerimaan Pajak Restoran. Adapun sampel dalam penelitian adalah penerimaan pajak dalam tiga tahun terkahir, yaitu 2011, 2012 dan 2013. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pemungutan Pajak Restoran dalam tiga tahun terakhir berjalan dengan baik, karena rata-rata realisasi penerimaan 103%. Sedangkan sumbangsih Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Makassar dengan rata-rata sebesar 9.03%. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Restoran di Kota Makassar yaitu, masih ada Wajib Pajak yang belum memahami cara pengisian Formulir SPTPD, masih ada Wajib Pajak yang tidak tepat waktu untuk melaporkan Formulir SPTPD nya ke DISPENDA, masih ada Wajib Pajak yang tidak melaporkan dengan benar penjualannya, adanya Wajib Pajak yang tidak membayar pajaknya. Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan tersebut yaitu, dengan mengadakan sosialisasi tentang kepatuhan Wajib Pajak untuk membayar Pajaknya dengan tepat waktu, dengan mengadakan pemanggilan melalui Surat kepada Wajib Pajak yang terlambat melakukan pembayaran, dengan melakukan pemeriksaan atau penungguan kepada Wajib Pajak yang membayar tidak sesuai yang sebenarnya, dikenakan sanksi berupa punishment dengan pemasangan tanda/stiker/spanduk pada alamat usaha dan pemuatan pada media massa baik cetak mapupun elektronik.Kata Kunci : Pajak Daerah

Page 3 of 35 | Total Record : 343