cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. purworejo,
Jawa tengah
INDONESIA
SURYA AGRITAMA - Fakultas Pertanian
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 184 Documents
ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK, PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN GETUK MAREM DI KOTA MAGELANG Mei Lestari; Istiko Agus Wicaksono; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 1 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.241 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) Proses produksi Getuk Marem di Kota Magelang, 2) Sistem distribusi Getuk Marem di Kota Magelang, 3) Pengaruh brand awareness, brand assosiation, brand loyalty, perceived quality, promosi dan harga secara parsial terhadap keputusan pembelian pada produk Getuk Marem di Kota Magelang,            4) Mengetahui pengaruh brand awareness, brand assosiation, brand loyalty, perceived quality, promosi penjualan, dan harga secara simultan terhadap keputusan pembelian pada produk Getuk Marem di Kota Magelang. Sampel penelitian berjumlah 100 orang, ditentukan dengan mengaplikasikan rumus Leme show dengan presisi sebesar 0,10. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Analisis data menggunakan Uji kuantitatif, Analisis Regresi Linear Berganda, Uji Hipotesis, Uji Penyimpangan Asumsi Klasik dan AdjustedR². Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, ditemukan bahwa variabel brand awareness, brand assosiation, brand loyalty, persepsi kualitas, harga dan promosi penjualan dan frekuensi pembelian yaitu promosi secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, ditemukan bahwa secara parsial atau individu, variable brand awareness, brand assosiation, brand loyalty, persepsi kualitas, harga dan frekuensi pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan variabel promosi penjualan tidak berpengaruh.
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI JERUK NIPIS PERAS (Citrus aurantifolia) DI CV MUSTIKA FLAMBOYANT KABUPATEN KUNINGAN Dwi Nurdianawati; Dyah Panuntun Utami; Uswatun Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 1 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.558 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) faktor internal yang dapat menghambat dan mendukung pengembangan produksi jeruk nipis peras di CV Mustika Flamboyant, 2) faktor eksternal yang dapat menghambat dan mendukung pengembangan produksi jeruk nipis peras di CV Mustika Flamboyant,                 3) alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan produksi jeruk nipis peras di CV Mustika Flamboyant. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pengambilan sampel lokasi penelitian dan sampel informan dilakukan secara purposive sampling. Sampel informan kunci sebanyak 3 orang dari CV Mustika Flamboyant. Metode analisis yang digunakan adalah analisis pembobotan dan rerataan skor faktor internal dan eksternal, matrik IE, dan analisis SWOT. Hasil analisis matriks IE dengan total hasil perhitungan untuk faktor internal dan eksternal adalah  2,56 dan 2,61. Hasil analisis tersebut menunjukkan  posisi berada pada sel kelima. Hasil analisis SWOT untuk strategi SO: Pemanfaatan SDM dari wilayah setempat untuk meningkatkan produksi dan menjaga kualitas dan peningkatan mutu Jeniper, strategi ST: membangun kemitraan dengan supplier bahan baku dan pengelolaan tenaga kerja dan ketersediaan bahan baku, strategi WO: mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penyerapan teknologi informasi dan diversifikasi produk untuk memenuhi pangsa pasar, dan strategi WT: Efisiensi produksi Jeniper dan perbaikan promosi pemasaran. Hasil perhitungan diagram SWOT diperoleh nilai X sebesar 0,87 dan nilai Y sebesar 0,28, dengan demikian analisis SWOT berada pada kuadran I. Strategi yang sesuai dengan kuadaaran 1 adalah stategi S-O yaitu pemanfaatan SDM dari wilyah sekitar untuk meningkatkan produksi dan menjaga kualitas dan peningkatan mutu Jeniper.
ANALISIS PROFITABILITAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI TAHU (Studi Kasus Pada Industri Tahu di Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang) Elinaningsih Elinaningsih; Istiko Agus Wicaksono; Uswatun Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 1 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.079 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk megetahui: 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tahu, 2) Besarnya biaya produksi, penerimaan, dan keuntungan dari industri tahu, 3) Kelayakan usaha dari industri tahu, 4) Nilai titik impas atau break even point dari industri tahu, 5) Profitabilitas industri tahu menggunakan analisis titik impas atau break even point, 6) Nilai tambah kedelai menjadi tahu.  Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan sampel sebanyak 29 pengrajin. Pengambilan sampel pengrajin tahu menggunakan metode simple random sampling dan sensus. Metode analisis yang digunakan adalah uji regresi linier berganda, kelayakan produksi, profitabilitas menggunakan pendekatan break even point dan nilai tambah dengan metode Hayami.   Hasil analisis faktor produksi tahu putih dan tahu kulit yang berpengaruh nyata terhadap produksi adalah jumlah kedelai, jumlah air, jumlah solar, jumlah grajen, jumlah minyak, curahan tenaga kerja, pengalaman berusaha, sedangkan jumlah manyon tidak berpengaruh secara signifikan. Rata-rata biaya total produksi tahu perbulan yaitu Rp 119.204.834,10. Rata-rata total penerimaan yaitu sebesar Rp 121.413.105,50 dan keuntungan perbulan Rp 2.208.269,32. Nilai produktivitas tenaga kerja Rp 693.402,97 lebih besar dari upah tenaga kerja, nilai produktivitas modal (    ratio) 1,87% lebih besar dari suku bunga simpanan (simpedes), nilai R/C ratio sebesar 1,02 lebih besar dari 1 sehingga industri tahu di Kecamatan Candimulyo layak diusahakan. Nilai titik impas totalitas industri tahu di kecamatan Candimulyo kabupaten Magelang sebesar Rp 103.169.684,20. Nilai BEP penerimaan tahu putih sebesar Rp 47.936.661.68 dan nilai BEP penerimaan tahu kulit yaitu Rp 55.173.072,56. Nilai margin of safety tahu putih sebesar 0,15 dan nilai margin income ratio sebesar 19,68, dengan tingkat profitabilitas dari tahu putih sebesar 2,967%. Nilai margin of safety tahu kulit yaitu sebesar 0,15 dan nilai margin income ratio sebesar 10,32, tingkat profitabilitas dari tahu kulit sebesar 1,55%. Nilai tambah produksi tahu putih yaitu Rp 3298,12. Nilai tambah untuk produksi tahu kulit sebesar Rp 3.242,59.
ANALISIS USAHA INDUSTRI KECIL LANTING DI KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Iwan Riyanto; Istiko Agus Wicaksono; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 1 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.504 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Besarnya biaya, penerimaan, dan keuntungan industri kecil lanting di kecamatan Loano kabupaten Purworejo, 2) Kelayakan usaha industri kecil lanting di kecamatan Loano kabupaten Purworejo. Metode analisis data yang digunakan yaitu: 1) Analisis usaha untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan keuntungan usaha industri kecil lanting di kecamatan Loano kabupaten Purworejo.  2) Analisis kelayakan usaha untuk mengetahui layak atau tidaknya industri kecil lanting di kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Hasil analisis penelitian ini diketahui rata-rata biaya yang dikeluarkan industri kecil lanting di kecamatan Loano kabupaten Purworejo selama periode bulan Juni 2015 sebesar Rp18.367.240,95, penerimaan sebesar Rp20.854.519,75 dan  keuntungan sebesar Rp2.487.277,80. Penerimaan dan keuntungan usaha yang diterima tiap pemilik industri kecil lanting di kecamatan Loano berbeda-beda. Besar kecilnya penerimaan dan keuntungan usaha tersebut ditentukan oleh, besar kecilnya biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi, harga jual produk, dan jumlah produk lanting yang diproduksi setiap harinya. Hasil analisis penelitian ini juga menunjukkan bahwa nilai R/C ratio pada industri kecil lanting periode bulan Juni 2015 di kecamatan Loano kabupaten Purworejo yaitu sebesar Rp 1,14. Hasil nilai R/C ratio sebesar Rp 1,14  menunjukkan bahwa usaha industri kecil lanting  di kecamatan Loano menguntungkan karena, setiap penggunaan modal sebesar Rp 1,00 akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 1,14. Keadaan tersebut dapat diartikan juga bahwa, usaha industri kecil lanting yang ada di kecamatan Loano layak untuk diusahakan karena nilai R/C ratio >1. 
STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN MANISAN CARICA CV YUASAFOOD KABUPATEN WONOSOBO Witono Witono; Dyah Panuntun Utami; Uswatun Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 1 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.993 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada  manisan carica CV Yuasafood Kabupaten Wonosobo, 2) mengetahui matriks IFAS dan EFAS pengembangan pasar manisan carica CV Yuasafood Kabupaten Wonosobo, 3) Mengetahui alternatif strategi pengembangan pada pemasaran manisan carica CV Yuasafood Kabupaten Wonosobo. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pengambilan sampel lokasi penelitian dan sampel informan dilakukan secara purposive sampling. Sampel informan kunci sebanyak 3 orang dari CV Yuasafood dan informan biasa sebanyak 3 orang yang menjual produk manisan CV Yuasafood. Metode analisis yang digunakan adalah analisis faktor internal dan eksternal, matriks IFAS dan EFAS, dan analisis matriks SWOT. Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa prospek pengembangan pasar  manisan carica CV Yuasafood secara keseluruhan berdasarkan hasil akhir analisis matriks IFAS total skor sebesar 2,61. Terdiri dari nilai total skor kekuatan sebesar  1,71 dan kelemahan sebesar 0,90. Hal ini menunjukkan posisi internal industri manisan carica berada di atas rata-rata dalam kekuatan internal secara keseluruhan, yaitu diatas 2,50. Adapun total skor rata-rata tertimbang dari matriks EFAS sebesar 2,86 yang terdiri dari nilai total skor  peluang sebesar 1,89 dan ancaman sebesar 0,97. Hal ini menunjukkan posisi eksternal industri manisan carica di Kabupaten Wonosobo berada di atas rata-rata dalam kekuatan eksternal secara keseluruhan, yaitu diatas 2,50. Hasil analisis SWOT adalah untuk: Strategi S-O: Pemanfaatan SDA yang ada, Pengembangan pasar, Dukungan pemerintah daerah, Strategi W-O:Memanfaatkan teknologi informasi,Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan SDM dalam mengoptimalkan promosi, Strategi S-T: Menjaga kualitas produk, Membangun kejasama dengan pemasok bahan baku, Inovasi produk, Strategi W-T: Melakukan perbaikan dalam kelompok organisasi, Perbaikan sistem promosi pasar. 
PENGARUH PEMBERIAN SARI BUAH MARKISA (Passion fruit) TERHADAP PRODUKTIFITAS BURUNG PUYUH (Couturnix-couturnix japonica) Edi Sudargo; Hanung Dhidhik Arifin; Rina Widiastuti
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 1 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.992 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari buah markisa (Passion fruit) terhadap produktifitas burung puyuh (Couturnix-couturnix japonica). Penelitian dilakukan di Laboratorium Terpadu Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo.  Bahan yang digunakan 126 ekor puyuh betina, 60 kg buah markisa, dan pakan (BP104). Alat yang digunakan antara lain timbangan digital, gelas ukur dan spuit. Rancangan yang dipakai adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan 3 ulangan dan 6 sampel setiap ulangan. Parameter yang diamati konsumsi pakan (BK dan PK), konsumsi air minum, PBBH, konversi, efisiensi dan FCR.  Hasil pemberian sari buah markisa pada burung pada konsumsi pakan (BK dan PK), konsumsi BK tertinggi di SM2 21,75 g terendah di SM0 20,28 g, protein kasar (PK) tertinggi di SM2 4,19 g dan terendah SM0 dan 6 3,91 g, konsumsi air terendah SM6 62,55 ml dan tertinggi SM12 91,77 ml, PBBH tertinggi SM12 6,67 g terendah -5,73 (mengalami penurunan karena stres akibat panas), konversi tertinggi SM2 2,08 terendah SM 0 1,92, efisiensi pakan tertinggi 51,82% dan terendah di SM2 48,06% untuk FCR terendah SM8 4,04 sedangkan tertinggi di SM2 6,55. Pemberian sari buah markisa pada burung puyuh menurunkan angka FCR ditinjau dari rataan produksi telur sedangkan pada konsumsi pakan (BK dan PK), konversi, efisiensi dan PBBH tidak memberikan pengaruh. 
PENGARUH PEMBERIAN SARI BUAH MARKISA (Passion fruit) TERHADAP PRODUKTIFITAS BURUNG PUYUH (Couturnix-couturnix japonica) Edi Sudargo; Hanung Dhidhik Arifin; Rina Widiastuti
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 1 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.992 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari buah markisa (Passion fruit) terhadap produktifitas burung puyuh (Couturnix-couturnix japonica). Penelitian dilakukan di Laboratorium Terpadu Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo.  Bahan yang digunakan 126 ekor puyuh betina, 60 kg buah markisa, dan pakan (BP104). Alat yang digunakan antara lain timbangan digital, gelas ukur dan spuit. Rancangan yang dipakai adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan 3 ulangan dan 6 sampel setiap ulangan. Parameter yang diamati konsumsi pakan (BK dan PK), konsumsi air minum, PBBH, konversi, efisiensi dan FCR.  Hasil pemberian sari buah markisa pada burung pada konsumsi pakan (BK dan PK), konsumsi BK tertinggi di SM2 21,75 g terendah di SM0 20,28 g, protein kasar (PK) tertinggi di SM2 4,19 g dan terendah SM0 dan 6 3,91 g, konsumsi air terendah SM6 62,55 ml dan tertinggi SM12 91,77 ml, PBBH tertinggi SM12 6,67 g terendah -5,73 (mengalami penurunan karena stres akibat panas), konversi tertinggi SM2 2,08 terendah SM 0 1,92, efisiensi pakan tertinggi 51,82% dan terendah di SM2 48,06% untuk FCR terendah SM8 4,04 sedangkan tertinggi di SM2 6,55. Pemberian sari buah markisa pada burung puyuh menurunkan angka FCR ditinjau dari rataan produksi telur sedangkan pada konsumsi pakan (BK dan PK), konversi, efisiensi dan PBBH tidak memberikan pengaruh. 
PENGARUH PEMBERIAN SARI BUAH MARKISA (Passion fruit) TERHADAP NILAI KEEMPUKAN DAGING BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) Bambang Setiyawan; Hanung Dhidhik Arifin; Roisu Eni Mudawaroch
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 1 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.992 KB)

Abstract

Pengaruh Pemberian Sari Buah Markisa (Passion fruit) terhadap Nilai Keempukan Daging Burung Puyuh (Coturnix-coturnix japonica). Skripsi. Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2015. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian sari markisa (Passion fruit) terhadap nilai keempukan daging burung puyuh (Couturnixcouturnix japonica). Penelitian dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah Purworejo dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Bahan yang digunakan 126 ekor burung puyuh betina dan 15 liter sari markisa. Peralatan yang digunakan antara lain pisau, timbangan, juicer, plat kaca, spuit dan Liyod instrument. Rancangan yang dipakai adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan dan 3 sampel setiap ulangan.  Data dianalisis dengan Anova, apabila ada perbedaan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Parameter yang diamati adalah nilai keempukan daging.  Hasil penelitian bahwa keempukan daging burung puyuh dengan level konsentrasi yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata (P<0,05). Nilai keempukan daging pada konsentrasi markisa SM0 0,52d±0,02N, SM2 0,39cd±0,09N, SM4 0,33bc±0,11N, SM6 0,23abc±0,07N, SM8 0,21ab±0,08N, SM10 0,13a ±0,01N, SM12 0,20ab±0,15N. Nilai keempukan daging tertinggi pada SM10 sebesar 0,13a ±0,01N dan terendah SM0 sebesar 0,52d±0,02N. Konsentrasi markisa memberikan pengaruh nilai keempukan daging, semakin tinggi konsentrasi sari markisa maka semakin berpengaruh terhadap nilai keempukan.
KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHA KERAJINAN KESET SABUT KELAPA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PETANI DI KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN Slamet Saeful; Istiko Agus Wicaksono; Uswatun Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 1 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.385 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:, 1) faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usaha kerajinan keset, 2) besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan usaha kerajinan keset, 3) kontribusi pendapatan usaha kerajinan keset terhadap pendapatan keluarga petani. Penelitian ini dilakukan di Desa Pandan Lor dan Desa Jeruk Agung Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sampel penelitian ini berjumlah 26 orang yang didapat dengan menggunakan rumus Yamane dan metode proposional sampling, pengambilan sampel menggunakan teknik Snowball Sampling.  Hasil analisis diketahui bahwa faktor produksi yang terdiri dari sabut panjang, sabut pendek, tambang, ijuk, jam kerja orang, usia dan pengalaman berproduksi secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi usaha kerajinan keset. Faktor produksi yang secara individu berpengaruh signifikan terhadap produksi usaha kerajinan keset adalah sabut panjang, sabut pendek, tambang, jam kerja orang, dan pengalaman sedangkan faktor produksi yang tidak signifikan secara individu adalah usia. Hasil analisis kontribusi rata-rata pendapatan usaha kerajinan keset terhadap pendapatan petani di Desa Pandan Lor dan Desa Jeruk Agung Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen terhadapa total pendapatan petani dikategorikan rendah dengan persentase (28,01%).
MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH DI KABUPATEN PURWOREJO Irin Rahmadi; Uswatun Hasanah; Istiko Agus Wicaksono
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 1 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.271 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui profil industri minyak atsiri daun cengkeh di Kabupaten Purworejo. 2) mengetahui pelaksanaan (teknik) pengendalian persediaan bahan baku pada industri minyak atsiri daun cengkeh di Kabupaten Purworejo. 3) mengetahui reorder point, frekuensi, dan total biaya persediaan bahan baku bila industri minyak atsiri daun cengkeh di Kabupaten Purworejo menerapakan kebijakan (teknik) pengendalina persediaan bahan baku. 4) perbandingan antara total biaya persediaan menggunakan kebijakan industri dengan kebijakan menggunakan metode EOQ. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 3 industri minyak atsiri di Kabupaten Purworejo. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode EOQ. Hasil penelitian industri minyak atsiri daun cengkeh di Kabupaten Purworejo belum atau tidak mengetahui pelaksanaan (teknik) pengendalian persediaan bahan baku. Besarnya titik pemesanan (ROP) T industri 2 hari T* 7 hari. Kuantitas pemesanan menurut industri sebesar 988,03 kg, menurut metode EOQ sebesar 4316, 10 kg. Frekuensi pemesanan menurut industri sebanyak 103 kali dan berdasarkan metode EOQ sebanyak 24 kali. Total biaya persediaan berdasarkan perhitungan industri sebesar Rp 34.847.196,56 dan berdasarkan metode EOQ sebesar Rp 15.159.924,61. Teknik pengendalian persediaan bahan menggunakan metode ini industri dapat menghemat biaya sebesar Rp 19.687.271,95.

Page 9 of 19 | Total Record : 184