cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. purworejo,
Jawa tengah
INDONESIA
SURYA AGRITAMA - Fakultas Pertanian
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 184 Documents
EFEKTIVITAS MINUMAN HERBAL TERHADAP PERTUMBUHAN PUYUH (Effectively of Herbal Drinks on Growth of Quail) Sri - Setyaningrum; Dini Julia Sari Siregar
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 4, No 1 (2015): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.719 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas minuman herbal dari campuran ekstrak daun ruku-ruku, daun sereh wangi dan daun jeruk purut sebagai pengganti obat-obatan sintetik terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi dan konversi ransum. Materi yang digunakan adalah 120 ekor DOQ (day old quail) ekor puyuh jantan, ransum basal, ramuan herbal yang terbuat dari daun ruku-ruku, daun sereh, daun jeruk purut dan gula merah. Perlakuan yang diberikan sebagai berikut T0 : Puyuh tanpa pemberian minuman herbal, T1 : Puyuh dengan pemberian minuman herbal dengan konsentrasi 2%, T2 : Puyuh dengan pemberian minuman herbal dengan konsentrasi 4%, T3 : Puyuh dengan pemberian minuman herbal dengan konsentrasi 6%, T4 : Puyuh dengan pemberian minuman herbal dengan konsentrasi 8% dan T5 : Puyuh dengan pemberian minuman herbal dengan konsentrasi 10%.  Ransum basal disusun dengan Energi Metabolis (EM) 2900 kkal/kg dan protein kasar 21%. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 6 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang diamati adalah pertambahan bobot badan harian, konsumsi dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian minuman herbal hingga konsentrasi 10% tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap PBBH tetapi berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap konsumsi dan konversi ransum.   Kata Kunci : Konsumsi dan Konversi Ransum, Minuman Herbal, Pertumbuhan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADA INDUSTRI MANISAN CARICA (Studi Kasus Pada Anggota Asosiasi Pengusaha Carica Di Kabupaten Wonosobo) - - Meiliandani; Uswatun - Hasanah; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 4, No 1 (2015): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.343 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi pada industri manisan carica, 2) biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan industri manisan carica, 3) kelayakan usaha industri manisan carica. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif lokasi penelitian Kabupaten Wonosobo dipilih karena satu-satunya daerah yang mengembangkan industri manisan carica. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah 17 sampel pengusaha anggota Asosiasi Pengusaha Carica (APC) menggunakan bahan baku buah carica maksimal 6 ton pada bulan Juli 2014 . Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi manisan carica adalah buah carica. Sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi manisan carica adalah gula pasir, air, kapur sirih, asam sitrat, pewarna, Na Benzoat,  tenaga kerja, dan pengalaman berusaha. Industri manisan carica Di Kabupaten Wonosobo yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Carica (APC) rata-rata biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 38.592.108,92, rata-rata penerimaan sebesar  Rp 70.216.000,00, rata-rata pendapatan sebesar Rp 52.490.197,58, rata-rata keuntungan sebesar Rp 31.623.892,40 pada bulan Juli 2014. R/C ratio sebesar 1,8 artinya industri manisan carica di Kabupaten Wonosobo layak untuk diusahakan. Nilai π/C ratio sebesar 82,06% artinya industri manisan carica layak untuk diusahakan karena nilai π/C ratio lebih besar dari suku bunga KUR Bank BRI sebesar 1,083% per bulan. Produktivitas tenaga kerja sebesar Rp11.702.666,67 artinya industri manisan carica layak diusahakan karena nilai produktivitas tenaga kerja>tingkat Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku/bulan di daerah penelitian sebesar Rp 990.000/bulan.     Kata Kunci : Carica, Faktor-faktor Produksi, Kelayakan Usaha
KERAGAAN USAHATANI TANAMAN HORTIKULTURA PADA KAWASAN AGROPOLITAN KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG - - Watemin; Rahma Hayati Putri
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 4, No 1 (2015): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.375 KB)

Abstract

This research aims to know the variability of horticultural crop in agropolitan region Belik Sub District. This location was selected because Belik Sub District is one of the center of Waliksarimadu Agropolitan Region in Pemalang Regency.  The research was conducted by using survey method.  Sixty farmers sampling were taken as Simple Random Sampling.  It also provided quantitative analysis to determine the variability of horticultural crop.  Result showed that 38.33% of farmers cultivate vegetables, 33.33 % of farmers cultivate fruits, and 18.33 % of farmers cultivate medicine (spice). Keywords : Variability, Horticultural, Agropolitan
EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI SEMANGKA (Citrullus vulgaris) DI LAHAN PASIR DESA LEMBUPURWO KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN Friska - Widiasti; Uswatun - Hasanah; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 4, No 1 (2015): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usahatani semangka di lahan pasir, 2) biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan petani dari usahatani semangka di lahan pasir, 3) kelayakan usahatani semangka di lahan pasir, dan 4) efisiensi alokatif usahatani semangka di lahan pasir. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan lokasi penelitian dipilih Desa Lembupurwo Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen karena desa tersebut merupakan desa yang memproduksi semangka terbesar di Kecamatan Mirit. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode propotional stratified random sampling sehingga diperoleh 35 petani sampel. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi semangka adalah benih dan pestisida confidor. Sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi semangka adalah luas lahan, tenaga kerja pria, tenaga kerja wanita, pupuk kandang, pupuk phonska, pupuk ZA, pupuk SP36 dan pupuk urea. Usahatani semangka di Desa Lembupurwo dengan luas lahan 1,17 ha, total  biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 17.876.190,76, penerimaan total sebesar                                  Rp. 41.423.002,86, pendapatan sebesar Rp. 25.875.815,71, keuntungan sebesar                Rp. 23.546.812,66 per musim tanam. R/C ratio sebesar 2,32 artinya usahatani di daerah penelitian layak untuk diusahakan. π/C ratio sebesar  133,64% artinya usahatani layak untuk diusahakan karena nilai π/C ratio lebih besar dari suku bunga KUR Bank BRI sebesar 2,05 % per musim tanam. Produktivitas tenaga kerja sebesar Rp. 614.046, artinya usahatani layak diusahakan karena nilai produktivitas tenaga kerja > tingkat upah yang berlaku/HKO di daerah penelitian untuk tenaga kerja pria sebesar Rp. 30.000/HKO dan tenaga kerja wanita sebesar 20.000/HKO. Hasil analisis efisiensi alokatif, diketahui luas lahan,  benih, pupuk ZA, pupuk SP36, pupuk urea, pestisida confidor dan pestisida agrimec sudah efisien. Sedangkan tenaga kerja pria, tenaga kerja wanita, pupuk kandang, pupuk phonska dan pupuk NPK tidak efisien.   Kata Kunci : Semangka, Faktor Produksi, Kelayakan, Efisiensi Alokatif
EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHA TERNAK AYAM BROILER (Gallus domesticus) DI KECAMATAN WADASLINTANG KABUPATEN WONOSOBO - - Mukhsin; Istiko Agus Wicaksono; Uswatun - Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 4, No 1 (2015): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Besarnya biaya, pendapatan, keuntungan, dan produktifitas modal dari usaha ternak ayam broiler di Kecamatan Wadaslintang, 2) Kelayakan usaha ternak ayam broiler di Kecamatan Wadaslintang berdasarkan produktivitas modalnya, 3) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi daging, dan 4) Tingkat efisiensi secara alokatif pada usaha ayam broiler di Kecamatan Wadaslintang. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan lokasi penelitian Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo karena Kecamatan Wadaslintang merupakan salah satu Kecamatan dengan jumlah ayam broiler terbanyak di Kabupaten Wonosobo. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sensus atau total sampling sehingga diperoleh 43 peternak sampel. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi daging ayam broiler adalah jumlah ternak, vaksin, dan pakan dedak. Sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi daging ayam broiler adalah kepadatan kandang, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga, vitamin, obat-obatan, pakan jagung, dan pakan lain-lain. Usaha ternak ayam broiler di Kecamatan Wadaslintang rata-rata total  biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 8.927.929,77 dengan rata-rata penerimaan total sebesar Rp 20.653.290,70, rata-rata pendapatan sebesar Rp. 13.487.185,60, rata-rata keuntungan sebesar Rp. 11.725.360,93. Produktifitas modal π/C ratio sebesar 131,33 % artinya usaha ternak ayam broiler di Kecamatan Wadaslintang layak untuk diusahakan karena nilai π/C ratio lebih besar dari suku bunga KUR Bank BRI sebesar 1,025 %. Hasil analisis efisiensi alokatif, diketahui tenaga dalam keluarga, jumlah ayam, obat, kepadatan kandang, dan pakan lain-lain sudah efisien. Sedangkan tenaga kerja luar keluarga, vaksin, pakan dedak, dan pakan jagung  tidak efisien.     Kata Kunci : Ayam Broiler, Efisiensi, Kelayakan, Efisiensi Alokatif
Kajian Tentang Hubungan Antara Partisipasi Peternak dan Kualitas Susu Sapi Perah PFH Kartika Budi Utami; Ferdianto Budi Samudra
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 6, No 1 (2017): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.816 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah menjelaskan hubungan antara partisipasi peternak dengan kualitas susu yang diproduksi oleh anggota Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung. Materi penelitan yaitu 94 sampel susu yang diproduksi oleh 94 peternak di 3 (tiga) pos penampungan susu (n =29 di Sidomulyo; n=30 di Slamparejo; n= 35 di Kemiri). Metode penelitian adalah survei dan observasi lapang. Data partisipasi peternak dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Kualitas susu terdiri dari berat jenis (g/ml), lemak (%) dan waktu reduksi (jam). Berat jenis dan lemak susu dianalisis menggunakan laktoscanner, waktu reduksi ditentukan dengan uji reduktase. Hubungan antara partisipasi peternak dengan kualitas susu dianalisis menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi peternak dalam pertemuan kelompok termasuk kategori aktif yaitu Sidomulyo (75,86%), Slamparejo (56,67%) dan Kemiri (62,86%), namun partisipasi peternak masih pada level sharing informasi. Kualitas susu yang diproduksi termasuk kategori baik (84,04%), yaitu rata-rata berat jenis susu 1,024 g/ml, kandungan lemak 3% dan hasil uji reduktase lebih dari 3 jam. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara partisipasi peternak dalam pertemuan kelompok dengan kualitas susu yang diproduksi. Kata kunci: partisipasi, kualitas susu
Daur Ulang Kotoran Ternak Sebagai Upaya Mndukung Peternakan Sapi Potong Yang Berkelanjutan di Desa Jogonayan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang hanung dhidhik arifin
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 1 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha peternakan sapi di Indonesia sampai saat ini masih mementingkan produktivitas ternak dan belummempertimbangkan aspek lingkungan atau dampak kegiatan terhadap lingkungan. Limbah peternakan yang dihasilkanseharusnya tidak lagi menjadi beban biaya usaha tetapi menjadi hasil ikutan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan bilamungkin setara dengan nilai ekonomi produk utama (daging). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengelolaankotoran ternak dan alasan yang mempengaruhi peternak penggemukan sapi potong memilih cara pengelolaan tersebut.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk mengumpulkan data primer dariresponden dan didukung dengan studi literatur.Berdasarkan hasil wawancara diperoleh hasil sebagian besar peternak memanfaatkan kotoran ternak sebagaipupuk. Pembuatan pupuk relatif sederhana dengan menumpuk kotoran ternak di suatu tempat dibiarkan membusuksendiri tanpa perlakuan khusus kemudian setelah jumlahnya banyak dibawa ke lahan. Menumpuk kotoran di suatutempat akan berpengaruh terhadap lingkungan berupa pencemaran tanah, air dan udara yang berpotensi mengganggukesehatan ternak itu sendiri dan manusia. Alasan penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk biasanya karena barangnyamudah didapat, relatif murah dan memberikan hasil yang lebih baik.
ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE Leni Saleh
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 6, No 1 (2017): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.579 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Margin Pemasaran dan Efisiensi Pemasaran Kakao di Desa Anggulawu Kecamatan Uepai Kabupaten Konawe. Penelitian ini  akan dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2013 di Kabupaten Konawe.Berdasarkan hasil penelitian Harga beli terendah adalah di Pedagang Pengumpul Kecamatan Rp. 18.000,-/Kg. Harga jual terendah pada Pedagang Pengumpul Desa yaitu Rp. 16.000,-/Kg. Biaya terendah pada Pedagang Pengumpul Desa yaitu Rp. 150,-/Kg dan tertinggi pada Pedagang Pengumpul Kecamatan yaitu Rp. 350,-/Kg. Keuntungan terendah yang diperoleh pedagang terdapat pada Pedagang Pengumpul Kecamatan dengan keuntunga sebesar Rp. 1650/Kg dan tertinggi pada Pedagang Pengumpul Desa yaitu Rp. 1850,-/Kg.Saluran pemasaran I persentase bagian harga yang diterima petani dari harga yang dibayarkan pedagang sebesar 9 %, saluran pemasaran II persentase bagian harga yang diterima petani dari harga yang dibayarkan pedagang sebesar 8 %. Dari kedua saluran pemasaran kakao di Desa Anggulawu Kecamatan Uepai Kabupaten Konawe dapat diketahui bahwa saluran pemasaran I merupakan saluran pemasaran yang paling efisien. Kata kunci : Analisis Margin, dan Efisiensi Pemasaran.
ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI TAHU DI KOTA MAGELANG Muhammad Soleh; Dyah Panuntun Utami; Uswatun Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 1 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.407 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui profil industri tahu di Kota Magelang. 2) Mengetahui penyerapan tenaga kerja pada industri tahu di Kota Magelang. 3) Mengetahui pengaruh variabel modal kerja, upah tenaga kerja, produksi dan biaya bahan baku terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri tahu di Kota Magelang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai. Pengambilan sampel daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 58 industri kecil tahu, 7 industri tahu bakso, dan 7 industri kripik tahu. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif, analisis statistik pendugaan mean sampel besar, analisis statistik pendugaan mean sampel kecil, dan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan industri kecil tahu dan industri kripik tahu menggunakan bahan baku berupa kedelai, sedangkan industri tahu bakso menggunakan tahu kulit sebagai bahan baku. Tenaga kerja yang digunakan pada industri kecil tahu dan industri kripik tahu lebih banyak menggunakan tenaga kerja luar keluarga, sedangkan industri tahu bakso menggunakan tenaga kerja dalam keluarga. Penyerapan tenaga kerja pada industri kecil tahu dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 5 sampai 6 orang, industri tahu bakso 1 sampai 2 orang dan industri kripik tahu sebanyak 6 sampai 35 orang.
PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK PASAR GETUK TRIO (Studi Kasus Pada Industri Getuk Trio di Magelang) Aan Purwadi; Uswatun Hasanah; Istiko Agus Wicaksono
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 1 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.085 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui profil industry getuk Trio di Kota Magelang. 2) Mengetahui jalur pemasaran dan kinerja jalur pemasaran getuk pada industry getuk Trio. 3) Menganalisis kinerja jalur pemasaran dengan komponen tingkat kenaikan penjualan (X1), tingkat kenaikan jumlah transaksi (X2) berpengaruh terhadap prospek pasar getuk pada industri getuk Trio. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif. Pengambilan sampel daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 15 industri getuk Trio. Metode analisis yang digunakan metode deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian industry getuk Trio adalah industri yang mengolah ketela pohon menjadi getuk dengan tiga warna yaitu merah, putih, dan coklat. Getuk dibuat setiap hari dengan jumlah produksi yang tidak tetap karena mengikuti permintaan pasar. Getuk dibuat dengan menggunakan bantuan mesin penggiling untuk mendapatkan tekstur getuk yang lembut. Jalur pemasaran yang digunakan industri getuk Trio ada yang menggunakan jalur pemasaran langsung, ada yang melalui perantara dan ada yang menggunakan gabungan 2 jalur. Nilai F hitung > dari F tabel pada α 1% sebesar 7,443 > 4,75. Hal ini berarti secara bersama-sama variabel kenaikan penjualan dan kenaikan transaksi berpengaruh terhadap prospek pasar. Kinerja jalur pemasaran dengan komponen tingkat kenaikan penjualan (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prospek pasar dengan signifikansi 0,003 dan nilai koefisien -0,010. Tingkat kenaikan transaksi (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prospek pasar dengan sinifikansi 0,002 dan nilai koefisien 0,028.

Page 8 of 19 | Total Record : 184