cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : 25982397     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil yang diterbitkan 2 kali dalam setahun pada bulan Februari dan Agustus. Jurnal ini pertama kali terbit pada bulan Agustus 2012. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menyebarluaskan hasil penelitian bersama dengan dosen pembimbingnya dalam bidang keilmuan dan penerapan di bidang teknik sipil.
Arjuna Subject : -
Articles 899 Documents
PERBANDINGAN KINERJA STRUKTUR BAJA SISTEM TUNGGAL RANGKA TERBREIS KONSENTRIS KHUSUS TIPE MULTI-STORY X DENGAN 3 BENTANG BREISING PADA BANGUNAN 12 DAN 18 LANTAI MENGGUNAKAN PROFIL WIDE FLANGE (WF) DAN HOLLOW STRUCTURAL SECTION (HSS) Jonathan Christian; David John; Hasan Santoso; Effendy Tanojo
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah bencana alam yang tidak asing lagi yaitu gempa bumi, bencana alam ini memiliki suatu dampak yang besar terhadap bangunan. Maka dari itu, bangunan perlu didesain sehingga dapat memikul beban gempa yang terjadi sesuai dengan peraturan gempa pada SNI 1726:2019. Pada penelitian ini dilakukan sebuah perbandingan dengan menggunakan Rangka Terbreis Konsentris Khusus (RTKK) sistem tunggal. Bangunan yang diteliti memiliki 12 lantai (48 meter) dan 18 lantai (72 meter). Penelitian ini menggunakan tipe bresing Multi-story X (MX) dan profil Hollow Structural Section (HSS) serta Wide Flange (WF) sebagai bresing, untuk membandingkan kinerja antara kedua profil tersebut sebagai bresing. Bangunan memiliki konfigurasi 3 bentang bresing. Kinerja setiap bangunan akan di analisa menggunakan nonlinear time history analysis, dan akan di bandingkan berdasarkan data berat struktur, displacement, dan drift ratio. Hasil Penelitian menunjukan bahwa bangunan dengan profil hss sebagai bresing memiliki berat struktur yang lebih ringan dibandingkan bangunan dengan profil wf sebagai bresing. Berdasarkan Performa Struktur bangunan dengan profil wf sebagai bresing memilki keunggulan, dengan displacement maupun drift ratio yang lebih kecil dibandingkan bangunan dengan profil hss sebagi bresing.
ANALISA STABILISASI TANAH LUNAK DENGAN CAMPURAN PORTLAND CEMENT DAN FLY ASH UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA BANGUNAN RUMAH TINGGAL 2 LANTAI Yohanes Febrian Onggara; Daniel Tjandra; Johanes Indrojono Suwono
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lunak merupakan jenis tanah kohesif yang terdiri dari butiran-butiran kecil seperti lempung dan lanau. Tanah lunak memiliki sifat gaya geser rendah, pemeabilitas rendah, pemampatan tinggi, dan daya dukung tanah rendah sehingga memerlukan stabilisasi tanah. Stabilisasi dilakukan dengan menggunakan material semen dan fly ash. Pengujian dilakukan menggunakan tanah lunak yang diambil dari PT. Endo Surabaya dengan nilai kuat tekan bebas tanah asli 0.48 kg/cm2. Pengujian yang dilakukan meliputi karakteristik tanah asli, UCT dan CBR unsoaked. Benda uji yang dibuat berjumlah 3 untuk pengujian masing-masing karakteristik tanah asli dan masing-masing 2 benda uji dibuat untuk tiap variasi campuran pengujian UCT dan CBR unsoaked. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui campuran optimum semen dan fly ash dan dampak pemeraman (2 hari dan 4 hari) pada daya dukung dan sifat fisik tanah lunak agar bisa diaplikasikan kepada pembangunan rumah tinggal 2 lantai. Dari hasil penelitian UCT dan CBR terjadi kenaikkan kekuatan tekan bebas tanah undisturbed sebesar 273% dan tanah asli sebesar 190% jika dibandingkan dengan daya dukung tanah yang sudah distabilisasi. Pada aplikasi perhitungan daya dukung pondasi lajur rumah tinggal 2 lantai didapati daya dukung minimum tanah stabilisasi mampu menopang rumah tinggal 2 lantai dengan berat 22 ton menggunakan dimensi pondasi lajur sebesar 400 x 80 cm
MODEL PEMILIHAN PROJECT DELIVERY METHODS DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Stephanus Eduard Sugianto; Yosep Setiadi Lukas; Andi Andi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Project Delivery Methods (PDM) adalah sistem tentang hubungan, peran, dan tangung jawab bagi tim proyek sehingga pemilihan PDM oleh owner harus optimal untuk memastikan keberhasilan proyek. Proyek bersifat unik sehingga pemilihan PDM berdasarkan pengalaman owner saja dinilai kurang menggambarkan sifat proyek. Dua tujuan utama dalam penelitian ini adalah pertama, mengusulkan model pemilihan PDM untuk membantu owner dalam pengambilan keputusan yang objektif dengan Analytical Hierarchy Process (AHP), agar tujuan pertama tercapai perlu mengidentifikasi kriteria-kriteria utama dalam pemilihan PDM dan menghitung bobot model dengan AHP. Tujuan kedua adalah pengujian model pada studi kasus. Data penelitian diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada manajemen konstruksi, tim owner/developer, konsultan, dan akademisi di Surabaya. Tujuan pertama menghasilkan bobot model kriteria utama, yaitu keterlibatan owner, constructability, ruang lingkup pekerjaan, alokasi risiko, biaya, dan durasi proyek pada setiap jenis PDM, yaitu design build, single general contractor, dan multiple prime. Hasil penelitian kedua menunjukkan keputusan jenis PDM dari model telah sesuai pada 3 studi kasus di Surabaya.
ANALISIS PERBANDINGAN KESERAGAMAN KARAKTERISTIK MORTAR DARI BEBERAPA MEREK SEMEN PORTLAND KOMPOSIT DI SURABAYA Florencia Nikita; Jeanne Vanessa Zefanya; Handoko Sugiharto
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa merek PCC yang beredar di pasaran menghasilkan kualitas beton yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu pengambilan sampel dan perbandingan keseragamannya terhadap karakteristik dan kuat tekan mortar berdasarkan beberapa merek PCC di Surabaya. Penelitian ini melakukan pengujian konsistensi normal, initial setting time, kebutuhan superplasticizer, flow table serta kuat tekan mortar pada 7, 14, dan 28 hari. Semua merek PCC diambil sebanyak tiga kali dalam jangka waktu tertentu untuk dilakukan pengujian dan pembuatan mortar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semen B memiliki konsistensi normal yang seragam dan semen D memiliki initial setting time yang seragam. Semen B dan D memiliki kebutuhan superplasticizer dan kuat tekan yang paling seragam, namun semen D membutuhkan superplasticizer yang lebih sedikit untuk mencapai kuat tekan yang setara. Sehingga semen D adalah semen yang lebih baik daripada semen merek lain berdasarkan beberapa variabel hasil uji karakteristik dan kuat tekan mortar pada penelitian ini.
PENERAPAN K3 PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON BERTULANG Steven Wuliutomo; Alexander Te’Ne; Ratna Setiawardani Alifen
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang sehat, bebas dari pencemaran lingkungan dan aman adalah dengan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Sayangnya penerapan K3 masih sangat kurang, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan K3 dan meningkatkan kesadaran mengenai K3 pada perusahaan jasa konstruksi di Surabaya. Pengumpulan data menggunakan metode deskriptif-kuantitatif yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada proyek konstruksi di Surabaya. Data yang telah diisi responden diolah menggunakan uji validitas, reliabilitas dan analisa deskriptif menggunakan hitungan rata-rata atau mean dan perhitungan skor ideal untuk mengetahui penerapan K3. Hasil dari analisa deskriptif penerapan K3 pada perusahaan jasa konstruksi di Surabaya tergolong baik dengan tingkat penerapan sebesar 78% dan sudah diterapkan setiap saat dengan skor 3.16; pada perusahaan jasa konstruksi besar di Surabaya sudah tergolong memuaskan dengan tingkat penerapan 93% dan sudah diterapkan setiap saat dengan skor 3.74; pada perusahaan jasa konstruksi menengah di Surabaya sudah tergolong memuaskan dengan tingkat penerapan 88% dan sudah diterapkan setiap saat dengan skor 3.54; sedangkan pada perusahaan jasa konstruksi kecil di Surabaya masih tergolong kurang dengan tingkat penerapan 56% dan diterapkan kadang-kadang dengan skor 2.26.
PROGRAM PERHITUNGAN WAKTU SIKLUS PENGOPERASIAN BERDASARKAN KOORDINAT PENEMPATAN TOWER CRANE Lucky Wijaya; Nicholas Bernard; Ratna S. Alifen
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tower crane adalah alat berat yang berfungsi sebagai alat pengangkut material, sebagai alat berat yang tidak dapat berpindah tempat dan harus dapat mengjangkau seluruh proyek, sehingga penempatan tower crane perlu direncanakan dengan baik dan untuk mendapatkan waktu siklus yang minimal. Karena tugas tower crane adalah pekerjaan yang repetitif, maka perhitungan waktu siklus pengoperasian berdasarkan koordinat penempatan tower crane dapat dilprogramkan. Pembuatan program dengan menggunakan Microsoft Excel, pada program ini didukung menggunakan data lapangan yang akan menjadi database. Program akan dibuat dengan 3 skema penempatan tower crane,dan akan diuji coba pada bangunan berukuran 25x27,5 meter dengan luas tanah 45x45 meter. Hasil dari program adalah opsi TC 1 dengan waktu siklus total 737 jam, opsi TC 2 selama 846 jam, dan opsi TC 3 selama 833 jam. Perbedaan antara opsi TC 1 dan opsi TC 3 adalah 109 jam, perbedaan biaya sebesar RP 50.000.000. Hal ini dikarenakan opsi TC 1 memiliki daerah operasi dengan sudut rotasi yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan opsi TC 2. Penempatan TC sebaiknya diusahakan agar titik sumber bahan, dan titik tujuan berada pada satu sisi TC agar tidak perlu melakukan rotasi yang terlalu banyak.
PENGARUH FAKTOR KUAT LEBIH PADA KINERJA STRUKTUR BAJA RANGKA TERBREIS EKSENTRIS DENGAN TIPE MULTI-STORY X PADA BANGUNAN 12 DAN 18 LANTAI Andy Kevin Tanuwijaya; Felix Tanaya; Hasan Santoso; Effendy Tanojo
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu wilayah yang sering mengalami gempa bumidikarenakan posisinya terletak pada daerah ring of fire. Gempa yang terjadi berpotensi merusakstruktur bangunan bahkan dapat menimbulkan korban jiwa bila bangunan tersebut runtuh. Oleh karenaitu, bangunan-bangunan dalam bidang teknik sipil, khususnya bangunan tinggi perlu memperhatikangaya gempa yang mungkin terjadi. Salah satu cara menahan gaya gempa atau gaya lateral yang terjadiadalah dengan menggunakan sistem penahan lateral yaitu breising. Penelitian ini akan meninjaupengaruh faktor kuat lebih paling optimal yang dibutuhkan pada bangunan dengan sistem Struktur BajaRangka Terbreis Eksentris (RBE) dengan tipe breising multi-story X. Penelitian akan menggunakanbangunan 12 (48 meter) dan 18 (72 meter) lantai dan menggunakan 3 bentang breising dengan sistemtunggal. Bangunan kemudian akan dinilai performanya menggunakan nonlinear time history analysis.Hasil penelitian secara garis besar menunjukkan bahwa bangunan 12 lantai membutuhkan nilai faktorkuat lebih sebesar 2Vp, sedangkan bangunan 18 lantai membutuhkan faktor kuat lebih sebesar 3Vp.Seluruh bangunan juga telah memenuhi syarat drift ratio yaitu kurang dari 3%.
PENGARUH FAKTOR KUAT LEBIH PADA KINERJA STRUKTUR BAJA RANGKA TERBREIS EKSENTRIS DENGAN BREISING TIPE V PADA BANGUNAN 12 DAN 18 LANTAI Sylvie Sylvie; Cindy Sugiarto; Hasan Santoso; Effendy Tanojo
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan tinggi di Indonesia yang terletak pada kawasan ring of fire perlu didesain terhadap beban gempa. Salah satu sistem penahan beban lateral adalah Sistem Rangka Terbreis Eksentris (SRTE). Pada SRTE, elemen link didesain untuk mengalami pelelehan dan bekerja sebagai elemen fuse. Untuk mencapai mekanisme pelelehan ini, elemen selain link harus didesain untuk memiliki kekuatan melebihi kapasitas geser link. Pengaruh strain hardening pada kapasitas geser link maksimum diperhitungkan menggunakan faktor kuat lebih link. Penelitian ini meninjau pengaruh variasi faktor kuat lebih link pada bangunan SRTE sistem tunggal dengan tiga bentang breising tipe V pada bangunan 12 dan 18 lantai. Pengaruh faktor kuat lebih link ditinjau berdasarkan lokasi terbentuknya sendi plastis dari hasil analisis nonlinear time history. Hasil penelitian mendapatkan faktor kuat lebih link sebesar 1.25 mampu menjamin sendi plastis terjadi pertama kali pada link. Selain itu, nilai faktor kuat lebih link sebesar 2.75 untuk bangunan 12 lantai dan 3.5 untuk bangunan 18 lantai baru dapat menjamin tidak terjadi pembentukan sendi plastis pada kolom selain pada perletakan kolom selama gempa berlangsung.
FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI MENURUT KONTRAKTOR TERHADAP INDIKATOR PERFORMA PROYEK Michael Chandra Winoto; Kevin Guwinarto; Sentosa Limanto
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek Konstruksi merupakan kegiatan untuk membangun infrastruktur dalam batasan waktu, biaya dan kualitas. Keterlambatan proyek berarti terjadi kendala dalam proses pengerjaan proyek konstruksi, tentunya memberikan dampak yang negatif sehingga dapat merugikan pihak yang terlibat pada proyek konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh pada indikator performa proyek serta dampak yang paling terpengaruh akibat terjadinya keterlambatan proyek terhadap 3 indikator yaitu waktu, biaya, dan mutu. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada kontraktor secara online dan offline, khususnya pada bangunan dengan klasifikasi proyek dibagi menjadi skala kecil, menengah, dan besar. Metode pengolahan data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, uji Relative Importance Index(RII), uji normalitas, serta uji Analysis Of Variance (ANOVA). Dari data yang didapatkan, faktor yang paling berpengaruh terhadap indikator waktu, biaya dan mutu pada proyek berskala kecil, menengah dan besar adalah “Kurangnya manajemen dan juga pengawasan”. Kemudian dampak yang paling berpengaruh terhadap indikator waktu, biaya dan mutu pada proyek berskala kecil, menengah dan besar adalah “ Pemborosan Waktu” (waktu), “Pembengkakan Biaya” (biaya), dan “Kualitas Pekerjaan yang buruk” (mutu).
ANALISA FAKTOR RISIKO ERGONOMI TENAGA KERJA KONSTRUKSI UNTUK PEKERJAAN PEMBETONAN PADA PROYEK APARTEMEN DI DAERAH JAKARTA UTARA Cherrilyn Aprilianne; Gabriella Gracia; Paulus Nugraha
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ergonomi dalam dunia konstruksi dapat membantu pekerja dalam menyesuaikan diri dalam pekerjaannya daripada memaksa pekerja untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang ada di lapangan. Faktor risiko ergonomi adalah faktor yang tidak dapat dihindari di tempat kerja terkait masalah dan gangguan yang mungkin dihadapi pekerja saat bekerja di lokasi konstruksi dan yang jika diabaikan dapat menyebabkan cedera. Untuk mengetahui faktor risiko ergonomi yang terjadi di proyek pembangunan apartemen di Jakarta Utara maka dilakukan survei kepada 62 pekerja dan 9 atasan serta dilakukan pengamatan metode OWAS (Ovako Working Posture Analysis System) terhadap 39 pekerja untuk mengidentifikasi dan menilai faktor risiko ergonomi yang terjadi pada tahapan pekerjaan pengecoran dan pembesian. Dari hasil kuesioner didapatkan faktor risiko dengan level risiko yang tinggi diantaranya adalah penggunaan power tools, mengulangi gerakan yang sama, posisi pekerja yang kurang sesuai, bekerja dalam situasi gelap, dan mengangkat beban yang berat. Hasil dari pengamatan OWAS adalah risiko rendah, risiko sedang, dan risiko tinggi.