cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
KES
Published by IKIP Veteran Semarang
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 40 Documents
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Sampurnawati, Endang
KES Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivasi merupakan faktor yang penting dalam kegiatan belajar. Motivasi akan membuat siswa belajar dengan giat. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Perintis 29 Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). Hasil prasurvey menunjukan bahwa: (1) layanan bimbingan kelompok di SMK Perintis 29 Semarang belum sesuai dengan ketentuan formal pelaksanaan layanan; (2) tingkat motivasi belajar beberapa siswa di SMK Perintis 29 Semarang masih rendah. Oleh karena itu diperlukan strategi khusus dalam meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok secara ideal sesuai dengan ketentuan formal pelaksanaan layanan. Hasil pelaksanaan tindakan menunjukan motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Rata-rata skor sebelum pelaksanaan tindakan adalah 56% (kategori rendah), pasca siklus 1 adalah 74% (kategori tinggi), dan pasca siklus 2 adalah 84 (kategori tinggi). Peningkatan skor tersebut membuktikan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Perintis 29 Semarang. Kata Kunci : layanan bimbingan kelompok, siswa SMK, motivasi belajar
Upaya Peningkatan Etika Pergaulan Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Sari, Fery Ratna
KES Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang masalah yang diteliti adalah  (1) Masih ada siswa yang kurang menghargai guru. (2) Masih ada siswa yang kurang menghargai teman. (3) Masih ada siswa kurang sopan baik perkataan maupun perbuatan. (4) Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Belum Optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk  (1) mendapatkan data empiris tentang etika pergaulan siswa di SMK Pancasila Purwodadi Tahun Pelajaran 2012/2013.(2) mendapatkan data tentang pelaksanaan layanan bimbingan kelompok di SMK Pancasila Purwodadi Tahun Pelajaran 2012/2013. (3) Untuk membuktikan bahwa melalui layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan etika pergaulan siswa di SMK Pancasila Purwodadi Tahun Pelajaran 2012/2013. Metode Penelitian ini dilakukan di SMK Pancasila  Purwodadi tahun pelajaran 2012/2013.  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Adapun kelas yang dijadikan subyek penelitian adalah kelas X TKR1 SMK Pancasila Purwodadi berjumlah 10 siswa. Alat pengumpul datanya yang digunakan adalah observasi dan angket. Analisis data pada penelitian ini adalah diskriptif komparatif, yaitu membandingkan kedisiplinan  mengikuti pelajaran di kelas antara kondisi awal dengan siklus I, Siklus I dengan siklus II dan antara kondisi awal dengan siklus II. Hasil Penelitian (1) Pada kondisi awal etika pergaulan siswa pada sekolah dikategorikan sedang hanya 48,75% dalam pengamatan peneliti. Setelah diadakan layanan bimbingan    kelompok    pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan etika pergaulan siswa meningkat menjadi 74,25% dalam kategori baik pada siklus II, ini sudah melampaui target yang peneliti tetapkan sebesar 60%. Dengan demikian etika pergaulan siswa meningkat setelah dilaksanakan  layanan bimbingan kelompok.  Adapun peningkatannya yaitu 74,25% - 48,75% = 25,50%. (2) Hasil pengamatan pada layanan bimbingan kelompok pada siklus I yang dilakukan oleh guru pembimbing dalam memberikan layanan bimbingan kelompok sebesar 84% (sangat baik) sedangkan pada siklus II sebesar 92% (sangat baik). Dengan demikian mengalami peningkatan sebesar : 92% - 84% = 8%.  (3) Hasil Pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti bimbingan kelompok pada siklus I sebesar 65% ( baik), dan siklus II sebesar 84% (sangat baik). Jadi mengalami peningkatan 84%-65% = 19%. Kesimpulan (1) Layanan Bimbingan Kelompok dapat meningkatan etika pergaulan siswa terbukti kondisi awal 48,75% setelah Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) siklus I dan pada siklus 2 meningkat menjadi 74,25% sehingga tingkat keberhasilan atau peningkatan etika pergaulan  siswa lebih optimal (2) Hasil pengamatan pada layanan bimbingan kelompok pada siklus I yang dilakukan oleh guru pembimbing dalam memberikan layanan bimbingan kelompok sebesar 84% (sangat baik) sedangkan pada siklus II sebesar 92% (sangat baik). (3) Hasil Pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti bimbingan kelompok pada siklus I sebesar 65% ( baik), dan siklus II sebesar 84% (sangat baik). Saran yang dapat di sampaikan (1) Siswa diharapkan lebih meningkatkan etika pergaulan dalam kehidupan sehari-hari baik di keluarga, masyarakat maupun sekolah (2) Guru Pembimbing hendaknya lebih aktif, kreatif serta inovatif sehingga siswa lebih antusias dalam pelaksanaan Bimbingan Kelompok (BKp) (3) Sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana yang memadahi guna menunjang pelaksanaan bimbingan kelompok sehingga hasilnya dapat lebih optimal. Kata Kunci : Etika Pergaulan, Melalui Bimbingan Kelompok, Siswa SMK Pancasila
Mengurangi Perilaku Membolos Siswa Dengan Menggunakan Layanan Konseling Behavior Mahmudah, Mahmudah
KES Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang masalah adalah, masih adanya sebagian anak yang tidak disiplin terhadap tata tertib sekolah, terbukti masih adanya sebagian anak yang memiliki perilaku membolos, sehingga perlu ada sebuah tindakan. Dari sekian tindakan yang bisa dilakukan oleh guru pembimbing, salah satunya adalah melalui layanan konseling behavior. Diharapkan dengan layanan konseling behavior masalah perilaku mambolos pada siswa dapat terentaskan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan data empiris tentang;  (1) untuk mengetahui faktor yang menyebabkan anak memiliki perilaku membolos, (2) untuk mengetahui karakteristik perilaku membolos secara individu, dan (3) untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan layanan konseling behavior dalam mengatasi perilaku membolos pada siswa SMP Kesatrian 1 Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan tindakan kelas. Subjek penelitian dikenakan pada seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 150 anak, namun berdasarkan informasi dan data/dokumen yang dimiliki sekolah setelah dikonfirmasikan kepada guru pembimbing sebanyak 5 orang, sehingga subjeknya dikenakan 5 anak tersebut. Adapun sumber data diperoleh dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Obsbervasi digunakan untuk memperoleh data di lapangan, hal ini berarti peneliti terjun langsung di lapangan. Sedangkan wawancara digunakan untuk memperoleh data berkaitan dengan perilaku siswa yang tidak hanya diperoleh ketika peneliti melakukan observasi, tetapi digunakan sebagai data pelengkap yang tidak didapat dari observasi. Di sisi lain, dokumentasi digunakan untuk mengetahui jumlah siswa yang sering memiliki dan melakukan perilaku membolos. Hasil penelitian diperoleh simpulan: (1) faktor yang menyebabkan anak melakukan perilaku membolos berdasarkan tindakan dan hasil wawancara meliputi; pengawasan atau kontrol dari orang tua kurang, anak hidup mandiri, dan sarana-prasarana pembelajaran kurang, (2) karakteristik atau cara membolos yang dilakukan oleh siswa sangat beragam, yaitu mulai dari tidak masuk sekolah awal pelajaran, pada saat istirahat, hingga sampai pada ”cabut” tidak mengikuti proses pembelajaran di akhir/jam pelajaran terakhir, dan (3) setelah dilakukan layanan konseling perorangan dengan model behavior dan tindakan melalui dua siklus, maka diperoleh kesimpulan layanan konseling perorangan behavior memberikan keefektifan untuk mengurangi perilaku membolos siswa, dengan demikian hipotesis yang diajukan; ”Dengan meng-gunakan layanan konseling behavior dapat mengurangi perilaku membolos pada siswa SMP Kestraian I Semarang” diterima. Saran yang dapat diberikan dan diharapkan  dapat dijadikan sebagai  bahan  untuk rekomendasi pada komponen yang terkait adalah sebagai berikut : (1) Bagi Kepala sekolah, dapat dijadikan sebagai bahan dan memberikan informasi untuk meningkatkan dan menegakkan kedisiplinan, terutama tata tertib sekolah, (2) untuk guru Bimbingan dan Konseling, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pemberian layanan, sehingga siswa  termotivasi untuk memanfaatkan layanan dan memiliki kedisiplinan menemapti jam masuk sekolah, (3) bagi orang tua, dapat memberikan perhatian dan kedisiplinan anak, terutama keseimbangan antara kegiatan di luar rumah (bermain) dengan kegiatan belajar, dan (4) bagi siswa, dapat dijadikan sebagai pedoman meningkatkan kedisiplinan belajar dan jam berangkat ke sekolah. Rekomendasi diberikan kepada peneliti mendatang, agar penelitian  tindakan kelas tentang perilaku membolos dilanjutkan sehingga pada waktu-waktu mendatang anak benar-benar memilih dan menghindar untuk tidak memiliki perilaku membolos, yang berkibat pada perolehan prestasi belajar yang memuaskan. Tentu  keberhasilan tersebut tidak hanya tindakan yang dilakukan oleh guru, tetapi juga mendapatkan dukungan dari orang tua dan juga sekolah, termasuk di dalamnya sarana dan prasarana pembelajan. Kata Kunci : membolos, konseling behavior, siswa
Upaya Meningkatkan Konsep Diri Siswa Dalam Belajar Melalui Teknik Modeling Dalam Bimbingan Kelompok Subardi, Subardi
KES Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini didasari oleh hasil observasi tentang catatan guru BK sebagai kolaborator peneliti, bahwa pada kelas VII B MTs Al Muttaqin diketemukan beberapa siswa yang memiliki konsep diri dalam belajar yang masih rendah, diantaranya beberapa siswa tersebut kurang serius dan fokus dalam mengikuti pembelajaran sehingga prestasinya rendah. Konsep diri perlu ditanamkan sejak dini melalui pendidikan keimanan dan ketakwaan untuk membentuk sikap religiusnya yang mampu memberikan daya tangkal terhadap pengaruh budaya yang tidak baik agar mampu menkonsep dirinya terutama dalam belajar. Sehingga pihak sekolah perlu memberikan bantuan dan tindakan kepada siswa tersebut supaya mampu memiliki konsep diri yang baik dalam belajar, tindakan tersebut berupa bimbingan kelompok dengan teknik modeling. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya konsep diri dalam belajar bagi siswa kelas VII B MTs Al Muttaqin Rengging Pecangaan Jepara, (2) Untuk meningkatkan konsep diri siswa dalam belajar melalui teknik modeling dalam layanan bimbingan kelompok di MTs tersebut. Permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Faktor-faktor apa yang menyebabkan siswa MTs Al Muttaqin kelas VII B mempunyai konsep diri yang rendah dalam belajar? (2) Apakah dengan melalui teknik modeling dalam layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan konsep diri siswa MTs Al Muttaqin kelas VII B dalam belajar? Metode penelitian ini menggunakan dua siklus, dan dari setiap siklus terdiri dari : (1) Tahap perencanaan, tahap ini berisi tentang persiapan peneliti untuk menyusun beberapa rencana yang akan dilaksanakan pada layanan bimbingan kelompok bersama dengan kolabolator; (2) Tahap tindakan, tahap ini merupakan pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok yang telah dipersiapkan pada tahap perencanaan; (3) Tahap observasi, tahap ini merupakan tahap pengamatan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok baik untuk pengamatan guru BK maupun siswa di dalam proses layanan bimbingan kelompok; dan (4) Tahap refleksi yaitu tahap analisis yang dilakukan oleh peneliti dan kolabolator untuk  mengetahui tingkat keberhasilan konsep diri siswa dalam belajar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling dapat meningkatkan konsep diri siswa dalam belajar. hal ini ditunjukkan pada tingkat konsep diri siswa yang mengalami peningkatan mulai pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pada pra siklus konsep diri siswa berada pada kategori sangat kurang dengan prosentase 45%, pada siklus I mengalami peningkatan pada prosentase 70% dan termasuk pada kategori cukup baik, dan pada siklus II meningkat pada prosentase 87% dan termasuk pada kategori sangat baik. Kata Kunci : Konsep diri, bimbingan kelompok, modeling
Upaya Pencegahan Perilaku Pergaulan Bebas Dengan Layanan Bimbingan Kelompok Tentang Bahaya Narkoba Melalui Tayangan Film Edukatif Pratiwi, Ratih
KES Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah perilaku pergaulan bebas yang terjadi dikalangan siswa SMK Akpelni dapat dipicu salah satunya karena penyalah gunaan narkoba. Untuk itu diperlukan usaha-usaha pencegahan dari pihak sekolah supaya siswa tidak terjerumus , salah satunya adalah dengan melalui layanan bimbingan kelompok yang dilaksanakan dengan menggunakan media tayangan film edukatif. Permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana tingkat pengetahuan siswa mengenai bahaya narkoba? (2) Apakah layanan bimbingan kelompok dengan media film edukatif tentang bahaya narkoba dapat berjalan efektif dalam  mencegah  perilaku  siswa terhadap pergaulan bebas? (3) Upaya apakah yang dapat dilakukan dalam pencegahan perilaku pergaulan bebas?. Tujuan penelitian ini adalah (1.) Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa tentang bahaya narkoba.; (2.) Untuk mengetahui keefektifan layanan bimbingan kelompok dengan media tayangan film edukatif tentang bahaya narkoba dalam mencegah perilaku pergaulan bebas. (3.) Untuk mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan  untuk  mencegah  penggunaan narkoba  pada  siswa  SMK  Akpelni Semarang. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Nautika 2 yang mempunyai berjumlah 10 siswa. Metode pelaksanaan menggunakan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling sehingga melewati Siklus yaitu (1) Perencanaan, terdiri dari persiapan yang dilakukan peneliti dari ijin sampai menyusun rangkaian penelitian yang dilakukan dengan kolaborasi bersama guru bimbingan dan konseling; (2) Tindakan, yang terdiri dari pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok;  (3) Pengamatan, yang terdiri dari pengamatan berbagai tindakan yang dilakukan guru bimbingan dan konseling terhadap siswa selama proses berlangsung; (4.) Refleksi, terdiri dari upaya evaluasi diri yang secara kritis dilakukan oleh peneliti dengan melaksanakan diskusi dengan guru bimbingan dan konseling . Dari siklus tersebut juga dilakukan observasi dan wawancara sekaligus dilakukan post test. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : bahwa bimbingan kelompok tentang bahaya narkoba menggunakan tayangan film edukatif, efektif untuk mencegah perilaku pergaulan bebas pada siswa SMK Akpelni Semarang. Sikap dan perilaku yang ditunjukkan siswa setelah pemberian tindakan mencerminkan bahwa mereka sudah memahami bimbingan kelompok,    diantaranya: (1) siswa mampu menyampaikan pendapatnya tentang perilaku pergaulan bebas yang berarti mereka memahami makna dari perilaku pergaulan bebas; (2) berani menyatakan bahwa mereka tidak mau bersinggungan dengan narkoba karena memahami bahaya narkoba bagi kehidupannya; (3) memahami faktor-faktor penyebab perilaku pergaulan bebas, sehingga siswa dapat lebih membentengi diri supaya tidak terjerumus dalam perilaku pergaulan bebas; (4) komunikasi dengan teman semakin membaik dan muncul sikap berempati kepada teman. Saran yang diajukan : (1) Bagi sekolah diharapkan menyediakan sarana-prasarana yang mendukung dan memberikan waktu khusus (jam masuk kelas) untuk layanan bimbingan dan konseling (kelompok) ; (2) Bagi guru pembimbing, diharapkan mampu menyelenggarakan layanan bimbingan kelompok secara  lebih  efektif  ;  (3)  Bagi  peneliti  selanjutnya,  diharapkan  bisa  digunakan berbagai   metode  untuk  lebih  bisa   mengungkap  hasil  penelitian  secara   lebih mendalam. Kata Kunci : Pergaulan bebas, bimbingan kelompok, narkoba, film edukatif
Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa Ambarini, Retno
KES Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang; masih adanya sebagian siswa yang  mengalami kesulitan dalam hubungan interpersonal sehingga siswa mengalami kesulitan dalam  pergaulan dan dalam penyesuaian dengan lingkungan. Kondisi  ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, sebab semakin lama akan bisa mengalami kegagalan dalam belajar. Di sisi lain, permasalahan tersebut tidak hanya dilakukan seorang siswa sehingga pelaksanaannya secara kelompok, dengan harapan pelaksanaan bimbingan kelompok akan dapat meningkatkan   hubungan interpersonal siswa. Permasalahannya adalah: (1) bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan kelompok, bagaimana hubungan interpersonal siswa, dan (3) bagaimana efektivitas layanan bimbingan kelompok terhadap hubungan interpersonal siswa SMK Bardan Wasalaman Batang. Subjek penelitian  sebanyak  73 siswa, namun penelitian dilakukan secara sampel kepada  12 siswa yang mengalami masalah tentang hubungan interpersonal.  Alat pengumpul data yang digunakan adalah  dokumentasi dan angket.  Sedangkan teknik analisis data yang digunakan  analisis deskriptif persentase (DP) dan analisis  korelasi product moment. Hasil penelitian: (1) pelaksanaan layanan bimbingan kelompok diperoleh skor  91,67% yang dinyatakan oleh 11 dari 12   responden dengan kriteria sangat baik, (2) hubungan interpersonal   siswa   diperoleh skor 75%  yang dinyatakan oleh 9 dari 12  responden dengan kriteria sangat tinggi, dan (3)  pelaksanaan layanan bimbingan kelompok memiliki efektivitas meningkatkan kemampuan hubungan interpersonal siswa dengan diperoleh skor 0,958,  sedangkan angka dalam tabel  untuk N (subjek) 12 = 0,576, karena 0,958  >  0,576 maka  hipotesis kerja (Ha): “Layanan bimbingan kelompok memiliki efektivitas terhadap hubungan interpersonal siswa SMK Bardan Wasalaman Kabupaten Batang” diterima, ini  berarti bahwa  semakin baik layanan bimbingan kelompok akan semakin tinggi kemampuan siswa dalam memahami  hubungan  interpersonal dengan siswa dan orang lain.   Kata Kunci : Layanan bimbingan kelompok, hubungan interpersonal.
Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Rahayu, Sri
KES Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas merupakan bakat yang secara potensial dimiliki setiap orang, dapat diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat. Layanan informasi sebagai salah satu bentuk layanan dalam program BK memiliki peran yang strategis dalam mengembangkan kreativitas belajar pada diri siswa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana hubungan layanan informasi dengan kreativitas belajar siswa di SMK Pancasila Purwodadi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Hubungan layanan informasi belum diketahui secara pasti dalam mengembangkan potensi siswa di SMK Pancasila Purwodadi, termasuk di dalamnya adalah kreativitas belajar, karena tidak pernah dilaksanakan evaluasi/penilaian secara berkala pada setiap pelaksanaan layanan. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikansi antara layanan informasi dan kreativitas belajar siswa kelas XI SMK Pancasila Purwodadi.Perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment menunjukkan hasil bahwa rxy atau rhitung sebesar 0,3075. Apabila dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf kepercayaan 5% yaitu 0,195 maka rhitung > rtabel. Kata Kunci : layanan informasi, kreativitas belajar, siswa SMK
Upaya Pengurangi Perilaku Agresif Verbal Melalui Bimbingan Kelompok Sidaguna, Sidaguna
KES Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

kondisi nyata di lapangan menunjukkan masih adanya anak yang memiliki perilaku agresif verbal diharapkan dilakukian secara positif, tetapi ada juga anak yang melakukan dengan nagetif seperti halnya mengganggu temannya ketika prtoses pembelajaran, usil, mencari perhatian dan sebagainya. Kondisi   ini perlu dilakukan tindakan agar tidak berpengaruh kepada temannya, salah  satu yang dilakukan adalah melalui layanan bimbingan kelompok oleh guru Bimbingan dan Konseling. Kata Kunci : perilaku agresif verbal, bimbimngan kelompok. 
Pengaruh Layanan Penguasaan Konten Terhadap Motivasi Belajar Siswa Nirwana, Moh. Mega
KES Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar  belakang  penelitian  adalah  Individu  /  siswa  yang  belum  memiliki kesadaran diri dan gambaran hidup masa depan cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan  disekitarnya,  hal  ini  dapat  membuat  seseorang  memilih  aktivitas  yang kurang tepat untuk dirinya. Sehingga motivasi belajarnya rendah pula, karena mereka melakukan aktivitas yang dipilihnya atas pengaruh orang lain dan tidak dari dirinya sendiri. Keinginan untuk melakukan aktivitas belajar biasanya masih sangat kurang dimiliki oleh siswa. Maka menjadi tugas guru bimbingan dan konseling untuk menumbuhkembangkan motivasi belajar siswa melalui layanan penguasaan konten. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data empiris berkenaan dengan Tingkat layanan penguasaan konten pada siswa Kelas VIII MTs Abadiyah Gabus Pati Tahun Pelajaran 2011/2012, Motivasi  belajar siswa Kelas  VIII MTs Abadiyah Gabus Pati Tahun Pelajaran 2011/2012, Pengaruh antara layanan penguasaan konten terhadap motivasi  belajar  siswa  Kelas  VIII  MTs  Abadiyah  Gabus  Pati  Tahun  Pelajaran 2011/2012. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII MTs. Abadiyah Gabus Pati tahun pelajaran 2011/2012, terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa 160. Sampel berjumlah 64 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah proporsional random sampling. Metode penelitian adalah metode angket sebagai instrument pokok, yang sebelumnya dilakukan uji coba angket pada 20 responden. Hasil uji validitas angket layanan penguasaan konten menggunakan rumus product moment terlihat pada tabel 10, sedang validitas angket motivasi belajar terlihat pada tabel 12. Jika dikonsultasikan dengan rtabel  untuk N=20 dan taraf signifikansi 5% sebesar 0,444, semua butir soal angket layanan penguasaan konten masuk dalam kategori valid kecuali nomor 3 dan 15, sedang soal-soal angket motivasi belajar semuanya valid kecuali nomor 9 dan 15. Hasil uji reliabilitas angket layanan penguasaan konten menggunakan rumus product moment dan rumus spearman brown menghasilkan rhitung=0,843, sedang angket motivasi belajar menghasilkan rhitung=0,798. Jika dikonsultasikan dengan rtabel untuk N=20 dan taraf signifikansi  5%  sebesar  0,444  maka  kedua  angket  masuk  dalam  kategori  reliabel. Penelitian ini menggunakan analisa data deskriptif prosentase (DP), analisis korelasi dan analisis regresi. Hasil analisis deskriptif prosentase menunjukkan bahwa layanan penguasaan konten (X) dan motivasi belajar (Y) siswa kelas VIII MTs Abadiyah Gabus Pati tahun ajaran 2011/2012 secara umum berada pada kategori baik. Hasil korelasi antara layanan penguasaan konten (X) dan motivasi belajar (Y) menunjukkan hasil rxy = 0,252. Jika dikonsultasikan  dengan  rtable  pada taraf signifikan  5% dengan  N=64  sebesar 0,246, berarti rhitung > dari rtable. Sehingga hipotesis yang “Ada Pengaruh antara Layanan Penguasaan Kontan dengan motivasi Belajar Siswa”, diterima. Simpulan  adalah  bahwa  ada  pengaruh  antara  layanan  penguasaan  konten terhadap  motivasi  belajar  siswa  Di  Kelas  VIII  MTs  Abadiyah  Gabus  Pati  tahun pelajaran 2011/2012. Saran penulis adalah: Kepala sekolah diharapkan untuk selalu memberikan pengarahan dan kesempatan kepada para guru pada umumnya, dan khususnya kepada guru BK agar mereka dapat memberikan layanan penguasaan konten kepada siswa secara optimal dalam rangka lebih meningkatkan motivasi belajar siswa.. Guru BK diharapkan senantiasa memberikan bimbingan dan konseling kepada para siswa, khususnya dalam hal layanan penguasaan konten, sehingga mereka dapat lebih memahami arti penting dari motivasi belajar. Orang tua siswa diharapkan agar dapat memberikan bimbingan dan pengarahan, serta pengawasan terhadap perkembangan motivasi belajar anaknya dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan masyarakat, sehingga anak dapat membangun kepribadian dan dapat menciptakan lingkungan yang kodusif. Kata Kunci : motivasi belajar, penguasaan konten, bimbingan dan konseling
Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Dewi, Kartika
KES Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan berdasarkan latar belakang dan kondisi awal yang didapat, peneliti menggunakan layanan orientasi belajar sebagai layanan yang dapat meningkatkan motivasi berprestasi pada siswa. Layanan ini dinyatakan berhasil karena terjadi peningkatan-peningkatan pada kinerja guru dan aktivitas siswa dalam siklus I dan II, sehingga berdampak pada meningkatnya motivasi berprestasi pada siswa. Kata Kunci : Motivasi Berprestasi

Page 3 of 4 | Total Record : 40