cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Channel : Jurnal Komunikasi
ISSN : 23392681     EISSN : 26212579     DOI : 10.12928
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 213 Documents
MAKNA DESTINASI WISATA DI DUA ‘DUNIA’: Studi atas Gambaran Dunia Maya dan Fakta Empirik Destinasi Wisata Sulhan, Muhamad
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.584 KB)

Abstract

AbstrakTulisan ini berupaya mendeskripsikan dan mengelaborasi perbedaan makna yang munculatas gambaran destinasi wisata dalam dua bentuk. Di satu sisi adalah gambaran dunia maya di duasitus destinasi wisata, di sisi lain adalah gambaran fakta sesungguhnya setelah seseorang datangke sebuah tempat destinasi. Penelitian sebagai dasar tulisan ini menggabungkan analisis atas duahal. Pertama, mengambil dan menganalisis isi dua situs resmi dari dua destinasi wisata di Indonesiayang populer dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif atas gambar dan kalimat. Kedua,melakukan observasi dan wawancara mendalam terhadap informan yang datang dan menyaksikansebuah tempat destinasi wisata setelah mendapatkan informasi di laman digital. Analisis atasgabungan dua data tadi berupaya memperlihatkan keunikan, kesenjangan, dan perbedaan antaragambaran dunia maya atas destinasi wisata, dengan opini dan persepsi pengunjung wisata yangtelah melihat secara nyata destinasi tersebut. Pemanfaatan media digital telah membuat gambaransebuah destinasi dengan keunikan tersendiri. Terdapat gambaran yang ‘hiperbolik’ atas sebuahtempat destinasi. Gambaran yang ternyata menuai kritik, kekecewaan, dan ketidakpuasan setelahseorang pengunjung wisata datang dan menyaksikan sendiri tempat destinasi yang digambarkandalam dunia maya (blog, situs, fesbuk, twitter, dan lain-lain).Keyword: destinasi wisata, digital communication, hiperrealitas, cyberworld.
REPRESENTASI PANGAN DALAM KOMUNIKASI RITUAL (Kajian Komunikasi Ritual dalam Perayaan Sekaten di Yogyakarta 2015 - 2016) Nurdiarti, Rosalia Prismarini
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.307 KB)

Abstract

AbstrakPangan merupakan bagian dari peradaban manusia. Pangan tidak sekedar memenuhikebutuhan hidup semata, tetapi juga mengandung sebuah relasi sosial, ekonomi dan politik.Fenomena begitu lekatnya pangan dengan kehidupan keseharian kita hadir dalam wujud pangantradisional sebagai uborampe dalam tradisi Sekaten di Yogyakarta. Di sana, pangan merupakanwujud kebudayaan yang berkaitan erat dengan cara manusia membangun pesan, komunikasi daninteraksi kebudayaan. Pangan dalam ritual syukuran Sekaten, tidak terlepas dari konteks sosiohistorisyang melingkupi masyarakat dankebudayaan Yogyakarta khususnya dan Jawa padaumumnya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pangan dalam ritual Sekaten merepresentasikanbagaimana pangan lebih dari sekedar kebutuhan dasar, tetapi juga diyakini sebagai bagian dariBerkah dan mampu memberikan rejeki pada anak turun mereka hingga kini. Sekatendiselenggarakan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang dilakukan oleh rajasebagai penguasa setempat dalam rangka menyiarkan agama Islam dan melestarikan tradisi yangdiwarisinya. Dalam situasi ekonomi global yang memprihatinkan termasuk Indonesia (jugamasyarakat suku Jawa di Yogyakarta), Sekaten tetap diselenggarakan tidak hanya terkait sematatentang pangan tapi juga nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.Kata kunci: sekaten, pangan, simbol, interpretasi.
KOMODIFIKASI HIJAB DALAM IKLAN KOSMETIK SOPHIE PARIS VERSI “NATURAL & HALAL” DI TELEVISI Mayaningrum, Hana Qodzari
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.719 KB)

Abstract

AbstrakIklan merupakan salah satu produk media massa yang digunakan sebagai mediapemasaran. Ketika iklan menggunakan Perempuan berhijab sebagai model iklannya, maka akanmengubah pandangan masyarakat terhadap Perempuan berhijab. Dalam hal ini, pandangan yangditonjolkan adalah iklan yang menggunakan Perempuan berhijab. Iklan yang dianalisis dalampenelitian ini adalah iklan kosmetik Sophie Paris “Natural & Halal” 2014 dan Karina Nadilasebagai brand ambassadornya. Tujuan dari penelitian ini untuk menegaskan bahwa memangterdapat komodifikasi yang bertujuan untuk menarik minat konsumen dalam meningkatkanpenjualan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian analisis isi dengan pendekatan kualitatif.Analisis yang digunakan adalah Semiotika menurut Charles Sanders Pierce. Data utama yangdigunakan adalah video iklan kosmetik Sophie Paris “Natural & Halal” dandata pendukung yangdigunakan diperoleh dari dokumentasi yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karyamonumental dan beberapa buku atau jurnal yang terkait dengan penelitian komodifikasi,periklanan, hijab. Iklan kosmetik Sophie Paris “Natural & Halal” menjadikan hijab sebagaisebuah nilai jual (komoditas) dan kepentingan tertentu untuk mendapatkan sebuah keuntungan.Setelah dilakukan analisis, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komodifikasi yang munculpada iklan kosmetik Sophie Paris “Natural & Halal” adalah komodifikasi konten yang terlihatdari tanda-tanda dan makna dari penggambaran cerita tersebut. Penggunaan hijab yangdikomodifikasikan menyebabkan iklan mengalami pergeseran dari nilai fungsi ke nilai tukar. Dimana nilai fungsi hijab yang seharusnya dipergunakan untuk beribadah kepada Allah, namundalam kenyataannya dijadikan sebagai pengeruk keuntungan yang berlimpah untuk sebuahperusahaan.Kata Kunci: Komodifikasi, Hijab, Iklan Televisi.
BUDAYA TERTIB BERLALU-LINTAS “KAJIAN FENOMENOLOGIS ATAS MASYARAKAT PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI KOTA BANDUNG” Sadono, Soni
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.251 KB)

Abstract

Lemahnya kesadaran masyarakat terhadap peraturan berlalu-lintas terlihat dari rendahnyatingkat kedisiplinan masyarakat dalam berkendara, sehingga melahirkan budaya tidak disiplin pada masyarakat. Kurang sadarnya masyarakat dalam hukum berlalu-lintas dapat dilihat dalam perilaku seperti semakin meningkatnya pelanggaran lalu lintas oleh pengendara motor. Hal tersebut dapat diketahui dari banyaknya pelnggaran rambu lalu lintas di kota Bandung pada tahun 2014 dengan jumlah 39.205 pelanggaran (Sumber: Polwiltabes Kota Bandung, 2015). Perilaku ketidakdisiplinan masyarakat dalam berlalu-lintas seperti mengendarai kendaraan melebihi batas kecepatan yang ditentukan, menerobos lampu lalu lintas, melewati marka pembatas jalan, tidak melengkapi alat keselamatan seperti halnya tidak menggunakan helmet, spion, lampu-lampu kendaraan, ketidaklengkapan surat-surat kendaraan bermotor, tidak taat membayar pajak, menggunakan kendaraan tidak layak pakai. Pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi juga melibatkan cara pengendara yang “menerabas antrian kendaraan, berkendara zigzag dengan kecepatan tinggi, beberapa kali pernah menerabas lampu lalu lintas, dan melanggar rambu yang dilarang menikung” (Hendratno, 2009:499). Jurnal ini berupaya untuk menjelaskan secara literatur dan field research terhadap permasalahan budaya tertib berlalu-lintas, dengan pendekatan kualitatif. Kata kunci: Budaya Berlalu-Lintas, Sikap Disiplin, Fenomenologis.
PERSEBAYA DAN BONEK DALAM KONGLOMERASI JAWA POS Junaedi, Fajar; Nugroho, Heru; Wahyono, Sugeng Bayu
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.317 KB)

Abstract

IntisariPada awal dekade 1980-an, Jawa Pos adalah sebuah koran yang hampir bangkrut setelah mengalami krisis sejak satu dekade sebelumnya. Pada akhir 1970-an, oplah Jawa Pos mengalami kemerosotan tajam, dan titik nadir Jawa Pos terjadi ketika di tahun 1982, oplahnya tinggal 6.800 perhari. Pemilik Jawa Pos, The Chung Sen memutuskan menjual Jawa Pos kepada kelompok bisnis media Tempo Grafiti. Kelompok bisnis media ini menunjuk Dahlan Iskan sebagai nahkoda baru Jawa Pos. Jawa Pos di bawah kendali Dahlan Iskan mengembangkan jurnalisme olahraga, sebuah praktek jurnalisme yang sering disebut sebagai jurnalisme mainan karena sifatnya yang tidak serius, dengan mengangkat secara massif pemberitaan tentang Persebaya dan Bonek. Persebaya adalah klub sepakbola dari kota Surabaya dan Bonek adalah fans Persebaya. Awalnya, Jawa Pos memanfaatkan Persebaya untuk menaikan oplahnya dengan cara mengalokasikan pemberitaan yang berlimpah tentang klub sepakbola ini, dan sekaligus mereproduksi identitas Bonek bagi fansnya. Bersamaan dengan berlimpahnya pemberitaan tentang Persebaya dan reproduksi terhadap identitas Bonek, Jawa Pos berkembang menjadi koran terkemuka di kota Surabaya pada akhir dekade 1980-an. Sejak dekade 1990-an, Jawa Pos berkembang menjadi koran nasional dan mengembangkan bisnisnya baik di lini media maupun non media. Jawa Pos berkembang menjadi konglomerasi media dan non media di tingkat nasional dengan keberhasilannya melakukan ekspansi bisnis ke berbagai lini media. Di tengah redupnya bisnis media cetak, terutama akibat laju pertumbuhan media daring, Jawa Pos mengembangkan konglomerasinya dengan mengambil alih kepemilikan Persebaya pada awal tahun 2017.Kata Kunci : Konglomerasi, Jawa Pos, Persebaya, Bonek
ANALISA KEGAGALAN KOMUNIKASI POLITIK DALAM PILKADA SERENTAK 2015 DI KABUPATEN SLEMAN (STUDI KASUS PDI PERJUANGAN) Fajri, Choirul; Fadillah, Dani
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.131 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kegagalan proses komunikasi dalam sebuahdinamika politik dalam konteks Pilkada. Pada pemilihan kepala daerah 2015 lalu di Sleman DIY,PDIP Perjuangan yang merupakan partai besar, dengan basis massa yang banyak, dan merupakanpartai pemenang pemilu ternyata mengalami kekalahan.Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Tipe daripenelitian ini adalah melakukan penelaahan secara mendalam terhadap strategi politik yangdilakukan oleh PDI Perjuangan serta strategi yang dilakukan oleh rival politiknya, sehinggamenyebabkan kegagalan kemenangan pasangan calon yang disusng oleh PDI Perjuangan.Beberapa aktivitas dilaksanakan seperti melakukan wawancara, mengumpulkan data dan mengkajipemberitaan-pemberitaan yang ada.Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya kegagalan komunikasi politik PDIP dalamPilkada Serentak di Sleman 2015, hal tersebut karena PDIP kurang mengintegrasikan ranahkomunikasi internalnya, tidak memainkan isu-isu untuk menciptakan opini publik, dan mengelolamedia komunikasi dengan baik.Kata Kunci: Komunikasi Politik, Pilkada, dan PDI Perjuangan.
ANALISIS KOMUNIKASI BIROKRASI ATAS KUALITAS LAYANAN PUBLIKDI WILAYAH ADMINISTRASIKABUPATEN BANDUNG Fitriawan, Rana Akbari
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.788 KB)

Abstract

AbstrakRendahnya kualitas pelayanan birokrasi di Indonesia terjadi di semua organisasi ataubirokrasi pemerintahan sebagaimana sering diberitakan di berbagai media massa, antara lain dilingkungan pemerintahan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ketidakjelasan penyampaian informasiserta ketidaksetaraan antara masyarakat dan birokrasi dalam berkomunikasi merupakan salah satumasalah yang menjadi penyebabnya. Pada jangka panjang ini akan berimbas pada ketidakmampuanpemerintah dalam mewujudkan tata laksanan pemerintahan yang baik (good governance).Penelitian ini mencoba menganalisis berbagai gejala sosial yang terlihat dalam alurkomunikasi birokrasi, sehingga dapat diketahui secara ilmiah tentang implikasi komunikasibirokrasi atas kualitas penyelenggaraan pelayanan publik dan ketergunaan konsep serta modelkomunikasi birokrasi terhadap kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Bandung.Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang erat antara komunikasi birokrasi dengankualitas penyelenggaraan pelayanan publik. Ini mengindikasikan elemen-elemen dalam komunikasibirokrasi berpengaruh besar terhadap kualitas penyelenggaraan pelayanan publik.Kata kunci: Komunikasi birokrasi, pelayanan publik.
PERSEPSI MASYARAKAT JAWA TERHADAP TEMBANG LINGSIR WENGI SEBAGAI SEBUAH KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA SYIAR AGAMA ISLAM (Studi Fenomenologi Kualitatif Tentang Pesan Dibalik Tembang Lingsir Wengi Karya Sunan Kalijaga) Putra, Fajar Dwi
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.767 KB)

Abstract

AbstrakCara berpikir seseorang akan menentukan apa yang akan dilihatnya. Hasil yang demikianmerupakan sebuah pelajaran berharga dari setiap peristiwa yang sedang, sudah atau bahkanakan terjadi. Tembang Lingsir Wengi yang merupakan sebuah ungkapan doa dan dakwah darisang pembawa ajaran suci agama Islam dianggap sebagai sebuah metode atau ritual khususuntuk memanggil dan mengumpulkan roh halus. Pandangan ini tidak didasari dengan pemahamandan telaah mendalam, hanya bersifat apriori semata, sehingga yang tidak berdasar pengalamanitu memunculkan persepi atau pandangan yang berbeda jauh dengan aslinya, terlebih ketikatembang ini dijadikan salah satu alunan musik dalam sebuah film horor.Penelitian ini bertujuan untuk mengubah pandangan masyarakat umum khususnya Jawaagar membuka pola pikir tentang tembang Lingsir Wengi. Bahwa dalam mengambil sebuahkeputusan harus didasarkan pada pengalaman mencoba atau melihat, melakukan dan memahamilebih jauh.Kata kunci: Persepsi, Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Jawa.
MENYAMBUT ERA PENYIARAN DIGITAL 2018 M.Hum, Umarino; Puspita, Ida; Fajri, Choirul; Fadillah, Dani
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.57 KB)

Abstract

IntisariRencana perpindahan penyiaran analog ke digital menyebabkan banyaknya implikasi pada industri penyiaran itu sendiri. Jika negara-negara di barat sudah semenjak lama mengimplementasikan adanya perpindahan media analog ke digital ini, maka Indonesia sendiri telah membuat master plan yakni pada tahun 2018 untuk melakukan switch off menuju penyiaran digital. Berbagai persoalan dilahirkan atas lahirnya kebijakan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesiapan media penyiaran di Indonesia dalam menyambut era penyiaran digital 2018. Hasil dan penelitian ini menunjukkan bahwa guna menyambut era penyiaran digital 2018, media lokal perlu memperhatikan beberapa aspek, seperti: proses, manajemen, sumber daya manusia, dan teknologi.Kata Kunci: Digitalisasi, Media, dan Penyiaran.
Politisi Perempuan Dalam Bingkai Media (Analisis Framing Robert Entment Atas Pemberitaan Politisi Perempuan Di Media Cetak) Djuwita, Amalia
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.596 KB)

Abstract

Gebner dalam buku Boyd-Barret, Approach to Media: a Reader (1995; 12), memperkenalkan konsep resonansi. Hal ini terjadi saat media massa dan realitas sebenarnya menghasilkan koherensi yang powerfull, di mana pesan media menerpa khalayak secara terus menerus secara signifikan. Ketika realitas media mirip dengan realitas sosial yang terjadi di lingkungannya, proses resonansi itu berlaku. Dalam konteks kekuataannya inilah media menjadi alat ampuh dalam pembentukan opini publik, jika asumsinya digeser ke wilayah realitas masyarakat maka opini publik akan membentuk persepsi simpati dan empati. Peran media dalam memberitakan kasus korupsi yang dilakukan oleh politisi perempuan yang sangat gencar, telah memberikan pencerahan pada masyarakat akhir-akhir ini. Hampir setiap hari Media cetak maupun Televisi menayangkan para pelaku korupsi yang terlibat atau tertangkap tangan, bahkan sering menjadi perbincangan atau program tersendiri dalam pengupasan persoalan korupsi. Diantara nama Perempuan yang dituduh terlibat korupsi ini adalah Wa Ode, Miranda Goeltom, Nunun Nurbaeti, Malinda Dee, Anggelina Sondakh, Mindo Rosalinda Manulang. Dibandingkan dengan laki-laki yang terlibat dalam masalah korupsi serta dari data statistik, maka sedikit sekali Perempuan yang terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Tetapi dalam Pemberitaan media, Perempuan yang terlibat korupsi yang disebutkan di atas menjadikan berita yang sangat menonjol. Kata Kunci: Politik Perempuan, Media Massa, Framing Entman

Page 3 of 22 | Total Record : 213