cover
Contact Name
Nego Linuhung
Contact Email
aksioma.ummetro@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
aksioma.ummetro@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota metro,
Lampung
INDONESIA
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
ISSN : 20898703     EISSN : 24425419     DOI : -
Core Subject : Education,
AKSIOMA JOURNAL, e-ISSN: 2442-5419, p-ISSN: 2089-8703 is an information container has scientific articles in the form of research, the study of literature, ideas, application of the theory, the study of critical analysis, and Islāmic studies in the field of science Mathematics Education. AKSIOMA JOURNAL published two times a year, the period from January to June and July to December, published by the Scientific Publication Unit FKIP University of Muhammadiyah Metro.
Arjuna Subject : -
Articles 32 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2024)" : 32 Documents clear
PERAN SKEPTIS MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI DITINJAU BERDASARKAN GENDER Purna Bayu Nugroho; Venty Meilasari; Berta Apriza; Hasan Basri
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i2.8389

Abstract

Pentingnya geometri berdampak pada suatu keharusan bagi mahasiswa matematika untuk menguasainya. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, diketahui bahwa mahasiswa matematika masih mengalami beberapa kesulitan dalam menyelesaikan masalah geometri. Dari Kesulitan yang terjadi tersebut mengindikasikan bahwa skeptis dapat mengubah jawaban yang sudah benar menjadi salah dan dapat memperkuat keyakinan terhadap jawaban yang sudah benar. Hal itu menunjukkan bahwa perlu adanya kajian mendalam tentang peran skeptis dalam menyelesaikan masalah geometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran skeptis mahasiswa dalam menyelesaikan masalah geometri ditinjau berdasarkan gender. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena digunakan untuk memahami isu-isu rumit suatu  proses yang selalu berkembang dinamis. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Kasus yang dibahas dalam penelitian ini yaitu kasus yang berdampak fundamental terhadap belajar geometri mahasiswa. Subjek penelitian ini ialah delapan yang terdiri dari 4 perempuan dan 4 laki-laki yang mengalami skeptis terhadap jawabannya. Data penelitian ini berupa jawaban tertulis subjek, hasil rekaman wawancara, hasil rekaman think outloud, dan catatan Peneliti. Data-data tersebut dihasilkan oleh sumber data penelitian ini, ialah subjek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Peran skeptis mahasiswa laki-laki dalam memecahkan masalah geometri yaitu meneguhkan jawaban yang telah dituliskan dan menghentikan proses menjawab mahasiswa sehingga tidak diperoleh jawaban yang lengkap dan benar, (2) Peran skeptis mahasiswa perempuan dalam memecahkan masalah geometri yaitu meneguhkan, menyesatkan dan membenarkan jawaban yang telah dituliskan.The importance of geometry makes it mandatory for mathematics students to master it. Based on field observations, it is known that mathematics students still experience several difficulties in solving geometry problems. The difficulties that occur indicate that skepticism can change correct answers to wrong ones and can strengthen belief in correct answers. This shows that there is a need for an in-depth study of the role of skepticism in solving geometric problems. This research aims to determine the role of skeptical students in solving geometry problems, examined from gender perspective. This research uses a qualitative approach because it is used to understand complex issues in a process that is always developing dynamically. This type of research is a case study. The cases studied in this study are cases that have a fundamental impact on student geometry learning. The subjects of this study were eight consisting of 4 women and 4 men who were skeptical about their answers. The data for this study were in the form of the subject's written answers, recorded interviews, recorded think outloud, and researcher's notes. These data are generated by this research data source, namely the research subject. The results of this study indicate that: (1) The role of male student's skeptical role in solving geometry problems is to confirm the answers that have been written and stop the student's answering process so that a complete and correct answer is not obtained, (2) The role of female student's skeptical in solving geometry problems namely confirming, misleading and justifying the answers that have been written.
THE EFFECT OF STEM-PjBL AND ADVERSITY QUOTIENT ON HIGH SCHOOL STUDENTS’ PROBLEM SOLVING ABILITY Eki Sutisna; Aan Hendrayana; Anwar Mutaqin
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i2.8598

Abstract

The mathematics learning development is colored by advances in science and technology. The integration of STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) in today's mathematics learning should be a priority. This is due to the improving need for Human Resources who are competent in the STEM field, includes the ability to solve complex problems. In digital era, Mathematical Problem Solving Ability (KPMM) is needed. The students' are required to be competent in technology. By collaborating STEM-PjBL in learning activity, it is expected. that students' have KPMM improvement. This research aims to determine the effect of STEM-PjBL and Adversity Quotient (AQ) on KPMM. This research used quantitative approach with quasi-experimental method and nonequivalent pretest-posttest research design. This research used two classes, namely the experimental class for STEM-PjBL model and the control class for scientific approach. This research was conducted in one of the high schools in Tangerang with a population of all students in grade XI with sample around to 39 students who were selected by purposive sampling. This study used two instruments, namely the problem solving ability test instrument and the AQ non-test instrument. The results showed that STEM-PjBL and scientific learning had a positive effect on KPMM. Meanwhile AQ also had a positive effect in all categories. Beside that, this research also showed there was no interaction effect between the two of learning models and AQ on students' KPMM. Students who received STEM-PjBL and scientific learning obtained n-gain of 0.48 and 0.35, which means that there was an improvement in KPMM with a quite good category.Perkembangan pembelajaran matematika diwarnai oleh kemajuan sains dan teknologi. Integrasi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dalam pembelajaran matematika saat ini harus menjadi prioritas. Hal ini karena meningkatnya kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten dalam bidang STEM, mencakup kemampuan pemecahan masalah yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model STEM-PjBL dan Adversity Quotient (AQ) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis (KPMM). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen dan desain penelitian nonequivalent pretest-posttest. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA kota Tangerang dengan populasi seluruh siswa kelas XI dengan sampel sebanyak 39 siswa yang dipilih secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan dua kelas, kelas eksperimen untuk model STEM-PjBL dan kelas kontrol untuk pendekatan saintifik. Penelitian ini menggunakan dua instrumen yaitu instrumen tes kemampuan pemecahan masalah dan instrumen non-tes AQ. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa STEM-PjBL dan pembelajaran saintifik memiliki pengaruh positif terhadap KPMM. Begitupun dengan AQ yang juga berpengaruh positif terhadap KPMM di semua kategorinya. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan tidak adanya pengaruh interaksi antara kedua model pembelajaran dan AQ terhadap KPMM. Siswa yang mendapatkan model STEM-PjBL dan pembelajaran Saintifik memperoleh n-gain sebesar 0,48 dan 0,35 yang artinya terjadi peningkatan KPMM dengan kategori cukup baik.
ANALISIS PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP TIPE CAMPER DAN QUITTER PADA MATERI ALJABAR Prayogo Prayogo; Hanim Faizah; Silviana Maya Purwasih
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i2.7596

Abstract

Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan siswa dalam menyampaikan informasi, gagasan, mengungkapkan gagasan matematis melalui gambar/grafik, tabel, persamaan, atau bahasa sendiri. Dengan demikian, kemampuan komunikasi matematis berkaitan erat dengan kemampuan pemecahan masalah. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah ialah kemampuan siswa menghadapi masalah, sehingga perlu dianalisis juga pengaruhnya dalam kemampuan komunikasi matematis. Sikap atau tanggapan seseorang dalam menghadapi suatu masalah dikenal dengan Adversity Quotient.   Adversity Quotient dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu Climber, Camper, dan Quitter. Penelitian yang telah dilakukan adalah untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa Climber, namun masih belum dilakukan untuk siswa Camper dan Quitter. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa Camper dan Quitter. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan menganalisis hasil jawaban tertulis siswa dan selanjutnya dilakukan wawancara untuk melengkapi hasil. Analisis data yang digunakan adalah metode Miles and Huberman yang meliputi reduksi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan diuji dengan melakukan triangulasi waktu. Adapun hasil yang diperoleh adalah siswa Camper memiliki kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik dibandingkan dengan siswa Quitter, karena siswa Camper telah mampu memenuhi 4 dari 5 indikator kemampuan komunikasi matematis, sedangkan siswa Quitter hanya 2 indikator saja. Mathematical communication skills are students' ability to convey information, ideas through discussions and presentations, express mathematical ideas through pictures/graphs, tables, equations, or their own language. Therefore, mathematical communication skills are closely related to problem solving abilities. One of the factors that influences problem solving is students' ability to face problems, so it is also necessary to analyze its influence on mathematical communication skills. A person's attitude or response in facing a problem is known as the Adversity Quotient. Adversity Quotient is divided into three categories, namely Climber, Camper, and quitter. The research that has been carried out is to describe the mathematical communication skills of Climber students, but has not yet been carried out for Camper and Quitter students. So, this research aims to analyze the differences in the mathematical communication abilities of Camper and Quitter students. The method used is qualitative by analyzing the results of students' written answers and then conducting interviews to complete the results. The data analysis used is the Miles and Huberman method which includes data reduction, data analysis, and drawing conclusions. Meanwhile, to test the validity of the data, time triangulation was carried out. The results obtained are that Camper students have better mathematical communication skills compared to Quitter students, because Camper students have been able to fulfill 4 of the 5 indicators of mathematical communication ability, while Quitter students only have 2 indicators. 
PENGEMBANGAN VIDEO INTERAKTIF MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Wahyuni Aflah Rambe; Edwin Musdi; Suherman Suherman; Ali Asmar
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i2.8538

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik pada tes awal kemampuan pemecahan masalah. Guru belum sepenuhnya menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan model teknologi dan model pembelajaran yang inovatif sebagai penunjang proses pembelajaran matematika. Penggunaan video interaktif dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan belajar anak dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis. Penelitian ini merupakan penelitian R&D (Research and Develompment) menggunakan model Plomp. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa video interaktif yang valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. Hasil Validasi video interaktif adalah sebesar 3,48 dengan kriteria sangat valid. Sedangkan hasil angket respon peserta didik terhadap praktikalitas video interaktif pada tahap small group evaluation dan field test sebesar 95,57% dan 96,92% dengan kriteria sangat praktis. Hasil tes akhir kemampuan pemecahan masalah diperoleh presentasi nilai yang tuntas sebesar 80%, sehingga video interaktif dengan menggunakan model CTL memiliki kriteria yang efektif. Oleh karena itu video interaktif yang dihasilkan sudah valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. This research was motivated by the low mathematical problem solving abilities of students in the initial test of problem solving abilities. Teachers have not fully used learning media by using technology models and innovative learning models to support the mathematics learning process. The use of interactive videos using the Contextual Teaching and Learning (CTL) model is an effort to meet children's learning needs in improving mathematical problem solving abilities. This research is R&D (Research and Development) research using the Plomp model. This research aims to produce products in the form of interactive videos that are valid, practical and effective for improving students' mathematical problem solving abilities. The interactive video validation result was 3.48 with very valid criteria. Meanwhile, the results of the student response questionnaire regarding the practicality of interactive videos at the small group evaluation and field test stages were 95.57% and 96.92% with very practical criteria. The results of the final test of problem solving ability obtained a complete score presentation of 80%, so that interactive videos using the CTL model have effective criteria. Therefore, the interactive video produced is valid, practical and effective in improving students' mathematical problem solving abilities.
DEVELOPMENT OF “X-MATH” GAME-BASED LEARNING MEDIA TO INCREASE STUDENT’S MATHEMATICS LEARNING INTEREST Eka Maya Septianing; M. Ivan Ariful Fathoni; Anisa Fitri
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i2.8700

Abstract

The decline in students' interest in learning mathematics due to the lack of variety in teaching media used in learning results in low student learning outcomes. One of these problems occurred in class VIII students at SMP Negeri 2 Bojonegoro. There are still educators who only focus on books when learning. Besides, educators who deliver material, especially Cartesian coordinates, only use a whiteboard. The use of this media is certainly not optimal if implemented in continuous learning because apart from spending a lot of time just drawing, it also results in monotonous and boring classes. Therefore, this research aims to develop X-MATH learning media, which is the application of game-based learning to class VIII Cartesian coordinate material that meets valid and practical criteria to increase students' interest in learning. This research uses the Borg and Gall model, which only carries out seven of the ten stages of the development procedure. The research results show that material expert validation results obtained a percentage of 95%, while media validation results obtained a percentage of 91.6%. Both results meet the level of validity, namely very valid and suitable for use. Besides that, based on field trials conducted with mathematics educator respondents and students, the average score percentage was 83.3%, so the media was categorized as quite practical. Based on the results of this research, the game-based X-MATH learning media developed is very valid and quite practical to use in learning Cartesian coordinates. Turunnya minat belajar matematika peserta didik yang disebabkan kurang bervariasinya media ajar yang digunakan dalam pembelajaran mengakibatkan rendahnya hasil belajar peserta didik. Permasalahan ini terjadi salah satunya pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Bojonegoro. Masih dijumpai pendidik yang hanya terfokus pada buku saat pembelajaran. Selain itu, pendidik dalam penyampaian materi khususnya koordinat kartesius bahan ajar yang digunakan hanya papan tulis. Penggunaan media tersebut tentu kurang optimal jika dimplementasikan dalam pembelajaran berkelanjutan karena selain menghabiskan banyak waktu hanya untuk menggambar juga mengakibatkan kelas monoton dan membosankan. Sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran X-MATH yang merupakan penerapan dari pembelajaran berbasis game pada materi koordinat kartesius kelas VIII yang memenuhi kriteria valid dan praktis guna meningkatkan minat belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model Borg and Gall yang hanya melaksanakan tujuh dari sepuluh tahapan prosedur pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil validasi ahli materi memperoleh persentase sebesar 95%, sedangkan hasil validasi media memperoleh persentase sebesar 91,6%. Kedua hasil tersebut memenuhi tingkat validitas yaitu sangat valid dan dapat digunakan. Selain itu, berdasarkan uji coba lapangan yang dilakukan dengan responden pendidik matematika dan peserta didik menghasilkan persentase skor rata-rata sebesar 83,3% sehingga media dikategorikan cukup praktis. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka media pembelajaran X-MATH berbasis game yang dikembangkan sangat valid dan cukup praktis digunakan dalam pembelajaran koordinat kartesius.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS CONNECTING MATHEMATICS PROJECT (CMP) BERBANTUAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS Sakinah, Hanifatus; Musdi, Edwin; Yerizon, Yerizon; Arnawa, I Made
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i2.8546

Abstract

Lemahnya kemampuan koneksi matematis ini terlihat dari ketidakmampuan peserta didik dalam melihat keterkaitan dalam setiap konsep. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pembelajaran yang konstektual serta menggunakan perangkat pembelajaran yang menarik yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Connecting Mathematics Project (CMP) bentuan video pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis peserta didik yang valid, praktis dan efektif.  Penelitian ini menggunakan model pengembangan dengan model Plomp. Dengan subjek penelitiannya peserta didik kelas VIII SMP. Instrumen yang digunakan yaitu lembar validasi RPP, LKPD, video pembelajaran, angket respon pendidik dan angket respon peserta didik. Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dan video pembelajaran memenuhi kriteri sangat valid dengan rata-rata skor berturut-turut 90,57%, 87,75% dan 87,25%. Dan praktis digunakan dalam pembelajaran dengan skor 94% serta efektif dalam mengembangkan kemampuan koneksi matematis peserta didik dengan perolehan skor 70% . oleh karena itu, perangkat pembelajaran berbasis Connecting Mathematics Project (CMP) dan video pembelajaran yang dihasilkan  sudah valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis peserta didikThis weak mathematical connection ability can be seen from the students' inability to see the interrelationships in each concept. One effort that can be made is by carrying out contextual learning and using interesting learning tools that are tailored to the needs of students. This research aims to produce learning tools in the form of Learning Implementation Plans (RPP) and Student Worksheets (LKPD) based on the Connecting Mathematics Project (CMP) in the form of learning videos to improve students' mathematical connection abilities in a valid, practical and effective way.  This research uses model development with the Plomp model. With the research subject being students in class VIII of junior high school. The instruments used were RPP validation sheets, LKPD, learning videos, teacher response questionnaires and student response questionnaires. Furthermore, the research results show that the learning tools and learning videos meet the very valid criteria with average scores of 90.57%, 87.75% and 87.25% respectively. And it is practically used in learning with a score of 94% and is effective in developing students' mathematical connection abilities with a score of 70%. Therefore, the Connecting Mathematics Project (CMP) based learning tools and the resulting learning videos are valid, practical and effective in improving students' mathematical connection abilities.
THE ANALYSIS OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ MATHEMATICAL LITERACY VIEWED FROM PISA PROBLEMS Rahmadhani, Elfi; Noviani, Julia; Putri, Hasni
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i2.8624

Abstract

Literacy skills are important in learning mathematics. Mathematical literacy skills are able to provide opportunities for students to understand the benefits and practicalities of mathematics in real life, solve real-life problems using mathematics and can also be applied in decision making. This study aims to describe students' mathematical literacy abilities in terms of PISA problems. This research is descriptive qualitative. Selection of research subjects using purposive sampling. The research subjects in this study were students of Al Azhar Takengon Integrated High School, class XII Science, consisting of two students with high abilities. The data collection technique used the PISA problems and interviews. Data were analyzed using data analysis techniques proposed by Miles and Huberman. This study uses time triangulation to check the validity of the data. The research results showed that the profile of the mathematical literacy ability of students with high mathematical ability in solving PISA problems is classified as good. Subjects are able to think at an advanced level and students are able to complete the six levels of PISA problems given by fulfilling each mathematical process in mathematical literacy; formulate, employ, and interpret.   Kemampuan literasi menjadi hal yang penting dalam pembelajaran matematika. Kemampuan literasi matematika mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk memahami manfaat dan kepraktisan matematika dalam kehidupan nyata, memecahkan masalah pada kehidupan nyata dengan menggunakan matematika serta dapat juga diaplikasikan dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika siswa ditinjau dari soal PISA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pemilihan subjek penelitian menggunakan purposive sampling. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa SMA Terpadu Al Azhar Takengon kelas XII IPA yang terdiri dari dua orang siswa yang berkemampuan tinggi. Pengumpulan data menggunakan tes PISA dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Penelitian ini menggunakan triangulasi waktu untuk pemeriksaan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil kemampuan literasi matematis siswa berkemampuan matematika tinggi dalam menyelesaikan soal PISA tergolong baik. Subjek sudah mampu berpikir pada tingkat lanjut dan mampu menyelesaikan enam level soal PISA yang diberikan dengan memenuhi setiap proses matematika pada literasi matematis, yaitu memformulasi, menerapkan, dan menginterpretasikan
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP BERDASARKAN INDIKATOR KRULIK DAN RUDNICK DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR Setiani, Ana; Lukman, Hamidah Suryani; Agustiani, Nur
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i2.8612

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah matematika berperan penting untuk membangun proses berpikir siswa. Namun ternyata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa masih tergolong rendah, sehingga perlu adanya analisis mengenai permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal kemampuan pemecahan masalah berdasarkan indikator Krulik dan Rudnick pada materi sistem persamaan linear satu variabel. Subjek penelitian ini terdiri 3 orang siswa SMP Pelita YNH tahun ajaran 2022/2023. Jenis dan pendekatan pada penelitian ini yakni jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yakni metode dokumentasi, tes dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan data hasil tes kemampuan pemecahan masalah berdasarkan indikator Krulik dan Rudnick, data hasil wawancara, dan angket motivasi belajar siswa. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa kesulitan siswa dalam meyelesaikan soal kemampuan pemecahan masalah berdasarkan indikator Krulik dan Rudnick ditinjau dari motivasi belajar siswa adalah kesulitan dalam memberikan pemahaman materi menggunakan media lain yang mudah dipahami, kesulitan melakukan latihan soal secara kontinyu. Adapun penyebab motivasi siswa rendah adalah kurangnya pemahaman konsep pada materi yang dipelajari, kurangnya latihan soal yang diberikan, dan kurangnya media yang digunakan pada pembelajaran. Serta solusi rendahnya motivasi dan menyelesaikan siswa adalah menggunakan model dan media pembelajaran yang menarik, berlatih menyelesaikan soal.Mathematical problem solving abilities play an important role in developing students' thinking processes. However, it turns out that students' mathematical problem solving abilities are still relatively low, so an analysis of these problems is needed. This research aims to identify students' difficulties in solving problem-solving ability questions based on Krulik and Rudnick indikators in one-variable linear equation systems material. The subjects of this research were 3 students at Pelita YNH Middle School for the 2022/2023 academic year. The type and approach in this research is descriptive research with a qualitative approach. The data collection techniques in this research are documentation, tests and interviews. Data analysis was carried out by comparing data from problem solving ability tests based on Krulik and Rudnick indikators, interview data, and student learning motivation questionnaires. From the research results, it was concluded that students' difficulties in solving problem solving ability questions based on Krulik and Rudnick's indikators in terms of student learning motivation were difficulties in providing understanding of the material using other media that was easy to understand, difficulty doing continuous practice questions. The causes of low student motivation are a lack of understanding of the concepts in the material being studied, a lack of practice questions given, and a lack of media used in learning. And the solution to students' low motivation and problem solving is to use interesting learning models and media, practice solving problems. 
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DAN HABITS OF MIND Rastuti, Musafir; Setyaningrum, Wahyu
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i2.8680

Abstract

Kemampuan yang diperlukan di abad ke-21 ini salah satunya adalah literasi matematika. Hasil kognitif atau literasi matematika dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk habits of mind. Penelitian ini mengusung tujuan untuk menguraikan kapasitas literasi matematika pada siswa SMP kelas 9, menggambarkan kebiasaan berpikir atau habits of mind yang mereka miliki, serta memeriksa korelasi antara habits of mind tersebut dengan literasi matematika mereka. Dalam upaya meneliti hal ini, digunakan pendekatan kualitatif dengan melibatkan 31 siswa dari kelas 9F SMP Negeri 1 Imogiri, Kabupaten Bantul. Data dikumpulkan menggunakan metode tes dan non-tes, dimana tes berupa soal untuk menilai literasi matematika dan non-tes berupa angket untuk menilai habits of mind. Proses analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, analisis, dan penarikan kesimpulan. Hasilnya menunjukkan bahwa secara umum, kemampuan literasi matematika siswa berada pada tingkat sedang, namun pada domain konten geometri (space and shape) mereka menunjukkan hasil yang rendah. Kemudian habits of mind yang dimiliki siswa secara umum kategori tinggi. Habits of mind tidak berpengaruh siginifikan terhadap literasi matematika. Hubungan antara habits of mind dan literasi matematika adalah lemah tapi pasti.One of the skills needed in the 21st century is mathematical literacy. Cognitive outcomes or mathematical literacy are influenced by several factors including habits of mind. This research aims to elucidate the capacity of mathematical literacy in 9th-grade junior high school students, describe the habits of mind they possess, and examine the correlation between these habits of mind and their mathematical literacy. In attempting to investigate this, a qualitative approach involving 31 students from class 9F of State Junior High School 1 Imogiri, Bantul Regency, was employed. Data were collected using both test and non-test methods, where the test consisted of questions to assess mathematical literacy and the non-test method involved a questionnaire to evaluate habits of mind. The data analysis process included data collection, data reduction, analysis, and conclusion drawing. The results indicate that overall, the students' mathematical literacy skills are at a moderate level, but in the geometry content domain (space and shape), they show low results. Additionally, the students generally possess habits of mind in the high category. However, habits of mind do not significantly influence mathematical literacy. The relationship between habits of mind and mathematical literacy is weak but definite.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Khairani, Devi; Permana, Dony; Fauzan, Ahmad; Musdi, Edwin
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i2.8468

Abstract

 Kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah matematis masih tergolong rendah. Akibatnya, peserta didik mengalami kesulitan dalam menyusun rencana dan menyelesaikan masalah matematis. Adapun penyebab rendahnya KPM peserta didikyaitu kurangnya perangkat pembelajaran yang memfasilitasi KPM matematis. Oleh karena itu, dikembangkan sebuah perangkat berbasis Discovery Learning berbantuan Geogebra yang dapat menstimulus proses pembelajaran aktif, memotivasi peserta didik dan meningkatkan KPM matematis. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan Plomp. Produk yang dikembangkan adalah modul ajar dan LKPD berbasis Discovery Learning berbantuan Geogebra untuk kelas X SMK materi trigonometri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan perangkat berbasis Discovery Learning berbantuan Geogebra yang valid, praktis, dan efektif terhadap KPM peserta didik kelas X SMK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbentuk Modul Ajar dan LKPD berbasis Discovery Learning berbantuan Geogebra peserta didik kelas X SMK adalah valid, praktis, dan efektif. Hasil validasi perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah sangat valid, menyesuaikan 4 indikator KPM matematis dilihat dari aspek didaktik, materi, kebahasaan dan kegrafikaan. Hasil Praktikalitas perangkat pembelajaran sangat praktis dilihat dari aspek kemudahan penggunaan, kesesuaian alokasi waktu, daya tarik dan kebermanfaatan. Selanjutnya dikatakan efektif karena memberikan dampak terhadap KPM peserta didik 80,60% dengan kategori sangat baik. Students' ability to solve math problems s still relatively. As a result, students have difficulty in planning and solving mathematical problems. The cause of the low KPM of students is the lack of learning tools that facilitate mathematical KPM. Therefore, a Discovery Learning-based tool assisted by Geogebra was developed that can stimulate the active learning process, motivate students and improve mathematical KPM. This research is a development research using Plomp's development model. The products developed are teaching modules and LKPD based on Discovery Learning assisted by Geogebra for class X SMK trigonometry material. The purpose of this study was to produce a valid, practical, and effective Discovery Learning-based tool for grade X SMK students. The results showed that the learning tools in the form of Teaching Modules and LKPD based on Discovery Learning assisted by Geogebra for grade X SMK students were valid, practical, and effective. The results of the validation of the learning tools developed are very valid, adjusting 4 indicators of mathematical KPM seen from the aspects of didactics, material, language and graphics. Practicality results of learning devices are very practical in terms of ease of use, suitability of time allocation, attractiveness and usefulness.urthermore, it is said to be effective because it has an impact on the KPM of 80.60% students with a very good category.

Page 3 of 4 | Total Record : 32