cover
Contact Name
Agung Setia Budi
Contact Email
agungsetiabudi@ub.ac.id
Phone
+62341-577911
Journal Mail Official
jtiik@ub.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Gedung F FILKOM Lt. 8, Ruang BPJ Jalan Veteran No. 8 Malang Indonesia - 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 23557699     EISSN : 25286579     DOI : http://dx.doi.org/10.25126/jtiik
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) merupakan jurnal nasional yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya (UB), Malang sejak tahun 2014. JTIIK memuat artikel hasil-hasil penelitian di bidang Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. JTIIK berkomitmen untuk menjadi jurnal nasional terbaik dengan mempublikasikan artikel berbahasa Indonesia yang berkualitas dan menjadi rujukan utama para peneliti. JTIIK di akreditasi oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor: 36/E/KPT/2019 yang berlaku sampai dengan Volume 11 Nomor 2 Tahun 2024.
Articles 1,238 Documents
Automatic Question Generation (AQG) dari Dokumen Teks Bahasa Indonesia Berdasarkan Non-Factoid Quesion Aminudin Aminudin; Azhari SN; Baaras Ahmad
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 5 No 2: April 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.1 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201852664

Abstract

Automatic Question Generation (AQG) adalah sistem yang dapat membangkitkan pertanyaan secara otomatis dari teks atau dokumen dengan menggunakan metode atau pola-pola tertentu. Diharapkan sistem AQG yang dikembangkan bekerja seperti halnya manusia membuat pertanyaan setelah diberikan suatu teks. Manusia dapat membuat pertanyaan, dikarenakan manusia dapat memahami teks yang diberikan dan berdasarkan pengetahuan-pengetahuan yang dimilikinya. Untuk mengembangkan sistem AQG penelitian ini, dilakukan kombinasi beberapa metode diantaranya algoritme Naive Bayes Classifier untuk mengklasifikasikan kalimat ke dalam jenis kalimat non-factoid. Chunking labelling untuk memberikan label pada masing-masing kalimat dari hasil klasifikasi dan pendekatan template untuk mencocokan hasil kalimat dengan template pertanyaan yang dibuat. Hasil pertanyaan yang dihasilkan oleh sistem akan diukur berdasarkan paramater yang telah ditentukan yang didasarkan atas pengukuran recall, precision dan F-Measure. Dengan adanya sistem AQG ini diharapkan dapat membantu guru mata pelajaran Biologi untuk membuat pertanyaan secara otomatis dan efektif serta efisien.
Sistem Rekomendasi Pemilihan Sekolah Menengah Atas Sederajat Kota Malang Menggunakan Metode AHP ELECTRE Dan TOPSIS Ibnu Aqli; Dian Eka Ratnawati; Mahendra Data
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 3 No 4: Desember 2016
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.871 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201634228

Abstract

AbstrakPemilihan tempat pendidikan yang bagus dan sesuai dengan kemampuan anak merupakan hal yang harus dikombinasikan untuk menunjang kemampuan perkembangan seorang anak. Apalagi pada masa pemilihan sekolah setelah lulus jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan suatu keputusan yang harus dilakukan sambil mempertimbangkan masa depan. Dalam memilih sekolah lanjutan banyak hal yang biasanya dipertimbangkan, seperti Nilai Ujian Nasional (NUN) yang di dapat oleh siswa, jarak antar rumah siswa dan sekolah, fasilitas sekolah, bahkan prestasi-prestasi sekolah yang dianggap bisa menunjang kemampuan siswanya. Dari permasalahan tersebut, maka dirancang sebuah sistem untuk memberikan rekomendasi sekolah menengah atas sederajat di Kota Malang. Penelitian ini menerapkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) - Elimination Et Choix Tranduisant La Realité (ELECTRE) - Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). AHP melakukan perhitungan pembobotan kriteria, ELECTRE melakukan klasifikasi alternatif “favourable”, dan TOPSIS melakukan perankingan terhadap alternatif sehingga muncul rekomendasi sekolah yang sesuai dengan kriteria pengguna. Untuk pengujian, dilakukan uji akurasi pada metode TOPSIS dengan membandingkan data rekomendasi yang dikeluarkan oleh sistem dengan data yang didapat dari pakar. Pengujian akurasi pada metode TOPSIS mendapatkan nilai akurasi sebesar 82,98%.Kata kunci: Pendidikan, SMA, AHP, ELECTRE, TOPSISAbstractSelecting a good school and appropriate with the children's ability is a matter that must be combined to support children's development. More over, during the school admission time after junior high school period. This period is so essential that the parent and the child have to decide while cinsidering the child's future. On deciding which Senior High Scool that will be attended, things that should be considered might be vary, such as the child's test score (NUN), the distance between home and the school, school facilities, and school achievements. From that issues, this paper explains a system to give a recommendation about Senior High Schools in Malang. This research applied Analytical Hierarchy Process (AHP) - Elimination Et Choix Tranduisant La Realite (ELECTRE) - Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) methods. AHP method is used to calculate criterias  ELECTRE is used to classify alternative "flavourable", and TOPSIS is used to make a rank through the alternatives so that appear several school recommendation that proper with user's ceiteria. To examine the system, the accuration test is conducted on TOPSIS method by comparing recommendation data issued by the system with the data issued by the expert. The accuration test on system get the value of 82.98% accurateness.Keywords: Education, Senior High School, AHP, ELECTRE, TOPSIS
Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel Zigbee Menggunakan Topologi Mesh Pada Pemantauan Dan Kendali Perangkat Ruang Fathur Zaini Rachman; Armin Armin; Nur Yanti; Qory Hidayati
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 4 No 3: September 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.12 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201743438

Abstract

AbstrakSistem pemantau dan kendali memiliki fungsi untuk merekap data dan mengakses perangkat ruangan yang terpasang pada setiap titik pemasangan. Komunikasi yang digunakan adalah komunikasi nirkabel ZigBee dengan menggunakan topologi mesh. Coordinator merupakan pusat data yang  terhubung langsung ke komputer,  dan hasilnya  ditampilkan dalam bentuk HMI, sehingga seorang operator dapat dengan mudah memantau dan mengendalikan perangkat-perangkat yang terpasang pada ruangan. Perangkat ruangan terdiri dari sensor diantaranya PIR, arus, pendeteksi asap dan sidik jari, yang kesemuannya terhubung dengan arduino yang bertugas sebagai pemroses data untuk membentuk protokol-protokol yang akan dikirim dari titik end device ke coordinator. Hasil pengujian jarak pengiriman antara titik pemasangan ZigBee maksimal 93 meter tanpa halangan dan 30 meter dengan halangan. Adapun throughput pengiriman data dari end device dan simulator ke titik coordinator akan semakin besar jika delay diperkecil dan paket data diperbesar dalam setiap pengirimannya. Hasil dari  packet loss pada pengujian didapatkan 4,94 %, ini dikarenakan faktor floating  yang terjadi pada arduino.Kata kunci: ZigBee, topologi mesh, throughput, packet lossAbstractThe monitoring and control system has the function of recording data and accessing the installed room equipment. The communication used is ZigBee wireless communication with mesh topology. The coordinator is a data center connected directly to the computer, and the results are displayed in the form of HMI, so that an operator can easily monitor and control the devices installed in the room. The room equipment consists of sensors such as PIR, current, smoke detector and fingerprint, all of which are connected to the arduino that serves as data processors in the form of protocols to be sent from the end device point to the coordinator. The result of test, delivery distance between ZigBee installation point is 93 meters away without obstruction and 30 meter with obstacle. The data transmission throughput from the end device and simulator to the coordinator point will be greater if the delay is reduced and the data packet enlarged in each delivery. The result of packet loss in the test is 4.94%, this is due to floating factor.Keywords: ZigBee, topologi mesh, throughput, packet loss
Rancang Bangun Sistem Administrasi Akademik Berbasis Multimedia Pada Multicliente E-Kiosk Di Lingkungan Program Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer Heru Nurwarsito; Denny Sagita Rusdianto; Barlian Henryranu Prasetio
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 1 No 1: April 2014
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.175 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201411105

Abstract

Abstrak E-Kiosk adalah suatu sistem vending machine informasi bagi publik yang dapat diakses kapanpun pada umumnya tersedia di tempat-tempat publik. Secara umum e-Kiosk terdiri dari tiga kategori besar :Information Kiosk, Transaction Kiosk, dan Multimedia Kiosk. E-Kiosk dalam perkembangannya telah menjadi suatu fasilitas akses publik yang interaktif (self-service), terhubung dalam suatu sistem jaringan infonnasi terpusat dalam LAN (Local Area Network), Intranet, bahkan Internet. Dengan terhubungnya e-Kiosk dalam jaringan, maka diperlukan aplikasi berbasis web yang dapat melayani fungsie-Kiosk selama 24 jam oleh suatu server. Hal ini mutlak diperlukan mengingat fungsi utama e-Kiosk yang selalu standby dan selalu diakses oleh publik kapanpun dan dimanapun.Selain itu, juga diperlukan suatu manajemen trafik jaringan e-Kiosk tersebut agar dapat memberikan layanan yang memuaskan kepada publik. Pada Penelitian ini akan dilakukan rancang bangun server jaringan e-Kiosk (Multi Client e-Kiosk) yang dapat melakukan fungsi memberikan informasi dan akses administrasi akademik di lingkungan PTIIK kepada civitas akademik. Kata kunci: Kiosk, sistem informasi akademik Abstract E-Kiosk is a vending machine system for public information that can be accessed anytime in general available in public places. In general, e-Kiosk consists of three major categories: Information Kiosk, Transaction Kiosk, and Multimedia Kiosk. E-Kiosk in its development has become an interactive public access facilities (self-service), connected in a network system, The information centralized within a LAN (Local Area Network), Intranet, and even Internet. By e-Kiosk interlinked in a network, it is necessary to web-based applications that can serve fungsie-Kiosk for 24 hours by a server. It is absolutely necessary given the major functions of e-Kiosk is always standby and always accessible to the public whenever and wherever. It also required a traffic management e-Kiosk networking order to provide a satisfactory service to the public. This research will be conducted on the design of e-Kiosk network server (Multi Client e-Kiosk) that can perform the function of providing information and access to the academic administration, PTIIK and the academic community. Keywords: Kiosk, sistem informasi akademik
Logika Fuzzy pada Robot Inverted Pendulum Beroda Dua Fahmizal Fahmizal; Galih Setyawan; Muhammad Arrofiq; Afrizal Mayub
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 4 No 4: Desember 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1230.278 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201744484

Abstract

AbstrakRobot inverted pendulum  beroda dua (IPBD) merupakan sistem yang tidak stabil dan bersifat non-linear. Motor DC sebagai penggerak robot yang terletak pada masing-masing roda kiri dan kanan memberikan variabel gaya untuk mempertahankan kestabilan robot. Oleh karena itu diperlukan suatu kendali yang dapat menjaga keseimbangan dari robot. Makalah ini memaparkan kendali logika fuzzy dalam hal pengendali keseimbangan robot. Pada perancangan robot ini, penulis menggunakan senor inertia measurement unit (IMU) versi MPU 6050 sebagai sensor pendeteksi keseimbangan robot. Nilai setpoint sudut robot yang diberikan adalah sudut elevasi robot terhadap sumbu horizontal atau pada sumbu pitch. Selanjutnya, nilai keluaran sensor IMU dibandingkan dengan setpoint. Lebih lanjut, nilai kesalahan (error) dan nilai perubahan kesalahan (delta errror) yang dihasilkan akan digunakan sebagai masukan logika fuzzy. Hubungan relasi masukan fuzzy diselesaikan dengan aturan Mamdani. Keluaran dari logika fuzzy diselesaikan dengan perhitungan weight average (WA). Hasil keluaran logika fuzzy berupa nilai putaran motor kiri dan kanan yang dikendalikan dengan cara mengatur lebar pulsa sinyal pulse with modulation (PWM). Dari hasil pengujian diperoleh bahwa kendali logika fuzzy yang diaplikasikan pada robot IPBD dapat menjaga keseimbangan robot dengan osilasi pada sudut -2 hingga 2 derajat.Kata kunci: Logika Fuzzy, Inverted Pendulum, IMU  AbstractInverted robot pendulum two (IPBD) is an unstable system that is naturally and non-linear. The DC motor as a robot drive located on each of the left and right wheels provides a force variable to maintain the robot's stability. Therefore we need a control that can maintain the balance of the robot. This paper presents fuzzy logic control in terms of robot balance control. In designing this robot, the author uses inertia measurement unit senator (IMU) MPU 6050 version as a robot balance detection sensor. The given set of corner robot values is the robot's elevation angle to the horizontal axis or on the pitch axis. Furthermore, the value of the IMU sensor output is compared with the setpoint. Furthermore, the error value and the resulting error change value (delta errror) will be used as fuzzy logic input. The relation of fuzzy input relation is solved with Mamdani rule. The output of fuzzy logic is solved by calculating the weight average (WA). The result of fuzzy logic output is left and right motor rotation controlled by adjusting pulse signal of pulse with modulation (PWM). The experiment results obtained that fuzzy logic control applied to the robot IPBD can maintain the robot balance by having oscillations at an angle of -2 to 2 degrees.Keywords: Fuzzy Logic, Inverted Pendulum, IMU 
Implementasi Purwarupa Perangkat Rumah Cerdas Pervasif Berbasis Protokol Universal Plug And Play (UPnP) Dan Raspberry Pi General Purpose Input/Output (GPIO) Sabriansyah Rizqika Akbar; Barlian Henryranu; Maystia Tri Handono; Achmad Basuki
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 2 No 2: Oktober 2015
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1030.085 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201522143

Abstract

AbstrakRumah cerdas saat ini dapat terdiri dari berbagai macam peralatan pendukung didalamnya dimulai dari kontrol terhadap lampu, tv, speaker dan beberapa peralatan lainnya. Dengan semakin bervariasinya peralatan tersebut, implementasi peralatan dalam rumah cerdas tergolong rumit karena peralatan tersebut dibuat oleh berbagai vendor dan membutuhkan proses konfigurasi (terhadap jaringan) yang cukup menyita waktu. Penelitian kami menghasilkan purwarupa sistem peralatan rumah cerdas memanfaatkan mikrokomputer Raspberry pi yang mampu secara pervasive ditemukan oleh peralatan seperti komputer maupun smartphone yang dapat digunakan sebagai alat kontrol terhadap switching lampu memanfaatkan protokol Universal Plug and Play (UPnP) yang terintegrasi dengan Raspberry Pi Genaral Purpose Input/Output (GPIO). Pengembangan purwarupa dilakukan dengan memanfaatkan framework GUPnP untuk diintegrasikan dengan library Wiring Pi pada GPIO Raspberry Pi, Pengujian dilakukan dengan melakukan perhitungan waktu proses switching lampu selama 20 kali dengan menggunakan aplikasi generik control point UPnP Spy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi protokol UPnP dan Raspberry Pi GPIO secara fungsional telah memiliki fitur pengenalan pervasif pada jaringan lokal dan mampu memberikan informasi perangkat dan jenis layanan yang diberikan oleh Raspberry Pi. Perubahan status pada GPIO dapat dilakukan dengan merubah parameter dari aplikasi kontrol. Berdasarkan perhitungan delay, didapatkan proses pengecekan status pada GPIO rata-rata adalah 5.1 ms, dan proses perubahan status GPIO memiliki rata-rata delay sebesar 14.8 ms. Penelitian ini diharapkan memiliki kontribusi menjembatani mekanisme pengenalan peralatan pada sistem rumah cerdas  menjadi lebih pervasive dan mudah dikenali oleh peralatan yang lain dan dapat memberikan gambaran bahwa perangkat mikrokomputer Raspberry Pi dapat digunakan untuk pengembangan perangkat Rumah Cerdas yang memiliki fitur pervasif.Kata kunci: Smart home appliances, UPnP, Pervasive  AbstractSmart home composed of a wide variety of appliance such as control of lights, tv, speaker, etc. With the increasing variability of the equipment, the implementation of smart home appliances is complicated caused it manufactured by various vendors that build their own method to control and find the devices. Some of the methods need to configure manually by the homeowner and it is quite time-consuming. Our research created a prototype system of smart home appliances by integrating microcomputer Raspberry Pi GPIO that able to pervasively found (the device and it services) by other control equipment such as computers and smartphones. Our prototype simulating  a light switching by utilizing Universal Plug and Play (UPnP) Protocol that is integrated with the Raspberry Pi General Purpose Input / output (GPIO). Prototype development is done by utilizing the framework to be integrated which are GUPnP Library and Wiring Pi Library on the Raspberry Pi GPIO. We have done several experiment by calculating the processing time switching the lights on for 20 times using generic applications Spy UPnP control point. The results showed that the integration of the UPnP protocol and GPIO Raspberry Pi functional has had pervasive recognition features on the local network and is able to provide information devices and types of services provided by Raspberry Pi. Our prototype also able to change the GPIO status by changing status parameters from control applications. Based on the delay calculation, we obtained in the process of checking the status of GPIO need an average delay 5.1 ms, and the process of changing the status of GPIO has an average delay of 14.8 ms. This research is expected to contribute that equipment in smart home systems become more pervasive and easily recognizable by other devices. We also give an idea that the Raspberry Pi microcomputer devices can be used for the development of Smart Home devices with pervasive device and service discovery features by implementing UPnP ProtocolsKeywords: Smart home appliances, UPnP, Pervasive
Pengukuran Kualitas Website Pemerintah Desa Jagalempeni Menggunakan Metode Webqual 4.0 Warjiyono Warjiyono; Corie Mei Hellyana
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 5 No 2: April 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.763 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201852666

Abstract

Undang-Undang RI no. 6/2016 tentang desa menyatakan bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban mengembangkan sistem informasi desa dalam menjalankan e-government menuju good governance.  Website Desa Jagalempeni yang telah dikembangkan pada tanggal 22 Februari 2017 akan menjadi wajah desa di dunia maya dengan menyediakan informasi untuk publik, promosi potensi desa dan terciptanya interaksi layanan masyarakat dengan perangkat desa tanpa sekat tempat dan waktu baik untuk masyarakat di dalam maupun luar lingkungan Desa Jagalempeni. E-government di Indonesia hingga saat ini jumlahnya terus meningkat, tetapi secara kualitas masih banyak yang belum memenuhi standar kualitas yang baik. Padahal faktor layanan mempunyai pengaruh yang sangat besar dari keberhasilan sebuah e-goverment. Begitu pula dengan website Desa Jagalempeni di alamat www.jagalempeni.desa.id untuk mencapai cita-cita pemerintah desa menuju good governance tentu harus memenuhi standar kualitas yang baik dari kualitas kegunaan, kualitas informasi, kualitas layanan dan kualitas visual, oleh karenanya pengukuran kualitas website desa perlu dilakukan. Penelitian ini mengukur kualitas website Pemerintah Desa Jagalempeni dengan menggunakan metode Webqual 4.0 dan menggunakan 4 (empat) instrumen yaitu Usability Quality, Information Quality, Service Interaction Quality dan Visual Quality. Data penelitian ini menggunakan 122 data dan diolah dengan software SPSS melalui uji validitas, reliabilitas, analisis deskriptif, korelasi dan regresi linier. Hasil pengukuran memberikan kesimpulan bahwa website Desa Jagalempeni saat ini dari sisi Usability Quality, Information Quality, dan Visual Quality sudah mempunyai kualitas yang baik, sedangkan dari sisi Service Interaction Quality belum mempunyai kualitas yang baik, karena kepuasan pengguna (user satisfaction) belum terpenuhi. Dengan demikian maka website Desa Jagalempeni perlu adanya pengembangan khususnya di kualitas layanan interaksi, agar website Desa Jagalempeni menjadi lebih baik, berkualitas, mempunyai daya saing dan kebanggaan Desa Jagalempeni sesuai dengan cita-cita menuju good governance. Kata kunci: Kualitas Website, Usability Quality, Information Quality, Service Interaction Quality, Visual Quality, User Satisfaction,  Webqual AbstractLaws of the Republic Indonesia 6/2016 about the village said that the local government is obliged to develop village information system in running e-government towards good governance. The Jagalempeni Village site built on February 22, 2017 will be the face of the village in cyberspace by providing information for the community, promoting village potential and creating interaction services with village apparatus with no space and time for people inside and outside Jagalempeni Village. E-government in Indonesia to date is still increasing in number, but still very many who do not meet the standards of good quality. The service factor has a major influence on the success of an e-Government. Similarly, the Jagalempeni Village website at www.jagalempeni.desa.id address to achieve the ideals of village governance of good governance must meet good standards of  quality of use, quality of information, service quality and visual quality, so the quality of website measurement should be do. This study measures the quality of the Jagalempeni Village Government website using the Webqual 4.0 method and uses 4 (four) instruments of Quality, Quality of Information, Quality of Service Interaction and Visual Quality. This research data uses 122 data and processed with SPSS software through test of validity, reliability, descriptive analysis, and linear regression. The result of the measurement gives conclusion that the website of Jagalempeni Village now from the side of Quality, Information Quality, and Visual Quality have good quality, while the Quality of Service Interaction does not have good quality, because the user satisfaction (user satisfaction) has not been fulfilled. Thus, the website of Jagalempeni Village needs to be developed especially in the quality of service interaction, so that the website of Jagalempeni Village become better, qualified, have the competitiveness and pride of Jagalempeni Village in accordance with the ideals towards good governance. Keywords: Website Quality, Usability Quality, Information Quality, Service Interaction Quality, Visual Quality, User Satisfaction,  Webqual
Penerapan Algoritma Genetika Untuk Penentuan Batasan Fungsi Kenggotaan Fuzzy Tsukamoto Pada Kasus Peramalan Permintaan Barang Rifki Setya Armanda; Wayan Firdaus Mahmudy
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 3 No 3: September 2016
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.109 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201633201

Abstract

Perencanaan kapasitas produksi seharusnya menyesuaikan dengan kebutuhan permintaan. Hal ini bisa dicapai dengan melakukan peramalan permintaan barang yang diproduksi. Sistem inferensi fuzzy Tsukamoto bisa diimplementasikan untuk peramalan. Salah satu permasalahan dalam penerapan metode fuzzy adalah sulitnya menentukan batasan fungsi keanggotaan yang tepat. Pada tulisan ini diusulkan penggunaan algoritma genetika untuk memperbaiki batasan fungsi keanggotaan fuzzy sehingga didapatkan hasil peramalan yang lebih akurat. Percobaan komputasi membuktikan bahwa sistem inferensi fuzzy yang telah dioptimasi mampu memberikan hasil yang lebih akurat. Dalam hal ini penerapan algoritma genetika untuk penentuan batasan fungsi pada kasus peramalan permintaan barang dilakukan dengan menggunakan teknik extended intermediate crossover, mutasi dengan exchange point dan seleksi dengan menggunakan elitsm selection. Pada penelitian ini terdapat 4 tahapan dalam menentukan nilai error yang optimal dengan menggunakan algoritma genetika sebagai batasan fungsi keanggotaan fuzzy tsukamoto. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 25 permintaan produksi dalam satuan minggu selama tahun 2015. Solusi optimal diperoleh pada ukuran populasi sebanyak 80, jumlah generasi sebesar 120, dan kombinasi crossover rate dan mutation rate sebesar 0.3 dan 0.7 dengan fitness sebesar 6.863533684.
Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berdasarkan Stok Gudang Berbasis Client Server (Studi Kasus Toko Grosir “Restu Anda”) Anthony Anthony; Andeka Rocky Tanaamah; Agustinus Fritz Wijaya
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 4 No 2: Juni 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.663 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201742321

Abstract

AbstrakRestu Anda merupakan toko grosir dengan sistem penjualan yang belum terkomputerisasi atau masih manual. Dimana sistem penjualan yang berjalan adalah dengan menjual barang kepada downline berdasarkan pada berapa banyak barang yang masih tersedia di gudang. Karena proses pencatatan barang masih manual sehingga ketika pemilik toko memeriksa barang-barang di gudang, kadang-kadang jumlah item yang tercatat tidak sesuai dengan yang dilaporkan Akibatnya saat menerima pesanan pembelian barang dari downline, pemilik toko yang melihat pencatatan stok barang dan barang yang diinginkan downline tercatat habis atau kosong maka terpaksa pemilik toko menolak dan menawarkan barang lain yang pastinya tidak semua downline menerima tawarang tersebut. Maka dari itu untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan merancangkan sistem informasi penjualan berbasis client-server.  Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan teknologi RMI (Remote Method Invocation ) yang memudahkan pengguna dalam mengelola data dari dua atau lebih komputer yang berbeda. Teknologi ini memudahkan pemilik toko untuk memantau jumlah stok barang yang ada digudang tanpa membutuhkan waktu yang lama, sehingga penjualan barang di toko Restu Anda dapat dijalankan dengan benar. Dan dengan aplikasi ini pemilik toko dapat memprediksikan berapa banyak kebutuhan barang yang harus disediakan untuk dijual kepada downline dengan melihat data penjualan yang sudah tersinkronisasi dengan data member.Kata kunci: Sistem informasi penjualan, Client-server, RMI, Toko Grosir  Abstract                                                        Restu Anda is a grocery  store with a sales system that has not been computerized or still manual. Where the sales system that running is to sell goods to downline based on how many goods are still available in the warehouse. Because the recording process of items is still manual so when the store owners checking the items in the warehouse, sometimes the number of items that recorded do not correspond to the reported. As a result, when receiving the purchasing order from downline, the store owner must see the list of goods and when the items that downline wants already out of stock or empty then the store owner will tell the downline that the items is already out of stock, and offer another item that not all downline receive it. Therefore to resolve the problem is design a sales information system based on client-server. This application is built using the RMI technology (Remote Method Invocation) that allows users to manage data from two or more different computers. This technology facilitates the store owner to directly monitoring the number of items in the warehouse without taking much time, so it can make the selling of item on  RestuAnda store running properly. And with this application, the store owner can predicted how much item that required for sale to the downline with looking from selling data that already synchronized with the member data.Keywords: sales information system, Client-server, RMI, Grocery Store
Pemodelan Use Case (UML): Evaluasi Terhadap beberapa Kesalahan dalam Praktik Tri Astoto Kurniawan
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 5 No 1: Februari 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.577 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201851610

Abstract

UML sudah menjadi bahasa pemodelan baku dalam pengembangan sistem perangkat lunak. Pemodelan yang penting dalam UML, untuk menjelaskan aspek fungsionalitas sistem, adalah pemodelan use case. Use case dideskripsikan secara tekstual dalam bentuk use case scenario untuk menjelaskan interaksi yang terjadi antara aktor dengan sistem. Selanjutnya, use case diilustrasikan secara visual dalam bentuk use case diagram untuk menggambarkan konteks dari sistem yang dikembangkan. Dalam praktiknya, kedua model tersebut tidak sulit untuk dibuat meskipun oleh orang yang belum berpengalaman. Namun demikian, pemodelan use case yang dihasilkan, baik dalam konteks pembelajaran konsep pengembangan perangkat lunak di kampus maupun dalam konteks implementasi di industri perangkat lunak, tidak sedikit yang mengandung kesalahan baik secara sintaksis maupun semantik. Artikel ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap beberapa kesalahan tersebut sehingga bisa dijadikan acuan dalam membangun model yang baik dan benar sehingga mampu menjelaskan sistem yang dikembangkan secara tepat. Evaluasi dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan, serta merekomendasi perbaikan yang diperlukan berdasarkan kajian teori dan spesifikasi UML. Artikel ini telah membahas secara detil 11 jenis kesalahan dalam pembuatan use case scenario dan 7 jenis kesalahan dalam penggambaran use case diagram, masing-masing disertai dengan contoh kasus yang relevan.

Page 4 of 124 | Total Record : 1238


Filter by Year

2014 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 12 No 4: Agustus 2025 Vol 12 No 3: Juni 2025 Vol 12 No 2: April 2025 Vol 12 No 1: Februari 2025 Vol 11 No 6: Desember 2024 Vol 11 No 4: Agustus 2024 Vol 11 No 3: Juni 2024 Vol 11 No 2: April 2024 Vol 11 No 1: Februari 2024 Vol 10 No 7: Spesial Issue Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa Informasi (SENTRIN) 2023 Vol 10 No 6: Desember 2023 Vol 10 No 5: Oktober 2023 Vol 10 No 4: Agustus 2023 Vol 10 No 3: Juni 2023 Vol 10 No 2: April 2023 Vol 10 No 1: Februari 2023 Vol 9 No 7: Spesial Issue Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa Informasi (SENTRIN) 2022 Vol 9 No 6: Desember 2022 Vol 9 No 5: Oktober 2022 Vol 9 No 4: Agustus 2022 Vol 9 No 3: Juni 2022 Vol 9 No 2: April 2022 Vol 9 No 1: Februari 2022 Vol 8 No 6: Desember 2021 Vol 8 No 5: Oktober 2021 Vol 8 No 4: Agustus 2021 Vol 8 No 3: Juni 2021 Vol 8 No 2: April 2021 Vol 8 No 1: Februari 2021 Vol 7 No 6: Desember 2020 Vol 7 No 5: Oktober 2020 Vol 7 No 4: Agustus 2020 Vol 7 No 3: Juni 2020 Vol 7 No 2: April 2020 Vol 7 No 1: Februari 2020 Vol 6 No 6: Desember 2019 Vol 6 No 5: Oktober 2019 Vol 6 No 4: Agustus 2019 Vol 6 No 3: Juni 2019 Vol 6 No 2: April 2019 Vol 6 No 1: Februari 2019 Vol 5 No 6: Desember 2018 Vol 5 No 5: Oktober 2018 Vol 5 No 4: Agustus 2018 Vol 5 No 3: Juni 2018 Vol 5 No 2: April 2018 Vol 5 No 1: Februari 2018 Vol 4 No 4: Desember 2017 Vol 4 No 3: September 2017 Vol 4 No 2: Juni 2017 Vol 4 No 1: Maret 2017 Vol 3 No 4: Desember 2016 Vol 3 No 3: September 2016 Vol 3 No 2: Juni 2016 Vol 3 No 1: Maret 2016 Vol 2, No 2 (2015) Vol 2 No 2: Oktober 2015 Vol 2, No 1 (2015) Vol 2 No 1: April 2015 Vol 1 No 2: Oktober 2014 Vol 1, No 2 (2014) Vol 1, No 1 (2014) Vol 1 No 1: April 2014 More Issue