cover
Contact Name
Ifah Hanifah
Contact Email
ifah.hanifah@uniku.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
journal.fon@uniku.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 20860609     EISSN : 26147718     DOI : 10.25134/fjpbsI
FON : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan media publikasi ilmiah (artikel dan hasil penelitian) pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia. FON diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan. FON memiliki nomor ISSN cetak 2086-0609 dan ISSN elektronik 2614-7718.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia" : 15 Documents clear
PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN PENGAJARAN SASTRA dewi, rahma; nursalim, nursalim; farida, aida; ayurani, isma; sitorus, ahmad syukri
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i1.6207

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini membahas tentang pembentukan karakter siswa Sekolah Dasar (SD) dengan pengajaran sastra. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami siswa pada saat ini, yaitu terkait dengan menurunnya moral, kreativitas serta interaksi siswa baik di lingkungan sekolah dan masyarakat. Langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah penguatan pemahaman siswa terkait pengajaran sastra tersebut mempunyai muatan kajian antara manusia dengan lingkungan kehidupannya. Hal tersebut tentutnya ditanamkan sejak siswa masih duduk di bangku pendidikan Sekolah Dasar (SD). Adapun bentuk langkah-langkah yang harus di pahami tersebut adalah, (1) Pengaplikasian pembentukan karakter siswa SD, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga, (2) Pengaplikasian pengajaran sastra siswa SD, dan (3) optimalisasi pembentukan karakter siswa SD dengan pengajaran sastra. Dengan memahami pelaksanaan tersebut, maka diharapkan terciptanya kehidupan siswa yang berkarakter, sehingga generasi yang berkarakter tersebut dapat membangun bangsa pada kehidupan yang lebih baik. KATA KUNCI: Pembentukan Karakter, Siswa Sekolah Dasar, Pengajaran Sastra. CHARACTER ESTABLISHMENT OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS WITH LITERATURE TEACHING ABSTRACT: This study discusses the character building of elementary school students by teaching literature. This is motivated by the problems experienced by students at this time, which is related to the decline in morale, creativity and student interaction both in the school environment and in the community. The steps that can be taken are strengthening students' understanding regarding the teaching of literature that has a study content between humans and their environment. This is of course instilled since students are still sitting on the elementary school (SD) education bench. The forms of the steps that must be understood are, (1) the application of character building for elementary school students, both in the formal education environment and in the family environment, (2) the application of teaching literature to elementary school students, and (3) optimizing the character formation of elementary school students by literature teaching. By understanding this implementation, it is hoped that the life of students with character will be created, so that a generation with such character can build the nation for a better life.KEYWORDS: Character Building, Elementary School Students, Literature Teaching.
PENGEMBANGAN MEDIA AUDIOVISUAL DALAM MENULIS TEKS DESKRIPSI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP PGRI 1 KEDIRI BERDASARKAN KURIKULUM MERDEKA APRILIANI, ELSA ARISTANTYA; Arif, Nur Fajar
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i1.8275

Abstract

ABSTRAK: Saat ini pendidikan di Indonesia menerapkan Kurikulum Merdeka. Terdapat beberapa tuntutan dalam Kurikulum Merdeka yaitu (1) menuntut adanya keterlibatan TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) dalam proses pembelajaran, (2) menuntut peserta didik memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya, dan (3) pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil Pelajar Pancasila. Secara tidak langsung untuk memenuhi tuntutan tersebut pelaku pendidikan dalam hal ini guru harus mampu berinovasi. Salah satu bentuk inovasi tersebut adalah membuat media elektronik yang mampu membuat peserta didik berpikir kritis dan mampu belajar secara mandiri. Penelitian ini berupaya mengembangkan media audiovisual pada kurikulum merdeka dalam menulis teks deskripsi peserta didik kelas VII SMP. Tujuan penelitian pengembangan ini secara umum yang akan dicapai adalah tersusunnya media audiovisual pada kurikulum merdeka dalam menulis teks deskripsi peserta didik kelas VII SMP. Sedangkan tujuan khusus yang akan dicapai sebagai berikut yaitu menjelaskan kebutuhan guru dan peserta didik terhadap media audiovisual dalam pembelajaran menulis teks deskripsi peserta didik kelas VII SMP, menjelaskan proses pengembangan media audiovisual dalam pembelajaran menulis teks deskripsi peserta didik kelas VII SMP dan menjelaskan kelayakan media audiovisual dalam pembelajaran menulis teks deskripsi peserta didik kelas VII SMP. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini adalah adaptasi prosedur pengembangan ADDIE (Reiser dan Mollenda, 1990). Adapun langkahnya yaitu (1) analisis (analyze), (2) desain (design), (3) pengembangan (development), (4) implementasi (implementation), dan (5) evaluasi (evaluation). Subjek penelitian ini adalah ahli perancangan pembelajaran, ahli materi/isi, ahli kebahasaan, ahli media, pengguna (guru), dan pengguna (peserta didik). Instrumen pengumpulan data berupa lembar penilaian yang dinilai oleh ahli perancangan pembelajaran, ahli materi/isi, ahli kebahasaan, ahli media, pengguna (guru), dan pengguna (peserta didik). Hasil uji coba menunjukkan bahwa pertama yaitu penilaian ahli perancangan pembelajaran, diperoleh hasil penilaian sebesar 92% dengan kategori “sangat layak”. Yang kedua yaitu penilaian ahli materi/isi, diperoleh hasil penilaian sebesar 87% dengan kategori “layak”. Yang ketiga yaitu penilaian ahli kebahasaan, diperoleh hasil penilaian sebesar 93% dengan kategori “sangat layak”. Keempat penilaian ahli media, diperoleh hasil penilaian sebesar 79% dengan kategori “cukup layak”. Selain dinilai oleh para ahli, produk juga dinilai oleh pengguna baik itu guru maupun peserta didik. Penilaian yang dilakukan pengguna guru terbagi menjadi tiga aspek yaitu aspek materi/isi, aspek kebahasaan, dan aspek media. Penilaian aspek materi/isi diperoleh hasil sebesar 94% dengan kategori “sangat layak”. Penilaian aspek kebahasaan diperoleh hasil sebesar 89% dengan kategori “layak”. Sedangkan penilaian aspek media diperoleh hasil sebesar 92% dengan kategori “sangat layak”. Berikutnya penilaian dari pengguna peserta didik, diperoleh hasil penilaian sebesar 87% dengan kategori “layak”. Dengan perolehan tersebut, maka dapat dikategorikan bahwa produk media audiovisual dalam pembelajaran menulis teks deskripsi peserta didik kelas VII SMP layak digunakan dalam proses pembelajaran.KATA KUNCI: pengembangan, media audiovisual, teks deskripsi, kurikulum merdeka  AUDIOVISUAL MEDIA DEVELOPMENT IN WRITINGDESCRIPTION TEXT OF STUDENTS OF CLASS VII SMP PGRI 1 KEDIRIBASED ON INDEPENDENT CURRICULUM ABSTRACT: Currently, education in Indonesia applies the Independent Curriculum. There are several demands in the Merdeka Curriculum, namely (1) demanding the involvement of ICT (Information Communication Technology) in the learning process, (2) requiring students to choose what subjects they want to learn according to their talents and interests, and (3) project-based learning to development of soft skills and character according to the Pancasila Student profile. Indirectly, to meet these demands, educators, in this case teachers, must be able to innovate. One form of this innovation is creating electronic media that is able to make students think critically and be able to learn independently. This research seeks to develop audiovisual media in the independent curriculum in writing descriptive texts for class VII students of junior high school. The general aim of this development research that will be achieved is the compilation of audiovisual media in the independent curriculum in writing descriptive texts for class VII students of junior high school. While the specific objectives to be achieved are as follows namely explaining the needs of teachers and students for audiovisual media in learning to write descriptive texts for class VII junior high school students, explaining the process of developing audiovisual media in learning to write descriptive texts for class VII students of junior high schools and explaining the feasibility of audiovisual media in learning to write descriptive texts for class VII students of junior high school. The development procedure in this study is an adaptation of the ADDIE development procedure (Reiser and Mollenda, 1990). The steps are (1) analysis (analyze), (2) design (3) development (development), (4) implementation (implementation), and (5) evaluation (evaluation). The subjects of this study were learning design experts, material/content experts, language experts, media experts, users (teachers), and users (students). The data collection instrument was in the form of assessment sheets which were assessed by learning design experts, material/content experts, language experts, media experts, users (teachers), and users (students). The trial results showed that first, namely the assessment of learning design experts, an assessment result of 92% was obtained in the "very feasible" category. The second, namely the assessment of material/content experts, obtained an assessment result of 87% in the "decent" category. The third is the assessment of linguistic experts,obtained the results of the assessment of 93% with the category "very feasible". The four assessments of media experts, obtained an assessment result of 79% in the "reasonable enough" category.Apart from being assessed by experts, the product is also assessed by users, both teachers and students. The assessment carried out by teacher users is divided into three aspects, namely material/content aspects, linguistic aspects, and media aspects. The assessment of the material/content aspect obtained a result of 94% in the "very decent" category. Assessment of linguistic aspects obtained results of 89% in the "decent" category. While the media aspect assessment obtained results of 92% in the "very decent" category. Next, the assessment of student users obtained an assessment result of 87% in the "decent" category. With these acquisitions, it can be categorized that audiovisual media products in learning to write descriptive texts for class VII SMP students are appropriate to use in the learning process.KEYWORDS: development, audiovisual media, descriptive text, independent curriculum
PENGEMBANGAN SILABUS DAN MATERI AJAR MATA KULIAH BAHASA INDONESIA BERBASIS LITERASI KOMPREHENSIF Botifar, Maria; Ifnaldi, Ifnaldi; Khair, Ummul
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i1.8451

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk silabus dan materi ajar mata kuliah Bahasa Indonesia berbasis literasi komprehensif. Mahasiswa membutuhkan pembelajaran bahasa Indonesia dalam tataran aplikasi yang tinggi untuk pengembangan kompetensi kebahasaan, sementara silabus dan materi ajar terdahulu lebih memfokuskan pada pengembangan aspek kognitif saja. Untuk itu penelitian silabus dan materi ajar ini menjadi penting dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengembangan yang mengadopsi pengembangan Borg dan Gall dengan implementasinya  pada tiga tahap pengembangan yaitu tahap analisis kebutuhan, tahap analisis dokumen yang ada, dan tahap pengembangan produk. Setiap tahap pengembangan menggunakan teknik pengumpulan data berupa teknik observasi, wawancara, dan angket. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi serta analisis data deskriptif kuantitatif berupa rerata skor dan persentase. Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) kebutuhan dosen yaitu a)kebutuhan yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang menjadikan Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu dan penghela ilmu pengetahuan, b)materi yang berkaitan dengan pengembangan teks, eksplorasi dunia pustaka, desain proposal dan hasil serta artikel jurnal dan aplikasi mendeley, OJS dan google scholar, c)metode dan pembelajaran berbasis literasi dan kecakapan abad 21, dan d) evaluasi yang berbasis kelas. 2)kebutuhan mahasiswa pada pengembangan pembelajaran yang meningkatkan aspek kompetensi kognitif, psikomotorik dan afektif. 3) Pengembangan produk berupa silabus dan materi ajar yang diimplementasikan dalam tujuan yang memuat aspek kognitif, psikomotorik dan afektif, materi yang berbasis pada pengembangan kompetensi menulis akademik, metode dan pendekatan yang berbasis pada teks, dan evaluasi yang berbasis kelas..KATA KUNCI: bahasa Indonesia; literasi komprehensif ; materi ajar; silabus  > DEVELOPMENT OF SYLLABUS AND TEACHING MATERIALS FOR COMPREHENSIVE LITERATION-BASED INDONESIAN COURSES  ABSTRACT: This research aims to produce syllabus products and teaching materials for comprehensive literacy-based Indonesian courses. Students need learning Indonesian at a high level of application for the development of linguistic competence, while the syllabus and previous teaching materials focused more on developing cognitive aspects only. For this reason, it is important to carry out research on the syllabus and teaching materials. This research was conducted using a development method that adopted the development of Borg and Gall with its implementation in three stages of development, namely the needs analysis stage, the existing document analysis stage, and the product development stage. Each stage of development uses data collection techniques in the form of observation techniques, interviews and questionnaires. Data analysis used qualitative data analysis, namely data reduction, data presentation and verification as well as quantitative data analysis in the form of average scores and percentages. The research results obtained are 1) lecturers' needs, namely a) needs related to learning objectives that make Indonesian a unifying and knowledge-traveling tool, b) material related to text development, exploration of the world of literature, proposal design and results as well as journal articles and Mendeley, OJS and Google Scholar applications, c) 21st century literacy and skills-based methods and learning, and d) class-based evaluation. 2) the needs of students in the development of learning that improves aspects of cognitive, psychomotor and affective competence. 3) Product development in the form of a syllabus and teaching materials implemented in objectives that include cognitive, psychomotor and affective aspects, material based on the development of academic writing competence, text-based methods and approaches, and class-based evaluation.KEYWORDS: Indonesian; comprehensive literacy; teaching materials; syllabus
PILIHAN KODE PELAKU INDUSTRI PARIWISATA DALAM INTERAKSI SOSIAL DENGAN WISATAWAN DI KABUPATEN BANGKALAN, MADURA Susylowati, Eka; Zakiyah, Fitriyatuz; Kurnia, Dea; Cicilia, Vanya Dwica
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i1.8841

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola pilihan kode pelaku industri pariwisata dalam interaksi sosial dengan wisatawan di Kabupaten Bangkalan dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena penelitian ini menjelaskan sesuai dengan tujuan penelitian. Data penelitian ini berupa tuturan yang mengandung pilihan kode pelaku industri pariwisata dengan wisatawan dalam interaksi sosial. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, catat dan interview. Analisis penelitian ini menggunakan pendekatan kontekstual. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat pola pilihan kode pelaku pariwisata dalam interaksi sosial dalam layanan wisata yaitu BI (bahasa Indonesia), campuran BI dengan bahasa asing (bahasa Inggris), campuran BI dengan BM (bahasa Madura), campuran BI dengan BAr (bahasa Arab), dan campuran BI dengan BJ (bahasa Jawa), BM (bahasa Madura). Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi pilihan kode pelaku industri pariwisata dalam interaksi sosial meliputi partisipan, siapa yang berbicara dan yang diajak berbicara, latar belakang sosial, tema pembicaraan, fungsi pembicaraan, pengaruh teknologi, penyampaian maksud tertentu dan tujuan tertentu, dan kompetensi bahasa.KATA KUNCI: Pilihan Kode, Pelaku Industri Pariwisata, Sosiolinguistik, MaduraCODE CHOICE OF TOURISM INDUSTRY ACTOR IN SOCIAL INTERACTION WITH TOURISTS IN BANGKALAN REGENCY, MADURA ABSTRACT: This research aims to determine the code choice patterns of tourism industry actors in social interactions with tourists in Bangkalan Regency and the factors that influence them. This research is considered qualitative research because of this research explains in accordance with the research objectives. This research data is in the form of speech containing code choices from tourism industry actors and tourists in social interactions. Data collection in this research was observation, notes and interviews. This research analysis uses a contextual approach. The results of this research explain that there is a code choice pattern for tourism actors in social interactions in tourism services, namely BI (Indonesian), a mixture of BI and a foreign language (English), a mixture of BI and BM (Madurese), a mixture of BI and BAr (Arabic). ), and a mixture of BI with BJ (Javanese), BM (Madurese). Meanwhile, the factors that influence the choice of code for tourism industry actors in social interactions covers participants, who is speaking and who is being spoken to, social background, theme of conversation, function of conversation, influence of technology, conveying certain aims and objectives, and language competence. KEYWORDS: Code Choice, Tourism Industry Actors, Sociolinguistics, Madura
EKPLORASI DISCOVERY LEARNING BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATAKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DI PERGURUAN TINGGI Thamrin, Nani Ronsani; Darmawan, Erlan
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i1.8859

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya berpikir kemampuan mahasiswa di pendidikan tinggi. menggabungkan dua pendekatan antara Discovery Learning dan Lesson study untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mempromosikan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Melalui serangkaian tahapan Lesson Study terdiri dari: (1) tahapan perencanaan (plan), (2) tahapan pelaksanaan (do), dan (3) tahapan refleksi (see). Dosen merancang dan melaksanakan pelajaran Discovery Learning yang melibatkan mahasiswa dalam eksplorasi matakuliah membaca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ini efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi mahasiswa, seperti analisis kritis, sintesis, dan pemecahan masalah. Dengan adanya Eksplorasi Discovery Learning berbasis Lesson study dalam matakuliah membaca menunjukkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi pada keterampilan membaca Mahasiswa mengalami peningkatan pada proses perkuliahan keterampilan membaca dikelas. EXPLORING DISCOVERY LEARNING BASED ON LESSON STUDY TO ENHANCE HIGHER-ORDER THINKING SKILLS IN HIGHER EDUCATION ABSTRACT: The aims of this research by the lower order thinking skills of students in higher education. Combining two approaches, namely Discovery Learning and Lesson Study, to create a learning environment that promotes higher order thinking skills. Through a series of Lesson Study stages, which consist of (1) Plan (2) Do, and (3) See, Lecturer designed and conducted Discovery Learning lessons that involved students in exploring the course material. The result indicates the Discovery Learning based Lesson study is effective in enhancing students' higher order thinking skills, such as critical analysis, synthesis, and problem-solving. The incorporation of Discovery Learning-based on Lesson Study in a reading course demonstrates that students' higher order thinking skills in reading course has improved during teaching learning process with the lecturer.
DAMAR KAMBANG: RESISTANSI PEREMPUAN MADURA ATAS BUDAYA NORMATIF Hermawati, Diyana Mareta; Priyatna, Aquarini; Saleha, Amaliatun
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i1.8888

Abstract

ABSTRAK: Tulisan ini mendiskusikan perempuan Madura dalam novel Damar Kambang karya Muna Masyari, penulis asal Madura, yang melakukan perlawanan atas budaya normatif. Muna Masyari dikenalsebagai penulis Madura dengan karakteristik karya yang mengangkat budaya Madura. Dalam novel Damar Kambang, Muna Masyari menarasikan tiga perempuan dengan sudut pandang “aku” narator perempuan dalam pergulatan pernikahan. Metode close reading dengan teknik membaca dan mencatat digunakan untuk mengurai permasalahan penelitian. Data yang dikumpulkan berfokus pada sudut pandang “aku” narator perempuan, keterkaitan tokoh, peristiwa, dan alur yang menunjukkan bahwa novel Damar Kambang menempatkan perempuan Madura tidak sebagai objek. Perempuan Madura dalam institusi pernikahan pada novel Damar Kambang secara berulang ditampilkan mempertanyakan dan menunjukkan diri sebagai subjek. Protes terhadap norma mengenai peran dan identitas perempuan Madura serta tengka (tatakrama Madura) ditampilkan melalui penggambaran karakter perempuan yang memutuskan melakukan hubungan seksual di luar pernikahan, dominasi hubungan seksual dalam pernikahan terhadap laki-laki, dan penyerahan diri pada laki-laki yang tidak dicintai sebagai bentuk pelunas utang.KATA KUNCI: Damar Kambang; gender; perempuan Madura; resistansi DAMAR KAMBANG: MADURESE WOMEN’S RESISTANCE TO NORMATIVE CULTURE ABSTRACT: This article discusses Madurese women in the Damar Kambang novel by Muna Masyari, a writer from Madura, who fights against normative culture. Muna Masyari is known as a Madurese writer with works highlighting Madurese culture. In the Damar Kambang novel, Muna Masyari narrates three women from the perspective of the female narrator’s “I” in their marriage struggles. The close reading method and note-taking techniques are used to analyze the issues in the novel. The data collected focuses on the female narrators “I” point of view, the relationship between characters, events, and plot, which shows that Damar Kambang’s novel places Madurese women not as objects. Madurese women in the institution of marriage in the Damar Kambang novel repeatedly display judgment and show themselves as subjects. Protests against Madurese norms for women’s roles and indentity as well as “tengka” (Madurean etiquette) are represented by the portrayal of the characters’ decision to have sexual relations outside of marriage, the dominance of sexual relations within marriage over men, and surrendering herself to a men she doesn’t love as a form of paying off her debt.KEYWORDS: Damar Kambang; gender; Madurese womens; resistance
PENGEMBANGAN MATERI AJAR EJAAN BERBASIS APLIKASI CERBASIA MENGGUNAKAN ISPRING SUITE 10 Purnomo, Audrey Sagita; Muliastuti, Liliana; Ansoriyah, Siti
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i1.8931

Abstract

ABSTRAK: Teknologi dalam bidang pendidikan dimanfaatkan oleh guru sebagai media untuk membuat materi ajar menjadi lebih menarik dan efektif sehingga dapat menarik perhatian siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Namun pada kenyataannya, guru belum memanfaatkan teknologi dalam membuat media pembelajaran secara optimal karena belum memiliki kemampuan untuk mengembangkan bahan pembelajaran berbasis TIK. Penelitian ini bertujuan mengembangkan materi ajar ejaan berbasis aplikasi Cerbasia menggunakan iSpring suite 10 pada siswa kelas VII. Penelitian ini menggunakan metode R&D (Research and Development). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Data diperoleh melalui obervasi, wawancara, dan angket. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif.  Pengujian kelayakan produk diuji oleh ahli materi, ahli media, dan tanggapan guru bahasa Indonesia, serta tanggapan peserta didik kelas VII SMP Diponegoro 1 Jakarta. Hasil penelitian ini berupa materi ajar ejaan berbasis aplikasi Cerbasia menggunakan iSpring Suite 10 pada siswa kelas VII yang dapat diakses menggunakan gawai atau perangkat komputer yang terhubung dengan internet. Kelayakan produk materi ajar ejaan berbasis aplikasi Cerbasia menggunakan iSpring Suite 10 pada siswa kelas VII termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil penilaian ahli materi mendapatkan skor rata-rata 4,5. Sementara itu, penilaian ahli media mendapatkan skor rata-rata 4,5. Selanjutnya, aspek yang diperoleh dari uji coba kelayakan guru bahasa Indonesia mendapatkan skor 5. Serta uji coba kelompok kecil oleh peserta didik mendapatkan skor rata-rata 9,7. Berdasarkan penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa materi ajar ejaan berbasis aplikasi Cerbasia menggunakan iSpring Suite 10 pada siswa kelas VII sangat layak untuk proses pembelajaran.KATA KUNCI: Materi Ajar; Ejaan; iSpring Suite 10 > DEVELOPMENT OF SPELLING TEACHING MATERIAL BASED ON CERBASIA APLLICATION USING ISPRING SUITE 10 ABSTRACT: Technology in the field of education is utilized by teachers as a tool to make teaching materials more engaging and effective to capture students' attention throughout the learning process. However, in reality, teachers have not fully maximized the use of technology in creating optimal learning media due to lacking the ability to develop TIK-based learning materials. This research aims to develop spelling teaching materials based on the Cerbasia application using iSpring Suite 10 for seventh-grade students. The study employed the Research and Development (R&D) method, utilizing the ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) development model. The data are collected through observations, interviews, and questionnaires. Data processing techniques encompassed both qualitative and quantitative methodologies. Product feasibility testing involved subject matter experts, media experts, Indonesian language teachers, and feedback from seventh-grade students at SMP Diponegoro 1 Jakarta. The research yields spelling teaching materials based on the Cerbasia application using iSpring Suite 10 for seventh-grade students, accessible via devices or computers connected to the internet. The product's feasibility assessment falls into the category of excellent. Subject matter expert evaluations obtained an average score of 4.5, while media expert assessments yielded an average score of 4.5. Furthermore, the evaluation by Indonesian language teachers scored 5, and the small-group trial by students received an average score of 9.7. Based on these assessments, it can be concluded that the spelling teaching materials based on the Cerbasia application using iSpring Suite 10 for seventh-grade students are highly suitable for the learning process.KEYWORDS: Teaching Materials; Spelling; iSpring Suite 10
JEJAK TRADISI "ANTU BANYU" MASYARAKAT MELAYU PALEMBANG: ANALISIS FUNGSI DAN SIGNIFIKANSI KONTEKSTUAL Neisya, Neisya; Aprilia, Fitria; Nadilah, Sunting
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i1.9088

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang fungsi linguistik dan implikasi kontektual dari istilah Antu Banyu yang berkembang dalam komunitas Melayu Palembang. Metode kualitatif dimanfaatkan sebagai metode penelitian dengan menggunakan dokumentasi, observasi, dan wawancara untuk mengumpulkan data. Kerangka analisis yang digunakan mengikuti model Miles dan Huberman mencakup reduksi data, penyajian data melalui lensa teoritis Finnegan, dan diakhiri dengan penyimpulan hasil analisis data. Melalui kuisioner yang melibatkan 50 orang responden  yang dikelompokkan menjadi Gen X, Gen Y, Gen Milenial, dan Gen Z, sekaligus wawancara dengan para ahli, terlihat bahwa istilah Antu Banyu diketahui secara universal. Sumber keluarga memainkan peran penting dalam memahami istilah tersebut, seringkali terkait dengan keyakinan terhadap mitos hantu yang hidup di air. Klasifikasi  istilah Antu Banyu mencakup 15 fungsi dan konteks yang berbeda, yaitu  perenang handal, penyelam terampil, penguasa perairan, seseorang yang meninggal di air, seseorang yang mandinya sangat lama, seseorang yang mandi di sungai saat magrib atau malam hari, siswa ataupun pekerja yang datang dan pergi sesuka hati, seseorang yang pelit, seseorang yang menghindar dari kewajiban dan tanggung jawab, ejekan kepada orang yang tidak disukai, seseorang yang memiliki ilmu hitam, peringatan bahaya, untuk menakut-nakuti orang, hantu yang hidup di air, dan seseorang yang gesit dan lincah dalam mengerjakan sesuatu. Semua penggunaan istilah Antu Banyu yang berkembang di masyarakat Melayu Palembang berkaitan erat dengan mitos hantu air yang masih sangat dipercaya. Namun, konotasi positif pada istilah tersebut pun ditemukan pada beberapa fungsi. Hal ini mengindikasikan pergeseran semantik yang signifikan dalam penggunaannya.KATA KUNCI: Finnegan, hantu air; masyarakat melayu Palembang; mitos; semantik.    “ANTU BANYU” TRADITIONS IN PALEMBANG MALAY COMMUNITY: ANALYSIS OF FUNCTION AND CONTEXTUAL SIGNIFICANCE  ABSTRACT: This study aims to delve extensively into the linguistic functionality and contextual implications of the term Antu Banyu, which developed within the Palembang Malay community. Qualitative methods are employed as research methods by using documentation, observation, and interview in collecting data. The analytical framework adopted follows Miles and Huberman's model, encompassing data reduction, data presentation through Finnegan's theoretical approach, and data analysis conclusion. Through a questionnaire involving 50 respondents categorized into Generation X, Generation Y, Generation Millennial, and Generation Z, and alongside experts interviews, it becomes apparent that the term Antu Banyu that all respondents were familiar with the term Antu Banyu. Most of the information about the term Antu Banyu was universally recognized. Family sources play a pivotal role in comprehending the term, often intertwined with the myth of water ghost. The Antu Banyu term spans 15 distinct functions and contexts, including that of an adept swimmer, skilled diver, nautical experts, deceased in the water, prolonged bathers, twilight or nocturnal river bathers, undisciplined students or workers, miserly person, obligation-averse individual, derisive remarks directed at disliked persons, black magic shaman, danger harbinger, intimidation means, river ghosts, and adroit task performers. All applications of the Antu Banyu term, as molded by Palembang Malay society, remain closely related to the enduring myth of water ghosts, upheld by persistent convictions. However, select usages of the term exhibit positive connotations across diverse functions, signaling a notable shift in its semantic utilization.KEYWORDS: Finnegan; ghost water; Palembang Malay community; myth; semantic.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR AUGMENTED REALITY VIDEO BERORIENTASI NILAI KARAKTER PADA MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Khuzaemah, Emah; Nurpadillah, Veni; Hemas, Kaffah
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i1.9129

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan prototipe, mengembangkan, dan menganalisis dampak dari penggunaan bahan ajar Augmented Reality Video pada mata kuliah bahasa Indonesia. Melalui penggunan bahan ajar ini, diharapkan sikap mahasiswa terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat meningkat. Dengan demikian akan tumbuh dan berkembang karakter cinta tanah air pada mahasiswa kita. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan model 4-D. Model pengembangan 4-D (Four D) merupakan model pengembangan perangkat pembelajaran. Hal ini meliputi 4 tahap yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan diseminasi (disseminate), tahap pengembangan ini sudah direvisi berdasarkan masukan ahli dan uji coba kepada peserta didik. Pada penelitian ini hanya dilakukan diseminasi terbatas, yaitu dengan menyebarluaskan dan mempromosikan produk akhir bahan ajar Augmented Reality Video berorientasi nilai karakter secara terbatas kepada semua dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia dan mahasiswa di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Teknik dan instrument pengumpulan data pada penelitian ini melalui penyebaran angket, wawancara, studi banding, dan FGD. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan hasil uji kelayakan terhadap penggunaan aplikasi Augmented Reality Video 90% Responden menjawab sangat mudah, dan 10% responden menjawab mudah. Dari 20 responden, 19 responden menjawab aplikasi AR ini dapat menginspirasi mahasiwa untuk lebih mencintai rasa cinta tanah air. Sehingga aplikasi Augmented Reality Video ini layak digunakan dalam proses perkuliahan khususnya pada mata kuliah Bahasa Indonesia.KATA KUNCI: Augmented Reality Video; Bahan Ajar; Bahasa Indonesia.> DEVELOPMENT OF CHARACTER VALUE ORIENTED AUGMENTED REALITY VIDEO TEACHING MATERIALS IN INDONESIAN LANGUAGE COURSES ABSTRACT: This study aims to formulate a prototype, develop and analyze the impact of using Augmented Reality Video teaching materials in Indonesian language courses. Through the use of this teaching material, it is hoped that students' attitudes towards using the Indonesian language properly and correctly can improve. In this way, the character of patriotism will grow and develop in our students. The development model used in this research is 4-D model development. The 4-D (Four D) development model is a learning device development model. This includes 4 stages, namely the definition, design, development and dissemination stages. This development stage has been revised based on expert input and trials with students. In this research, only limited dissemination was carried out, namely by disseminating and promoting the final product of Augmented Reality Video teaching materials oriented towards character values on a limited basis to all lecturers who taught Indonesian language courses and students at IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Data collection techniques and instruments in this research include distributing questionnaires, interviews, comparative studies, and FGDs. The results of this research show that based on the results of the feasibility test on the use of the Augmented Reality Video application, 90% of respondents answered very easily, and 10% of respondents answered it was easy. Of the 20 respondents, 19 respondents answered that this AR application could inspire students to love their motherland more. So this Augmented Reality Video application is suitable for use in the lecture process, especially in Indonesian language subjects.KEYWORDS: Augmented Reality Video; Indonesian Language; Teaching Materials.
REFLEKSI BERKEBINEKAAN GLOBAL PADA CERITA ANAK “SEPASANG MATA” KARYA VERONICA W Mizkat, Eva; Ramadhan, Syahrul; Mukhaiyar, Mukhaiyar
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i1.9130

Abstract

ABSTRAK: Bahan bacaan merupakan sumber informasi yang harus digali oleh para pembaca. Di masa yang serba digital ini, sumber bacaan tidak harus berbentuk cetak, banyak platform digital yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh bahan bacaan dengan menyesuaikan tingkat kebutuhan/jenjang pembaca. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan paltform Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikburistek yang menyediakan bahan bacaan dengan berbagai tema versi digital yang sudah terseleksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali informasi dari salah satu bahan bacaan yang telah ditetapkan sebagai bahan bacaan literasi yang sesuai dengan tema Gerakan Literasi Nasional sebagai refleksi salah satu dimensi Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka yaitu berkebinekaan global, juga untuk memperkenalkan budaya Nusantara kepada pembaca khususnya anak-anak dengan sajian cerita anak yang menarik disertai ilustrasi yang berwarna. Sumber data diperoleh dari cerita anak berjudul “Sepasang Mata” karya Veronica W. dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh bahwa refleksi berkebinekaan global yaitu mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan, dimensi itu terefleksi pada karakteristik tokoh Kinan, Hanna, Edita, dan keluarganya. Dengan demikian, sebelum memberikan bahan bacaan kepada anak-anak, hendaknya peran orang tua, guru, ataupun orang dewasa perlu mengetahui terlebih dahulu isi buku tersebut, agar dapat disesuaikan dengan kondisi anak. Hasil refleksi berkebinekaan global pada penelitian ini diharapakan mampu meningkatkan daya tarik untuk mengenal dan menghargai budaya Nusantara yang beraneka ragam sebagai pengembangan bahan ajar.KATA KUNCI: refleksi; berkebinekaan global; bahan bacaan literasi; cerita anak; budaya Nusantara. REFLECTION ON GLOBAL DIVERSITYIN THE CHILDREN'S STORY "A PAIR OF EYES" BY VERONICA W ABSTRACT: Reading material is a source of information that readers must explore. In this digital era, reading sources do not have to be in printed form, there are many digital platforms that can be used to obtain reading material to suit the needs/level of the reader. One of them is by utilizing the platform of the Ministry of Education and Technology's Language Development and Development Agency which provides selected digital versions of reading materials with various themes. The aim of this research is to explore information from one of the reading materials that has been designated as literacy reading material in accordance with the theme of the National Literacy Movement as a reflection of one of the dimensions of the Pancasila Student Profile in the Merdeka Curriculum, namely global diversity, as well as to introduce Indonesian culture to readers, especially children with interesting children's stories accompanied by colorful illustrations. The data source was obtained from a children's story entitled "A Pair of Eyes" by Veronica W. using a qualitative descriptive method. The results obtained are reflection on global diversity, namely knowing and appreciating culture, intercultural communication skills in interacting with others, reflection and responsibility for experiences of diversity, these dimensions are reflected in the characteristics of the characters Kinan, Hanna, Edita, and their families. Thus, before giving reading material to children, parents, teachers or adults should first know the contents of the book, so that it can be adapted to the child's condition. It is hoped that the results of the reflection on global diversity in this research will be able to increase the attractiveness of getting to know and appreciate the diverse cultures of the archipelago as an open materials development.KEYWORDS: reflection; global diversity; literacy reading materials; children stories; Indonesian culture.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 21 No 1 (2025): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 2 (2024): FON: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA iNDONESIA Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 18, No 2 (2022): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 18, No 1 (2022): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 17, No 2 (2021): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 17 No 1 (2021): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16 No 2 (2020): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16, No 1 (2020): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 15, No 2 (2019): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 14, No 1 (2019): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): Jurnal FON Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12, No 1 (2018): Jurnal FON Vol 12, No 1 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2017): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2017) Vol 10, No 1 (2017): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2016): JURNAL FON Vol 9, No 2 (2016): JURNAL FON Vol 8, No 1 (2016): JURNAL FON Vol 8, No 1 (2016): JURNAL FON Vol 7, No 2 (2015) Vol 7, No 2 (2015) Vol 6, No 1 (2015) Vol 6, No 1 (2015) Vol 5, No 2 (2014) Vol 5 No 2 (2014) Vol 4, No 1 (2014) Vol 3, No 2 (2013) Vol 2, No 1 (2013) Vol 2, No 1 (2013) Vol 1, No 1 (2012) More Issue