cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana)
Published by Universitas Surabaya
ISSN : 25276208     EISSN : 25279017     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Media Pharmaceutica Indonesiana (MPI) is a journal focusing on pharmaceutical aspects. MPI is dedicated to update and support the development of information and knowledge on pharmaceutical fields. This journal is published twice a year (June and December).
Arjuna Subject : -
Articles 162 Documents
Pengaruh Edukasi Perubahan Gaya Hidup Sehat terhadap Clinical Outcome pada Pasien di Rumah Diabetes Universitas Surabaya Retna Eka Dewi; Sulistyo Emantoko Dwi Putra; Lisa Aditama; Heru Wijono
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 2 (2020): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i2.2982

Abstract

Prevalensi diabetes melitus yang semakin meningkat setiap tahunnya cenderung meningkatkan risiko komplikasi dan kematian akibat diabetes melitus itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi perubahan gaya hidup sehat terhadap clinical outcome (parameter klinis) pada pasien di Rumah Diabetes Universitas Surabaya. Rancangan penelitian menggunakan one group pretest-posttest yang diikuti oleh 27 subjek diabetes melitus di Rumah Diabetes Universitas Surabaya. Seluruh subjek diberikan edukasi (intervensi) dengan perangkat piring sehat dengan durasi 4 minggu. Pengukuran clinical outcome dilakukan terhadap gula darah puasa, indeks massa tubuh (IMT), lingkar perut, dan tekanan darah. Uji statistika yang digunakan adalah Wilcoxon signed rank test dan paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi perubahan gaya hidup sehat berpengaruh signifikan terhadap penurunan gula darah puasa (p<0,001), indeks massa tubuh (p=0,005), lingkar perut (p=0,005), tekanan darah sistolik (p=0,013), namun tidak signifikan terhadap tekanan darah diastolik (p=0,247). Dapat disimpulkan bahwa edukasi perubahan gaya hidup sehat berpengaruh terhadap gula darah puasa, indeks massa tubuh, lingkar perut, dan tekanan darah sistolik. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah keikutsertaan penderita diabetes melitus yang sedikit serta tidak adanya kelompok kontrol sebagai pembanding.
Metode Monocyte Activation Test (MAT) dan Recombinant Factor C (rFC) sebagai Alternatif Metode Pengujian Pirogen bagi Perusahaan Farmasi di Indonesia Andrea Santosa; Ida Bagus Made Artadana; Mariana Wahjudi
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 2 (2020): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i2.2987

Abstract

Peningkatan kualitas produk industri farmasi mendorong tersedianya uji yang akurat dan efisien untuk mendeteksi adanya pirogen. Endotoksin merupakan salah satu dari pirogen yang umumnya ditemukan sebagai kontaminan pada produk obat. Hingga saat ini pengujian pirogen yang digunakan secara umum di Indonesia adalah metode Rabbit Pyrogen Test (RPT) dan Limulus Amebocyte Lysate (LAL). Namun, kedua metode ini memiliki kekurangan yang hampir sama, yaitu penggunaan hewan hidup sebagai bahan uji. Untuk alasan ini, saat ini sedang dikembangkan metode in vitro yang lebih menguntungkan untuk uji pirogen, yaitu dengan Recombinant Factor C (rFC) dan Monocyte Activation Test (MAT). Tujuan dari review ini adalah memberikan pemaparan mengenai kelebihan dan kekurangan metode uji pirogen dan endotoksin yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, serta kajian penggunaan metode alternatif pada industri farmasi di Indonesia. Diharapkan dengan pemaparan dan kajian yang diberikan dapat digunakan sebagai pertimbangan penggunaan metode uji pirogen dan endotoksin yang lebih efektif dan efisien.
Pengaruh Pemberian Madu dari Lebah Apis mellifera, Apis cerana, dan Trigona sp. terhadap Beberapa Parameter Biokimia pada Mencit yang Diuji dengan Metode WFST Mukti Priastomo; I Ketut Adnyana; Sukrasno Sukrasno; Kusnaedi Kusnaedi
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 2 (2020): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i2.3042

Abstract

Lebah madu merupakan golongan serangga yang dapat menghasilkan madu. Produk madu ini dihasilkan dari nectar yang diolah oleh lebah madu sebagai cadangan makanan bagi koloni lebah madu. Komposisi kimia yang terkandung pada madu menjadikan produk alam ini memiliki manfaat yang banyak. Salah satunya adalah manfaat untuk meningkatkan stamina. Peningkatan aktivitas dapat menurunkan stamina dan menimbulkan kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan efek anti lelah dari tiga jenis madu yang banyak digunakan di Indonesia, yaitu madu Apis mellifera, Apis cerana, dan Trigona sp. Pengujian anti lelah dilakukan dengan mengukur efek anti lelah secara fisik dan biokimia terhadap hewan coba mencit jantan dengan menggunakan metode Weight-loaded Forced Swimming Test (WFST). Madu digunakan pada pengujian dengan pemberian oral menggunakan dosis 10,40 g/kg yang dilanjutkan dengan pengamatan waktu aktivitas serta uji biokimia darah dengan parameter glukosa darah, asam laktat, serta glikogen pada otot dan hati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis madu yang diujikan dapat memberikan efek anti lelah dibanding kelompok kontrol, dimana madu Apis cerana menunjukkan hasil yang lebih baik dari dua kelompok sampel lainnya.
Isolasi dan Uji Aktivitas Kitosan Cangkang Kerang Bulu (Anadara inflata) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli Suherman Baharuddin; Dewi Isnaeni
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 2 (2020): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i2.3181

Abstract

Kitosan merupakan modifikasi kitin yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai kandidat antimikroba karena mengandung enzim lisozim dan gugus aminopolisakarida yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik isolat kitosan dari cangkang kerang bulu (Anadara inflata) dan untuk menentukan aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli hasil isolat kultur pus. Metode isolasi yang digunakan meliputi deproteinasi, demineralisasi, depigmentasi, dan deasetilasi 3 tahap. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram (Tes Kirby-Bauer). Hasil penelitian menunjukkan rendemen isolat sebanyak 81,06%, berbentuk serpihan serbuk, berwarna putih keabu-abuan dan tidak berbau. Uji kelarutan menunjukkan kitosan larut dalam asam asetat. Kadar air dan kadar abu yang didapatkan masing-masing sebesar 4,70 dan 1,17%, serta dari pengujian dengan pelarut ninhidrin didapatkan perubahan warna dari kuning menjadi ungu setelah didiamkan. Aktivitas antibakteri kitosan terhadap S. epidermidis dan E. coli pada masa inkubasi 1 x 24 jam dan 2 x 24 jam menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi kitosan, maka semakin besar pula zona hambat (aktivitas) yang dihasilkan. Konsentrasi yang paling aktif yaitu pada 7% b/v (oneway ANOVA, α = 0,05).
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Upo-upo (Phyllodium pulchellum (L.) Desv.) sebagai Antibakteri terhadap Pertumbuhan Streptococcus viridans dan Streptococcus pyogenes Dewi Isnaeni; Andi Ulfa Magefirah Rasyid; Rahmawati
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 3 (2021): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i3.3629

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menguji efektivitas ekstrak etanol daun Upo-upo (Phyllodium pulchellum (L.) Desv.) terhadap pertumbuhan Streptococcus viridans dan Streptococcus pyogenes. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi ekstrak yang paling efektif. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi maserasi terhadap bahan uji dan uji mikrobiologis menggunakan metode Disc diffusion menurut Kirby & Bauer dengan konsentrasi ekstrak 1; 1,5; 2; dan 2,5%, dengan kontrol positif cefixime dan kontrol negatif CMC Na 1%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Upo-upo dapat menghambat pertumbuhan S. viridans pada konsentrasi ekstrak 1; 1,5; 2; dan 2,5%, masing-masing dengan diameter hambatan 9,01; 9,58; 10,24; dan 12,27 mm, sedangkan zona hambatan untuk kontrol positif 22,07 mm dan kontrol negatif tanpa zona hambatan. Zona hambatan terhadap S. pyogenes pada konsentrasi ekstrak 1; 1,5; 2; dan 2,5% masing-masing adalah 9,51; 9,91; 10,93; dan 13,59 mm, dimana zona hambatan kontrol positif 25,77 mm dan kontrol negatif tanpa zona hambatan. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun Upo-upo pada semua tingkat konsentrasi mempunyai efektivitas antibakteri terhadap S. viridans dan S. pyogenes. Efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun Upo-upo terhadap pertumbuhan S. viridans dan S. pyogenes menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak, maka semakin besar pula zona hambat yang dihasilkan. Konsentrasi yang paling efektif adalah 2,5%.
Studi Eksperimental Efektivitas Pijat dengan Minyak Esensial Cengkeh terhadap Status Fungsional Pasien Osteoartritis Dewi Puspita Apsari; Ni Luh Setiawati
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 3 (2021): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i3.3918

Abstract

Pengobatan konvensional seperti NSAID sering digunakan untuk mengontrol nyeri dan inflamasi pasien osteoartritis (OA). Namun terkadang obat tersebut tidak efektif. Kombinasi pengobatan konvensional dan pelayanan kesehatan tradisional dirasa mampu mengatasi masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pijat dengan minyak esensial cengkeh terhadap status fungsional pasien OA. Metode yang digunakan adalah quasi experimental-nonequivalent control group design pada 40 pasien OA yang berusia 46-84 tahun dengan skor VAS>4. Pada kelompok intervensi, pasien OA diberikan kombinasi terapi konvensional dan pijat dengan minyak esensial cengkeh. Sebaliknya pada kelompok kontrol pasien OA diberikan kombinasi terapi konvensional dan pijat dengan minyak kelapa. Penilaian efektivitas dilakukan pada hari ke-0, 1, 2 dan 3 pengobatan dengan kuisoner WOMAC (Western Ontario and McMaster Universities Osteoarthritis index). Status fungsional pasien digambarkan dalam empat skor outcome yakni skor total WOMAC, intensitas nyeri, kekakuan, dan fungsi fisik pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pijat dengan minyak esensial cengkeh signifikan meningkatkan status fungsional pasien dengan nilai rata-rata skor total WOMAC (21,30 ± 3,36; p=0,02), nyeri (3,80 ± 1,01; p=0,00), kekakuan (1,85 ± 0,75; p=0,00) dan domain fungsi fisik (15,65 ± 2,54; p=0,00) di hari ketiga pengobatan. Sebaliknya kelompok kontrol hanya signifikan menurunkan intensitas nyeri (7,60 ± 1,73; p=0,00) yang dialami pasien. Jadi kombinasi pengobatan konvensional dan pijat dengan minyak esensial cengkeh meningkatkan status fungsional pasien OA.
Analisis Interaksi Obat Penyakit Ginjal Kronik di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Maria Philomena Erika Rengga; Ridwan Brampi Kono; Christin Aprilian Beama
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 3 (2021): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i3.3937

Abstract

Interaksi obat penting untuk diperhatikan, dicegah, dan ditangani karena dapat mempengaruhi kerja dari obat dengan mengubah kadar obat dalam darah, meningkatkan risiko efek samping atau toksisitas obat, dan dapat memperparah kondisi medis tertentu yang dimiliki pasien, termasuk Penyakit Ginjal Kronik (PGK). Masalah interaksi obat akibat polifarmasi pada pasien dengan PGK menjadi penting karena efek dari interaksi obat dapat mempengaruhi keberhasilan terapi, padahal PGK sendiri merupakan kondisi dengan berbagai komorbid yang harus dikontrol. RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes sebagai satu-satunya RS rujukan pemerintah tingkat provinsi di Nusa Tenggara Timur membutuhkan data deskriptif interaksi obat PGK agar dapat dilakukan langkah perbaikan ke depannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan interaksi obat PGK di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang pengambilan datanya dilakukan secara retrospektif. Teknik systematic sampling digunakan untuk memilih 100 sampel dari 400 populasi PGK. Selanjutnya 16 sampel dieksklusi sehingga hanya 84 sampel yang dianalisis. Interaksi obat secara potensial ditemukan pada 72 pasien (85,7%) dan tertinggi pada tingkat keparahan sedang (68,0%). Interaksi obat paling banyak berpotensi terjadi antara furosemid dan golongan Angiotensin Converting Enzyme-inhibitor.
Pengaruh Konsentrasi Xanthan Gum (1,5% dan 2%) terhadap Karakteristik Fisika dan Kimia Sereal Daun Kelor dengan Pengisi Susu Soya dan Susu Skim Karina Citra Rani; Nikmatul Ikhrom Eka Jayani; Marvela Christabel Renata; Elisabeth Regina Oetama; Nani Parfati
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 3 (2021): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i3.4396

Abstract

Daun kelor potensial dikembangkan menjadi produk nutraseutikal dalam bentuk sereal. Granul sereal daun kelor diformulasikan menggunakan suspending agent xanthan gum dan kombinasi pengisi susu soya-susu skim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbedaan konsentrasi xanthan gum 1,5% (F1) dan 2% (F2) terhadap karakteristik fisika dan kimia sereal daun kelor. Metode yang digunakan dalam pembuatan granul sereal daun kelor adalah granulasi basah. Hasil evaluasi karakteristik granul menunjukkan kedua formula granul berwarna hijau tua, rasa manis, dan aroma melon. Granul dapat mengalir dengan baik ditinjau dari nilai Rasio Hausner dan indeks kompresibilitas formula 1 dan 2 yaitu 1,09 ± 0,10 dan 11,52 ± 3,81% serta 1,13 ± 0,07 dan 11,19 ± 5,64%. Kandungan lembab granul juga memenuhi persyaratan yaitu 2,64 ± 0,43% pada formula 1 dan 2,84 ± 0,28% pada formula 2. Setelah rekonstitusi, granul sereal terdispersi dalam bentuk suspensi halus berwarna hijau kecoklatan, rasa manis, dan aroma melon. Peningkatan konsentrasi xanthan gum pada formula 2 berpengaruh signifikan terhadap peningkatan waktu dispersi dan viskositas dibandingkan formula 1. Waktu dispersi formula 1 dan 2 masing-masing adalah 8,44 dan 9,17 detik, sedangkan viskositas formula 1 dan 2 adalah 136,93 dan 275,58 cps. Konsentrasi xanthan gum yang lebih tinggi pada formula 2 menghasilkan volume sedimentasi yang lebih tinggi (F=1) dan stabilitas dispersi yang lebih baik dibandingkan formula 1 (F<1).
Characterization of Green Pigment from Sauropus androgynus Shoot Cultures Oeke Yunita; Devi Veronica Wijayanto; Aulia Dwi Hapsari; Muji Lestari Wahyu Wilang Sari; Alfian Hendra Krisnawan
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 3 (2021): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i3.4447

Abstract

The dark green leaves of Sauropus androgynus (Euphorbiaceae) have various nutritive values and are commonly used for human consumption as food, medicine, and natural dye substance in South-east Asia. Shoot cultures of this plant were established by adding various concentrations of kinetin (Kn) and benzyl adenine (BA) using nodal explants. The best results were recorded when Kn 0.1 mg/L was used with BA 1 mg/L (BA1Kn0.1). Spectrophotometric analysis showed two peaks of green pigment in shoot cultures, A pigment (λmax = 663.6 - 663.8 nm, absorbance 0.1111) and B pigment (λmax= 611.3 - 613.9 nm, absorbance 0.0390). Thin Layer Chromatography (TLC) analysis showed two green spots (Rf Y = 0.31 and Rf Z = 0.25) of shoot cultures on medium supplemented with BA1Kn0.1 for 10 days. Pigment profiles of shoot culltures were similar to their corresponding mother plants. Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) was used as a preliminary technique to evaluate the genetic similarity of the shoot cultures and their corresponding mother plants. It showed four similar DNA banding patterns to their leaves, ranging from 271-765 bp.
Analisis Fisiko-Kimia Pati Buah Sukun (Artocarpus altilis) Muda dan Mengkal Asal Kabupaten Bone Sulawesi Selatan sebagai Kandidat Bahan Tambahan Sediaan Tablet Aliyah Aliyah; Latifah Rahman
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 3 (2021): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i3.4456

Abstract

Buah sukun (Artocarpus altilis) merupakan salah satu sumber karbohidrat tinggi yang dapat diolah menjadi pati dan memiliki multifungsi sebagai bahan tambahan dalam industri farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sifat fisiko-kimia pati buah sukun dan untuk mengetahui fungsinya sebagai bahan tambahan dalam sediaan tablet konvensional. Pati diperoleh dari buah sukun muda dan mengkal menggunakan metode dekantasi. Pati yang diperoleh dikeringkan dan dilakukan analisis fisika meliputi pH, kadar air, kerapatan sejati, kerapatan nyata, kerapatan mampat, kecepatan alir, dan viskositas, serta analisis kimia meliputi kadar amilosa dan amilopektin. Hasil penelitian menunjukkan rendemen pati buah sukun muda dan mengkal masing-masing 4,3% dan 8,93%, berupa serbuk halus berwarna putih, tidak berasa, dan berbau khas sukun, bentuk speris tidak beraturan, dengan ukuran partikel rata-rata 26,06 µm dan 5,69 µm. Analisis sifat fisika memperlihatkan bahwa kedua pati memiliki pH, kadar air, dan kerapatan yang sesuai pustaka, sifat alir yang buruk, dengan viskositas yang memperlihatkan bahwa semakin tinggi konsentrasi pati semakin meningkat viskositasnya; sedangkan hasil analisis kimia menunjukkan bahwa kedua pati memiliki kadar amilosa yang lebih tinggi dibandingkan kadar amilopektinnya, sehingga direkomendasikan untuk digunakan sebagai bahan penghancur sediaan tablet konvensional.

Page 8 of 17 | Total Record : 162