cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana)
Published by Universitas Surabaya
ISSN : 25276208     EISSN : 25279017     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Media Pharmaceutica Indonesiana (MPI) is a journal focusing on pharmaceutical aspects. MPI is dedicated to update and support the development of information and knowledge on pharmaceutical fields. This journal is published twice a year (June and December).
Arjuna Subject : -
Articles 162 Documents
Pengembangan Sari Nanas Tinggi Aktivitas Antioksidan Menggunakan Pendekatan Half Factorial Design Indra Topik Maulana; Budi Prabowo Soewondo; Abdul Kudus
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 3 (2021): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i3.4461

Abstract

Nanas (Ananas comosus L.) subang memiliki potensi untuk dibuat menjadi pangan fungsional sari nanas yang memiliki aktivitas antioksidan. Untuk menghasilkan produk yang tahan lama dan memiliki aktivitas antioksidan, maka sari nanas dibuat dengan melewati empat faktor perlakuan yaitu pemilihan bahan, penambahan gula, blansing, dan pemasakan dengan masing–masing terdiri dari dua variabel yaitu positif dan negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh empat faktor perlakuan tersebut terhadap aktivitas antioksidan dari sari nanas. Pembuatan sari nanas didesain melalui pendekatan half design experiment. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman radikal bebas 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel yang disimpan pada suhu kamar mengalami fermentasi kurang dari 7 hari pengujian, sedangkan seluruh sampel yang disimpan pada suhu dingin lebih tahan lama sehingga dilanjutkan pada pengujian selanjutnya. Diagram pareto menunjukkan pemilihan bahan, konsentrasi gula, dan durasi waktu blansing secara nyata memberikan pengaruh terhadap peningkatan aktivitas antioksidan dari sari nanas. Namun demikian, durasi waktu pemasakan masih perlu dianalisis lebih lanjut.
Analisis Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Komunitas di RSUD Kabupaten Kediri Vita Kresnawati; Fauna Herawati; Hermawan Crisdiono; Rika Yulia
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 4 (2021): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i4.4468

Abstract

Pneumonia komunitas merupakan salah satu jenis pneumonia yang mempunyai angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi dengan angka kematian jangka pendek 14% dan kematian jangka panjang mencapai 50% dalam lima tahun. Terapi utama pada pasien pneumonia komunitas adalah antibiotik. Ketidaksesuaian penggunaan antibiotik salah satunya yaitu penggunaan antibiotik berlebihan pada terapi pneumonia komunitas dapat meningkatkan resiko terjadinya resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia komunitas yang dirawat inap di RSUD Kabupaten Kediri pada Januari-Desember 2019. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara observasional retrospektif. Sampel diambil dengan cara total population sampling dan didapat sebanyak 113 dari rekam medis. Analisis data menggunakan metode DDD /100 hari rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotik yang paling banyak digunakan adalah seftriakson sebesar 53,10% dengan nilai 38,79 DDD/100 hari rawat inap dan total penggunaan antibiotik sebesar 77,25 DDD/100 hari rawat inap. Dapat disimpulkan bahwa pemakaian antibiotik pada pasien pneumonia komunitas masih sangat tinggi di RSUD Kabupaten Kediri, dimana hal ini menunjukkan kurang selektifnya penggunaan antibiotik terutama untuk penggunaan seftriakson.
Identifikasi Alkohol dalam Hand Sanitizer secara Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan Kemometrik Kusuma Hendrajaya; Nur Jamailah; Azminah Azminah
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 4 (2021): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i4.4627

Abstract

Hand sanitizer merupakan produk yang mengandung zat antiseptik untuk mencuci tangan tanpa harus dibilas dengan air. Alkohol sebagai bahan aktif dalam hand sanitizer banyak digunakan sebagai antiseptik yang mempunyai aktivitas bakterisidal. Saat pandemi covid-19 banyak hand sanitizer yang beredar di pasaran dengan kadar alkohol antara 60%-80%. Identifikasi adanya alkohol umumnya dengan metode kromatografi gas. Metode analisis untuk identifikasi alkohol dalam hand sanitizer dengan menggunakan spektrometer Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan kemometrik dapat digunakan dengan penyiapan sampel yang lebih sederhana dan cepat. Spektrum FTIR menampilkan puncak-puncak dari gugus fungsi dan ikatan kimia dari senyawa-senyawa dalam sampel. Data spektrum FTIR dikombinasikan dengan metode kemometrik (PCA, analisis kluster, dan PLS), digunakan untuk identifikasi dan mengelompokkan sampel uji hand sanitizer dan standar hand sanitizer. Hasil menunjukkan metode spektrometri FTIR dan kemometrik dapat mengidentifikasi dan mengelompokkan sampel uji hand sanitizer dan standar hand sanitizer dengan variasi kadar alkohol dalam hand sanitizer 60%, 65%, 70%, 75%, dan 80%.
Identification of Potential Ebola Virus Nucleoprotein (EBOV NP) Inhibitor Derivate from Various Traditional Medicinal Plants in Indonesia: in silico study Antonius, Yulanda; Ongko, Jeremi; Sukweenadhi, Johan; Putra, Sulistyo Emantoko Dwi
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 4 (2021): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i4.4716

Abstract

Ebola virus disease is caused by Ebolavirus infection. Within infection, Ebola nucleoprotein (EBOV NP) is essential part for virus proliferation. Recent report showed that the outbreak was happened in Congo on February 2021. Although million cases were reported, the drug is remain unavailable. However, Indonesia had a high diversity of plants as traditional drugs. This research aimed to identify the traditional drug plants as potential inhibitor for EBOV NP. The SMILE notation of 65 identified compounds were collected from PubChem and 3D structured of EBOV NP (PDB ID: 4Z9P) was obtained from PDB. Molecular docking was conducted between selected compounds and EBOV NP. Clabistrin C was selected as a control. Complex of compounds EBOV NP and its amino acid residues were depicted by using Chimera X and LigPlot. Several potential compounds were selected for pharmacological activity prediction by PASS Online, toxicity analysis by ProTox-II, and drug likeness analysis with SWISSADME. Result showed that among the docked compound, hesperidin, cucurbitacin, ginsenoside RH2, and ginsenoside RO had lower binding energy compared to control. Moreover, all of those compounds had comparable hydrogen and hydrophobic interactions with EBOV NP. Further analysis showed it has potential biological function for Ebola disease, such as antiviral, antioxidant, and immunostimulant. All those compounds had low toxicity. As conclusion, there are four promising compounds that potentially inhibited the Ebolavirus proliferation.
Review: Pemanfaatan Teknik Kemometrika Pengenalan Pola Pada Analisis Kuantitatif Senyawa Obat Kombinasi Tanpa Tahap Pemisahan Paulina Nadya Feranti Pebby Lorenza; Angelina Kinsha Pandhita; Desy Natalia Rambu Padji Mahemba; Arya Pratama Nugraha Pede; Theodora Dominika Gadi Seran; Dewi Setyaningsih; Florentinus Dika Octa Riswanto
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 4 (2021): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i4.4719

Abstract

Penjaminan mutu produk obat kombinasi salah satunya dilakukan melalui analisis kuantitatif. Teknik kemometrika menjadi salah satu alternatif pilihan pengenalan pola pada analisis kuantitatif senyawa obat kombinasi tanpa tahap pemisahan yang mudah diterapkan, sensitif, dan cukup terjangkau. Keunggulan teknik kemometrika seperti ini telah dibuktikan pada berbagai penelitian yang relevan. Tujuan artikel review ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut pemanfaatan teknik kemometrika pengenalan pola pada analisis kuantitatif senyawa obat kombinasi tanpa tahap pemisahan. Penyusunan artikel review ini menggunakan metode penelusuran literatur ilmiah primer terbitan sepuluh tahun terakhir pada rentang 2011 hingga 2021. Hasilnya menunjukkan bahwa teknik kemometrika yang paling banyak diaplikasikan adalah PLS 78,95% dengan instrumen tanpa tahap pemisahan yang paling banyak digunakan sebagai kombinasinya adalah spektrofotometer UV-Vis 84,21%. Selain itu, campuran obat dari dua senyawa 71,05% pada berbagai golongan obat menjadi jumlah campuran yang paling banyak dianalisa dengan kombinasi teknik kemometrika dan instrumen analisis.
Bioaktivitas Ekstrak Kulit Buah Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) dalam Sabun Cuci Piring sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Urmatul Waznah; Khusna Santika Rahmasari; Wulan Agustin Ningrum; Slamet
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 4 (2021): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i4.4721

Abstract

Kulit buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) mengandung vitamin C, karotenoid, flavonoid, dan enzim bromelain yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Enzim bromelain berfungsi sebagai antiseptik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bioaktivitas ekstrak kulit buah nanas pada sabun cuci piring sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Sabun cuci piring ekstrak kulit buah nanas diformulasikan dengan konsentrasi ekstrak yang berbeda yaitu pada 10% (FI), 20% (FII), dan 30% (FIII). Metode yang digunakan untuk uji antibakteri adalah metode difusi sumuran. Hasil pengamatan pada inkubasi selama 24 jam diperoleh rata rata zona hambat terbesar pada FIII yaitu sebesar 19,3 mm, sedangkan pada FII dan FI masing-masing diperoleh zona hambat sebesar 15 mm dan 13 mm. Kontrol positif (sabun cuci piring merk SL) menunjukkan adanya zona bening dengan rata-rata diameter zona hambat yaitu 25,3 mm. Formula yang memiliki zona hambat bakteri terbesar adalah FIII. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya kemampuan kulit buah nanas untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus sehingga dapat digunakan sebagai sabun cuci piring.
A Validated HPTLC Densitometric Method for The Quantitative Determination of Ubidecarenone in Bulk and in Capsule Formulation Anandakumar Karunakaran; Anjana Elampulakkadu; Ramesh Jayaprakash; Senthilkumar Raju; Meka Dharshini Lakshmiganesh
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 4 (2021): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i4.4734

Abstract

A new, simple, precise, accurate and rapid high performance thin layer chromatographic method has been developed and validated for the estimation of ubidecarenone in bulk and in capsule formulation. The chromatographic separation was performed on aluminium TLC plates precoated with silica gel 60F254 as a stationary phase and methanol:water (7:3) as a mobile phase. Detection was performed densitometrically in the absorbance mode at 280nm for the evaluation of chromatograms. The system has given well sharp peak of ubidecarenone (Rf=0.51±0.02). The linearity of the method was established in the range of 1-6 ng/µL with correlation coefficient (r2) of 0.9995. The method was validated for precision, accuracy, robustness, ruggedness, LOD, and LOQ as per ICH guidelines. The limit of detection was found to be 0.0392 ng/µL, whereas the limit of quantitation was found to be 0.1189 ng/µL. The percentage label claim for ubidecarenone in the capsule formulation was found to be 99.96±0.4703. The accuracy of the method was confirmed by recovery studies. The percentage recovery was found to be in the range of 100.10-101.45% for ubidecarenone. The % RSD value was found to be less than 2. The low %RSD value indicates that there is no interference due to excipients used in the formulation. Hence, the developed method was found to be simple, precise, accurate, and rapid for the analysis of ubidecarenone in bulk and pharmaceutical formulation and it can be effectively applied for the quality control analysis of ubidecarenone in bulk and pharmaceutical formulation.
Formulasi Granul Minuman Fungsional Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava) dan Ekstrak Etanol Biji Klabet (Trigonella foenum-graecum) Arya Eka Wardhana; Karina Citra Rani; Aditya Trias Pradana; Nikmatul Ikhrom Eka Jayani
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 4 (2021): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i4.4771

Abstract

Minuman fungsional diharapkan dapat memberikan manfaat kesehatan diantaranya meningkatkan imunitas, membantu pencernaan, menurunkan kolesterol, mengandung serat tinggi, dan dapat menurunkan kadar gula. Daun jambu biji dan biji klabet berpotensi untuk dikembangkan menjadi minuman fungsinal terutama karena aktivitas antioksidannya yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formula terbaik granul minuman fungsional kombinasi ekstrak etanol daun jambu biji dengan ekstrak etanol biji klabet yang memenuhi spesifikasi dan diterima oleh panelis pada pegujian hedonik. Granul minuman fungsional dibuat dalam empat formula dengan berbagai rasio ekstrak etanol daun jambu biji dibanding ekstrak etanol biji klabet, yaitu: Formula I (3%:0%), Formula II (3%:1%), Formula III (3%:2%), dan Formula IV (3%:3%). Granul diformulasi dengan metode granulasi basah, kemudian dievaluasi karakteristik fisiknya. Hasil uji karakteristik fisik granul menunjukkan rerata kandungan lembab 1,35-1,81%; fines 2,36-6,26%; kecepatan alir 6,99-8,92 g/detik; sudut istirahat 31,60-34,70°; indeks kompresibilitas 17,38-20,42%; rasio Hausner 1,21-1,25. Uji hedonik menunjukkan rerata skor parameter warna (3,32-3,76), bau (3,32-4,00), dan rasa (3,60-4,32). Formula terbaik yang memenuhi spesifikasi dan paling diterima oleh panelis pada pegujian hedonik adalah formula IV.
Penetapan Kadar Fenolik Total dan Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi dari Ekstrak Etanol Daun Cempedak (Artocarpus integer) dengan Metode DPPH Rizki, Muhammad Ikhwan; Sari, Anna Khumaira; Kartika, Dewi; Khairunnisa, Amalia; Normaidah
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 4 No. 2 (2022): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v4i2.4937

Abstract

Daun cempedak (Artocarpus integer) dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat Kalimantan Selatan dalam pengobatan. Golongan fenolik terkandung dalam ekstrak daun cempedak dan memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Fraksi dari ekstrak daun cempedak belum pernah ditetapkan kadar fenolik total dan akivitas antioksidannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi dari ekstrak daun cempedak yang mengandung kadar fenolik dan aktivitas antioksidan tertinggi. Penelitian dimulai dengan pengeringan daun segar menggunakan lemari pengering, pembuatan serbuk simplisia, proses ekstraksi secara maserasi, pengeringan ekstrak dengan lemari pengering, dan proses fraksinasi dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan aquadest. Penetapan kadar fenolik total dapat dilakukan dengan reagen Folin-Ciocalteu dan menggunakan baku pembanding asam galat. Aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH berdasarkan nilai IC50 dan dengan pembanding kuersetin. Kadar fenolik total pada fraksi n-heksan 9,352 ± 0,113% b/b, fraksi etil asetat 12,595 ± 0,415% b/b, dan fraksi aquadest 9,992 ± 0,485% b/b ekivalen asam galat. Fraksi n-heksan, etil asetat, dan aquadest masing-masing memiliki nilai IC50 sebesar 89,192 ± 2,91 bpj (kuat), 64,754 ± 2,803 bpj (kuat), dan 82,247 ± 23,034 bpj (kuat). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa fraksi etil asetat memiliki kadar fenolik total tertinggi dan aktivitas antioksidan paling kuat dibandingkan fraksi n-heksan dan fraksi aquadest dari ekstrak daun cempedak. Cempedak (Artocarpus integer) leaves are traditionally used by people in South Kalimantan as medicine. The phenolic group contained in cempedak leaf extract has known as an antioxidant. The fraction of cempedak leaf extract has never been determined for total phenolic content and antioxidant activity. This study aimed to determine the fraction of cempedak leaf extract that contains the highest levels of phenolic and antioxidant activity. The study started with drying of fresh leaves using a drying cabinet, simplicia powder preparation, maceration extraction, extract drying, and fractionation with n-hexane, ethyl acetate and aquadest as solvents. Determination of total phenolic content was obtained with Folin-Ciocalteu reagent and gallic acid as a standard for comparison. Antioxidant activity was measured using the DPPH method based on the IC50 value and comparison with quercetin. The total phenolic content of the n-hexane, ethyl acetate and aquadest fraction were 9.352 ± 0.113% w/w, ethyl acetate fraction 12.595 ± 0.415% w/w, and aquadest fraction 9.992 ± 0.485% w/w equivalent gallic acid, respectively. The n-hexane, ethyl acetate, and aquadest fractions showed IC50 values of 89.192 ± 2.91 ppm (strong), 64.754 ± 2.803 ppm (strong), and 82.247 ± 23.034 ppm (strong), respectively. The conclusion of this study was that the ethyl acetate fraction had highest total phenolic content and strongest antioxidant activity compared to n-hexane and aquadest fraction from cempedak leaf extract.
Uji Flavonoid Total dan Antioksidan Kulit Batang Balik Angin (Alphitonia excelsa (Fenzl) Reis Ex. Endl) Hadi, Samsul; Muliana, Ana; Khairunnisa, Amalia
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 4 No. 2 (2022): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v4i2.5208

Abstract

Alphitonia excelsa merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan dan telah digunakan secara turun temurun di masyarakat sebagai terapi berbagai macam penyakit. Hal tersebut mendasari tujuan penelitian ini, yaitu menentukan aktivitas antioksidan dan total flavonoid kulit batang A. excelsa. Metode yang di gunakan dalam pengujian antioksidan adalah peredaman terhadap radikal 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH), sedangkan pengujian flavonoid total dengan AlCl3 dilakukan secara kolorimetri. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah nilai IC50 aktivitas antioksidan A. excelsa sebesar 37,00 ± 1,46 μg/ml (bpj) dan flavonoid total senilai 1,17% ± 0.04 QE (quercetin equivalent). Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa kulit batang A. excelsa memiliki kemampuan antioksidan yang sangat kuat. Alphitonia excelsa is a plant that potential to be tested for its antioxidant ability and has been used as medicine. This underlies the purpose of this study, namely to determine the antioxidant activity and total flavonoids of the stem bark of A. excelsa. The method used in antioxidant evaluaion was 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) radical scavenging, while the total flavonoid assay with AlCl3 was carried out colorimetrically. The results obtained from this study were the IC50 value of the antioxidant activity and total flavonoids of A. excelsa, with the value of 37.00 ± 1.46 μg/ml and 1.17% ± 0.04 quercetin equivalent, respectively. Based on these values, it can be concluded that the stem bark of A. excelsa has a very strong antioxidant capacity.

Page 9 of 17 | Total Record : 162