cover
Contact Name
Mochammad Maola
Contact Email
maola@walisongo.ac.id
Phone
+6285848304064
Journal Mail Official
jish@walisongo.ac.id
Editorial Address
Jalan Walisongo No. 3-5 Semarang Jawa Tengah, Indonesia Phone/Fax. +6224 7614454 Email: jish@walisongo.ac.id
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Islamic Studies and Humanities
ISSN : 25278401     EISSN : 2527838X     DOI : https://doi.org/10.21580/jish
Journal of Islamic Studies and Humanities (JISH) intends to publish a high-standard of theoretical or empirical research articles within the scope of Islamic studies and humanities, which include but are not limited to theology, mysticism, cultural studies, philology, law, philosophy, literature, archaeology, history, sociology, anthropology, and art. All accepted manuscripts will be published both online and in printed forms.
Articles 164 Documents
BREAKING THE BOUNDARIES OF PATRIARCHY: ELABORATION OF THE PILLARS OF MODERN ISLAMIC THOUGHT ON WOMEN'S LEADERSHIP Munir, Abdullah; AM, Hurin'in; Bahauddin AM, Ahmad
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol. 9 No. 2 (2024): Journal of Islamic Studies and Humanities
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jish.v9i2.21953

Abstract

Women's leadership in the context of modern Islamic thought is a topic that is gaining increasing attention. In many societies, the traditional paradigm of women's role in leadership is still dominant. Therefore, there is an urgent need to reconstruct and elaborate the pillars of Islamic thought in order to better support women's participation in leadership. This study aims to investigate women's leadership roles and detail steps to reconstruct and elaborate the pillars of modern Islamic thought to facilitate women's participation in leadership. A special goal is to identify barriers faced by women in achieving leadership positions and explore strategies that can be used to overcome these barriers. A qualitative approach was used in this study. An in-depth literature analysis was conducted to evaluate traditional Islamic thought and find a basis for the reconstruction of that thought. In addition, in-depth interviews with Islamic thought figures and women leaders were conducted to gain practical perspectives and experience in facing leadership challenges. The results suggest that through the reconstruction of modern Islamic thought, it is possible to create an environment that supports and encourages women to take leadership roles. Strategies involving women's education, advocacy, and capacity building have proven effective in overcoming these barriers. Therefore, this research contributes to our understanding of how the reconstruction of Islamic thought can support women's active participation in leadership.
MENJAGA EKSISTENSI PENDIDIKAN ISLAM MELALUI BUDAYA LITERASI: STUDI KASUS PESANTREN AL-ANWAR SARANG REMBANG Ma'arif, Syamsul; Syafi'i, Imam
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol. 9 No. 2 (2024): Journal of Islamic Studies and Humanities
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jish.v9i2.23034

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana pendidikan Islam berbasis pesantren mempertahankan eksistensinya melalui penguatan literasi di era globalisasi. Hal ini menarik karena belum banyak literatur atau penelitian yang membahas tema ini. Mengingat pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, dan kehadirannya telah memberikan pengaruh penting bagi kehidupan bangsa, khususnya umat Islam. Salah satu penyebab eksistensi tersebut adalah berakarnya tradisi literasi yang kuat di pesantren, yaitu kitab kuning klasik. Akan tetapi, tradisi literasi di pesantren mengalami kemunduran seiring dengan arus globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan informasi. Akan tetapi, hal tersebut berbeda dengan kenyataan di Pondok Pesantren Al-Anwar yang terletak di Sarang, Rembang. Pesantren ini didirikan oleh KH. Maimoen Zubair yang tradisi literasinya masih mengakar kuat. Untuk itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga upaya yang dilakukan oleh KH. Maimoen Zubair dalam penguatan literasi: 1) memberi contoh, 2) menerapkan pembelajaran fleksibel (kemerdekaan belajar), dan 3) musyawarah dan ngaji bandongan.
PERAN PENERAPAN KONSELING ISLAM DALAM KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS ANAK DENGAN ASUHAN TUNGGAL Azna, Tiwi Fadlilatul; Murtadho, Ali; Nurhadi, Agus; Nasikhin, Nasikhin; Pandu Winata, Ade Vinna
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol. 9 No. 2 (2024): Journal of Islamic Studies and Humanities
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jish.v9i2.23618

Abstract

Ketidakhadiran orang tua secara total berdampak buruk pada kesejahteraan psikologis anak karena kurangnya dukungan emosional dan memicu perasaan kesepian dan kecemasan, ketidakamanan emosional dan kesulitan berbagi perasaan atau kekhawatiran pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah konseling Islam dapat mendukung kesejahteraan psikologis anak yang diasuh oleh orang tua tunggal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan di Kabupaten Boyolali, khususnya di Kecamatan Wonosegoro, Kecamatan Karanggede, Kecamatan Cepogo, dan Kecamatan Andong, melalui wawancara mendalam kepada anak rentan usia 10-15 tahun, orang tua tunggal dan dinas sosial. Kemudian dilengkapi dengan observasi dan dokumentasi. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tanpa dukungan yang memadai, anak merasa terpinggirkan atau tidak diterima dan ini berpotensi mengembangkan masalah psikologis seperti harga diri rendah, kecemasan atau depresi. Implikasi dari penelitian ini adalah konseling Islam dapat membantu anak memperkuat ikatan emosional dengan nilai-nilai agama dalam kondisi pengasuhan tunggal. Selain itu, pendekatan konseling Islam juga dapat memberikan kerangka moral dan spiritual bagi orang tua tunggal dalam mendidik anak-anak mereka, membantu mereka mengatasi konflik internal dan menciptakan lingkungan keluarga yang mendukung. Studi ini memberikan kontribusi penting bagi pemahaman praktis dan teoritis. Konseling Islam dapat memberikan pendekatan holistik yang mengintegrasikan nilai-nilai spiritual, etika, dan ajaran agama dalam proses psikologis.
STUDI ANALISIS TAFSIR SURAH AR-RUM AYAT 41 TENTANG KERUSAKAN LINGKUNGAN Rifzikka, Safira Azmy
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol. 9 No. 2 (2024): Journal of Islamic Studies and Humanities
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jish.v9i2.23659

Abstract

Kerusakan lingkungan menjadi persoalan tanpa ujung yang menjadi isu prioritas para petinggi pemimpin negara. Adanya kerusakan lingkungan merupakan respon terhadap perbuatan manusia yang merusak mengeksploitasi dan lupa akan pelestarian. Padahal kualitas dan kuantitas lingkungan harus dipelihara untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia. Kerusakan lingkungan sudah meluas hingga manusia merasa resah. Bukan hanya bencana alam sederhana kerusakan lingkungan sudah masuk dalam tahap krisis iklim karena rusaknya siklus hidrologi. Tingginya laju emisi karbon pembakaran stasioner, transportasi dan aktivitas ekonomi lainnya membuat gas rumah kaca semakin meningkat. Oelh karena itu ancaman krisis iklim semakin di depan mata. Penelitian ini menganalisis surah Ar-Rum ayat 41 dan relevansinya terhadap kerusakan lingkungan terkhusus ancaman krisis iklim. Tujuan dari penelitian ini menjelaskan penafsiran surah Ar-Rum ayat 41 dengan membandingkan tafsir klasik dan tafsir modern. Setelah itu mendeskripsikan relevansi tafsir surah Ar-Rum ayat 41 dengan ancaman krisis iklim. Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif dengan mengambil data berbasis kepustakaan (library research). Data utama dari penelitian ini adalah Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat 41 yang dianalisis dengan berbagai tafsir yaitu, Al-Munīr, Al-Misbah, Al-Azhar, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Al-Qur’an Al-‘Adzim, Jalālain, Jami’ al-Bayan Fi Takwil Al-Qur’an, Al-Jawahir Fi Tafsir Qur’anil Karim. Kemudian dari beberapa kitab tafsir tersebut dianalisis menggunakan metode deskripif analisis. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat 41 yang sudah ditafsirkan oleh beberapa ulama tafsir menjelaskan bahwa ayat ini mengatakan kerusakan lingkungan akibat dari perbuatan maksiat dan dosa-dosa manusia. Kerusakan yang dimaksud dalam ayat ini tidak hanya membahas kerusakan terjadi bencana dan perampokan melainkan adanya ancaman krisis iklim yang sudah di depan mata. Ancaman krisis iklim yang terjadi sekarang memiliki relevansi dengan surah Ar-Rum ayat 41. Pada penelitian ini penulis berharap dapat berkontribusi pada pemahaman para pembaca dan memberikan pemahaman bahwa sikap kita terhadap lingkungan mempengaruhi kelestarian lingkungan itu sendiri.