cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika
ISSN : -     EISSN : 26141078     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 116 Documents
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Geogebra pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di Kelas VIII SMP Negeri 1 Labuhan Haji Luthfia Asnawi; M. Ikhsan; Mukhlis Hidayat
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model pembelajaran berbasis masalah berbantuan Geogebra dapat digunakan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Model ini dapat merangsang siswa menjadi lebih aktif dengan menekankan pada penyelesaian masalah yang berdasarkan pada kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan Geogebra pada materi SPLDV di kelas VIII SMP Negeri 1 Labuhan Haji. Jenis penelitian ini ialah kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain yang digunakan adalah Pre-test Post-test Control Group Design. Populasi dari penelitian ini merupakan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Labuhan Haji berjumlah 137 siswa. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas VIII1 yang berjumlah 29 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII2 yang berjumlah 27 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dengan 4 butir soal uraian. Data diolah dengan menggunakan statistik uji-t untuk melihat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil analisis data diperoleh bahwa thitung ttabel (2,02 1,67) yang berarti H0 ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan Geogebra lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran konvensional, sehingga disimpulkan bahwa model dan media ini dapat membantu meningkatkan hasil belajar matematika siswa di sekolah.                                                                                                                 Kata Kunci: : Pembelajaran Berbasis Masalah, Geogebra, Hasil Belajar Matematika
Persepsi Guru Matematika terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Masa Pandemi Covid-19 di SMAN 1 Banda Aceh Nanda Funna; R Salasi; M. Hasbi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berawal dari perubahan baru dari sistem pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya pada proses belajar mengajar, salah satu perubahannya yaitu belajar secara daring (dalam jaringan). Awal diterapkan pembelajaran daring banyak pihak yang tidak siap baik guru, siswa maupun orang tua siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan suatu penelitian yang khusus untuk mendeskripsikan persepsi guru matematika terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 di masa pandemi Covid-19 yang sekarang dilaksanakan secara daring. Pelaksanaan pembelajaran secara daring menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk tetap melaksanakan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Subjek penelitian ini ialah 4 guru matematika serta teknik pengumpulan data menggunakan angket dan pedoman wawancara, data yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan triangulasi sumber. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data yang merangkum semua data hasil angket dan data hasil wawancara, penyajian data dikaji dalam bentuk narasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil pengisian angket oleh para responden mengenai kompetensi inti dengan nilai rata-rata 3,375 dan persentase 36% , standar proses dengan nilai rata-rata 2,975 dan persentase 32%, dan standar penilaian dengan nilai rata-rata 2,975 dan persentase 32%, yang artinya penerapan kompetensi inti kurikulum 2013 pada masa pandemi Covid-19 tetap berjalan.  Pelaksanaan standar proses dan standar penilaian penerapan kurikulumnya sudah memiliki kapasitas yang sama. Berdasarkan dari hasil wawancara dan pengisian angket oleh empat responden yang berprofesi sebagai guru matematika bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 pada masa pandemi Covid-19 tergolong memiliki persepsi positif serta  kurikulum berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan dari kurikulum sendiri.  Kata Kunci:    Guru Matematika, Kurikulum 2013, Persepsi, Covid-19.
Pengaruh Model Pembelajaran Active Knowledge Sharing Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Saidatun Nisak; Bintang Zaura; Dewi Annisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kompetensi matematis yang sangat penting dan perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika ialah Kemampuan Komunikasi Matematis (KKM), karena dapat membantu pembelajaran siswa mengenai konsep matematka di waktu memerankan suatu keadaan, melukis, memberikan laporan, menggunakan objek, dan penjelasan secara lisan maupun tulisan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa hasil pembelajaran matematika terhadap KKM masih rendah yang disebabkan oleh siswa kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan ide sendiri dan kurangnya keberanian yang dimiliki untuk menyampaikan pendapat pada oranglain. Penelitan ini mempunyai tujuan untuk mengetahui KKM siswa setelah dibelajarkan dengan model Active Knowledge Sharing (AKS) dan konvensional di SMPN 1 Montasik Aceh Besar. Metode yang digunakan ialah eksperimen dengan pendekatan kuantitatif melalui desain pretest-posttest-control-group-design. Seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Montasik Aceh Besar merupakan populasi penelitian dengan sample dua kelas yang dipilih secara simple random sampling, di mana kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-2 sebagai kelas control. Data dikumpulkan melalui tes KKM dengan uji-t sebagai formula analisisnya pada taraf signifikansi 5% setelah persyaratan pengujian terpenuhi. Hasil penelitian diperoleh bahwa KKM siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model AKS lebih baik daripada yang memperoleh pembelajaran secara konvensional di SMPN 1 Montasik Aceh Besar. Penerapan model AKS dalam pembelajaran matematika telah terbukti dapat mempengaruhi KKM siswa menjadi lebih baik dan dapat menjadi salah satu acuan tentang praktik baik model AKS terhadap KKM siswa. Kata Kunci:    Model Pembelajaran Active Knowledge Sharing (AKS), Kemampuan  Komunikasi Matematis
Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa melalui Model Problem Based Learning di Kelas XI MAN 4 Aceh Besar Redja Haikal Syahna; Usman Usman; Syahjuzar Syahjuzar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan koneksi matematika merupakan salah satu aspek yang diharapkan tercapai dalam proses pembelajaran matematika pada kurikulum 2013. Namun kenyataan menunjukkan pembelajaran matematika belum optimal pada aspek kemampuan koneksi matematis. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah menerapkan model Problem based Learning (PBL). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peningkatan kemampuan koneksi matematis dengan penggunaan model PBL. Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen one group pretest posttest. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN 4 Aceh Besar, sedangkan sampel yang dipakai adalah siswa kelas XI-IPA 1. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes koneksi matematis yang diberikan pada sampel sebelum dan sesudah eksperimen model PBL. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik menggunakan paired sample t-test. Hasil analisis data diperoleh bahwa ada peningkatan kemampuan koneksi matematis melalui penerapan model Problem based Learning di kelas XI MAN 4 Aceh Besar. Implikasi penelitian ini guru dapat menggunakan model PBL untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa pada materi integral tak tentu atau materi lain yang sesuai, serta dapat lebih melatih siswa dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan nyata. Hal ini diperlukan untuk mengembangkan kemampuan koneksi matematika siswa. Kata Kunci: Koneksi Matematis, Model Problem Based Learning, Integral tak tentu
Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Higher Order Thinking Skill pada Materi Aritmatika Sosial Saumi Yana; M. Ikhsan; Anwar Anwar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soal yang diberikan kepada siswa untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu mengalisis, mengevaluasi dan mencipta (C4, C5 dan C6) disebut HOTS (Higher Order Thinking Skill). Menurut taksonomi Bloom soal tersebut menjadi tuntutan pembelajaran matematika akhir-akhir ini di Indonesia yang menggunakan kurikulum 2013. Namun, secara umum karena masih minimnya pengenalan soal HOTS di sekolah bisa menimbulkan kekeliruan bagi siswa saat mengerjakan soal HOTS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapati kesalahan apa saja yang dilakukan saat mengerjakan soal HOTS pada pokok bahasan aritmatika sosial dengan analisis kesalahan Newman serta penyebabnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian dilaksanakan di SMPN 1 Arongan Lambalek dengan subjeknya ialah 6 siswa yang diambil secara purposive. Keenam siswa tersebut mencakup 2 siswa yang berkemampuan tinggi, 2 siswa dengan kemampuan sedang dan 2 siswa dengan kemampuan rendah. Pengumpulan data dilakukan melalui tes soal HOTS dan kemudian dilakukan wanwancara. Data penelitian berupa hasil jawaban siswa. Selanjutnya data dianalisis secara kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasilnya menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi Aritmatika sosial di VII SMPN 1 Arongan Lambalek yaitu kesalahan pemahaman, kesalahan transformasi serta kesalahan keterampilan proses. Penyebab terjadinya kesalahan pemahaman karena siswa tidak dapat mengidentifikasi apa yang menjadi pokok pertanyaan. Kesalahan tranformasi terjadi karena siswa belum sepenuhnya dapat menentukan rumus dengan benar dan mengidentifikasi serangkaian operasi, serta kesalahan keterampilan proses disebabkan oleh siswa karena tidak dapat menjalakan prosedur dengan benar. Implikasi dari penelitian ini yaitu bisa menjadi bahan pertimbangan untuk memperbaiki proses pembelajaran berikutnya. Kata Kunci:    Kesalahan siswa, HOTS, arimatika sosial, Newman.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) Siswa Kelas VII di SMPN 1 Langsa Putri Utami Verenia; Tuti Zubaidah; Suhartati Suhartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemecahan masalah adalah keterampilan yang krusial bagi siswa, namun hasil observasi menunjukkan bahwa siswa masih lemah dalam menyelesaikan masalah matematika. Kecakapan seseorang dalam mengatasi situasi yang sulit disebut dengan Adversity Quotient (AQ), yang berguna untuk memotivasi siswa dalam memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari adversity quotient (AQ) di kelas VII SMPN 1 Langsa. Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII/A SMPN 1 Langsa sebanyak 32 siswa kemudian dipilih sebanyak 2 siswa dari masing-masing kategori AQ yaitu climber, camper dan quitter. Instrumen yang digunakan yaitu angket, tes uraian, dan pedoman wawancara. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta pengujian keabsahan data melalui triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) siswa climber sebanyak 18,75% memiliki kemampuan pemecahan masalah pada kategori tinggi serta memecahkan masalah dengan cara memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana dan memahami masalah, (2) Siswa camper sebanyak 50% memiliki kemampuan pemecahan masalah pada kategori sedang serta memecahkan masalah dengan cara memahami masalah, merencanakan penyelesaian, dan melaksanakan rencana, (3) Siswa quitter sebanyak 18,75% memiliki kemampuan pemecahan masalah pada kategori sedang serta memecahkan masalah dengan cara memahami masalah. Kata Kunci:    Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Adversity Quotient

Page 12 of 12 | Total Record : 116