cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 239 Documents
KARAKTER FENOTIP KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) HASIL POLIPLOIDISASI DENGAN KOLKISIN Irma Nofitahesti; Budi Setiadi Daryono
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.074 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v5i2.957

Abstract

Abstract - Soybean (Glycine max (L.) Merr) is one of the most important food commodity to fulfill the protein necessity in Indonesia. Although Indonesia has many prime soybean seeds, it cannot fulfill the whole need of soybean and always rely on soybean import. This problem can be solved by increasing the quality and productivity of prime soybean seed by polyploidization with colchicine. This research aimed to study ploidy level and phenotype characters of Anjasmoro soybean which was induced by colchicine. The phenotype characters in this research were stomata size, plant height, total pod in one plant, total seed in one plant, weight of 100 seeds, flowering time, and ripening time of soybean. The ploidy level was analyzed with flow cytometry methode. The data was analyzed with one way ANOVA and Duncan test in SPSS 22 program. The result of this research showed that Anjasmoro soybean did not successfully induced by colchicine using concentration 0.01%, 0.02%, 0.025%, 0.05%, 0.075%, 0.1%, 0.15%, 0.2%, and 0.25% with duration of treatment 6, 8, 10, 12, 16, 18, and 24 hours. The treatment with colchicine concentration 0.01% and 0.02% with duration of treatment 10 hours effected the increasing of stomata size, the plant height, and the weight of 100 seeds.Key words : Soybean, polyploidization, colchicine, phenotypeAbstrak - Kedelai (Glycine max (L.) Merr) merupakan salah satu komoditas pangan penting sebagai sumber protein nabati yang kebutuhannya selalu mengalami peningkatan di Indonesia. Meskipun saat ini Indonesia memiliki banyak varietas kedelai unggul, namun Indonesia masih belum mampu mencukupi kebutuhan kedelai nasional sehingga terus bergantung pada impor kedelai. Permasalahan ini dapat diatasi dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas varietas kedelai unggul yang sudah ada melalui teknik poliploidisasi dengan kolkisin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat ploidi dan karakter fenotip pada kedelai Anjasmoro yang diinduksi dengan kolkisin. Karakter fenotip yang diamati adalah panjang dan lebar stomata, tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, berat 100 biji, umur berbunga, dan umur masak kedelai. Analisis derajat ploidi kedelai dilakukan dengan metode flow cytometry. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan taraf 5% menggunakan program SPSS 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedelai Anjasmoro belum berhasil terinduksi poliploid dengan perlakuan kolkisin konsentrasi 0,01%, 0,02%, 0,025%, 0,05%, 0,075%, 0,1%, 0,15%, 0,2%, dan 0,25% dengan lama waktu perlakuan 6, 8, 10, 12, 16, 18, dan 24 jam. Perlakuan kolkisin konsentrasi 0,01% dan 0,02% dengan lama waktu perlakuan 10 jam mempengaruhi peningkatan ukuran stomata, tinggi tanaman, dan berat 100 biji kedelai Anjasmoro.Kata kunci : Kedelai, poliploidisasi, kolkisin, fenotip
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE GALLERY WALK DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KELISTRIKAN tuti popy suparti
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.269 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v5i2.1001

Abstract

AbstrakJudul penelitian ini adalah penerapan metode kooperatif tipe gallery walk untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran konsep kelistrikan, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa dengan menggunakan metode kooperatif. Metode kooperatif tipe gallery walk dalam prosesnya terdapat tim ahli. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana mengatasi rendahnya prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa. Metode kooperatif tipe gallery walk merupakan salah satu alternatif dalam peningkatan prestasi belajar  Ilmu Pengetahuan Alam siswa. Model dalam penelitian ini adalah model penelitian tindakan kelas, penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus.Subyek  dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX A  SMPN 5 Kuningan tahun pelajaran 2014-2015 sebanyak 21 siswa. Kompetensi dasar yang dibahas dalam penelitian ini adalah Konsep Kelistrikan. Intrumen penelitian ini adalah silabus,rencana pembelajaran dan soal-soal ulangan formatif.          Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan penggunaan metode kooperatif tipe gallery walk pada pembelajaran konsep kelistrikan dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa. Kata Kunci : prestasi belajar siswa, metode kooperatife Gallery walk, konsep kelistrikan
Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Keterampilan Proses Sains (KPS) Untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa Pada Konsep Kingdom Plantae Kelas X di SMAN 3 Kuningan Rika Ikramatul Atiyah; Wahidin Wahidin; Evi Roviati
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.004 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v5i2.972

Abstract

Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis keterampilan proses sains (KPS) , siswa dapat mengerjakan sendiri suatu kegiatan belajar melalui praktek ataupun non praktek serta dapat mengerjakan tugas dan latihan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan kemampuan literasi sains siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) aktifitas pembelajaran siswa, (2) perbedaan peningkatan literasi sains siswa, dan (3) respon siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) berbasis keterampilan proses sains (KPS). Penelitian ini dilakukan di SMA N 3 Kuningan dengan menggunakan lembar kerja siswa berbasis keterampilan proses sains untuk meningkatkan literasi sains siswa, dengan desain penelitian menggunakan Control Group Pretest and Postest Desigen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, lembar kerja siswa, tes, dan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik meliputi uji normalitas dan uji t (hipotesis). Hasil penelitian ini menunjukan peningkatan kemampuan literasi sains yang signifikan antara kelas yang menggunakan lembar kerja siswa berbasis keterampilan proses sains dengan yang tidak menggunakan lembar kerja siswa berbasis keterampilan proses sains, dilihat dari hasil lembar kerja siswa dan tes. Kemampuan literasi sains siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Peningkatan kemampuan literasi sains siswa dengan menggunakan lembar kerja siswa berbasis keterampilan proses sains dibuktikan dengan hasil respon angket siswa yang menunjukan kriteria sangat kuat. Aktivitas peneliti selama menggunakan lembar kerja siswa berbasis keterampilan proses sains siswa sanagat baik. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu (1) aktifitas belajar siswa dikelas eksperimen lebih meningkat jauh lebih baik disbanding aktfitas bbelajar kelas kontrol, (2) terdapat perbedaan peningkatan literasi sains siswa yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol , (3) siswa memberi respon positif terhadap pembelajaran menggunakan lembar kerja siswa berbasis KPS pada Konsep Kingdom Plantae.Kata kunci : LKS berbasis KPS, Literasi Sains, Kingdom Plantae.
PENERAPAN MEDIA ULAR TANGGA BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTS AL-MUATAWALLY KUNINGAN Elan Jaelani; Wahidin Wahidin; Evi Roviati
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.745 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v5i1.962

Abstract

Keberhasilan proses belajar mengajar di dalam kelas tidak hanya didukung oleh metode mengajar seorang guru tetapi juga didukung oleh media pembelajaran yang digunakan. Media pembelajaran mempunyai peran penting untuk membantu proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar aktivitas siswa dalam penerapan media ular tangga bercerita, sejauh mana perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa dan bagaimana respon siswa dalam penerapan media Ular tangga bercerita. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif. Tekhnik pengumpulan data melalui observasi, angket dan tes keterampilan berpikir kritis siswa. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII MTS Al-Mutawally, sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik random sampling, yakni kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan VII B sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi peningkatannya dibandingkan kelas kontrol dengan indikator mengajukan pertanyaan, keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dengan N-Gain rata-rata (0,5) lebih besar dibandingkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas kontrol (0,43), serta terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berpikir kritis siswa dengan menerapkan media ular tangga bercerita dan yang tidak pada konsep pencemaran lingkungan. Respon siswa terhadap penerapan media ular tangga bercerita (81,5%) terhadap keterampilan berpikir kritis pada konsep pencemaran lingkungan termasuk ke dalam kategori sangat kuat.  Kata kunci : Media ular tangga bercerita, keterampilan berpikir kritis, pencemaran lingkungan. 
Penerapan Pembelajaran Berbasis Sains Budaya Lokal Ngarot Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Konsep Plantae (Studi Eksperimen Kelas X di SMA N 1 Lohbener) Fatihatul Qolbi; Kartimi Kartimi; Evi Roviati
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.252 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v5i2.958

Abstract

Pembelajaran berbasis sains budaya lokal sangat penting dilakukan untuk memberikan wawasan pembelajaran secara kontekstual dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis karena pembelajaran ini mengaitkan antara budaya lokal yang sudah ada dengan pengetahuan sains yang sudah dimiliki oleh siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji (1) perbedaan peningkatan aktivitas siswa yang menerapkan pembelajaran berbasis sains budaya lokal, (2) perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa, dan (3) respon siswa terhadap pembelajaran berbasisi sains budaya lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) aktivitas belajar siswa yang menerapkan pembelajaran berbasis sains budaya lokal Ngarot lebih besar. (2) keterampilan berpikir kritis (KBK) siswa menunjukkan peningkatan N-Gain dengan kategori kuat. Hasil statistik menunjukkan bahwa nilai Sig 0.000 < 0.05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis sains budaya lokal dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. (3) presentase rata-rata angket respon siswa secara keseluruhan sebesar 97,50% dengan kriteria kuat, artinya siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran berbasis sains budaya lokal Ngarot. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa kelas yang diajar dengan pembelajaran sains lokal jauh lebih baik bila dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode konvensional, terdapat peningkatan keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara kelas yang menggunakan pembelajaran berbasis sains budaya lokal dengan kelas yang menggunakan metode konvensional dan siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal.Kata Kunci : Pembelajaran berbasis sains budaya lokal, Ngarot, keterampilan berpikir kritis
ANALISIS DAYA DUKUNG LABORATORIUM IPA-BIOLOGI DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI MA NURUL HIKMAH HAURGEULIS Rosdiana Rosdiana; Emah Khuzaemah; Ria Yulia Gloria
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.909 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v5i1.1269

Abstract

Pembelajaran biologi merupakan bidang yang mengkaji fakta-fakta empiris yang ada di alam, sehingga untuk mempelajarinya harus melalui pengkajian di laboratorium yang didesain sebagai miniature alam. Sedangkan pembelajaran biologi dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berorientasi pada siswa dan menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung sehingga siswa dapat berperan aktif dalam proses blajar mengajar. Oleh karena itu perlu analisis daya dukung laboratorium IPA-Biologi, dengan tujuan (1) untuk mengetahui daya dukung laboratorium IPA- biologi dalam menunjang pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada pembelajaran biologi (2) untuk mengetahui pemanfaatan daya dukung laboratorium IPA- biologi dalam menunjang pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada pembelajaran biologi menurut tanggapan guru. (3) untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam pembelajaran biologi dengan daya dukung laboratorium IPA-biologi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, angket, lembar observasi, dan dokumentasi. Setelah data diperoleh dan dianalisis dengan menggunakan tahapan yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan KTSP dalam pembelajaran biologi dengan daya dukung laboratorium IPA-biologi di MA Nurul Hikmah Haurgeulis terlaksana dengan cukup baik yaitu sebesar 59,8% yang diperoleh dari angket. Hasil observasi tentang daya dukung laboratorium IPA-biologi nilai rata-rata kolektif yang didapatkan adalah 60%, nilai tersebut dikategorikan kedalam kriteria cukup baik.Kata kunci: Pelaksanaan KTPS, laboratorium
ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI STANDAR PROSES DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 1 KRANGKENG Suci Rakhmawati; Nurul Azmi; novianti muspiroh
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.247 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v5i2.973

Abstract

Penelitian ini didasari oleh permasalahan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang belum sepenuhnya mengacu pada (Permendikbud) Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses. Banyak sekali problematika yang dihadapi oleh guru Biologi saat pelaksanaan pembelajaran di kelas. Salah satu elemen perubahan yang penting dalam kurikulum 2013 adalah standar proses yang berisi standar minimal mengenai proses pembelajaran yang harus dilakukan. Sehubungan dengan masalah tersebut diatas maka peneliti ingin mengetahui sejauh mana pelaksanaan kurikulum 2013 dalam pembelajaran Biologi apakah pembelajaran Biologi mengacu pada Standar Proses. Peneliti melakukan penelitian mengenai analisis pelaksanaan kurikulum 2013 ditinjau dari standar proses dalam pembelajaran Biologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji (1) perencanaan pembelajaran Biologi di kelas X berdasarkan kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Krangkeng (2) mengkaji pelaksanaan pembelajaran Biologi di kelas X berdasarkan kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Krangkeng serta (3) mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran Biologi yang diterapkan oleh guru Biologi di SMA Negeri 1 Krangkeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Krangkeng pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini menganalisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru Biologi kelas X serta pelaksanaan pembelajaran Biologi di kelas X-4 MIPA dan X-5 MIPA. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan (1) secara umum RPP yang disusun guru telah memenuhi sebagian besar indikator dalam Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang standar proses. RPP yang disusun guru Biologi SMA Negeri 1 Krangkeng telah memenuhi ketercapaian dengan kriteria baik. (2) secara umum pelaksanaan kurikulum 2013 dalam pembelajaran Biologi kelas X di SMA Negeri 1 Krangkeng sudah terlaksana dengan baik. Pelaksanaannya sesuai dengan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang standar proses. (3) siswa memberikan respon kuat terhadap proses pembelajaran Biologi yang diterapkan oleh guru Biologi di SMA Negeri 1 Krangkeng. Kata Kunci: Standar Proses, Pelaksanaan Pembelajaran Biologi, Kurikulum 2013
PENERAPAN PEMBELAJARAN BIOENTREPRENEURSHIP PADA SUB KONSEP PISCES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 PLUMBON Khusnul Khotimah; Endang Endang; Novianti Muspiroh
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.706 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v5i1.978

Abstract

Penerapan pembelajaran Bioentrepreneurship pada sub konsep pisces merupakan pembelajaran biologi berbasis kewirausahaan yang bersifat kontekstual, artinya siswa dapat mengaitkan antara materi biologi seperti sub konsep pisces dengan penerapannya dalam kehidupan. Pembelajaran biologi berbasis entrepreneurship dapat meningkatkan keterampilan, kreativitas, dan inovasi siswa dalam berwirausaha. Tujuan dilakukan penelitian dengan menerapkan pembelajaran Bioentrepreneurship sebagai berikut: (1) aktivitas belajar siswa, (2) peningkatan hasil belajar siswa, dan (3) respon siswa terhadap pembelajaran Bioentrepreneurship. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Plumbon, tepatnya di kelas X MIPA 1 (kelas eksperimen) dan kelas X MIPA 2 (kelas kontrol), masing-masing berjumlah 40 siswa setiap kelas. Penelitian menggunakan desain Pretest Postest Control Group Design. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, tes, dan angket respon. Data dianalisis dengan menggunakan software SPSS V 21. Hasil penelitian menunjukan 1) aktivitas belajar siswa kelas eksperimen terdapat peningkatan dari pertemuan pertama sampai ke dua; 2) Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol meningkat, rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,60 dan rata-rata N-Gain kelas kontrol sebesar 0,32. Hasil uji statistik menghasilkan sig. 0,001 < 0,05, artinya Ho ditolak dan Ha diterima; 3) respon siswa terhadap pembelajaran bioentrepreneurship termasuk dalam kriteria kuat. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu 1) aktivitas siswa mengalami peningkatan 2) terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol,3) siswa memberi respon positif terhadap pembelajaran bioentrepreneurship.  Kata kunci : Pembelajaran Bioentrepreneurship dan Hasil Belajar
Penerapan Pembelajaran IPA Berbasis Keterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan Literasi Sains pada Mata Pelajaran IPA di Kelas VII Materi Pokok Pencemaran Lingkungan di SMPN 1 Cikijing Yuliani Yuliani; Dewi Cahyani; Evi Roviati
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.825 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v5i2.959

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena rendahnya kemampuan literasi sains siswa dan belum pernah diterapkannya pembelajaran berbasis KPS di sekolah tersebut. Penelitian bertujuan mengetahui aktivitas belajar siswa, peningkatan literasi sains siswa, dan respon siswa penerapan pembelajaran IPA berbasis keterampilan proses sains untuk meningkatkan literasi sains siswa di kelas VII SMPN 1 Cikijing. Penelitian dilaksanakan bulan April-Mei tahun ajaran 2015/2016 di SMPN 1 Cikijing. Populasi penelitian seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Cikijing berjumlah 253 siswa. Sampel diambil secara purposive sampling di kelas VII F jumlah siswa 32 orang kelas eksperimen dan kelas VII G jumlah siswa 32 orang kelas kontrol. Hasil penelitian ini menunjukan aktivitas belajar siswa diterapkannya pembelajaran berbasis keterampilan proses sains setiap pertemuannya meningkat, keterampilan literasi sains siswa kelas eksperimen dan kontrol meningkat, rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,3239 dan rata-rata N-Gain kelas kontrol sebesar 0,2322. Hasil uji statistik menunjukkan nilai sig. 0,001 < 0,05, artinya Ho ditolak dan Ha diterima, terdapat perbedaan peningkatan literasi sains siswa signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol, dan respon siswa pembelajaran berbasis keterampilan proses sains secara keseluruhan mencapai 71,88% dengan kriteria kuat. Kesimpulan penelitian: aktivitas belajar siswa diterapkannya pembelajaran berbasis keterampilan proses sains setiap pertemuannya meningkat, aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen jauh lebih baik dibanding dengan aktivitas belajar siswa kelas kontrol, dan siswa memberi respon positif terhadap pembelajaran berbasis keterampilan proses sains pada konsep pencemaran lingkungan.Kata kunci: pembelajaran berbasis Keterampilan Proses Sains, literasi sains.
IDENTIFIKASI KESULITAN GURU BIOLOGI DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 SUSUKAN Usfatul Aeni; Edy Chandra; novianti muspiroh
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.237 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v5i2.975

Abstract

Identifikasi bertujuan untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai landasan dalam menyusun program intervensi yang diharapkan dapat mencegah masalah di sekolah. Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 harus mencapai 5 ranah pembelajaran diantaranya mengamati, menanya, mengumpulkan, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji (1) kesulitan guru biologi dalam tahapan perencanaan, (2) kesulitan guru biologi dalam tahapan pelaksanaan proses pembelajaran, (3) respon siswa terhadap proses pembelajaran biologi yang diterapkan oleh guru biologi di SMA Negeri 1 Susukan.Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1 Susukan dengan objek penelitian Guru Biologi dikelas X. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi, observasi, wawancara dan angket, adapun teknik analisis data diantaranya transkripsi, organisasi data, tahapan interprestasi, temuan, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, ada beberapa beberapa kesulitan diantaranya: 1) kesulitan pada tahap perencanaan yaitu guru biologi, kesulitan yang terdapat pada penyusunan RPP yaitu apek Perangkat awal, alokasi waktu, metode, sumber belajar, dan penilaian (Rubrik), 2) Kesulitan pada tahap proses pembelajaran, pada aspek kegiatan pendahuluan Guru sulit membuat peserta didik untuk berkonsentrasi dalam proses pembelajaran, Guru sulit untuk menyampaikan tujuan pembelajaran. Aspek kegiatan inti diantaranya guru sulit untuk menerapan pendekatan scientific, Guru masih mengalami kesulitan dalam pendekatan berbasis sainstifik (5M), Guru masih kesulitan menggunakan metode pembelajaran, Guru kurang aktif dalam proses pembelajaran. Aspek kegiatan penutup meliputi Guru sulit untuk membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran, Guru jarang memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, Guru sulit untuk menilai proses pembelajaran. 3) Respon siswa terhadap proses pembelajaran, hasil yang menjawab sering merupakan hasil yang paling tinggi dengan persentase 85%.Keywords: Identifikasi, Kesulitan Guru, Pelaksanaan Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013

Page 9 of 24 | Total Record : 239