cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Gender Equality: Internasional Journal of Child and Gender Studies
ISSN : 24611468     EISSN : 25481959     DOI : -
Core Subject : Social,
GENDER EQUALITY : International Journal of Child and Gender Studies, a journal focuses on issues related to child and gender studies, is published by Center for Child and Gender Studies, State Islamic University of Ar-Raniry, Banda Aceh. The scope of article received can be approached from multidisciplinary context linking to child and gender studies. Hence, this journal appreciate contribution of knowledge from different perspectives such as education, law, social, political, religion, culture, economic, psychology, science and technology. This journal appears 2 (two) numbers in a year, March and September
Articles 224 Documents
MOTHER'S VIOLENT BEHAVIOR IN CHILDREN Widiningsih, Yuli
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v6i2.7648

Abstract

This study aims to get a picture of the forms of violent behavior perpetrated by mothers against children in poor communities. The research respondents classified as poor were obtained by the category of families who received the Program Keluarga Harapan (PKH) assistance, totaling 140 people. Measuring instruments using a scale of violence against children are arranged based on forms of violence against children. Based on demographic data, the following description of respondents was obtained: 93% were married, 96% were housewives, 52% were elementary school graduates, 66% were husband's work as laborers. While the results of the analysis of items on the scale of violence against children obtained data that the form of violent behavior of mothers against children includes: hitting children with hands or with light objects, pinching, slapping, threatening not to give money, calling children by nicknames, comparing children with other children, and say deaf to children. This form of violence is perpetrated by mothers against children with a frequency of 17% rarely, 69% sometimes and 14% often. 
THE SOCIOLOGY OF LAW PERSPECTIVE ON CHILD PROTECTION AT THE SYAR’IYAH COURT IN ACEH Kasim, Fajri M; Nurdin, Abidin; Ridhwan, Ridhwan
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v7i1.8656

Abstract

This study aims to examine child protection at the Syar'iyah Court in Aceh from the perspective of the sociology of law. This research uses the study of legal sociology, which is an approach that views law as a tool to create order and order in society. The approach used is a case study of child protection in court decisions in Banda Aceh, Bireuen, and Lhokseumawe regarding child guardianship. Meanwhile, data collection techniques are literature studies and court decisions. This study concluded that the Syar'iyah Court in Banda Aceh granted guardianship rights to adult male siblings and to become guardians and take care of parental inheritance. In Bireuen, guardianship rights are given to the mother for a child because her father who has a pension salary is left behind. Whereas in Lhokseumawe, guardianship rights are also given to the mother while the living father is obliged to give one million per month and education and health costs. In addition, judges also become al-Qur’an, Hadith, and the opinions of the ulama as arguments in their decisions that are in accordance with the sociological characteristics of religion in Aceh. This shows that the Syar'iyah Court as part of the social system and judges as social actors have functioned to provide child protection so as to create order and order in society.
KONSEP UMAR BIN ABDUL AZIS DALAM PENCAPAIAN TUJUAN MENDIDIK ANAK Rohayati, Dede
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v6i2.7914

Abstract

Fungsi pendidikan nasional membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa agar menjadi  anak bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis, serta bertanggungjawab, namun untuk mencapai tujuan tersebut sangat sulit sebagian senang dengan tawuran, membolos sekolah, kebohongan serta budaya menyontek pada saat ujian sehingga perlu dianalisis tahapan pendidikan di sekolah-sekolah dan perpaduan pedidikan yang dilakukan oleh Umar bin Abdul Azis serta solusi pendidikan ideal untuk menjadi pertimbangan bagi orang tua, guru serta setiap pihak ataupun instansi yang berhubungan dengan pendidikan anak. Dalam altikel ini penulis gunakan teori interaksi edukasi dengan pendekatan tokoh. Fungsi pendidikan pada saat ini belum tercapai secara maksimal yaitu mengembangkan kemampuan manusia, sebaliknya menghasilkan manusia yang hanya menonjolkan pembentukan kecerdasan berpikir dan menepikan kecerdasan rasa, kecerdasan budi, bahkan kecerdasan batin, kurang kreatif,mandiri dan berakhlak mulia. Pendidikan yang diterapkan Umar bin Abdul Aziz ialah pendidikan di samping transformasi ilmu pengetahuan juga melibatkan hati dan perasaan, sehingga anak ataupun anak didik menemukan jadi diri mereka sebagai manusia paripurna dengan memberi teori dan praktek  dimulai dari memilih pengajar yang menurutnya memiliki akhlakul Karimah, serta dipercaya dapat merawat, dan memberi pengajaran yang  sesuai dengan syari’at Islam. Kemudian, menetapkan cara pendidikan, menetapkan waktu dan prioritas pendidikan, serta memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi pendidikan.
KAPASITAS PEREMPUAN DI MASA PANDEMI: STUDI CVA PADA PEREMPUAN PERAJIN REYENG Umami, Rizka Hidayatul
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v7i1.8673

Abstract

This paper discusses the capacities of women during the Covid-19 pandemic. In Indonesia, Covid-19 has changed many aspects. Haphazard policy making also adds to the workload of the community, both in the domestic and public sphere. Women as agents who contribute to providing food needs in the realm of the family are almost never included in policy making, especially during the pandemic. This makes the policies issued cannot accommodate the needs of women. Meanwhile, the unfinished pandemic also exacerbates the subordinate conditions experienced by women. This paper uses a gender analysis model of the Capasities and Vulnerabilities Analysis Framework (CVA) to see the extent of the capacities and vulnerabilities of women crafters of reyeng in Dusun Contong, Ngunggahan Village in the midst of the Covid-19 pandemic. The method used in this research is qualitative-descriptive and data collection was taken by observation and in-depth interviews. The results of this study indicate that women crafters of reyeng during the Covid-19 pandemic were vulnerable due to limited access to aspects of health and social assistance. However, these women also have the capacity and capability to adapt to a pandemic. This capability is evidenced by the ability to use the narrow land around the house to grow vegetables and exchange food and bamboo with other reyeng women craftsmen. 
PEREMPUAN DAN RESILIENSI: POTRET KORBAN GEMPA DAN TSUNAMI DI PANDEGLANG BANTEN Mahmud, Salami; Azizah, Azizah
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v6i2.6836

Abstract

Bencana gempa dan tsunami kembali terjadi di Pandeglang Banten pada 22 Desember 2018  sebagai dampak dari aktivitas anak gunung Krakatau. Setidaknya korban tewas sebanyak 430 orang, korban luka-luka 1.495 orang, 159 orang hilang, dan 21.991 orang harus diungsikan dari rumahnya. Dari jumlah secara keseluruhan, duapertiganya adalah anak-anak dan perempuan karena ini adalah kelompok yang paling rentan. Saat masa tanggap darurat, pemerintah dan masyarakat hanya fokus pada proses evakuasi, recovery, dan rehabilitasi. Tapi upaya meningkatkan daya tahan diri (resilience) perempuan kurang menjadi perhatian. Tujuan penelitian ini difokuskan untuk menjawab pertanyaan; (1) Bagaimanakah upaya yang dilakukan pemerintah terhadap penguatan pengetahuan dan keterampilan perempuan bencana alam di Pandeglang Banten?, (2) Bagaimanakah implikasi program penguatan perempuan terhadap resiliensi para perempuan yang ada di Pandeglang Banten?. Penelitian lapangan ini bersifat deskriptif kualitatif. Sumber dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling, dan ditentukanlah sebanyak enam orang responden yang berasal dari tiga desa yang mengalami dampak terparah dengan karakteristik yaitu; perempuan yang berusia antara 20-40 tahun dan sudah menikah, pernah tinggal di kamp pengungsian, dan rumahnya mengalami kerusakan yang parah. Teknik dan alat pengumpulan data ditempuh dengan langkah observasi, wawancara serta studi dokumentasi. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara data reduction, data display dan conclusion drawing/ verification. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa terdapat empat program mitigasi bencana yang telah dilakukan pemerintah guna memberikan penguatan pengetahuan dan keterampilan perempuan yang menjadi korban bencana gempa dan tsunami di Pandeglang Banten. Implikasi program penguatan perempuan terhadap resiliensi para perempuan tersebut sudah menunjukkan suatu pencapaian. Dimana pengalaman dalam menghadapi tantangan dan kesulitan hidup pasca musibah, mampu mengembangkan keterampilan hidupnya, seperti kemampuan yang realistik dalam membuat rencana hidup dan mampu mengambil langkah yang tepat bagi keberlangsungan hidupnya. Di samping itu, mereka dapat mengembangkan cara untuk mengubah keadaan yang penuh tekanan menjadi sebuah kesempatan untuk pengembangan diri pribadi di masa mendatang.
ANALISIS GENDER DALAM NOVEL “AKU LUPA BAHWA AKU PEREMPUAN” KARYA IHSAN QUDDUS PERSPEKTIF EMANSIPASI PEREMPUAN QASIM AMIN Ch, Mufidah; Basri, Hasan; Sholihah, I’if Nur
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v7i1.8660

Abstract

Sejumlah karya sastra seringkali masih menghadirkan narasi bias gender yang merugikan perempuan. Hal ini disebabkan penulis kurang memiliki kepekaan gender dan pemahaman konsep gender, sehingga tidak mampu mengintegrasikannya ke dalam tulisannya. Kertas kerja ini bertujuan untuk menganalisis novel karya Ihsan Qudus yang berjudul “Saya Lupa Bahwa Saya Adalah Seorang Perempuan”. Judul novel tersebut terkesan provokatif dan diskriminatif terhadap perempuan. Namun jika dilihat dengan analisis kritis, ditemukan hasil yang berbeda dan menarik. Sosok perempuan sebagai tokoh utama dalam novel tersebut menggambarkan bentuk perlawanan perempuan di tengah latar belakang sosial budaya masyarakat Mesir yang masih meninggalkan bias gender dan diskriminasi terhadap perempuan. Melalui novel ini, novelis ingin mengungkap fakta bahwa perempuan di Mesir juga memiliki kepekaan gender, meniti karir, menempati posisi strategis, mendominasi ruang publik dan berkontribusi bagi kemajuan bangsanya. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, analisis gender dan cara pandang Qasim Amin tentang emansipasi perempuan, hasilnya ditemukan nilai-nilai kesetaraan gender dalam novel “Saya lupa bahwa saya perempuan”, yaitu keberhasilan Suad dalam mewujudkan semua mimpinya. Sedangkan permasalahan gender yang ditemukan dalam novel ini adalah konstruksi budaya Mesir yang membatasi peran perempuan dalam masyarakat, baik dari aspek akses, partisipasi, penguasaan sumber daya dan manfaat bagi laki-laki maupun perempuan dalam kehidupan. Terdapat pula diskriminasi gender berupa stereotipe gender, subordinasi, marginalisasi, beban ganda dan kekerasan berbasis gender.
PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP EFEKTIFITAS PELAKSANAAN RESTORATIVE JUSTICE PADA ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM Mukdin, Khairani; Heryanti, Novi
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v6i2.7790

Abstract

Anak Berhadapan Hukum (ABH) adalah anak yang berkonflik dengan hukum. di wilayah provinsi Aceh kasus ABH menunjukkan angka yang relatif terus naik pada tiga tahun tarkhir untuk mengantisipasi tingginya ABH hal tersebut, Indonesia telah mempunyai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistim Peradilan Pidana Anak yang subtansiya adalah mengenai restorative justice dan diversi  untuk menghindari dan menjauhkan anak dari proses peradilan. Namun kebijakan  tersebut tidak berpengaruh signifikan bagi menurunya kasus ABH. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitis,  untuk  menemukan proses restorative justice dan diversi  yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam perkara ABH dan melihat efektivitas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 serta melihat tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan restorative justice dan diversi  serta efektifitasnya dalam menyelesaikan perkara ABH di wilayah provinsi Aceh.Sedangkan hasil penelitiannya adalah  proses restoratif justice dan diversi dalam menangani kasus ABH di Polres Kabupaten/Kota Provinsi Aceh merujuk Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 dan melibatkan lembaga-lembaga masyarakat lain seperti PEKSOS, BAPAS Aceh, keluarga korban dan pelaku serta perangkat Desa dengan jalan musyawarah. Efektivitas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 dalam menyelesaikan perkara ABH di wilayah provinsi Aceh pada Polres Lhoksemawe, Polres Aceh Tengah, Polres Aceh Bara dan Polres Aceh Selatan dianggap telah efektif. Namun ada beberapa kendala dan hambatan. Sedangkan dalam hukum Islam sangat menekankan penyelesaian perkara pidana di luar mekanisme peradilan, juga dapat ditelusuri dari berbagai konsep dalam Al Qur’am yakni konsep islah (perdamaian).
MENGENALKAN PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK USIA DINI MELALUI BUKU LIFT THE FLAP “AURATKU” Fitriani, Dewi; Fajriah, Heliati; Wardani, Arnis
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v7i1.8683

Abstract

Pengenalan seks pada anak merupakan sebuah keharusan yang harus dilakukan oleh para pendidik dan juga orang tua. Hal ini dianggap perlu dengan merebaknya kekerasan seksual yang dialami oleh anak-anak di Indonesia, khususnya Aceh. Terbatasnya media pembelajaran dalam mengenalkan pendidikan seks pada anak usia dini merupakan salah satu bagian dari permasalahan yang harus ditangani, dan media tersebut perlu untuk diketahui kelayakannya dalam mengenalkan Pendidikan seks pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui kelayakan dari media buku Lift The Flap sebagai media pembelajaran untuk mengenalkan pendidikan seks pada anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan desain research and development (R and D) dan melakukan 7 tahapan penelitian, yaitu: potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk awal, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk awal. Dalam proses penelitian dan pengembangan ini, media dinilai dengan menggunakan dua (2) kategori yaitu materi dan media. Isi materi dilihat dari aspek kelayakan isi, bahasa dan performance; sedangkan isi media ditinjau dari aspek bahasa, performance, dessain grafis dan kemudahan pemakaian. Media juga melalui uji coba kepraktisan yang dilakukan terhadap anak usia dini. Hasil pengembangan memperlihatkan kelayakan materi berdasarkan aspek yang dinilai sebesar 95%, 91% dan 95%. Uji kelayakan media mendapatkan persentase sebesar 100%, 100%, 93% dan 100% berdasarkan empat aspek yang dinilai. Pada uji kepraktisan, media mendapatkan persentase sebesar 86 %.
EPISTEMOLOGI FIQH DAN KONTRIBUSINYA BAGI PENEGUHAN SPIRIT GENDER Bahagia, Moh. Rasyid; Bahagia, Asyfiyah Fitriani
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v6i2.7750

Abstract

This article specifically describes the fiqh epistemoloqy as a new perspective in analyzing how Islam views gender equality.  Through fiqh epistemoloqy, which consists of three subdivions of reasoning: bayani, ta'lili, and isthilahi, the author analyzes how the construction of gender in Islam, which has been taken from its detailed dalils. The result of author's analysis shows that each three reasonings have their own tendency and influence toward the construction of gender spirit edification. Among the three fiqh espitomoloqy reasonings, only bayani reasoning is not quite relevant in analyzing gender-based religous texts. Gender is a social construct that involves roles and values that can be pinned on both female and male who, therefore, a gender-based dichotomy is not naturally stuck in human beings from birth. Islam places people in the same level not only to create a fair, affluent, and prosperous social order, but also because gender-based discrimination is a contraproductive form of dehumanization with the normative doctrine of islamic law. To reject the concept of gender is like opposing Islam's strategy as theological legitimacy over the concept of gender. The good and bad of humans in Allah's side, is not determined by whether he is male or female, but it is determined by the quality of his worship and obedience.
POLA ASUH ORANGTUA PADA ANAK USIA DINI DI TK TIGA SERANGKAI DESA MEUREUBO KABUPATEN ACEH BARAT mainnah, muth -; Fajriah, Heliati; Roemin, Luthfiani
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v7i1.8536

Abstract

Pola asuh merupakan suatu proses membimbing, mendidik, dan mendisiplinkan yang dilakukan oleh orangtua pada anak untuk mencapai kemandirian dengan menerapkan norma-norma tertentu yang ada dalam keluarga dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pola asuh orangtua pada anak usia dini di TK Tiga serangkai Desa Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56 % atau 10 orangtua menerapkan pola asuh demokratis, 33 % atau 6 orangtua menerapkan pola asuh permisif, dan 11 % atau 2 orangtua menerapkan pola asuh otoriter. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang paling banyak diterapkan oleh orangtua anak di TK Tiga Serangkai Desa Meureubo Kabupaten Aceh Barat.