Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan (Education Journal: Theory, Research, and Development) is an electronic journal focuses on a scientific article concerning education issues in general published by Graduate School of Universitas Negeri Malang since January 2016.
Articles
1,938 Documents
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA DENGAN INKUIRI TERBIMBING DIPADU PELATIHAN METAKOGNISI PADA MATERI KELARUTAN DAN Ksp
Arvinda C. Lalang;
Suhadi Ibnu;
Sutrisno Sutrisno
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.2, No.1, Januari 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (495.584 KB)
|
DOI: 10.17977/jp.v2i1.8372
This research aimed to determine differences in critical thinking ability and conceptual understanding between students taught with guided inquiry learning combined with metacognition training and students taught with guided inquiry learning without metacognition training. This study used quasi-experimental with pretest-posttest nonequivalent control group design. This study used a purposive sampling which produced two classes, namely class XI MIA 3 as the experimental class and XI MIA 4 as the control class. The students in the experiment class were taught with guided inquiry learning combined with metacognition training, while the students in the control class were taught with guided inquiry learning without metacognition training. The instrument used to measure the success of this research was multiple choice questions with written explanation. Multiple choice questions were used to measure conceptual understanding while essay questions were used to measure critical thinking ability. The results showed that: (1) The improved critical thinking ability could be seen from the mean of N-Gain of the experimental class 0,76, higher than the control class 0,55; (2) The improved conceptual understanding could be seen from the mean of N-Gain of the experimental class 0,66, higher than the control class 0,54. So we can conclude that the guided inquiry learning combined with metacognition training has enhanced students' critical thinking ability and conceptual understanding.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konseptual antara siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dipadu pelatihan metakognisi dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran inkuiri terbimbing tanpa pelatihan metakognisi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-postest nonequivalent control group. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh dua kelas sampel, yaitu kelas XI MIA 3 sebagai kelas eksperimen dan XI MIA 4 sebagai kelas kontrol. Siswa pada kelas eksperimen dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing dipadu pelatihan metakognisi sedangkan siswa pada kelas kontrol dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing tanpa pelatihan metakognisi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keberhasilan penelitian ini adalah soal pilihan ganda dengan penjelasan tertulis. Soal pilihan ganda digunakan untuk mengukur pemahaman konseptual sedangkan soal essay digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan N-Gain pada kelas eksperimen yaitu 0.76 lebih tinggi dari kelas kontrol yaitu 0.55; (2) ada perbedaan peningkatan pemahaman konsep siswa dengan N-Gain pada kelas eksperimen, yaitu 0.66 lebih tinggi dari kelas kontrol, yaitu 0.54. Dengan demikian, dapat dikatakan pembelajaran inkuiri terbimbing dipadu pelatihan metakognisi dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konseptual siswa.
Pengaruh Problem-Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Berpikir Kritis
Hayuna Hamdalia Herzon;
Budijanto Budijanto;
Dwiyono Hari Utomo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 1: JANUARI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (493.596 KB)
|
DOI: 10.17977/jptpp.v3i1.10446
Geography learning in high school has not been able to develop critical thinking skills, various problems in learning are considered as a boring subject so as less stimulate learners to think critically and less able to solve problems. This study aims to determine the effect of PBL on critical thinking skills in the field of geography study. The orientation of the problem to be raised relates to the material of the maritime axis. The research was conducted with a quasi-experimental design. Data analysis using t test. The subjects of the study were students of class XI IPS in SMA Negeri Barabai. The resulting significance value is 0.00. The results showed that PBL can make the learning of geography effective and efficient, so that the students' critical thinking skills increase. Pembelajaran Geografi di SMA belum mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis, berbagai masalah dalam pembelajaran dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan sehingga kurang merangsang peserta didik untuk berpikir kritis dan kurang mampu untuk mengatasi masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PBL terhadap keterampilan berpikir kritis dalam bidang studi geografi. Orientasi masalah yang akan dimunculkan berkaitan dengan materi poros maritim. Penelitian dilakukan dengan desain eksperimen semu. Analisis data menggunakan uji t. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI IS di SMA Negeri Barabai. Nilai signifikansi yang dihasilkan adalah 0,00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL dapat membuat pembelajaran geografi efektif dan efisien sehingga keterampilan berpikir kritis peserta didik meningkat.
PENGARUH STRATEGI FLOW DIAGRAM DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
Vinda Nur Fitriana;
Parno Parno;
Wartono Wartono
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.10, Oktober 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (439.328 KB)
|
DOI: 10.17977/jp.v1i10.7171
This study aims to determine differences in higher order thinking skills and science process skills of students learn who use guided inquiry learning with Flow Diagram strategy and guided inquiry learning. The research design uses quasi-experimental with Pretest-Posttest Control Group Design. The population in this study were students of class X MIA SMA Negeri 1 Kalitidu the academic year 2015/2016. The sample used in this research is class X MIA 4 as an experimental class and class X MIA 2 as the control class with a total of 2 class of 64 students. Instruments used include high-level thinking skills tests and observation sheets science process skills of students. Data analysis technique used is the multivariate analysis (MANOVA) at the 5% significance level with SPSS 17.0 for Windows. Based on the analysis obtained the following results. (1) There is the influence of higher-order thinking skills to learn to use guided inquiry learning with Flow Diagram strategy (0.000 <0.05); (2) There is the influence of science process skills that students learn to use guided inquiry learning strategy with Flow Diagram strategy (0.000 <0.05).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan proses sains siswa yang belajar menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan strategi Flow Diagram dan pembelajaran inkuiri terbimbing. Rancangan penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen dengan Pretest-Postest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kalitidu tahun ajaran 2015/2016. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kelas X MIA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol dengan keseluruhan siswa dari 2 kelas sebanyak 64 siswa. Instrumen yang digunakan meliputi tes keterampilan berpikir tingkat tinggi dan lembar observasi keterampilan proses sains siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis multivarian (manova) pada taraf signifikansi 5% dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Berdasarkan analisis diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, terdapat pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing dengan strategi Flow Diagram terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi (0,000 < 0,05). Kedua, terdapat pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing dengan strategi Flow Diagram terhadap keterampilan proses sains siswa (0,000 < 0,05).
PENGEMBANGAN VIDEO PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) BERMUATAN NILAI KARAKTER TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI PENYAKIT DIARE
Agni Rimba Mawan;
Sri Endah Indriwati;
Suhadi Suhadi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 2, No 7: JULI 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (461.218 KB)
|
DOI: 10.17977/jptpp.v2i7.9606
The research aims to produce extension video about clean and healthy life behavior that contains the character values to valid, practical, effective to improve community knowledge about how to protect themselves from diarrheal disease. Video was develodep using the ADDIE development model, and tested using one group pre-test post-test design with a total sample of 30. Data collection using questionnaire and test. The result of test to be analyzed with paired sample t-test. The result showed pre-test scores is 61,33 and post-test scores is 89,10, and the results of hypothesis test showed sig. (0,000) < α (0,05). Its mean, the extension video about clean and healthy life behavior that contains the character values effective to improve community knowledge.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan video penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bermuatan nilai karakter yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menanggulangi penyakit diare. Video dikembangkan dengan model pengembangan ADDIE, dan diuji coba menggunakan one group pre-test pos-test design dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Pengumpulan data menggunakan angket validasi dan tes (pre-test dan post- test). Hasil tes dianalisis dengan paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan skor pre-test adalah 61,33 dan post-test 89,10, dan dari hasil pengujian hipotesis diperoleh sig. (0,000) < α (0,05). Artinya, video penyuluhan PHBS bermuatan nilai karakter efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Pengaruh Model Pembelajaran Service Learning terhadap Sikap Peduli Lingkungan
Kristina Kasi;
Sumarmi Sumarmi;
I Komang Astina
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 4: APRIL 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (309.336 KB)
|
DOI: 10.17977/jptpp.v3i4.10733
Abstract: Geography is a contextual learning in the natural environment. Problems in this study to determine the effect of learning models Service Learning attitude towards environmental care. This study used a quasi-experimental (quasi-experiment)with the design of two groups: the experimental class and control class. Calculations were performed using t-test (samples independent t-test), the test results hipiotesis significant environmental care attitude of 0.000. It was concluded that there are significant differencesthe ability of environmental caring attitude among students who use learning model Learning Service and conventional. It is advisable to apply the learning model Service Learning in learning, so as to improve students' attitudes environmental care. Learning with this model, to enhance the knowledge and skills of students, because students are confronted with real problems.Abstrak: Geografi merupakan pembelajaran yang kontekstual pada lingkungan alam sekitar. Permasalahan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Service Learning terhadap sikap peduli lingkungan. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain dua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perhitungan dilakukan menggunakan uji-t (independent samples t-test), hasil uji hipotesis sikap peduli lingkungan signifikan sebesar 0,000. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan sikap peduli lingkungan antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Service Learning dan konvensional. Disarankan untuk mengaplikasikan model pembelajaran Service Learning dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa. Pembelajaran dengan model ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa karena siswa dihadapkan langsung dengan permasalahan nyata.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU PRODUKTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI ANGKATAN TAHUN 2013
Rheza Hafid Prastia;
Sri Umi Mintarti W;
Cipto Wardoyo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.2, No.2, Februari 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (470.014 KB)
|
DOI: 10.17977/jp.v2i2.8537
Education is an important element for undergraduate students to encourage a positive economic attitude. Basically, undergraduate students are not being a consumer only, but also are expected to be able to serve as a producer by processing a resources arround themselves maximally. Within this research, likert scale questionnaire is used as an instrument and tested in terms of validity and reliability in undergraduate students of Faculty of Economics Universitas Negeri Malang 2013. The sample of this study was 304 undergraduate students. The data analysis was conducted using SEM technique through Lisrel 8.80 program. The results indicated that economic education in the family has no influence upon the self-efficacy. Moreover, financial literacy does not influence to the self-efficacy and economic rationality influences self-efficacy. In addition, self-efficacy influences productive attitude of the students, economic education in family influences productive attitude of the students. However, economic education in family does not influence productive attitude through self-efficacy as well as financial literasi which does not influence productive attitude through self-efficacy. While economic rationality influneces productive attitude through self-efficacy.Pentingnya pendidikan yang diberikan kepada seorang mahasiswa adalah untuk mendorong munculnya perilaku yang baik dalam hal ekonomi. Pada dasarnya setiap mahasiswa tidak hanya berperan sebagai konsumen saja, melainkan juga bertindak sebagai produsen yang berperilaku produktif dengan cara mampu mengolah sumber daya yang ada di sekitarnya untuk dimanfaatkan secara maksimal. Sebelum penelitian, angket yang digunakan sebagai instrumen penelitian dengan skala likert terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitasnya pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang angkatan 2013. Sebanyak 304 mahasiswa menjadi sampel dalam penelitian dan menggunakan teknik analisis SEM dengan bantuan program Lisrel 8.80 menghasilkan pendidikan ekonomi di keluarga tidak berpengaruh terhadap self efficacy. Finansial literasi tidak berpengaruh terhadap self efficacy, dan rasionalitas ekonomi berpengaruh terhadap self efficacy. Self efficacy berpengaruh terhadap perilaku produktif. Pendidikan ekonomi di keluarga berpengaruh terhadap perilaku produktif, financial literracy juga berpengaruh terhadap perilaku produktif. Rasionalitas ekonomi berpengaruh terhadap perilaku produktif. Pendidikan Ekonomi di keluarga tidak berpengaruh terhadap perilaku produktif melalui self efficacy. Finansial literasi tidak berpengaruh terhadap perilaku produktif melalui self efficacy, rasionalitas ekonomi berpengaruh terhadap perilaku produktif melalui self efficacy.
PERMAINAN TRADISIONAL “GAPREK KEMPUNG” SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII
Fera Wulandari;
Wahjoedi Wahjoedi;
Sugeng Hadi Utomo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.2, No.3, Maret 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (774.927 KB)
|
DOI: 10.17977/jptpp.v2i3.8594
The purpose of this study is (1) to produce a media product of social science learning traditional game Gaprek Kempung by utilizing the existing facilities in the surrounding environment, (2) to determine the effectiveness of the development of instructional media of social science traditional games Gaprek Kempung to improve learning outcomes on economic subjects grade VII SMP N 1 Tumpang. Based on the analysis testing the effectiveness of instructional media traditional game Gaprek Kempung by using software IBM SPSS 24 with the formula t-test, t-hitung obtained from posttest control class and experimental class SMP N 1 Tumpang amounted to 2,763 with t-table value is 2.005 thus t-hitung> t-tabel which means an increase in the economic value of learning outcomes experimental class is better than the control class. Furthermore, gained a significance value of 0.007 <α (0.05), indicating that H1 accepted meaning experimental class is better than the control class. This study showed that media learning traditional games Gaprek Kempung further enhance the economic value of student learning outcomes compared with no use of instructional media. This means media learning traditional game Gaprek Kempung is worthy to be used to improve students’ learning outcomes and media learning traditional game Gaprek Kempung is effectively to improve students’ learning outcomes.Tujuan penelitan ini adalah (1) untuk menghasilkan sebuah produk media pembelajaran IPS permainan tradisional Gaprek Kempung dengan memanfaatkan sarana yang ada di lingkungan sekitar, (2) untuk mengetahui kefektifan pengembangan media pembelajaran IPS permainan tradisional Gaprek Kempung untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas VII SMPN 1 Tumpang. Berdasarkan hasil analisis uji keefektifan media pembelajaran permainan tradisional Gaprek Kempung dengan menggunakan software IBM SPSS 24 dengan rumus uji t-test, nilai thitung yang didapatkan dari posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen SMPN 1 Tumpang sebesar 2,763 dengan nilai t-tabel adalah 2,005. Dengan demikian, t-hitung>t-tabel yang berarti peningkatan nilai hasil belajar ekonomi kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Selanjutnya, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,007<α (0,05) yang menunjukkan bahwa H1 diterima artinya kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran permainan tradisional Gaprek Kempung lebih meningkatkan nilai hasil belajar ekonomi siswa dibandingkan tanpa menggunakan media pembelajaran. Hal ini berarti media pembelajaran permainan tradisional Gaprek Kempung layak digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan media pembelajaran permainan tradisional Gaprek Kempung efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
PENGEMBANGAN STRATEGI LEADERSHIP PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN UNTUK SISWA KELAS I SD
Machrus Abadi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.11, Nopember 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (401.319 KB)
|
DOI: 10.17977/jp.v1i11.7799
The main problem in learning to read is how to select and use learning strategies. Learning strategy is a means of interaction in the learning process to be used must lead to good learning activities, thus learning objectives can be maximized. According to Degeng (1989: 141) that teaching delivery strategy refers to methods used to convey the pursuit of the learners as well as to receive and respond to feedback from learners. Strategic leadership is learning to read in the beginning is a learning strategies that use the leadership style developed by the constructivist approach that combines cooperative and contextual learning in teaching. Early reading learning leadership strategy combines small group learning and modeling. Learning begins with a teacher conducting apperception (sing/clap) followed by guessing pictures (animal / object) or letters, syllables, and words through teacher demonstration. Teachers provide stimulus through questions that correspond to the image. Students catch the stimulus by answering questions in a way by mentioning initial letters, syllables or words. Each student who guessed correctly will be given a chance as a reward and a further demonstration models. Each students courage in answering and the courage becomes a model and it is the shape of a leader. Each stimulus of questions made by the students and instruction in group learning is an initiative attitude of a leader to help underprivileged students in learning to read in the beginning. It is expected from learning leadership strategy of early reading can help to make even distribution of student learning through small group and can solve problems in the field of learning to read in the beginning. The objective of this study is to generate products in a form of leadership strategy as a new variation of early reading learning strategy packed in a guideline of strategy implementation. Namely developing the concept of leadership strategy, steps, appropriateness of leadership strategy with the levels of understanding and needs of students class I elementary school.Pokok permasalahan dalam pembelajaran membaca adalah bagaimana memilih dan menggunakan strategi belajar. Strategi belajar merupakan alat interaksi di dalam proses belajar yang digunakan harus menimbulkan aktivitas belajar yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat secara maksimal. Strategi leadership pembelajaran membaca permulaan adalah strategi pembelajaran yang mengunakan gaya kepemimpinan dikembangkan dengan pendekatan konstruktivis yang menggabungkan kooperatif learning dan kontekstual dalam pengajarannya. Strategi leadership pembelajaran membaca permulaan menggabungkan pembelajaran kelompok, kecil, dan modeling. Diharapkan dari strategi leadership pembelajaran membaca permulaan ini dapat membantu pemerataan pembelajaran siswa lewat kelompok kecil dan dapat mengatasi permasalahan pembelajaran membaca permulaan di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa strategi leadership sebagai variasi baru pembelajaran membaca permulaan yang dikemas dalam sebuah panduan pelaksanaan strategi. Buku panduan tersebut mengembangkan konsep strategi leadership, langkah-langkah, kesesuaian strategi leadership dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan siswa kelas I SD.
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS MATERI KONDISI GEOGRAFIS WILAYAH INDONESIA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Irmawati Irmawati;
I Nyoman Sudana Degeng;
Ery Tri Djatmika
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 2, No 5: Mei 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (473.088 KB)
|
DOI: 10.17977/jptpp.v2i5.9042
The Research aimed at producing multimedia learning material IPS geographical condition of Indonesia in fifth grade elementary school students who meet the eligibility terms of validity, practicability, the attractiveness and effectiveness. This study is a Research & Development (R & D) with a model of the development of Lee & Owens (2004) with the systematic stages. The stages are analysis, design, development, implementation and evaluation. The results showed the level of validity 87.92%, 92.47% rate of practicality, the attractiveness of the level of 93.57% and 90.90% level of validity. Advice from experts and users into consideration in the improvement of the product so that the product be fit for use.Penelitian ini bertujuan menghasilkan multimedia pembelajaran IPS materi kondisi geografis wilayah Indonesia pada siswa kelas V sekolah dasar yang memenuhi kelayakan dari segi kevalidan, kepraktisan, kemenarikan dan keefektifan. Penelitian ini merupakan penelitian Research & Development (R&D) dengan model pengembangan Lee & Owens (2004) dengan tahapan yang sistematis, yaitu tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kevalidan 87,92%, tingkat kepraktisan 93,56%, tingkat kemenarikan 93,59% dan tingkat kevalidan 90,90%. Saran dari para ahli dan pengguna menjadi pertimbangan dalam perbaikan produk sehingga produk menjadi layak digunakan.
Museum Tsunami sebagai Sumber Belajar IPS di SMP Kota Banda Aceh
Fathia Irani;
Hariyono Hariyono;
Ari Sapto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 2: FEBRUARI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (492.542 KB)
|
DOI: 10.17977/jptpp.v3i2.10556
Aceh Tsunami Museum as something special and strategic as a learning resource in IPS learning has potential locally and relevant with some IPS materials at IPS level. The Tsunami Museum can include information on changes in the natural state due to tsunami events, population activity and population dynamics that occur after the tsunami. The chosen learning approach should be a more portable approach of engaging more students in learning, learning materials and resources drawn from the immediate environment with students (contextual learning). The purpose of this research is to describe deeply the utilization of Tsunami Museum in IPS teaching and learning process at SMP Kota Banda Aceh. This research uses approach and type of qualitative research descriptive. The results showed that the implementation of IPS learning by utilizing the Tsunami Museum as a learning resource has been implemented although not maximal, this is because, the level of competence of teachers to various IPS learning resources. Furthermore, the potential of Tsunami Museum is available to support IPS learning process. Implementation of IPS learning by utilizing the Tsunami Museum is done by the method of visit (study tour).Museum Tsunami Aceh sebagai sesuatu yang khusus dan strategis memiliki potensi sebagai sumber pembelajaran IPS. Museum Tsunami memuat informasi mengenai perubahan keadaan alam akibat kejadian tsunami, aktivitas penduduk serta dinamika kependudukan yang terjadi setelah tsunami. Pendekatan pembelajaran kontekstual memberikan porsi keterlibatan siswa dalam belajar, materi dan sumber belajar diambil dari lingkungan yang dekat dengan siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara mendalam pemanfaatan Museum Tsunami dalam proses belajar mengajar IPS di SMP Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan dan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS dengan memanfaatkan Museum Tsunami sebagai sumber belajar sudah dilaksanakan walaupun belum maksimal, tingkat kompetensi guru terhadap berbagai sumber belajar IPS. Selanjutnya, potensi museum Tsunami tersedia untuk menunjang proses pembelajaran IPS. Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan memanfaatkan Museum Tsunami dilakukan dengan metode kunjungan (study tour).