cover
Contact Name
Aryanti Dwi Untari
Contact Email
aryanti.dwi@untirta.ac.id
Phone
+6285975089427
Journal Mail Official
aryanti.dwi@untirta.ac.id
Editorial Address
JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Jl. Ciwaru Raya No. 15 Cipocok Jaya, Serang, 42117
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Untirta Civic Education Journal
ISSN : 25416693     EISSN : 25810391     DOI : -
Untirta Civic Education Journal (UCEJ) is a peer-reviewed scientific journal that publishes different kinds of scientific articles based on the research article, review article, and book review. All topics that we received were only articles relating to Social Science, Pancasila, Citizenship Education, Law, Morals, Sociology, and Public Policy. For the research category, articles can be written using quantitative and qualitative approaches and can be made in a variety of research designs, such as experiments, case studies, grounded theory, phenomenology, etc. This journal was published in 2016 in the print and online publication twice a year every April and December, and published by Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. All the articles published in this journal have a unique DOI Number.
Articles 137 Documents
UPAYA TOKOH AGAMA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA Yusuf Faisal Ali
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v2i1.2804

Abstract

Karakterisasi nilai toleransi beragama merupakan salah satu tugas yang diemban PKn yang diberikan pada tiap jenjang dan jalur pendidikan. Pluralitas keberagaman merupakan suatu realitas yang tidak bisa ditolak atau bahkan dihilangkan keberadaannya. Kenyataan ini membawa pada suatu konsekuensi logis dalam keberagaman, yaitu menanamkan nilai toleransi pada diri masing-masing agar dapat hidup berdampingan dalam perbedaan keyakinan, sebagaimana yang terjadi pada masyarakat Desa Sindangjaya. Meskipun hidup dalam pluralitas agama yakni Islam dan Kristen, namun justru perbedaan inilah yang menjadi potensi dasar dalam membangun pola kehidupan beragama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses, pandangan dan perilaku masyarakat terkait dengan toleransi, serta bentuk upaya yang dilakukan tokoh agama dalam mengembangkan sikap toleransi antarumat beragama. Metode dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Karenanya peneliti hendak mendeskripsikan gagasan dan perilaku manusia dalam mengembangkan sikap toleransi antarumat beragama. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses terjadinya toleransi di Desa Sindangjaya tidak terlepas dari usaha dan peran pemerintah setempat, tokoh agama, dan dukungan dari masyarakat; (2) Dalam pandangan masyarakat Sindangjaya toleransi merupakan bagian yang melekat dalam kehidupan masyarakat, yang dibuktikan dengan perilaku mereka yang saling terbuka dan menerima keberadaan agama lain; (3) Upaya-upaya yang dilakukan tokoh agama dalam rangka mengembangkan toleransi beragama yakni melalui dialog antar pemuka agama dan membina pemeluk agamanya masing-masing.
PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Andrian Andrian
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v2i1.2799

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan dapat dijadikan landasan dalam mengembangkan pendidikan karakter siswa. Namun, kenyataannya  pendidikan karakter tidak terlaksana dengan baik dan belum berdampak kepada siswa. Hal ini disebabkan dalam proses pembelajaran lebih pada konteks penguasaan materi sehingga pengembangan aspek karakter tidak diperhatikan. Untuk tujuan itu, maka karakter sebagai tatanan pembentukan diri siswa di sekolah   harus mengembangkan tatanan pembelajaran yang kondusif dan bermakna bagi perkembangan nilai-nilai karakter yang muncul dari budaya sekolah tersebut. Penelitian ini dilandasi oleh teori civic education (Cogan), citizenship education continuum (David Kerr). Good character yang meliputi moral knowing, moral feeling, dan moral action (Thomas Lickona). Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mengkaji informasi tentang pengembangan karakter siswa melalui Pendidikan Kewarganegaraan di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus, untuk mengungkapkan dan memahami kenyataan-kenyataan yang terjadi secara intensif dan mendalam berkenaan dengan fenomena di atas. Teknik pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui wawancara, observasi partisipan dan non-partisipan, studi dokumentasi, dan studi literatur. Penulis merekomendasikan kepada guru pada umumnya dan guru PKn pada khususnya untuk selalu meningkatkan kompetensi dalam pembelajaran dan kepada pemerintah dalam membuat kebijakan pendukung yang menunjang pembangunan karakter serta kepada peneliti untuk dapat meneliti lebih lanjut dengan menggunakan metode yang lain
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA Damanhuri Damanhuri; Febrian Alwan Bahrudin; Wika Hardika Legiani; Ikman Nur Rahman
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v1i2.1890

Abstract

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan mengajarkan cara berfikir dan bertindak yang sesuai dengan ideologi negara. Banyaknya pengaruh negatif terhadap suatu negara salah staunya adalah lunturnya nilai-nilai luhur yang melakat disuatu negara, dan inipun yang terjadi di Indonesia saat ini, dengan banyaknya pengaruh gelobalisasi salah satunya adalah pengaruh dari budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, Permasalahan tersebut dihawatirkan masyarakat Indonesia akan lupa terhadap jati diri bangsanya sendiri yang menjungjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai bentuk warga negara yang baik (Good Citizen) yang merupakan aplikasi karakter bangsa Indonesia ini sendiri. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Perkampungan Pancasila Desa Tanjungsari Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang Provinsi Banten karena di desa ini nilai-nilai Pancasila masih diimplemetasikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Subjek penelitian merupakan pihak-pihak yang menajadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi yang dipilih secara purposif bertalian dengan tujuan tertentu. Agar memperoleh infomasi yang valid dan kompeten maka sampel penelitian adalah sebagai berikut : Pemerintah (kecamatan, kelurahan, desa), Masyarakat setempat, Budayawan, Akademisi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perkampungan pancasila merupakan perkampungan yang menerapkan nilai pancasila sebagai upaya pembentukan karakter bangsa. Dalam implementasinya peneramapn nilai pancasila masih belum banyak dukungan dari masyarakat serta kesadaran akan perilaku yang mencerminkan nilai pancasila sebagai penguatan karakter bangsa. Hal ini perlu adanya dukungan dan dorongan dari berbagai pihak yang berwenang di dalamnya.
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP KOMPETENSI WARGA NEGARA MAHASISWA FKIP UNTIRTA Reza Mauldy Raharja; Wika Hardika Legiani; Dinar Sugiana Fitrayadi; Ria Yuni Lestari
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v2i2.2812

Abstract

Penelitian ini membahas tentang peran pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan terhadap konmpetensi warga negara mahasiiswa FKIP Untirta. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran seberapa besar pengaruh pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan terhadap konmpetensi warga negara mahasiswa FKIP Untirta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Pengumpulan data dengan teknik sampel di delapan belas jurusan FKIP  dan pemberian angket. Temuan penelitian bahwa pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan sakat berperan bagus dalam menumbukan kompetensi warganegara mahasisiwa FKIP
PENGARUH CIVIC LITERACY DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PARTISIPASI POLITIK SISWA Ikman Nur Rahman
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v1i1.1884

Abstract

Partisipasi politik yang aktif dari semua aggota masyarakat merupakan ciri dari keberhasilan cita-cita demokrasi. Dengan demikian diperlukan warga negara yang ideal demokratis yang seyogyanya tampil sebagai “Informed and Reasoned Decission Maker atau pengambil keputusan yang cerdas dan bernalar untuk mewujudkan cita-cita tesebut. Kemelekwacanaan warga negara (civic literacy) diartikan sebagai kapasitas pengetahuan dan kemampuan warga untuk memahami dunia politik mereka, dengan pengetahuan yang menjadi dasar partisipasi politiknya diharapkan mampu menambah efikasinya. Sedangkan keterampilan partisipatori kemampuan seseorang berpartisipasi dalam berbagai pembuatan kebijakan publik. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki diharapkan warga negara dapat berpartisipasi secara cerdas dan penuh tanggung jawab, serta terampil dalam melakukan tindakan yang terarah dan efektif.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KARAKTER BUDAYA BANGSA Febrian Alwan Bahrudin; Istinganatul Ngulwiyah
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v2i2.2805

Abstract

Penelitian ini merupakan hasil penelitian tentang implementasi nilai-nilai karakter budaya bangsa, yang dilaksanakan di SMA Negeri 15 Pandeglang Banten. Masalah pokok penelitian yaitu bagaimana implementasi nilai-nilai karakter budaya bangsa siswa di sekolah, nilai-nilai budaya bangsa sangatlah penting sebagai cerminan identitas masyarakat suatu bangsa dan hal ini pula yang harus diterapkan di sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan tentatang nilai-nilai budaya bangsa terhadap generasi penerus bangsa yaitu siswa, siswa harus dapat mengetahui dan memahami tentang budaya bangsa Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari siswa yang baik ataupun warga negara yang baik, hal ini mendasari peran sekolah sebagai tempat mendidik siswa sebagai generasi muda penerus bangsa yang mengajarkan dan mendidik pentingnya nilai-nilai karakter bangsa, karena apabila nilai-nilai karakter budaya bangsa tidak diterapkan akan memiliki dampak negatif terhadap bangsa Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meggunakan pendekatan kualitatif implementasi nilai-nilai karakter budaya bangsa yang diterapkan di SMA Negeri 15 Pandeglang Banten sudah berjalan cukup bagus, hal ini tidak terlepas dari peran sekolah untuk berusaha selalu menerapkan nilai-nilai karakter budaya bangsa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai cerminan warga negara yang baik, dalam penerapannya di sekolah implemnetsi nilai-nilai karakter budaya bangsa yang dilakukan di dalam kelas melalui pembelajaran dan di sekolah melalui budaya atau atauran-atauran yang mencerminkan nilai-nilai karakter budaya bangsa, dalam proses pembelajaran sebagai bentuk implementasi nilai-nilai karakter budaya bangsa guru dalam setiap kegiatan pembelajaran berusaha mengaitkan untuk mengajarkan dan mendidik siswa tentang nilai-nilai karakter budaya bangsa, dan selain di dalam kelas siswa juga diajarkan dan dididik melalui kegiatan di luar kelas dalam hal ini yaitu di lingkungan sekolah dengan menerapkan budaya akademik yang baik dan aturan aturan atau tata tertib sekolah selain itu juga guru berusaha selalu menampilkan pribadi yang baik sebagai contoh (role model) untuk siswa di sekolah
UPAYA PEMBINAAN KARAKTER DAN POTENSI KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKUER PENCINTA ALAM DI SMAN 2 BANDUNG REZA MAULDY RAHARJA
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v1i1.1878

Abstract

Kepemimpinan dan karakter cukup erat kaitannya, dimana kedua hal tersebut merupakan salah satu wujud dari sifat dasar manusia. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana upaya pembinaan karakter dan potensi kepemimpinan siswa melalui kegiatan ekstrakulikuler pencinta alam di SMAN 2 Bandung.Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini ialah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, subjek penelitiannya adalah sekelompok pelajar yang tergabung dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler Pencinta Alam di SMA Negeri 2 Bandung, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh rumusan yang jelas mengenai sejauh mana upaya pembianan karakter dan potensi kepemimpinan siswa melalaui kegiatan ekstrakulikuler pencinta alam. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa kecendrungan siswa yang mengikuti kegitan ekstrakulkuler pencinta alam di SMAN 2 Bandung memiliki kepribadian dan karakter yang baik serta memiliki potensi kepemimpinan yang optimal, karena para siswa yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler pencinta alam ini telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan khusus dalam kegiatan pendidikan dasar yang berlangsung dan rangkaian pendidikan lainya seperti pemantapan, karya tulis dan pengembaraan. Sehingga kegiata ekstrakulikuler ini sangat direkomendasikan untuk dilaksanakan sebagai salah satu upaya praktik pendidikan karakter dan diharapkan terus melekat pada diri siswa atau peserta didik
EPISTEMOLOGI DALAM KEBIJAKAN PUBLIK: KAJIAN KONSEP SMART CITY DI INDONESIA Hudjolly Hudjolly
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v2i1.2800

Abstract

Smart city merupakan salah satu produk kebijakan publik yang dilaksanakan oleh suatu kota atau suatu negara sehingga dapat diletakan dalam wilayah social sciences. Secara konseptual  beragam ide dan gagasan smart city yang telah dikembangkan di dunia. Setiap konsep memiliki struktur epistemologis yang mempengaruhi bangunan aplikatifnya. Sebagai kebijakan itpublik, kajian ini menggunakan perspektif kebijakan Laswlell & Kaplan serta Pressman & Widvsky untuk membedah struktur episteme Smart city. Dalam kajian ini dianalisis beragam konsep smart city seluruh dunia yang mengurai struktur, unsur epistemologisnya, dengan mengambil contoh aplikasi kebijakan konsep smart city di Indonesia. Salah satu dilema dalam aplikasi teknologis berkaitan dengan status ontologis kedaulatan rakyat dan kuasa teknologis dalam pengambilan kebijakan publik di daerah yang menerapkan smart city. Hasilnya, terdapat struktur epistemik konsep smart city yang dominan positivistik dengan terlalu berfokus pada teknologi yang mengarah pada formula panopticon digital sehingga berpotensi muncul kekuasaan baru berupa politik proxy dan ekonomik proxy.
PEMBENTUKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KOTA SERANG Denny Soetrisnaadisendjaja
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v3i1.3606

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan guru pendidikan kewarganegaraan  dalam mengembangkan kecerdasan moral peserta didik di SMP Negeri 1 Banggai Selatan kecamatan Banggai Selatan kabupaten Banggai Laut. Dengan memilih metode kualitatif, dan subjek kepala sekolah, guru dan peserta didik, teknik pengumpulan data diambil dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi dan  diperoleh data penelitian dan hasil analisisnya bahwa terjadi pengembangan kecerdasan moral peserta didik di SMP Negeri 1 Banggai Selatan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Guru PKn SMP Negeri 1 Banggai Selatan berperan aktif dalam mengembangkan kecerdasan moral peserta didik yaitu dengan mengintegrasikan penanaman nilai-nilai kecerdasan moral dalam proses pembelajaran, membahas materi pelajaran dan mengaitkan dengan nilai kecerdasan moral, mendorong mengkuti kegiatan ekstra kurikuler dan memberi contoh atau model tentang orang yang memiliki nilai-nilai kecerdasan moral. Disarankan agar pengembangan kecerdasan moral peserta didik tidak hanya dilakukan oleh guru PPKn, namun juga dapat dilakukan oleh guru maata peljaran lain, sehingga tujuan pendidikan pada aspek apekif dapat terwujud
PERSPEKTIF GURU SEBAGAI AGEN PEMBAHARU (AGENT OF CHANGE) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Andrian Andrian
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v3i1.3612

Abstract

Di era globalisasi ini berbagai aspek kehidupan yang terjadi sudah tidak terhindarkan lagi. Di sisi lain, keberadaan globalisasi memberikan dampak positif secara signifikan dalam memberikan kemudahan informasi dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat serta berubah kehidupan tatanan nilai-nilai sosial-budaya masyarakat. Dalam hubungannya dengan guru sebagai agen pembaharu (agent of change), pada era globalisasi ini guru dituntut untuk mempunyai kemampuan untuk berubah secara profesional dalam memberdayakan peserta didik ke arah pola kepribadian dan kompetensi yang baik. Jadi, guru sebagai agen pembaharu (agent of change) adalah seseorang yang profesional yang mempengaruhi putusan inovasi terhadap peserta didik untuk meningkatkan kualitas kompetensinya melalui Pendidikan Kewarganegaraan dari aspek civic knowledge, civic skill, dan civic disposition.Pada ketiga kompetensi  tersebut harus diterapkan oleh guru secara berimbang agar dapat menghasilkan generasi yang potensial, seperti beriman dan bertakwa, berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak secara demokratis. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang terencana, yaitu pembelajaran yang didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek atau peserta didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Selain itu, membentuk warga negara yang memahami dan mampu  melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-Undang NRI Tahun 1945.

Page 3 of 14 | Total Record : 137