cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sari Pediatri
ISSN : 08547823     EISSN : 23385030     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 25, No 6 (2024)" : 10 Documents clear
Efek Penggunaan Deksametason Ajuvan untuk Meningitis Bakteri pada Anak Handryastuti, Setyo; Rafli, Achmad; Wicaksono, Yuda Satrio; Mangunatmadja, Irawan; Soebadi, Amanda; Santoso, Dara Ninggar
Sari Pediatri Vol 25, No 6 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.6.2024.405-13

Abstract

Latar belakang. Meningitis bakterial pada anak, umumnya disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, dan Haemophilus influenzae tipe b. Penggunaan deksametason sebagai terapi ajuvan untuk antibiotik masih menjadi perdebatan pada kasus meningitis bakterialis anak karena adanya bukti yang kontradiktif mengenai dampaknya terhadap hasil luaran klinis.Tujuan. Meninjau literatur yang ada mengenai efek dari penggunaan deksametason pada meningitis bakteri pada anak, dengan fokus pada morbiditas, mortalitas, dan efek samping.Metode. Pencarian literatur sistematis dilakukan menggunakan database Pubmed, EMBASE, Scopus, dan Cochrane. Studi yang memenuhi kriteria inklusi adalah uji klinis acak atau meta-analisis, diterbitkan dalam bahasa Inggris, dilakukan dalam 10 tahun terakhir, dan membandingkan efek penggunaan deksametason pada meningitis bakterial anak.Hasil. Lima meta-analisis disertrakan dalam tinjauan ini. Tidak terdapat penurunan signifikan dalam mortalitas dengan penggunaan deksametason dibandingkan plasebo. Konsistensi temuan menunjukkan manfaat deksametason pada fungsi pendengaran pasien meningitis bakteri. Efek terhadap kelainan neurologis masih belum jelas, dan efek samping cenderung serupa antara kelompok yang diobati dan tidak.Kesimpulan. Bukti menunjukkan potensi manfaat deksametason pada fungsi pendengaran anak dengan meningitis bakteri. Namun, dampak terhadap mortalitas dan kelainan neurologis masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Keputusan penggunaan deksametason harus dipertimbangkan dengan hati-hati oleh dokter, sementara penelitian lanjutan, terutama dosis optimal untuk hasil neurologis, diperlukan.
Analisis Faktor - Faktor yang Memengaruhi Pemberian Imunisasi Campak Rubella pada Balita Usia 9–24 Bulan: Studi Kasus di Puskesmas Banda Raya Muslim, Siti Chairunnisa; Salawati, Liza; Hajar, Sitti; Yani, Muhammad; Liansyah, Tita Menawati
Sari Pediatri Vol 25, No 6 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.6.2024.378-84

Abstract

Latar belakang. Kasus penyakit campak rubella pada tahun 2020 di Banda Aceh sebanyak 15 kasus, sedangkan cakupan imunisasi campak rubella di Kecamatan Banda Raya pada tahun 2021 hanya sebesar 18% dan angka tersebut masih di bawah angka rekomendasi World Health Organization, yakni cakupan tiap dosis imunisasi campak rubella sebesar ?95%.Tujuan. Mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi campak rubella pada balita usia 9–24 bulan di Puskesmas Banda Raya di Kota Banda Aceh.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional menggunakan kuesioner dan Buku Kesehatan Ibu dan Anak/Kartu Menuju Sehat. Jumlah sampel sebanyak 47 orang ibu yang memiliki anak usia 9–24 bulan dengan accidental sampling. Analisis menggunakan univariat dan bivariat dengan Chi-square test.Hasil. Sebanyak 32 balita (68,1%) tidak mendapatkan imunisasi campak rubella. Terdapat hubungan tingkat pengetahuan, pendidikan ibu, sikap ibu dan dukungan suami dengan imunisasi campak rubella. Sementara usia ibu dan status pekerjaan ibu tidak terdapat hubungan dengan imunisasi campak rubella pada balita usia 9–24 bulan di Puskesmas Banda Raya tahun 2022.Kesimpulan. Faktor–faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi campak rubella pada balita usia 9–24 bulan di Puskesmas Banda Raya tahun 2022 adalah usia, tingkat pengetahuan, pendidikan, sikap dan dukungan suami.
Peran Screen Time pada Kesiapan Bersekolah Anak Usia Prasekolah Fathan, Fariz Dwi; Sekartini, Rini
Sari Pediatri Vol 25, No 6 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.6.2024.349-55

Abstract

Latar belakang. Kesiapan bersekolah merupakan hal yang sangat penting karena berpengaruh positif terhadap kemampuan anak untuk lulus dari sekolah dasar. Salah satu faktor yang memengaruhi kesiapan bersekolah adalah screen time. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat asosiasi antara peningkatan screen time dan kesiapan bersekolah anak. Tujuan. Penelitian ini betujuan untuk menentukan hubungan antara screen time dan kesiapan bersekolah pada anak usia prasekolah.Metode. Desain penelitian potong lintang digunakan pada siswa Taman Kanak-kanak Negeri Menteng 01 dan Negeri Cilacap untuk mencari hubungan antara kedua variabel. Penelitian dilakukan dengan membandingkan jumlah screen time subjek per hari menggunakan kuesioner Small Q (Surveillance of digital media habits in early childhood questionnaire) dengan hasil pemeriksaan kesiapan bersekolah anak menggunakan kuesioner Brigance Early Childhood Screens III untuk anak 3-5 tahun.Hasil. Penelitian ini memperoleh 69 subjek, 16 subjek berusia empat tahun (23,18%) dan 53 subjek berusia lima tahun (76,81%), 33 orang subjek berkelamin laki-laki (47,82%) dan orang subjek 36 berkelamin perempuan (52,17%). Mayoritas memiliki orang tua dengan pendidikan terakhir SMA (50,84%) dan S1 (30,5%). Hasil menunjukkan bahwa 37 dari 69 subjek memiliki screen time yang lebih (53,62%) dan 19 dari 69 subjek belum siap bersekolah (27,53%). Hasil analisis hubungan antara screen time terhadap kesiapan bersekolah tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik (p=0,328).Kesimpulan. Screen time tidak berhubungan langsung dengan kesiapan bersekolah pada anak usia prasekolah karena masih terdapat banyak faktor lainnya yang turut berperan dalam kesiapan bersekolah.
Pengaruh Frekuensi Membaca Buku Kesehatan Ibu dan Anak terhadap Pengetahuan Ibu Putra, Muhammad Irvan Triono; Tanjung, Ika Citra Dewi; Hutagalung, Sunna Vyatra; Lubis, Andriamuri Primaputra
Sari Pediatri Vol 25, No 6 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.6.2024.371-7

Abstract

Latar belakang. Buku Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan promotif bagi masyarakat yang berfungsi sebagai alat komunikasi, informasi dan edukasi terkait kesehatan ibu dan anak. Pemanfaatan buku tersebut mencakup membawa buku saat pemeriksaan kesehatan, membaca, dan mengisi buku yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu mengenai kesehatan anak. Studi mengenai pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak dan pengetahuan ibu mengenai kesehatan anak masih sedikit.Tujuan. Mengetahui hubungan antara pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak dengan pengetahuan kesehatan anak pada ibu.Metode. Penelitian cross-sectional dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur yang valid dan reliabel kepada orangtua dari anak usia 0-59 bulan yang datang ke Posyandu di praktek bidan mandiri periode Maret sampai Desember 2023 secara consecutive sampling. Kriteria inklusi adalah ibu yang memiliki buku dan anak usia 0-59 bulan, dan ibu menyetujui mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi adalah anak tidak datang bersama ibu. Hasil. Dari 144 reponden penelitian, pemanfaatannya terbanyak dengan kategori baik (60,4%) dan pengetahuan ibu mengenai kesehatan anak terbanyak dengan kategori cukup (43,8%). Terdapat hubungan bermakna antara pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak dengan pengetahuan kesehatan anak pada ibu (p=0,001).Kesimpulan. Hubungan antara pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak dengan tingkat pengetahuan ibu mengenai kesehatan anak bermakna. Oleh karena itu, ibu harus memanfaatkannya lebih sering untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan anak.
Disfungsi Jantung Subklinis pada Anak yang Menjalani Hemodialisis Rahmadhany, Anisa; Puspitasari, Henny Adriani; Ufairah, Kamilia Rifani
Sari Pediatri Vol 25, No 6 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.6.2024.356-62

Abstract

Latar belakang. Mortalitas anak dengan penyakit ginjal kronik paling sering disebabkan oleh komplikasi kardiovaskular yang dapat terjadi sejak stadium awal penyakit. Pada anak yang menjalani hemodialisis, banyak faktor untuk terjadinya disfungsi kardiovaskular, seperti kadar hemoglobin, laju ultrafiltrasi yang tinggi dan derajat kelebihan cairan. Teknik ekokardiografi dua dimensi dengan speckle tracking echocardiography merupakan metode yang sensitif untuk menilai penurunan fungsi jantung pada stadium awal. Di Indonesia, saat ini penelitian metode tersebut belum banyak dilakukan pada anak dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Tujuan. Untuk mengetahui sensitivitas dan spesifisitas speckle-tracking echocardiography dalam mendeteksi disfungsi jantung subklinis pada anak dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.Metode. Penelitian potong lintang dilakukan terhadap 33 pasien hemodialisis anak di Unit Dialisis Pediatrik Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Data demografis dan klinis diperoleh dari rekam medik elektronik. Penilaian dan interpretasi ekokradiografi dilakukan oleh dokter kardiologi anak.Hasil. Hampir sebagian besar subyek memiliki disfungsi jantung subklinis dengan pemeriksaan global longitudinal strain speckle-tracking echocardiography. Sensitivitas dan spesifisitas sebesar 90% dan 70%.Kesimpulan. Pemeriksaan global longitudinal strain speckle-tracking echocardiography memiliki sensitivitas yang baik dalam mendeteksi disfungsi jantung subklinis pada anak yang menjalani hemodialisis.
Penerimaan Orangtua terhadap Pemberian Vaksin Rotavirus pada Anak Usia di Bawah Lima Tahun Shahab, Muhammad Rayyan Faher; Karyanti, Mulya Rahma
Sari Pediatri Vol 25, No 6 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.6.2024.385-92

Abstract

Latar belakang. Rotavirus adalah penyebab utama gastroenteritis pada anak di bawah usia lima tahun dan dapat dicegah melalui vaksinasi. Namun, penerimaan vaksinasi rotavirus masih menjadi perhatian utama dalam upaya pengendalian penyakit ini. Tujuan. Mengevaluasi penerimaan orangtua terhadap vaksinasi rotavirus bagi anak berusia di bawah lima tahun.Metode. Sampel penelitian merupakan orangtua yang dipilih secara consecutive sampling. Uji yang digunakan adalah metode uji Chi-square untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden, pengetahuan, sikap, perilaku terhadap rotavirus, dan penerimaan vaksinasi rotavirus. Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Departemen Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Taman Pengembangan Anak Makara Universitas Indonesia pada bulan Oktober sampai November 2020. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner kertas atau e-questionnaire yang diisi oleh orangtua.Hasil. Dari 108 responden, 13 (12%) menolak pemberian vaksinasi rotavirus. Persebaran data menunjukkan 54 responden dengan usia < 30 tahun (50%), 96 berpendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (89%), 51 responden bekerja (53%), 77 dengan pengetahuan terhadap rotavirus baik (71%), 93 dengan sikap terhadap rotavirus baik (86%), dan 100 dengan perilaku terhadap rotavirus baik (93%). Didapatkan hubungan yang signifikan antara sikap orangtua terhadap vaksinasi dengan penerimaan orangtua terhadap vaksinasi rotavirus (p=0,000) dengan rincian 87 responden (93,5%) memiliki sikap positif terhadap vaksinasi dan 6 (6,5%) negatif terhadap vaksinasi. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p=0,375), pendidikan (p=0,636), pekerjaan (p=0,500), penghasilan (p=0,290), pengetahuan (p=1,000), sikap (p=0,689), dan perilaku terhadap rotavirus (p=0,592) dengan penerimaan vaksinasi rotavirus. Kesimpulan. Mayoritas responden memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku baik terhadap infeksi rotavirus dan vaksinasi rotavirus. Meskipun demikian, tidak terdapat hubungan signifikan antara faktor sosiodemografi orangtua dengan penerimaan vaksinasi rotavirus, kecuali pada sikap orangtua terhadap vaksinasi.
Perbandingan Lingkar Leher dan Indeks Massa Tubuh terhadap Body Fat pada Siswa Sekolah Dasar Pamungkas, Rafli Yuda; Sekarhandini, Pitra; Moelyo, Annang Giri
Sari Pediatri Vol 25, No 6 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.6.2024.393-7

Abstract

Latar belakang. Pengukuran antropometri yang umum digunakan untuk menilai obesitas adalah Indeks Massa Tubuh Namun, pengukuran menggunakan Indeks Massa Tubuh masih memiliki beberapa kekurangan, yakni tidak mampu menunjukkan perbedaan antara massa otot dan lemak. Pengukuran juga tidak bisa memberikan informasi mengenai distribusi lemak tubuh. Metode pengukuran alternatif yakni lingkar leher. Hasil pengukuran lingkar leher dapat menjadi indikator terhadap penumpukan lemak subkutaneus tubuh bagian atas sehingga berguna dalam mengidentifikasi anak dengan obesitas. Tujuan. Mengetahui perbandingan lingkar leher dan indeks massa tubuh terhadap body fat pada siswa sekolah dasar.Metode. Penelitian ini menggunakan studi analitik cross-sectional dengan sampel siswa tingkat sekolah dasar kelas 4-6 Sekolah Dasar Al-Islam 2 Jamsaren Surakarta. Data didapatkan dari hasil pengukuran lingkar leher, berat badan, tinggi badan, dan persentase body fat. Teknik analisis dengan uji analisis Spearman dan uji multivariat regresi linier berganda.Hasil. Hasil uji bivariat yang signifikan (p<0,005) didapatkan pada uji Spearman baik lingkar leher dengan body fat, maupun Indeks Massa Tubuh dengan body fat.Kesimpulan. Terdapat hubungan antara lingkar leher dan body fat, maupun Indeks Massa Tubuh dengan body fat. Secara simultan Indeks Massa Tubuh berpengaruh lebih besar terhadap peningkatan body fat dibandingkan lingkar leher.
Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Pemenuhan Hak Anak Zuhairini, Yenni; Fauzan, Ahmad Asyraf; Dhamayanti, Meita
Sari Pediatri Vol 25, No 6 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.6.2024.414-9

Abstract

Perubahan iklim memengaruhi berbagai kebutuhan dasar kehidupan manusia. Anak-anak lebih rentan dibandingkan orang dewasa terhadap perubahan lingkungan, baik langsung maupun tidak langsung. Hak anak untuk bertumbuh kembang, mendapat pelayanan kesehatan yang baik, kesejahteraan, pendidikan, dan gizi sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak Anak akan dipengaruhi oleh perubahan iklim, krisis pola cuaca, dan dampak jangka pendek dan jangka panjangnya. Kelangsungan hidup anak sebagai generasi penerus menjadi terancam oleh perubahan iklim, terutama, mereka yang rentan akan menanggung  beban penyakit yang sangat besar akibat perubahan iklim ini, Kesenjangan sosial dan edukasi di antara negara miskin dan maju sangat menentukan dampak perubahan iklim terhadap anak-anak. Negara paling berisiko terdampak merupakan negara berkembang minim sumber daya dan infrakstruktur untuk menanggulangi perubahan iklim. Anak-anak yang kurang beruntung akan menanggung beban kesehatan yang sangat tinggi dan tidak adil akibat perubahan iklim ini.
Pengaruh Palliative Care pada Pasien Penyakit Jantung Bawaan Asianotik dengan Kualitas Hidup Permatasari, Sylva Medika; Artiko, Bagus; Soebagyo, Bambang
Sari Pediatri Vol 25, No 6 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.6.2024.398-404

Abstract

Latar belakang. Penyakit jantung bawaan dapat menjadi kondisi kronis yang berdampak pada fisik, emosional, dan psikososial pasien. Perawatan paliatif merupakan bagian integral dari layanan kesehatan berbasis komunitas yang komprehensif. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perawatan paliatif memengaruhi kualitas hidup pada pasien Penyakit Jantung Bawaan.Metode. Uji coba terkontrol secara acak ini berlangsung selama periode tiga bulan pada 31 pasien kelompok intervensi dan 32 kelompok kontrol. Perawatan paliatif diberikan kepada pasien Defek septum atrium (atrial septal defect, ASD), Defek septum ventrikel (ventricular septal defect, VSD), atau Duktus arteriosus paten (patent ductus arteriosus, PDA) yang menjalani perawatan di Bagian Pediatri Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.Hasil. Uji beda berpasangan menunjukkan effect sixe yang lebih tinggi pada kelompok intervensi (0,899; p<0,001) dibandingkan kontrol (0,846; p<0,001). Nilai size effect pada kelompok intervensi untuk pasien 8-17, 5-7, 2-4, dan 0-2 tahun berturut turut 0,912 (p<0,001), 0,979 (p<0,001), 0,877 (p<0,001), dan 0,966 ( p<0,001). Sementara effect size pada kelompok kontrol berturut-turut sebesar 0,845 (p<0.001), 0,940 (p<0.001), 0,874 (p<0,001), dan 0,902 (p<0,001).Kesimpulan. Perawatan paliatif berdampak positif terhadap kualitas hidup pasien Penyakit Jantung Bawaan asianotik di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.
Koreksi Anemia dengan Terapi Recombinant Human Erythropoietin pada Anak dengan Penyakit Ginjal Kronis Savira, Savira; Hermawan, Kristia; Widjajanto, Pudjo Hagung
Sari Pediatri Vol 25, No 6 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.6.2024.363-70

Abstract

Latar belakang. Anemia merupakan salah satu komplikasi tersering pada penyakit ginjal kronis serta dapat meningkatkan risiko mortalitas hingga 52%. Terapi anemia dengan recombinant human erythropoietin mampu meningkatkan kadar hemoglobin dengan sifat dose dependent.Tujuan. Untuk mengetahui hubungan dosis terapi recombinant human erythropoietin dengan kadar hemoglobin dan kebutuhan transfusi darah pasien anak dengan anemia pada penyakit ginjal kronis.Metode. Dilakukan studi kohort retrospektif dengan subjek pasien anak usia 2-18 tahun dengan anemia dan penyakit ginjal kronis di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito periode Januari 2019 - Januari 2023. Sampel diambil secara consecutive sampling. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak program pengolah data yang terkomputerisasi. Kurva receiver operating character digunakan untuk menghitung cut-off, kemudian dilakukan analisis bivariat dan analisis multivariat. Hubungan antar variabel dinyatakan dengan risk ratio dan interval kepercayaan 95% dengan tingkat kemaknaan statistik p<0,05.Hasil. Empat belas (23%) dari 61 total sampel yang mendapat dosis optimal sesuai rekomendasi KDIGO. Berdasarkan kurva ROC, didapatkan ambang batas dosis 76 IU/kgBB/minggu untuk mencapai target Hb >10 g/dL. Dosis ?76 IU/kgBB/minggu dapat meningkatkan pencapaian target Hb >10 g/dL dibandingkan dengan dosis yang lebih rendah (RR 2,02; IK95%: 1,19-3,42; p=0,007). Dosis ?76 IU/kgBB/minggu tidak signifikan dalam menurunkan kebutuhan transfusi darah dibandingkan dosis yang lebih rendah (RR 0,3; IK95% 0,08-1,46; p>0,05). Kesimpulan. Dosis recombinant human erythropoietin ?76 IU/kgBB/minggu dapat meningkatkan pencapaian target hemoglobin, tetapi tidak signifikan dalam menurunkan kebutuhan transfusi darah pasien anak anemia dengan penyakit ginjal kronis.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 27, No 3 (2025) Vol 27, No 2 (2025) Vol 27, No 1 (2025) Vol 26, No 6 (2025) Vol 26, No 5 (2025) Vol 26, No 4 (2024) Vol 26, No 3 (2024) Vol 26, No 2 (2024) Vol 26, No 1 (2024) Vol 25, No 6 (2024) Vol 25, No 5 (2024) Vol 25, No 4 (2023) Vol 25, No 3 (2023) Vol 25, No 2 (2023) Vol 25, No 1 (2023) Vol 24, No 6 (2023) Vol 24, No 5 (2023) Vol 24, No 4 (2022) Vol 24, No 3 (2022) Vol 24, No 2 (2022) Vol 24, No 1 (2022) Vol 23, No 6 (2022) Vol 23, No 5 (2022) Vol 23, No 4 (2021) Vol 23, No 3 (2021) Vol 23, No 2 (2021) Vol 23, No 1 (2021) Vol 22, No 6 (2021) Vol 22, No 5 (2021) Vol 22, No 4 (2020) Vol 22, No 3 (2020) Vol 22, No 2 (2020) Vol 22, No 1 (2020) Vol 21, No 6 (2020) Vol 21, No 5 (2020) Vol 21, No 4 (2019) Vol 21, No 3 (2019) Vol 21, No 2 (2019) Vol 21, No 1 (2019) Vol 20, No 6 (2019) Vol 20, No 5 (2019) Vol 20, No 4 (2018) Vol 20, No 3 (2018) Vol 20, No 2 (2018) Vol 20, No 1 (2018) Vol 19, No 6 (2018) Vol 19, No 5 (2018) Vol 19, No 4 (2017) Vol 19, No 3 (2017) Vol 19, No 2 (2017) Vol 19, No 1 (2017) Vol 18, No 6 (2017) Vol 18, No 5 (2017) Vol 18, No 4 (2016) Vol 18, No 3 (2016) Vol 18, No 2 (2016) Vol 18, No 1 (2016) Vol 17, No 6 (2016) Vol 17, No 5 (2016) Vol 17, No 4 (2015) Vol 17, No 3 (2015) Vol 17, No 2 (2015) Vol 17, No 1 (2015) Vol 16, No 6 (2015) Vol 16, No 5 (2015) Vol 16, No 4 (2014) Vol 16, No 3 (2014) Vol 16, No 2 (2014) Vol 16, No 1 (2014) Vol 15, No 6 (2014) Vol 15, No 5 (2014) Vol 15, No 4 (2013) Vol 15, No 3 (2013) Vol 15, No 2 (2013) Vol 15, No 1 (2013) Vol 14, No 6 (2013) Vol 14, No 5 (2013) Vol 14, No 4 (2012) Vol 14, No 3 (2012) Vol 14, No 2 (2012) Vol 14, No 1 (2012) Vol 13, No 6 (2012) Vol 13, No 5 (2012) Vol 13, No 4 (2011) Vol 13, No 3 (2011) Vol 13, No 2 (2011) Vol 13, No 1 (2011) Vol 12, No 6 (2011) Vol 12, No 5 (2011) Vol 12, No 4 (2010) Vol 12, No 3 (2010) Vol 12, No 2 (2010) Vol 12, No 1 (2010) Vol 11, No 6 (2010) Vol 11, No 5 (2010) Vol 11, No 4 (2009) Vol 11, No 3 (2009) Vol 11, No 2 (2009) Vol 11, No 1 (2009) Vol 10, No 6 (2009) Vol 10, No 5 (2009) Vol 10, No 4 (2008) Vol 10, No 3 (2008) Vol 10, No 2 (2008) Vol 10, No 1 (2008) Vol 9, No 6 (2008) Vol 9, No 5 (2008) Vol 9, No 4 (2007) Vol 9, No 3 (2007) Vol 9, No 2 (2007) Vol 9, No 1 (2007) Vol 8, No 4 (2007) Vol 8, No 3 (2006) Vol 8, No 2 (2006) Vol 8, No 1 (2006) Vol 7, No 4 (2006) Vol 7, No 3 (2005) Vol 7, No 2 (2005) Vol 7, No 1 (2005) Vol 6, No 4 (2005) Vol 6, No 3 (2004) Vol 6, No 2 (2004) Vol 6, No 1 (2004) Vol 5, No 4 (2004) Vol 5, No 3 (2003) Vol 5, No 2 (2003) Vol 5, No 1 (2003) Vol 4, No 4 (2003) Vol 4, No 3 (2002) Vol 4, No 2 (2002) Vol 4, No 1 (2002) Vol 3, No 4 (2002) Vol 3, No 3 (2001) Vol 3, No 2 (2001) Vol 3, No 1 (2001) Vol 2, No 4 (2001) Vol 2, No 3 (2000) Vol 2, No 2 (2000) Vol 2, No 1 (2000) More Issue