Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Minyak Telon Antinyamuk Sebagai Upaya Perawatan Kesehatan Anak dan Perintisan Home Industri di Surakarta Ghani Nurfiana Fadma Sari; Endang Sri Rejeki; Mamik Ponco Rahayu; Nuraini Harmastuti; Taufik Turahman; Supriyadi Supriyadi
Journal of Dedicators Community Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdc.v5i1.1192

Abstract

Telon oil and children have been an inseparable unity. The making of telon oil from easy-to-find traditional ingredients can encourage home industry ideas for economic growth. The use of essential oils (orange oil/ lavender oil) as components of the making of telon oil is expected to avoid mosquito bites causing itching and even dengue fever. The community service activity program aims to provide training of anti-mosquito telon oil making to keep children healthy. The participants of the program include a cadre of PKK (Family Welfare Movement) members in RW (Community Unit) 21, Nusukan Village, Banjarsari Sub-district, Surakarta. The community service activity began with the explanation of natural ingredients used to make telon oil as well as their benefits. Afterward, the training was conducted through several stages including a tutorial, technical assistance by the community service team, and evaluation of the activity. The results of the activity are: 1) the participants have an understanding of the benefits of the ingredients used; 2) the participants understand the procedure to make the anti-mosquito telon oil; 3) the participants can make the anti-mosquito telon oil by themselves.
AKTIVITAS TABIR SURYA DAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 95 % DAUN MANGGIS (Garcinia mangostana L) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI Endang Sri Rejeki; Ghani Nurfiana Fadma Sari
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v7i1.189

Abstract

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa manggis memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, antidiabetes, antibakteri, antihiperurisemia dan antiinflamasi. Daun manggis mengandung zat berkhasiat yaitu triterpenoid, flavonoid, tanin dan saponin. Besarnya kemampuan tabir surya ditentukan melalui nilai SPF yang menyatakan lamanya kulit seseorang berada dibawah sinar matahari tanpa mengalami sengatan surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji aktivitas tabir surya dan antioksidan ekstrak etanol 95% daun manggis secara invitro. Proses ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode maserasi dengan pelarut etanol 95%. Penetapan aktivitas tabir surya yaitu menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 290 hingga 320 nm. Penentuan nilai SPF didasarkan pada persamaan Mansur. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan alat spektrofotometer pada panjang gelombang maksimal dengan metode DPPH. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah nilai sun protection factor (SPF) ekstrak daun manggis sebagai berikut: konsentrasi 41,28 µg/ml sebesar 4,26, konsentrasi 41,16 µg/ml sebesar 3,74 dan konsentrasi 40,88 µg/ml sebesar 3,18 tergolong memiliki proteksi minimal. Penetapan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH diperoleh nilai IC50 sebesar 17,64 µg/ml tergolong sangat kuat. Ekstrak etanol 95% daun manggis mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid, tanin dan saponin.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Daun Manggis (Garcinia mangostana) terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa Ghani Nurfiana Fatma Sari; Taufik Turahman
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 1 (2018): Hilirisasi & Komersialisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infectious diseases are still one of the important public health problems to be considered, especially in developing countries. Mangosteen Leaves (Garcinia mangostana L.) is one of the well-known plants that are useful as antioxidants, antibacterial, and anticancer. This study aims to determine the chemical content and antibacterial activity of ethanol extract, n-hexane fraction, ethyl acetate and water of mangosteen leaves (Garcinia mangostana L.) on diffuse Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa. Mangosteen leaves were extracted by maceration using 96% ethanol then continued by fractionation using a liquid-liquid extraction method. Mangosteen leaf extract and the fraction obtained were then tested for antibacterial activity with a concentration of 12.5%, 25% and 50% using disc diffusion method. The positive control used was ciprofloxacin 5μg / disk and negative control using 5% Tween 80. Identification of compound groups can be done using Thin Layer Chromatography (TLC) method. The results of antibacterial activity testing showed the zone diameter inhibition of gram-positive bacteria generally tends to be greater than gram-negative bacteria. The diameter of the largest inhibitory zone in Staphylococcus aureus bacteria is found in the water fraction of mangosteen leaves at 50% concentration with inhibitory zone diameter (10 mm), in Pseudomonas aeruginosa bacteria found in the water fraction and extract with a concentration of 50% has a inhibitory power of (8 mm). The TLC test results showed that in the extracts and fractions of mangosteen leaves contained flavonoids, saponins and steroids.
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Dan Fraksi Herba Ciplukan (Physalis Angulata) Terhadap Dpph (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil) Ghani Nurfiana Fadma Sari
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 1 (2018): Hilirisasi & Komersialisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antioksidan berperan sebagai pelindung tubuh yang berfungsi menangkal radikal bebas. Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas untuk menjaga fungsi fisiologis tubuh, sehingga asupan dari sumber luardiperlukan untuk membantu tubuh mengatasi tekanan oksidatif. Ciplukan(Physalis Angulata L) secra tradisional telah digunakan secra luas untuk mengatasi berbagai macam penyakit, dan salah satu kegunaannya adalah sebagai antioksidan. Penelitian ini dilaksanakan untuk menentukan jenis dan juga mengukur aktifitas dari ekstrak dan penyaringan dari tanaman herbal. Ciplukan diekstraksi  dengan maserasi ethanol 95%. Ekstrak yang dihasilkan ditambahkan dengan cairan cairan ekstraksi. Test aktifitas antioksidan dialkukan dengan mekanismein vitro menggunakan pengurangan radikal bebas metode DPPH(1-1 difenil-2- fikrihidrasil). Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ciplukan dengan penambahan yang mengandung flavonoid, alkaloid,steroid, dan saponin. Actifitas anti oksidan dalam ekstrak etanol, n-penambahan heksan, penambahan etil asetat,dan penambahan air memberikan nilai IC setara 793,97; 623.20;213.34;407.91/mL. penambahan etil asetat memiliki aktifitas terkuat dibandingkan dengan yang lain dengan nilai IC50 mendekati IC50 kurcetin, dengan 3.85/mL sebagai control positif.
Pengaruh Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea indica Less.) dan Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 Rini Setyowati; Ana Indrayati; Ghani Nurfiana Fadma Sari
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 5, No 1 (2024): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v5i1.17285

Abstract

Indonesians are frequently afflicted with infectious diseases caused by the Staphylococcus aureus bacteria. Beluntas and breadfruit leaves contain flavonoids, saponins, alkaloids, and tannins which have potential as antibacterials. This research seeks to the impact of mixing ethanol extracts of breadfruit and beluntas leaves on S. aureus ATCC 25923. Powder were macerated using 96% ethanol followed by identification of the compound class. Single extracts were examined for dilution to acquire effective concentrations before being mixed with concentration ratios of 1:1, 1:2, and 2:1. The extracts combination was tested using the disc diffusion method, and the combination effect was tested using the paper tape method. The results demonstrated that the beluntas and breadfruit leaf extracts had MBC value of 12.5% and 6.25%. The most effective extract combination was at a concentration ratio of 2:1, with an average diameter of the inhibition zone of 20.72 mm, while the ratios of 1:1 and 1:2 were only 17.78 and 18.15 mm, respectively. The combination effect of extracts is synergistic
EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C.) DAN DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 DENGAN METODE PITA KERTAS Niswah, Sukma Uswatun; Ana Indrayati; Ghani Nurfiana Fadma Sari
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 27 No. 3 (2023): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v27i3.27092

Abstract

Penyakit infeksi bakteri Staphylococcus aureus dapat diobati dengan menggunakan antibiotik. Resistensi bakteri sering terjadi pada bakteri Staphylococcus aureus. Kekebalan bakteri terhadap antibiotik menyebabkan angka kematian semakin meningkat. Daun jeruk purut dan daun kemangi mengandung senyawa aktif flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas kombinasi ekstrak etanol daun jeruk purut dan daun kemangi terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Daun jeruk purut dan daun kemangi diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% kemudian dilakukan identifikasi golongan senyawa. Ekstrak daun jeruk purut dan daun kemangi dilakukan uji antibakteri dengan metode dilusi. Hasil konsentrasi bunuh minimal dikombinasi dengan perbandingan konsentrasi (1:1), (1:2), dan (2:1). Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dan penentuan efek kombinasi menggunakan metode pita kertas. Data dianalisa secara statistik dengan uji Shapiro-wilk, homogenitas Levene, dilanjutkan uji One-Way ANOVA dan uji Least Significant Difference. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun jeruk purut dan daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Kombinasi ekstrak paling efektif ditunjukkan pada perbandingan konsentrasi 1:2 dengan rata-rata diameter zona hambat 27,21±0,47 mm dan memberikan efek kombinasi sinergis terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923.
PELATIHAN PEMBUATAN AROMATERAPI LAVENDER & GRASS OIL (ALTERNATIF PENCEGAH DBD) DAN LEMON & GREENTEA (KARMINATIF) Turahman, Taufik; Rahayu, Mamik Ponco; Fadma Sari, Ghani Nurfiana; Rejeki, Endang Sri; Harmastuti, Nuraini; Supriyadi, Supriyadi
Bengawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Juni
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jurnal_bengawan.v3i1.81

Abstract

The Lavender and Grass oil Aromatherapy Making Training is a Community Service project to disseminate relevant knowledge and technology that is easy to use. In addition, it provides value by improving skills and motivate to establish a home industry in the pursuit of a small business. A USB Pharmacy lecturer conducted this program for people of the Genengan community, located at RT 08 RW 12, Mojosongo Village, Jebres Sub-district, Surakarta City. Oils from Lemongrass and Lavender Herbs are used in aromatherapy making training. These organic components have not yet been utilized by community members or locals to produce aromatherapy that is beneficial to their health. Typically, pharmacies charge relatively high costs for products that include aromatherapy. It is envisaged that the Geneng community's training in aromatherapy production will boost the village's added value. Making products for aromatherapy using lavender and lemongrass is one of the projects that has the potential to be used as a home industry activity.
PELATIHAN PEMBUATAN NATURAL HERBAL SOAP SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEWIRAUSAHAAN PKK DESA TRIYAGAN Sari, Ghani Nurfiana Fadma; Rejeki, Endang Sri; Turahman, Taufik; Rahayu, Mamik Ponco; Harmastuti, Nuraini
Bengawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): Juni
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jurnal_bengawan.v4i1.110

Abstract

Masyarakat Karangturi desa Triyagan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo masih memerlukan pelatihan untuk meningkatan perawatan serta kesehatan keluarga terutama menggunakan bahan tradisional yang mudah didapatkan dan menciptakan motivasi perintisan home indutri dalam upaya peningkatan kewirausahaan dan perekonomian warga. Maka dari itu diperlukan adanya kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan Natural Herbal Soap. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dirancang dalam dua kegiatan, yaitu: Pertama, penyuluhan tentang peran bahan alami tradisional dalam kesehatan. Kedua, pelatihan pembuatan Natural Herbal Soap dari campuran antara minyak (minyak zaitun dan minyak kelapa) dengan larutan alkali (NaOH) sehingga membentuk padatan yang mengental yang disebut trace, kemudian ditambahkan minyak essensial (greentea, chamomile, sereh) secukupnya dan dihomogenkan lalu dibiarkan memadat. Target serta objek dari kegiatan ini adalah masyarakat akan mendapat tambahan keterampilan membuat Natural Herbal Soap yang dapat dilakukan dengan mudah dan dengan modal kecil sehingga dapat sebagai salah satu alternatif peningkatan kewirausahaan keluarga dan juga dapat digunakan untuk peningkatan kesehatan keluarga sehari-hari.
Skrining Fitokimia dan Penentuan Nilai SPF (Sun Protection Factor) Ekstrak Etanol 95% Daun Rambusa (Passiflora foetida L) sebagai Tabir Surya: Phytochemical Screening and Determination of SPF (Sun Protection Factor) Value of 95% Ethanol Extract of Rambusa Leaves (Passiflora foetida L) as a Sunscreen Ghani Nurfiana Fadma Sari; Endang Sri Rejeki
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 6 (2023): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v5i6.2077

Abstract

According to several studies, the rambusa plant has great antioxidant, antidiabetic, antibacterial, antihyperuricemic and anti-inflammatory activity. Rambusa leaves have nutritive compounds such triterpenoids, flavonoids, tannins, and saponins. The Sun Protection Factor (SPF) number, which defines the length of time a person's skin can be exposed to sunlight without experiencing sunburn, determines the quantity of sunscreen's effectiveness. The purpose of this study is to examine the composition and in vitro sunscreen activity of a 95% ethanol extract of rambusa leaves. This research began with making rambusa leaf powder. The powder obtained is followed by determining the water content. This study used the maceration method of extraction with a 95% ethanol solvent. Sunscreen activity is measured using a spectrophotometer at a wavelength between 290 and 320 nm. The Mansur method is employed for determining the SPF value. The study's findings showed that the SPF value of rambusa leaf extract was 4.26 at a concentration of 41.28 g/ml has moderate protection, 3.74 at a dosage of 41.16 g/ml, and 3.18 at a concentration of 40.88 g/ml, which was categorized as providing only minimal protection. Furthermore, alkaloid, flavonoid, triterpenoid, tannin, and saponin chemicals are present in the 95% ethanol extract of rambusa leaves. Keywords:          Rambusa leaves, sunscreen, SPF   Abstrak Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman rambusa memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, antidiabetes, antibakteri, antihiperurisemia dan antiinflamasi. Daun rambusa mengandung zat berkhasiat yaitu triterpenoid, flavonoid, tanin dan saponin. Besarnya kemampuan tabir surya ditentukan melalui nilai Sun Protection Factor (SPF) yang menyatakan lamanya kulit seseorang berada dibawah sinar matahari tanpa mengalami sengatan surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa dan aktivitas tabir surya ekstrak etanol 95% daun rambusa secara invitro. Penelitian ini diawali dengan pembuatan serbuk daun rambusa. Serbuk yang diperoleh dilanjutkan dengan penetapan kadar air. Pembuatan ekstrak daun rambusa menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 95%. Ekstrak yang diperoleh diidentifikasi skrining fitokimia dan penentuan aktivitas tabir surya. Penetapan aktivitas tabir surya menggunakan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 290 hingga 320 nm. Penentuan nilai SPF menggunakan metode Mansur. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah nilai SPF ekstrak daun rambusa sebagai berikut: konsentrasi 41,28 µg/ml sebesar 4,26 memiliki proteksi sedang, konsentrasi 41,16 µg/ml sebesar 3,74 dan konsentrasi 40,88 µg/ml sebesar 3,18 tergolong memiliki proteksi minimal. Ekstrak etanol 95% daun rambusa mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid, tanin dan saponin. Kata Kunci:         Daun rambusa, tabir surya, SPF
Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Obat Kumur Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) terhadap Bakteri Streptococcus mutans ATCC 25175 Bila, Nabila Salsa; Fadma Sari, Ghani Nurfiana; Wulandari, Destik
ORGANISMS: JOURNAL OF BIOSCIENCES Vol. 4 No. 1 (2024): Organisms: Journal of Biosciences
Publisher : Pusat HKI, Paten, dan Publikasi Ilmiah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/organisms.v4i1.22196

Abstract

Mouthwash is a preparation in liquid form and contains antibacterial substances. Neem leaves contain a class of compounds in the form of steroids/triterpenoids which are useful for antibacterial activity so they have the potential to be used as active substances in mouthwash preparations. The aim of this research was to determine the effect of variations in glycerin concentration on the physical quality and stability of neem leaf extract (Azadirachta indica A. Juss) mouthwash preparations. To determine the antibacterial effect and formula for mouthwash from neem leaf extract which has the most effective antibacterial effect against the bacteria Streptococcus mutans. This research uses four formulations for mouthwash from neem leaf extract (Azadirachta indica A. Juss) at 1% with variations in glycerin concentration of F1 (12%), F2 (24%), F3 (30%). Physical quality testing of the preparation includes organoleptic, homogeneity, specific gravity, pH, viscosity and stability of the preparation (cycling test). Mouthwash preparations were tested against Streptococcus mutans bacteria using the paper disc diffusion method. The research results showed that mouthwash preparations in all formulas with organoplastic physical quality, homogeneity, viscosity, pH, specific gravity and stability produced good preparations. In testing the antibacterial activity of mouthwash preparations, the diameter of the inhibition zone was obtained, namely F1 9.94 mm; F2 11.57mm; F3 8.91mm; F- (k-) 0 mm; and positive control 9.47 mm. From the third formula, the one with the best inhibition zone diameter is F2. AbstrakObat kumur merupakan sediaan yang berbentuk cairan dan memiliki kandungan zat antibakteri. Daun mimba memiliki kandungan golongan senyawa berupa steroid/triterpenoid yang  bermanfaat sebagai aktivitas antibakteri sehingga berpotensi untuk dijadika zat aktif pada sediaan obat kumur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi gliserin terhadap mutu fisik dan stabilitas sediaan obat kumur ekstrak daun mimba (Azadirachta indica A. Juss). Mengetahui efek antibakteri dan formula obat kumur ekstrak daun mimba yang paling efektif efek antibateri terhadap bakteri Streptococcus mutans.Penelitian ini menggunakan empat formula sediaan obat kumur ekstrak daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) sebesar 1% dengan variasi konsentrasi gliserin sebesar F1 (12%), F2 (24%), F3 (30%).Pengujian mutu fisik sediaan meliputi organoleptis, homogenitas, berat jenis, pH, viskositas, dan stabilitas sediaan (cycling test). Sediaan obat kumur diujikan terhadap bakteri Streptococcus mutans menggunakan metode difusi cakram kertas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan obat kumur pada semua formula dengan mutu fisik organoplik, homogenitas, viskositas, pH, berat jenis dan stabilitas menghasilkan sediaan yang baik. Pada pengujian aktivitas antibakteri sediaan obat kumur didapatkan nilai diameter zona hambat yaitu F1 9,94 mm; F2 11,57 mm; F3 8,91 mm; F- (k-) 0 mm; dan kontrol positif 9,47 mm. Dari ketiga formula yang memiliki diameter zona hambat paling baik yaitu F2.