Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pemberdayaan dalam Growth Monitoring and Promotion (GMP) untuk Masyarakat Panglayungan Hidayanti, Lilik; Saraswati, Dian; Atmaja, Taufiq Firdaus Al ghifari; Puspareni, Luh Desi; Fikrinnisa, Rizka; Husnul, Nisatami
Jurnal Abmas Negeri (JAGRI) Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jagri.v5i2.1189

Abstract

Gizi kurang pada balita dimulai dari berat badan yang kurang sehingga ibu harus peka untuk mendeteksi perubahan berat badan anak, melalui Growth Monitoring and Promotion (GMP) di Posyandu. Hasil temuan di lapangan menunjukkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemantauan pertumbuhan di Posyandu, kegiatan Posyandu dianggap monoton dan kegiatan kegiatan meja ke-4 sering tidak dilakukan. Kami berkontribusi melalui pengabdian masyarakat tentang pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan Growth Monitoring and Promotion (GMP) pada Masyarakat Panglayungan. Program pengabdian masyarakat bekerjasama Posyandu Naluri dan Posyandu Kencana. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan edukasi, pelatihan dan pendampingan pelaksanaan GMP di Posyandu. Evaluasi dilakukkan dengan pre-test post-test, dan kemampuan melakukan GMP di Posyandu. Kegiatan edukasi dan pelatihan GMP dilakukan pada hari Sabtu tanggal 28 Juli 2024 di Aula Yayasan Al Ikhlas. Pendampingan GMP di Posyandu Naluri dilakukan tanggal 9 Agustus 2024 dan di Posyandu Kencana pada tanggal 10 Agustus 2024. Peserta pada kegiatan ini adalah kader dan sasaran Posyandu Naluri dan Kencana dengan jumlah 60 orang. Hasil edukasi dan pelatihan menunjukkan adanya peningkatan skor pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan dilakukan, yang dibuktikan dengan dari hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p=0,000. Pemberdayaan Masyarakat melalui kegiatan edukasi, pelatihan dan pendampingan yang dilakukan berhasil meningkatkan skor pengatahuan peserta tentang pelaksanaan GMP, namun masih ada pelaksanaan GMP terutama pengukuran TB dan PB yang masih perlu diperbaiki. Perlu dilakukan refreshing terkait dengan pelaksanaan GMP secara berkala.
Edukasi Pemanfaatan Pangan Lokal Kaya Besi untuk Pencegahan Anemia Remaja Putri Hidayanti, Lilik; Puspareni, Luh Desi; Andang, Asep; Nurzaman, Mochamad Herdi
Indonesian Journal of Community Dedication in Health (IJCDH) Vol. 5 No. 01 (2024): IJCDH Vol 05 No 01
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijcdh.v5i01.8573

Abstract

Pola makan remaja putri yang merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia sangat tergantung pada keluarga. Peningkatan pengetahuan keluarga yang memiliki remaja putri tentang pangan lokal kaya zat besi diperlukan agar remaja putri terhindar dari anemia. Tujuan kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan keluarga yang memiliki remaja putri tentang pangan lokal kaya besi untuk mencegah kejadian anemia pada remaja putri. Peserta kegiatan sebanyak 100 keluarga yang tinggal di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan, edukasi dan evaluasi. Perencanaan untuk mendapatkan kesepakatan jadwal, peserta dan tempat kegiatan. Edukasi berupa penyampaian materi dan diskusi, sedangkan evaluasi dilakukan dengan menganalisis perbedaan skor pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan rata-rata umur peserta 45 tahun dan lebih dari separuh nya tidak bekerja (57%). Rata-rata skor pengetahuan sebelum edukasi sebesar 3,55 meningkat menjadi 6,46 setelah pemberian edukasi. Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan skor pengetahuan peserta sebesar 2,91. Evaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan adanya perbedaan skor pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan edukasi dengan p=0,000. Pemberian edukasi pangan lokal kaya zat besi mampu meningkatkan pengetahuan peserta sehinggai dapat dijadikan langkah awal untuk meningkatkan asupan pangan kaya zat besi pada keluarga yang memiliki remaja putri.
Pelatihan Renang Peserta Dididk Berkebutuhan Khusus Sebagai Upaya Peningkatan Tumbuh Kembang & Penanggulangan Stunting Narlan, Abdul; Priana, Ari; Rubiana, Iman; Desi Puspareni, Luh
MADDANA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): MADDANA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam stunting diantaranya terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain perbaikan gizi, salah satu solusi untuk mengatasi pertumbuhan daan perkembangan anak yaitu dengan rajin berolahraga. Olahraga yang diyakini untuk memperbaiki kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak diantaranya olahraga renang. Pada pelaksanaan pengabdian kali ini bertujuan melakukan pelatihan renang kepada peserta didik berkebutuhan khsusus tunarungu wicara sebagai upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak dan penanggulangan stunting yang mana mereka membutuhkan pelayanan khsus terhadap pendidikan termasuk pelayanan kesehatan. Metode kegiatan pengabdian diawali dengan pengukuran tinggi badan, dipandu oleh dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Gizi. Selanjutnya Edukasi gizi dilaksanakan di ruang rapat kolam renang Sukapura yang dihadiri oleh 8 guru dan 8 orangtua siswa SLB Yayasan Patriot Indihiang serta 5 guru, dan 5 orangtua siswa SLB N Tamansari. Bersamaan dengan itu pelatihan renang dilakukan kepada 17 siswa SLB Yayasan Patriot Indihiang dan 18 siswa SLB N Tamansari tuna rungu wicara yang dilaksanakan di kolam renang Sukapura dengan dipandu oleh dosen dan mahasiswa Prodi Pendidikan Jasmani di bawah pengawasan para guru SLB. Hasil dari pengabdian ini memberikan wawasan kepada guru dan orang tua siswa terkait tumbuh kembang anak melalui pemberian asupan makanan yang bergizi dan aktivitas yang menunjang terhadap pertumbuhan. Selain itu peserta didik juga diberikan bekal keterampilan renang agar dapat melakukan secara mandiri sebagai upaya menjaga kesehatan, kebugaran, dan memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN AKSES PANGAN BERGIZI MELALUI BUDIDAYA LELE DAN KANGKUNG Lilik Hidayanti; Luh Desi Puspareni; Asep Andang; Mochamad Herdi Nurzaman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27215

Abstract

Abstrak: Pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan akses ke makanan bergizi dan mengatasi kekurangan gizi. Proyek pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mitra melakukan budidaya ikan lele dan kangkung dalam ember (Budikdamber ) di, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Program ini melibatkan 100 peserta, sebagian besar perempuan dengan usia rata-rata 45 tahun dan pendidikan sekolah dasar. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, pelaksanaan (ToT, pelatihan, dan pembagian paket Budikdamber), pendampingan, keberlanjutan program, dan evaluasi keberhasilan. Evaluasi keberhasilan dilakukan dengan pemberian kuesioner pre test dan post test serta observasi adopsi program. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor pengetahuan mitra dari 32 (pre test) menjadi 6,97 (post test). Mitra juga telah mampu membudidayakan ikan lele dan kangkung dalam ember dengan bukti setiap ember menghasilkan 8-12 kg lele setelah 1,5 hingga 2 bulan. Pemberdayaan masyarakat melalui Budikdamber secara efektif dapat meningkatkan pengetahuan dan kemmapuan mitra dalam membudidayakan ikan lele dan kangkung dalam ember sehingga diharapkan terjadi peningkatan akses terhadap pangan bergizi secara berkelanjutan. Peningkatan ekonomi lebih lanjut dapat dicapai dengan mengolah produk Budikdamber menjadi makanan bernilai tambah seperti japilus dan nugget. Proyek ini didanai oleh DRTPM Kemendikbud Ristek melalui skema Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) dan didukung oleh LP2M-PMP UNSILAbstract: Community empowerment is crucial for improving access to nutritious food and addressing malnutrition. This community service project aimed to improve knowledge and adoption program the cultivation of catfish and water spinach in buckets (Budikdamber) in Tasikmalaya, West Java province. The project involved 100 participants, predominantly women with an average age of 45 years and primary school education. The program phases included preparation, implementation (training of trainers, Budikdamber training, and distribution of Budikdamber packages), mentoring, program sustainability, and evaluation of success. Evaluation of success was carried out by administering pre-test and post-test questionnaires as well as observing program adoption. The results of the service showed that there was an increase in the partner knowledge score from 32 (pretest) to 6.97 (posttest). Partners have also been able to cultivate catfish and water spinach in buckets, with evidence that each bucket produces 8-12 kg of catfish after 1.5 to 2 months Community empowerment through Budikdamber can effectively increase the knowledge and abilities of partners in cultivating catfish and water spinach in buckets so that it is hoped that there will be increased access to nutritious food in a sustainable manner. Further economic improvement can be achieved by processing Budikdamber products into value-added foods such as japilus and nuggets.The project was funded by the DRTPM Kemendikbud Ristek through the Fostered Village Empowerment (PDB) scheme and supported by LP2M-PMP UNSIL.
RELATIONSHIP BETWEEN MACRONUTRIENTS INTAKE AND CANCER STAGE WITH BODY MASS INDEX AMONG CANCER PATIENTS ON CHEMOTHERAPY Puspareni, Luh Desi; Nurrahmah, Putri; Atmaja, Taufiq Firdaus Al-Ghifari
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 11, No 2 (2025): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v11i2.1585

Abstract

Cancer is characterized by the uncontrolled growth and spread of abnormal cells, which can invade and destroy normal body tissue. Body mass index (BMI) is associated with cancer prognosis. Macronutrient intake affects BMI through lipogenesis, muscle formation, and lean body mass. Advanced cancer patients are at risk of malnutrition due to anorexia. The study aims to analyze the association between macronutrient intake and cancer stage with BMI of cancer patients undergoing chemotherapy. The study was used a cross-sectional design. Sampling was used a consecutive sampling technique with a sample size of 50 respondents. Macronutrient intake was collected through 3x24-hour non-consecutive food recalls. Cancer stage data were obtained from patient medical records. Body mass index (BMI) was calculated by dividing body weight (in kilograms) by square of height (in meters). Bivariate analysis used the Spearman-Rank correlation test. The results of the study showed that the median of energy and fat intakes were 1.051 kcal and 35.1 g. The mean of protein and fat intakes were 34.0±11.6 g and 152.4±47.5 g. The mean of energy, fat, and carbohydrate intake percentages were 58.5±17.5%, 70.5±28.6%, and 50.7±17.6%. The median of protein intake percentages was 48,7%. The percentage of energy, protein, and carbohydrate intake was considered a severe deficit, while the percentage of fat intake was considered a moderate deficit. There was association between energy intake and BMI (p-value=0.000; ρ=0.813), protein intake and BMI (p-value=0.000; ρ=0.723), fat intake and BMI (p-value=0.000; ρ=0.607), carbohydrate intake and BMI (p-value=0.000; ρ=0.812), and there was association between cancer stage and BMI (p-value=0.000; ρ=-0.606). It can be concluded that macronutrient intake and cancer stage was related to BMI in cancer patients. Kanker merupakan penyakit yang terjadi karena beberapa sel tumbuh abnormal secara cepat dan bermetastasis ke bagian tubuh lainnya. Indeks massa tubuh (IMT) berhubungan dengan prognosis kanker. Asupan zat gizi makro  memengaruhi IMT melalui lipogenesis, pembentukan otot, dan lean body mass. Pasien kanker stadium lanjut berisiko malnutrisi akibat anoreksia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan zat gizi makro dan stadium kanker dengan BMI pasien kanker kemoterapi di RSUD KHZ. Musthafa. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan subjek menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah sampel 50 responden. Asupan zat gizi makro diperoleh dengan 3x24 hour non-consecutive food recall. Data stadium kanker diperoleh melalui rekam medik pasien. IMT dihitung dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan tinggi badan yang dipangkat dua (dalam meter). Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Spearman-Rank. Hasil penelitian menunjukkan median asupan energi dan lemak adalah 1.051 kkal dan 35,1 g. Rerata asupan protein dan lemak adalah 34,0±11,6 g dan 152,4±47,5 g. Rerata persentase asupan energi, lemak, dan karbohidrat adalah 58,5±17,5%, 70,5±28,6%, dan 50,7±17,6%. Median persentase asupan protein adalah 48,7%. Persentase asupan energi, protein, dan karbohidrat tergolong defisit berat, sedangkan persentase asupan lemak tergolong defisit sedang. Terdapat hubungan antara asupan energi dengan IMT (p-value=0,000; ρ=0,813), asupan protein dengan IMT (p-value=0,000; ρ=0,723), asupan lemak dengan IMT (p-value=0,000; ρ=0,607), asupan karbohidrat dengan IMT (p-value=0,000; ρ=0,812), dan terdapat hubungan antara stadium kanker dengan IMT (p-value=0,000; ρ= -0,606). Dapat disimpulkan bahwa asupan zat gizi makro dan stadium kanker berhubungan dengan IMT pasien kanker.
ENSEMBLE MACHINE LEARNING WITH NEURAL NETWORK STUNTING PREDICTION AT PURBARATU TASIKMALAYA Al-Husaini, Muhammad; Lukmana, Hen Hen; Rizal, Randi; Puspareni, Luh Desi; Hoeronis, Irani
Jurnal Teknik Informatika (Jutif) Vol. 5 No. 5 (2024): JUTIF Volume 5, Number 5, Oktober 2024
Publisher : Informatika, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jutif.2024.5.5.2421

Abstract

This research uses an ensemble model and neural network method that combines several machine learning algorithms used in the prediction of stunting and nutritional status children in Purbaratu Tasikmalaya. This ensemble method is complemented by a combination of the prediction results of several algorithms used to improve accuracy. The data used is anthropometry-based calculations of 195 toddlers with 39% of related stunting from 501 total data in Purbaratu Tasikmalaya City; high rates of stunting this research urgent to make a stable model for prediction. The results of this study are significant as they provide a more accurate and efficient method for predicting stunting and nutritional status in children, which can be crucial for early intervention and prevention strategies in public health and nutrition. The best accuracy value for some of these categories is 98, 21% for the Weight/Age category with the xGBoost algorithm, 97.7% of the best accuracy results with the Random Forest and Decision Tree algorithms for the Height/Age category, the Weight/Height category with the best accuracy of 97.4% for the Random Forest and xGBoost algorithms, and the use of neural network models resulted in an accuracy of 99.19% for Weight/Age and Height/Age while for Weight/Height resulted in an accuracy of 91.94%..
Minuman Infused Water Lemon – Alang-Alang (Imperata cylindrical) Sebagai Pencegahan Risiko Penyakit Kanker Ramadhani, Regina Aulia; Bakhrul Ilmi, Ibnu Malkan; Maryusman, Taufik; Puspareni, Luh Desi
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v5i2.8533

Abstract

Prevalensi kanker di Indonesia meningkat berdasarkan data Riskesdas 2018. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko kanker yang disebabkan oleh stress oksidatif adalah konsumsi pangan tinggi atioksidan, diantaranya adalah lemon dan akar alang – alang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan antioksidan, dan vitamin C terhadap minuman infused water lemon – alang-alang. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga formulasi F1 (30% alang-alang : 50% lemon), F2 (40% alang-alang – lemon), F3 (50% alang-alang – lemon). Hasil uji organoleptik menunjukan bahwa  Infused water F1 (30% alang-alang : 50% lemon) merupakan formulasi terbaik yang mempunyai tingkat kesukaan tertinggi. Infused water lemon – alang-alang mengandung 380 mg/100ml vitamin C dan nilai IC50 = 6,89%. Hasil uji organoleptik menunjukkan variasi campuran infused water lemon – alang-alang berpengaruh nyata (p 0,05) terhadap tingkat kesukaan pada aspek rasa dan aftertaste infused water lemon – alang-alang.
Gambaran Konsumsi Makanan Fungsional dan Konsumsi Herbal pada Pasien Rawat Jalan Lansia di Rsud Berkah Pandeglang Puspareni, Luh Desi; Wardhani, Sofia; Fauziah, A'immatul
Nutriology : Jurnal Pangan, Gizi, Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : Program Studi Gizi, Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/nutriology.v1i1.728

Abstract

Elderly was vulnerable to has diseases due to decreased physiological function of the body. In addition to medical and pharmacological therapies, the consumption of functional and herbal foods is an alternative or complementary choice for recovery. This research was an observational analytic study with a quantitative descriptive design with a total of 38 respondents. The results showed that respondents consumed functional foods with fruits, consumed 1-2 times a week, consumption duration of more than 1 year, consumed with the aim of curing the disease, and the main source of information came from the community or hereditary beliefs. Respondents consume herbs as complementary medicine. The types of herbs that are consumed the most are rhizomes, consumed 1-3 times a day, more than 1 year duration, and herbal related information obtained from the community or hereditary beliefs. These functional and herbal foods generally contain antioxidants and other compounds that have anti-inflammatory activity.