Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : J-Dinamika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Kelompok Usaha Roti di Desa Pecalongan Kecamatan Sukosari Kabupaten Bondowoso Wenny Dhamayanthi; Retno Sari Mahanani; Taufik Hidayat
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2016): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v1i1.136

Abstract

Desa Pecalongan merupakan sentra Pengusaha roti yang masih sangat tradisional. Namun demikian dengan hasil produksi roti sampai saat ini masih belum dapat memenuhi keinginan pasar. Di samping itu produk roti merupakan produk yang tidak tahan lama sehingga diperlukan penanganan cepat dalam hal pemasaran sampai ke tangan konsumen. Di sisi lain, kebutuhan masyarakat untuk memperoleh tambahan penghasilan semakin mendesak sehingga perlu meningkatkan nilai tambah (value added) terhadap produk yang sudah ada. Permasalahan yang dihadapi Kelompok Usaha roti manis Desa Pecalongan Kecamatan Sukosari Kabupaten Bondowoso adalah sebagai berikut: 1) Pengusaha roti manis di Desa Pecalongan belum dapat memenuhi permintaan pasar, karena kapasitas alat yang dimiliki masih kurang. 2) Pengusaha roti manis di Desa Pecalongan masih kurang cakap dalam hal pengemasan produk olahan roti beserta pemasarannya. Solusi yang ditawarkan a) Menyadarkan para pengusaha roti manis untuk bisa membaca peluang di sekelilingnya, b) Meningkatkan pengetahuan cara berproduksi roti yang benar kepada para pengusaha roti yang dominan belum punya keahlian sebagai pengusaha roti, c) Mengubah pola pikir tradisional tentang wirausaha yang ada dengan dilakukannya pelatihan, penyuluhan dan demonstrasi produksi roti sampai dengan pengemasan dan pemasarannya, d) Menyediakan bantuan alat kemasan dan pengembang roti untuk dipergunakan sebagai peningkatan kualitas hasil produksi. Luaran kegiatan IbM ini adalah peserta mempunyai kemampuan berwirausaha di bidang roti terkait dengan kompetensi teknis dan kompetensi manajerialnya. Kompetensi teknis meliputi pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki tenaga kerja dalam berwirausaha roti sehingga menghasilkan produk roti yang berkualitas. Kompetensi manajerial meliputi pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja terkait perencanaan usaha, mengatasi resiko usaha, komunikasi, membangun jaringan, dan evaluasi usaha.
Rintisan Edible Garden City (EGC) Menuju Agrowisata Kemuning Lor: Edible Garden City (EGC) Pioneer Towards Kemuning Lor Agrotourism Retno Sari Mahanani; Bagus Putu Yudhia Kurniawan; Mushthofa Kamal
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i3.3619

Abstract

Salah satu upaya dalam menciptakan mata rantai perekonomian adalah melalui kegiatan agrowisata yang dijadikan sebuah bisnis agar memiliki dampak ekonomi langsung pada usaha tani dan masyarakat sekitarnya. Agro wisata merupakan perpaduan antara pertanian dan pariwisata yang dikombinasikan, sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kondisi wilayah pertanian yang memiliki potensi dapat menunjang perencanaan desa sebagai kawasan agrowisata yang nantinya dapat meningkatkan nilai serta pendapatan bagi masyarakat sekitar. Program terobosan Edible Garden City bagi pengembangan Agrowisata ini akan sangat berdampak positif dan sekaligus sebagai salah satu daya tarik wisata potensial di wilayah Agrowisata Kemuning Lor. Permasalahan yang dihadapi di Kelompok PKK Desa Kemuning Lor Calon Mitra PIM yaitu (1) Penurunan Luas Lahan dan Produktivitas Pertanian. (2) Kurangnya peran inovatif dari masyarakat terhadap Agrowisata Kemuning Lor. Adapun Solusi yang dilakukan adalah dengan (1) Pemanfaatan lahan sempit di sekitar rumah, teras rumah dan rooftop yang dapat digunakan sebagai lahan bercocok tanam; (2) Penekanan aksi budaya diversifikasi pangan sebagai alternatif pengganti komoditas pangan pokok; (3) Pengembangan daya tarik agrowisata. Rintisan dari  Edible Garden City  ini melalui beberapa tahapan, dimulai dari perencanaan program, sosialisasi pada masyarakat, membangun komunitas, mengadakan pelatihan pada masyarakat, serta dilanjutkan pada tahap monitoring dan evalusi