Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Masyarakat Berdaya dan Inovasi

Program Peer Modeling untuk Pencegahan Stunting pada Kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Sahaja di SMP N 1 Gamping, Yogyakarta Suryani; Agil Dhiemitra Aulia Dewi; Dyorita, Andhita
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v5i1.186

Abstract

Remaja dengan status gizi yang buruk menjadi awal mata rantai kasus stunting. Kelompok PIK-R yang dikembangkan di sekolah dapat menjadi model intervensi untuk meningkatkan strategi pencegahan perkawinan anak berbasis komunitas. Kegiatan yang dilaksanakan PIK-R di sekolah bertujuan meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan reproduksi remaja, seksualitas, kehamilan berisiko, BBLR dan stunting. Kelompok PIK-R di SMPN 1 Gamping sudah terbentuk dengan nama PIK-R Sahaja namun kurang berkembang secara optimal karena kurangnya kemampuan dan kepercayaan diri remaja pengurus PIK R Sahaja. Selain itu, pengelolaan program PIK R Sahaja belum berjalan karena belum jelasnya alur PIK R dan fasilitas yang dibutuhkan belum tersedia dengan memadai. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk mengaktifkan kembali kegiatan PIK-R Sahaja dengan membekali pengurus dengan ilmu konseling, gizi, dan edukasi berbasis peer group. Pengadaan fasilitas standar yang memadai untuk konseling juga akan dilakukan. Hasil dari kegiatan tersebut adalah terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengurus dan kader sebagai peer modeling dalam melakukan peer educator, peer counselor, penilaian status gizi dan kesehatan mental yang baik untuk mencegah stunting sejak dini. Pengurus dan kader PIK-R antusias dalam pelaksanaan peergroup serta mampu memanfaatkan fasilitas yang disediakan untuk kegiatan PIK-R. Simpulan kegiatan ini adalah pelatihan PIK-R mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader PIK-R SMP N 1 Gamping.
Pemberdayaan Komunitas Ibu Swabantu Stunting Sebagai Upaya Penanganan Stunting Suryani; Agil Dhiemitra Aulia Dewi; Dyorita, Andhita
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v5i2.199

Abstract

Stunting, sebagai permasalahan gizi kronis, menjadi fokus perhatian di sejumlah negara berkembang, termasuk Indonesia. Anak-anak dapat mencapai potensi pertumbuhan optimal jika dibesarkan dalam lingkungan yang sehat dan para pengasuhnya mengikuti praktik kesehatan, gizi, dan perawatan yang dianjurkan. Stunting menjadi permasalahan gizi yang rawan menyebabkan gangguan psikologis orang tua (Ibu). Tujuan PKM ini adalah membantu pemberdayaan kelompok ibu swabantu stunting dengan program KISS Moyudan , mengembangkan panduan gizi tidak hanya terkait jenis menu tetapi juga cara pengolahan yang benar dan penyajian yang sehat untuk mengoptimalkan penyerapan gizi anak, melatih pola asuh dan manajemen stress sehingga peran dan ketahanan Ibu lebih optimal, dan menfasilitasi penataan lingkungan sekolah anak yang sehat dan mendukung atmosfir positif untuk anak dan orang tua. Metode yang digunakan adalah metode Participatory Learning and Action (PLA). Metode ini sebagai bentuk upaya pemberdayaan masyarakat (empowerment) dan  partisipasi masyarakat  (community  participation) yaitu kelompok swabantu Ibu balita stunting binaan Majelis Kesehatan Aisyiyah Moyudan sejumlah 25 orang. Hasil kegiatan ini adalah pelatihan dihadiri oleh 25 peserta yang terdiri dari dari 6 Ibu dengan gizi balita baik sebagai kader Ibu Swabantu stunting, 12 Ibu dengan balita stunting, 6 pengurus Majelis Kesehatan Moyudan dan 1 Pengelola KB Ananda. Peserta antusias dalam menyimak materi, diskusi, dan membrakterkkan langsung konseling dengan sesama ibu  balita stunting. Terdapat peningkatan kemampuan menangai stunting sebesar 73% dalam hal pengenalan masalah gizi, kemampuan mengolah gizi, kemampuan manajemen emosi, dan perencanaan menu berbasis pangan lokal. Kegiatan ini meningkatkan produktifitas peran Ibu sebagai kelompok pendukung dan meningkatkan kemampuan Ibu dalam mengelola masalah stunting.