Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Suhu Dan Waktu Optimum Penyeduhan Simplisia Bunga Telang (Clitoria Ternatea L) Terhadap Kandungan Antioksidan Luluk - Anisyah; Ida Ayu Preharsini Kusuma; Lela Veronika Tindaon
Media Farmasi XXX Vol 18, No 1 (2022): MEDIA FARMASI
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v18i1.2586

Abstract

OPTIMUM TEMPERATURE AND TIME BREWING OF SIMPLICIA TELANG FLOWER (Clitoria ternatea L) ON ANTIOXIDANT CONTENTFor a long time, the telang plant has been used in traditional medicine for the treatment of various diseases, because the telang flower contains antioxidants. It is known that antioxidant activity can be affected by the interaction between temperature and drying time. Based on this, a research was carried out in selecting the best temperature and length of time for stirring telang flower simplicia containing antioxidants with the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) method using UV-vis spectrophotometry. This research uses laboratory experimental methods. There are 2 groups of variables consisting of the brewing temperature of 70ºC, 85ºC, and 100ºC and the stirring time of 5, 10, and 15 minutes. Replication was carried out 3 times so that 18 replications were obtained. The purpose of this study was to be able to see the best temperature and time for stirring telang flower on antioxidants with UV-vis spectrophotometry. The results for the antioxidant content of telang flower brewing (IC50) at a temperature of 70°C 85°C 100°C within 5 minutes were 13.72 ppm; 16.13 ppm ; 18.55 ppm ; within 10 minutes 26.57 ppm; 28.98 ppm ; 31.40 ppm ; within 15 minutes 39.42 ppm ; 41.83 ppm ; 44.25 ppm. The conclusion from the overall research results obtained for the optimum antioxidant content is brewing at a temperature of 70°C stirred for 5 minutes, which is 13.72 ppm.Key words : Telang flower (Clitoria ternatea L); Antioxidant; Degenerative DiseaseSudah sejak lama tanaman telang telah digunakan dalam pengobatan secara tradisional untuk penyembuhan berbagai penyakit, karena didalam kembang telang tersebut mengandung zat antioksidan. Telah diketahui bahwa aktivitas antioksidan dapat dipengaruhi oleh interaksi antara suhu dan lama pengeringan. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian dalam pemilihan temperatur dan lamanya waktu terbaik pada pengadukan simplisia bunga telang yang mengandung antioksidan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil ) yang memakai spektrofotometri uv-vis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Terdapat 2 Kelompok variabel yang terdiri atas suhu penyeduhan yaitu 70ºC, 85ºC, dan 100ºC dan lama pengadukan yaitu 5, 10, dan 15 menit. Replikasi dilakukan 3 kali sehingga didapat 18 replikasi.Tujuan dilakukan penelitian ini agar dapat melihat temperature dan waktu yang terbaik  pada pengadukan bunga telang pada bahan berkhasiat antioksidan dengan spektrofotometri uv-vis. Hasil nya untuk kadar antioksidan pada penyeduhan bunga telang (IC50) di temperatur 70°C 85°C 100°C dalam waktu 5 menit adalah 13,72 ppm ; 16,13 ppm ; 18,55 ppm ; dalam waktu 10 menit 26,57 ppm ; 28,98 ppm ; 31,40 ppm ; dalam waktu 15 menit 39,42 ppm ; 41,83 ppm ; 44,25 ppm. Kesimpulan dari hasil penelitian keseluruhan yang didapat untuk kadar antioksidan yang optimum adalah penyeduhan pada suhu 70°C diaduk dalam waktu 5 menit, yaitu 13,72 ppm.Kata kunci : Bunga Telang (Clitoria ternatea L); Antioksidan; Penyakit Degenerative
TOTAL PHENOLIK DAN UJI ANTIOKSIDAN PADA TANAMAN BUAH KAKAO BERWARNA KUNING SEGAR SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Luluk Anisyah; Sugiyanto Sugiyanto
Media Farmasi XXX Vol 17, No 1 (2021): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v17i1.2009

Abstract

Total Phenolic is a secondary metabolite found in the leaves, seeds, and fruits of higher plants. Meanwhile, cocoa contains a higher total phenolic content compared to wine or tea. Based on the chemical content on the pods, it is assumed that cocoa plant has antioxidant activity. Therefore, this research aims to determine the antioxidant compounds and total phenolic levels among the various parts of cocoa plant. The antioxidant compounds were tested using 1,1diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) method, while the total Phenolic test was performed on the barks, leaves, seeds, pulps, and fresh yellow cocoa pods using UV-vis spectrophotometry ( modified Makkar et.al method). The results showed that the total phenolic levels were as follows; seeds (5.20 mg / g), leaves (1.22 mg / g), bark (1.16 mg / g), fruit skins (0.25 mg / g). ), pulp (0.15 mg / g). Meanwhile, the antioxidant levels were as follows; fruit flesh (35.48%), seeds (12.58%), fruit skins (9.60%), leaves (5.74%), bark (0.39%). Based onthe results, the highest total phenolic content was in seeds (5.20 mg / g), while the highest level of antioxidant activity was 35.48%, namely in the fruit flesh.Keywords : Antioxidants, Cocoa (Theobroma cacao L), 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl, Total PhenolicTotal Phenolik adalah metabolit sekunder yang terdapat didalam daun, biji dan buah dari tumbuhan tingkat tinggi Kakao mengandung total phenolik lebih tinggi daripada dalam anggur maupun teh. Berdasarkan kandungan senyawa kimia pada kulit buah kakao, maka dapat diduga bahwa tanaman kakao memiliki aktivitas antioksidan. Metode yang digunakan untuk uji senyawa antioksidan dengan menggunakan 1,1diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) dan uji Total Phenolik pada kulit batang, daun, biji, daging buah, dan kulit buah kakao berwarna kuning segar dengan menggunakan spektrofotometri uv-vis (metode Makkar et.al yang telah dimodifikasi). Penelitian ini dilakukan untuk melihat kadar senyawa antioksidan serta kadar Total Phenolik yang tertinggi pada antar bagian dari tanaman kakao. Hasil dari penelitian untuk kadar total phenolik sebagai berikut pada biji (5,20 mg/g), daun (1,22 mg/g), kulit batang (1,16 mg/g), kulit buah (0,25 mg/g), daging buah (0,15 mg/g); dan untuk kadar antioksidan sebagai berikut pada daging buah (35,48 %), biji (12,58 %), kulit buah (9,60 %), daun (5,74 %), kulit batang (0,39 %). Kesimpulan kadar total phenolik yang tertinggi adalah pada biji (5,20 mg/g), dan kadar aktivitas antioksidan tertinggi adalah sebesar 35,48% yaitu pada daging buah.Kata kunci : Antioksidan, Kakao (Theobroma cacao L), 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil, Total Phenolik
Pemberdayaan Masyarakat dengan Pengenalan Rancangan Virtual Healthcare Sehatinyuk Berfokus pada Asuhan Keperawatan dan Konseling Obat pada Penderita Penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus di Kelurahan Kauman Berliany Venny Sipollo; Luluk Anisyah; Yeremia Victor Rondonuwu
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i6.5854

Abstract

ABSTRAK Pemberdayaan masyarakat pengenalan rancangan virtual healthcare sehatinyuk dengan berfokus pada asuhan keperawatan dan konseling obat pada penderita hipertensi dan diabetes melitus bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang virtual healthcare sehatinyuk dan memenuhi kebutuhan kesehatan warga melalui konsultasi gratis dalam pengenalan virtual healthcare sehatinyuk yang mentargetkan kebutuhan kesehatan yang personal, rendah biaya, tidak harus bertemu langsung, hemat waktu dan tidak terkendala jarak. Metode yang digunakan adalah pemberian edukasi tentang virtual healthcare sehatinyuk dan pendampingan dalam operasional virtual healthcare sehatinyuk. Evaluasi hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan berupa pre-test dan post-test dilakukan dengan cara hybrid. Dari 19 orang yang mengisi kuisioner pre test menggunakan kuisioner, didapatkan 77% belum tahu tentang virtual healthcare sehatinyuk dan penggunaannya, 23% memahami tentang internet tapi tidak bisa menggunakan virtual healthcare sehatinyuk. Setelah diberikan pengetahuan internet dasar dan didampingi praktek penggunaan virtual healthcare sehatinyuk, dilakukan post test menggunakan google form, didapatkan peningkatan 85% memahami tentang virtual healthcare sehatinyuk. Kata Kunci: Virtual Healthcare Sehatinyuk, Penyakit Kronis, Asuhan Keperawatan, Dan Konsultasi Obat  ABSTRACT Community empowerment in the introduction of the virtual healthcare sehatinyuk platform, with a focus on nursing care and drug counseling for patients with hypertension and diabetes mellitus, aims to increase knowledge and achieve the health needs of residents through free consultations in the introduction of virtual healthcare sehatinyuk that fulfill personal health needs, at low costs, meet through online, save ime, and unobstructed distance. The method used education about the virtual healthcare sehatinyuk and assistance in the operation of the virtual healthcare sehatinyuk. Evaluation of the results of community service carried have done by pre-test and post-test in a hybrid way. 19 people who filled out the pre-test questionnaire, it was found that 77% did not know about virtual healthcare Sehatinyuk and its use, 23% understood about the internet but could not use virtual healthcare Sehatinyuk. After being given knowledge and accompanied by the practice of using virtual healthcare Sehatinyuk, a post-test was using Google Forms, an 85% increase in understanding of virtual healthcare sehatinyuk.  Keywords: Virtual Healthcare Sehatinyuk, Chronic Disease, Nursing Care, And Drug Consultation
Pemanfaatan dan Pembuatan Minuman Kesehatan Kombinasi Bunga Telang Plus Jahe di Masa Pandemi Covid-19 di PKK Kelurahan Kauman Kota Malang Luluk Anisyah; Sugiyanto Sugiyanto
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i6.5861

Abstract

ABSTRAK  Peningkatan kejadian penyakit degeneratif cenderung meningkat seiring bertambahnya usia sehingga lebih banyak dialami oleh lansia sehingga rentan mengalami kelelahan atau kondisi kesehatan yang terkadang tidak optimal. Berdasarkan kondisi tersebut, maka diperlukan peningkatan pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan tubuh serta upaya pencegahan dan penanganan kejadian tersebut. Salah satunya minuman yang menawarkan khasiat kesehatan bagi tubuh adalah kombinasi teh bunga telang dan jahe sebagai ramuan tradisional untuk minuman kesehatan berbentuk seduhan atau celup, sehingga dengan adanya pemberian edukasi kepada kader PKK pendamping lansia di Kelurahan Kauman Kota Malang tentang manfaat minuman kesehatan secara luring dengan menggunakan simplisia bunga telang dan jahe, sehingga didapatkan tubuh dan imunitas yang sehat. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengangkat manfaat bahan alami simplisia bunga telang dan jahe sebagai bahan dasar sediaan minuman kesehatan yang aman untuk lansia. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengangkat manfaat bahan alami simplisia bunga telang dan jahe sebagai bahan dasar sediaan minuman kesehatan yang aman untuk lansia Metode pelaksanaannya meliputi 3 kegiatan antara lain: Tahap persiapan, pelaksanaan serta hasil yang diperoleh dari kegiatan dengan menggunakan lembar kuesioner terhadap peningkatan tingkat pengetahuan 75,8 % terkait edukasi penurunan sistem organ tubuh pada manusia, manfaat dan khasiat bunga telang dan jahe 67 % dan terhadap keterampilan pembuatan sediaan minuman kesehatan 61 %. Kesimpulan bahwa untuk meningkatkan pengetahuan terkait pengetahuan terhadap fungsi sistem organ pada lansia, manfaat dan khasiat bunga telang, dan pelatihan cara pembuatan sediaan minuman kesehatan kepada para kader PKK dapat tercapai Kata Kunci : Minuman kesehatan, Lansia, Bunga Telang, Jahe  ABSTRACT The increase in the incidence of degenerative diseases tends to increase with age so that the elderly are more likely to experience fatigue or health conditions that are sometimes not optimal. Based on these conditions, it is necessary to increase knowledge about how to maintain body health as well as efforts to prevent and handle these events. One of the drinks that offer health benefits for the body is a combination of telang flower tea and ginger as traditional ingredients for health drinks in the form of steeping or dipping, so that by providing education to PKK cadres who accompany the elderly in Kauman Village, Malang City about the benefits of offline health drinks using simplicia telang flower and ginger, so you get a healthy body and immunity. This community service activity aims to raise the benefits of natural ingredients simplicia telang flower and ginger as the basic ingredients for the preparation of health drinks that are safe for the elderly. This community service activity aims to raise the benefits of natural ingredients simplicia telang flower and ginger as basic ingredients for safe health drink preparations for the elderly. The method of implementation includes 3 activities, including: Stages of preparation, implementation and the results obtained from activities using a questionnaire sheet to increase the level of knowledge is 75.8% related to education on the decline of body organ systems in humans, the benefits and efficacy of telang flower and ginger 67% and the skills of making health drink preparations 61%. The conclusion is that to increase knowledge related to knowledge of organ system functions in the elderly, the benefits and efficacy of telang flower, and training on how to make health drink preparations for PKK cadres can be achieved. Keywords: Health drink, Elderly, Telang flower, Ginger
Pemberdayaan Kader Pkk Posyandu Lansia dalam Pengenalan dan Pembuatan Minuman Kesehatan Wedang Uwuh untuk Meningkatkan Kesehatan di Kelurahan Kauman Kota Malang Luluk Anisyah; Venny Kurnia Andika; Lela Veronika Tindaon
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i10.7034

Abstract

ABSTRAKAdanya radikal bebas dalam tubuh yang meningkat akan dapat menyebabkan kerusakan sel sehingga dapat menyebabkan timbulnya suatu penyakit, antara lain penyakit degenerative. Solusi untuk pencegahannya adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh dengan salah satu cara yaitu mengkonsumsi bahan tanaman herbal yang kaya akan antioksidan, mudah didapat, dan murah harganya. Salah satu minuman kesehatan khas Indonesia yang berasal dari tanaman herbal yang mempunyai khasiat antioksidan adalah wedang uwuh. Kandungan antioksidan serta antivirus dalam wedang uwuh dapat berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan tubuh, pencegahan dan meminimalkan salah satunya terhadap penyakit degenerative. Pemberdayaan kader PKK Posyandu lansia di Kelurahan Kauman Kota Malang dalam pemanfaatan pembuatan wedang uwuh sebagai bahan pembuatan minuman kesehatan di masa pandemi covid 19 sehingga dengan adanya pemberian edukasi tentang manfaat minuman kesehatan wedang uwuh pada kader PKK melalui pemberian edukasi secara luring akan didapatkan tubuh dan imunitas yang sehat, serta dapat terjadi peningkatan pengetahuan terhadap manfaat dan khasiat wedang uwuh. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat kepada anggota PKK meliputi 3 kegiatan antara lain: Tahap persiapan: Melakukan pendekatan, persiapan bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan sediaan minuman kesehatan wedang uwuh; Tahap pelaksanaan: Memberikan edukasi kesehatan dan pelatihan terkait manfaat, cara penyajian, dan pembuatan minuman kesehatan wedang uwuh; Tahap evaluasi dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil dari dilakukannya pengabdian adalah dapat berjalan baik dan lancar sesuai dengan yang telah dijadwalkan, hal tersebut sesuai dengan jumlah prosentase dengan nilai rata-rata untuk peningkatan pengetahuan terkait fungsi sistem organ pada lansia 81,25%; Peningkatan pengetahuan terhadap manfaat dan khasiat wedang uwuh bunga telang 75% dan pelatihan cara pembuatan sediaan minuman kesehatan wedang uwuh bunga telang 34,37% sangat setuju dan 65,63% setuju untuk dilakukan pelatihan. Kesimpulan bahwa tujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait peningkatan pengetahuan terkait fungsi sistem organ pada lansia, Peningkatan pengetahuan terhadap manfaat dan khasiat wedang uwuh bunga telang, dan pelatihan cara pembuatan sediaan minuman kesehatan wedang uwuh bunga telang kepada para kader PKK dapat tercapai.Kata Kunci: Minuman Kesehatan, Wedang uwuh, Antioksidan, Penyakit DegeneratifABSTRACTThe presence of free radicals in the body increases will be able to cause cell damage so that it can cause disease, including degenerative diseases. The solution for prevention is to increase the body's immunity in one way, namely by consuming herbal plant materials that are rich in antioxidants, easy to obtain, and cheap in price. One of the typical Indonesian health drinks derived from herbal plants that have antioxidant properties is wedang uwuh. The antioxidant and antiviral content in wedang uwuh can be efficacious for improving body health, and preventing and minimizing of them degenerative diseases. Empowerment of elderly PKK Posyandu cadres in Kauman Village, Malang City in the use of making wedang uwuh as an ingredient for making health drinks during the covid 19 pandemic so that by providing education about the benefits of health drinks wedang uwuh to PKK cadres through offline education, they will get a strong body and immunity. healthy, and there can be an increase in knowledge of the benefits and efficacy of wedang uwuh. The implementation method used in community service to PKK members includes 3 activities, including Preparation stage: approaching, and preparing materials and tools used for the manufacture of wedang uwuh health drink preparations; Implementation stage: providing health education and training related to the benefits, how to serve, and manufacture of the wedang uwuh health drink; The evaluation stage is carried out using a questionnaire sheet. The results of the service are that it can run well and smoothly according to what has been scheduled, this is in accordance with the number of percentages with the average value for increasing knowledge related to organ system functions in the elderly 81,25%; Increased knowledge of the benefits and efficacy of wedang uwuh flower telang 75% and training on how to make a health drink preparation of wedang uwuh flower telang 34,37% strongly agree and 65,63% agree to conduct training. The conclusion is that the purpose of increasing knowledge related to increasing knowledge related to organ system functions in the elderly, increasing knowledge of the benefits and efficacy of wedang uwuh bunga telang, and training on how to make preparations of wedang uwuh flower telang health drink to PKK cadres can be achieved.Keywords: Health Drink, Wedang uwuh, Antioxidant, Degenerative Disease
Pemberdayaan Kader PKK dalam Pengenalan dan Pembuatan Minuman Sirup Kombinasi Bunga Telang dan Rempah di Kelurahan Kauman Kota Malang Luluk Anisyah; Ani Riani Hasna
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i4.8928

Abstract

ABSTRAK  Zat  yang  dinilai  dapat memberi banyak manfaat dalam tubuh yaitu zat antioksidan. Antioksidan berdasarkan sumbernya dibagi menjadi dua yaitu antioksidan sintetik  dan antioksidan alami. Salah satu zat yang berpotensi sebagai antioksidan alami, yaitu antosianin mempunyai manfaat pada tubuh dalam berbagai penyakit degenerative  (anti-hipertensi, penyakit jantung coroner, mencegah adanya gangguan fungsi hati, kanker). Upaya untuk mencegah  terjadinya  penyakit  yaitu dengan memanfaatkan bunga telang sebagai obat   tradisional. Penggunaan bunga telang saat ini masih terbatas sehingga perlu adanya pengolahan modifikasi bunga telang guna memperoleh zat gizi yang seimbang, yaitu dengan menjadikan bunga telang sebagai bahan dasar pembuatan sirup yang dikombinasi dengan bahan rempah. Sediaan sirup tersebut selain memberikan warna yang menarik juga rasa, aroma, dan khasiat yang baik pula juga dapat menjaga imunitas tubuh. Pemberdayaan kader PKK dengan jumlah 23 orang di Kelurahan Kauman Kota Malang dalam pemanfaatan pembuatan sirup kombinasi bunga telang dan rempah sebagai minuman di masa New normal melalui pemberian edukasi dan pelatihan pembuatan sediaan secara tatap muka sehingga imunitas kesehatan dapat terjaga. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat kepada kader PKK meliputi 3 kegiatan antara lain: Tahap persiapan: melakukan pendekatan, persiapan bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan sediaan minuman kombinasi tersebut; Tahap pelaksanaan: memberikan edukasi kesehatan dan evaluasi persepsi terkait manfaat, cara penyajian, cara pembuatan; Tahap evaluasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner Pre-Post Test terhadap tingkat pengetahuan terkait manfaat dan khasiat dari 71,74% menjadi 92,75% dan terhadap peningkatan keterampilannya rata-rata awal 78,98% dan rata-rata setelah dilakukan pelatihan adalah 92,03%. Kesimpulan untuk peningkatan tingkat pengetahuan terkait manfaat dan khasiat minuman kombinasi bunga telang dan rempah sebesar 29,28% dan evaluasi persepsi keterampilannya kepada para kader PKK sebesar 16,52%, sehingga dapat dikatakan telah tercapai. Kata Kunci: Sirup, Antioksidan, Rempah-rempah, Bunga Telang       ABSTRACT Substances that are considered to provide many benefits in the body are antioxidants. Antioxidants based on their sources are divided into two, namely synthetic antioxidants and natural antioxidants. One substance that has the potential as a natural antioxidant, namely anthocyanin, has benefits for the body in various degenerative diseases (anti-hypertension, coronary heart disease, preventing impaired liver function, cancer). Efforts to prevent the occurrence of disease is by utilizing the butterfly pea flower as a traditional medicine. The use of butterfly pea flowers is currently still limited, so it is necessary to modify the butterfly pea flower in order to obtain a balanced nutrition, namely by making the butterfly pea flower the basic ingredient for making syrup combined with spices. Apart from providing an attractive color, this syrup preparation also has good taste, aroma, and benefits, it can also maintain the body's immunity. Empowerment of PKK cadres with a total of 23 people in Kauman Sub-District, Malang City in the use of making syrup of a combination of butterfly pea flowers and spices as a drink in the New normal period through providing education and training in making preparations face to face so that health immunity can be maintained. The implementation method used in community service to PKK cadres includes 3 activities, including: Preparatory stage: making an approach, preparing materials and tools used to make the combined beverage preparation; Implementation stage: providing health education and evaluation of perceptions related to benefits, ways of serving, ways of making; The evaluation stage was carried out using the Pre-Post Test questionnaire on the level of knowledge related to the benefits and efficacy from 71.74% to 92.75% and on the increase in skills the initial average was 78.98% and the average after training was 92.03 %. The conclusion for increasing the level of knowledge related to the benefits and efficacy of a combination of butterfly pea flowers and spices is 29.28% and evaluating the perception of skills for PKK cadres is 16.52%, so it can be said that it has been achieved. Keywords: Syrup, Antioxidant, Spices, Butterfly Pea Flower
Uji Bahan Kimia Obat (Asam Mefenamat) pada Jamu Pereda Nyeri Haid di Kota Malang dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Fransisca Elsia One Irawan; Luluk Anisyah; Ani Riani Hasana
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 4 No 2 (2023): Vol. 4 No 2 (2023): Farmasis: Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v4i2.7902

Abstract

Pendahuluan: Pemanfaatan jamu di Indonesia sendiri sudah lama digunakan sejak jaman nenek moyang, karena melimpahnya keberagaman bahan obat tradisional dengan berbagai macam manfaat yang digunakan untuk pengobatan penyakit. Jamu yang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia, sayangnya saat ini terdapat banyak kecurangan yang dilakukan pengusaha maupun oknum yang tidak bertanggung jawab dengan mencampur sediaan jamu dengan bahan kimia obat (BKO). Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat kandungan asam mefenamat pada jamu pereda nyeri haid (A, B, C, D, E) di Kota Malang menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Metode: Metode identifikasi Bahan Kimia Obat (Asam Mefenamat) pada jamu pereda nyeri haid menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Hasil: Hasil penelitian dengan metode kromatografi lapis tipis yang dilakukan 3 kali repikasi, diperoleh nilai Rf rata-rata sampel yaitu 0,67 untuk noda pertama sampel A, 0,77 untuk noda kedua sampel A dan 0,86 untuk noda ketiga sampel A; 0,19 untuk sampel B (Tailing); 0,68 untuk noda pertama sampel C, 0,77 untuk noda kedua sampel C dan 0,86 untuk noda ketiga sampel C; 0,55 untuk noda pertama sampel D, 0,63 untuk noda kedua sampel D dan 0,72 untuk noda ketiga sampel D; kemudian 0,54 untuk noda pertama sampel E, 0,62 untuk noda kedua untuk sampel E dan 0,72 untuk noda ketiga pada sampel E. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini yaitu semua sampel jamu A, B, C, D dan E yang dianalisis memiliki nilai Rf yang tidak sama dengan nilai Rf asam mefenamat, maka sampel tersebut dinyatakan negatif  tidak mengandung asam mefenamat.
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN PADAT CUCI TANGAN DARI DAUN PEGAGAN PADA KADER PKK KELURAHAN KAUMAN KOTA MALANG Ani Riani Hasana; Luluk Anisyah; Nancy Ratu Jovancha Laurentza
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.16636

Abstract

ABSTRAKTanaman pegagan (Centella asiatica (L) Urban) merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki banyak manfaat, salah satunya memiliki manfaat anti bakteri dan melembabkan kulit karena senyawa yang terdapat di dalamnya. Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi dan pelatihan Pembuatan Sabun Padat Cuci Tangan Daun Pegagan (Centella asiatica). Kegiatan ini diawali dengan melakukan sosialisasi kepada anggota PKK terkait usaha membuat sabun dari bahan sederhana yang ada dikehidupan sehari-hari. Tahap yang kedua adalah edukasi tentang cara pembuatan sabun padat pegagan menggunakan media pembelajaran berupa peragaan. Tahapan ketiga adalah praktek pembuatan sabun padat dan evaluasi. Keberhasilan program PkM dapat dilihat dari Hal ini bisa dilihat dari peningkatan kemampuan pemahaman sebanyak 69,57%. Nilai rata-rata pretest 23 peserta PkM adalah 27,39 dan setelah mengikuti kegiatan PkM pemahaman peserta kegiatan diperoleh nilai rata-rata posttest 23 peserta PkM adalah 90,0. Kemudian dari hasil penilaian evaluasi keterampilan peserta diperoleh nilai 86,67% dan dapat dikategorikan terampil. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi yang diberikan atas cara pembuatan sabun padat pegagan dapat dipahami dengan baik oleh peserta dan mengindikasikan keberhasilan kegiatan PkM yang telah dilaksanakan. Selama kegiatan berlangsung para peserta berinteraksi dengan cukup baik dan merespon dengan memberikan pertanyaan seputar kegiatan yang berlangsung. Kata kunci: sabun padat; sabun cuci tangan; centella asiatica; serbuk daun pegagan; PKK. ABSTRACTGotu kola (Centella asiatica (L) Urban) is a medicinal plant that has many benefits, one of which is anti-bacterial and moisturizing because of the compounds contained therein. This activity aims to provide information and training on Making Solid Soap for Hand Washing Gotu Kola (Centella asiatica). This activity began with outreach to PKK members regarding the business of making soap from simple materials that exist in everyday life. The second stage is education about how to make gotu kola solid soap using learning media in the form of demonstrations. The third stage is the practice of making solid soap and evaluation. The success of the program can be seen from this. This can be seen from the average increase in understanding ability to 62.61%. The pretest average value of the 23 participants was 27.39% 65.2% and after participating in the activities the understanding of the activity participants obtained the posttest average value of the 23 participants was 90.0%. Then from the results of the evaluation of the skills of the participants, a value of 86.67 was obtained and could be categorized as skilled. This shows that the education given on how to make gotu kola solid soap can be well understood by the participants and indicates the success of the activities that have been carried out. During the activity the participants interacted fairly well and responded by asking questions about the ongoing activity keywords: soap bar; handwash soap; centella asiatica; gotu kola leaf powder; PKK
Efektivitas Penggunaan Home Care Jamu Kombinasi Bawang Putih Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol dan Tekanan Darah Pada Penderita Hiperkolesterol dan Hipertensi Luluk Anisyah; Venny Kurnia Andika
Media Farmasi Vol 19 No 2 (2023): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Poltekkes kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v19i2.115

Abstract

Effectiveness of Using Home Care Herbal Medicine Combination of Garlic in Reducing Cholesterol Levels and Blood Pressure in Hypercholesterol and Hypertension Sufferers This garlic combination herbal medicine contains antioxidants and alkaloids which are efficacious for lowering cholesterol levels and blood pressure. This research aims to determine the effectiveness of using a combination of garlic herbal medicine to reduce cholesterol levels and blood pressure. Cross-sectional research methodology with a one-group pre-test post-test design. The total number of respondents in the study was 42 sufferers, and these sufferers would have their cholesterol and blood pressure levels checked at weeks 1 and 4. The results of data analysis for the herbal medicine group using the Paired T-Test resulted in pre-systolic levels of 150.19 ± 22.37 mmHg; Post systolic 138.05±18.41mmHg; pre-diastolic level of 88.90±13.30 mmHg; Post diastolic 83.33±9.13 mmHg; pre cholesterol level 192.24 ± 47.27 mg/dL and post 179.90 ± 32.28 mg/dL; This means that there is a significant influence on the use of herbal medicine, while the systolic level in the pre-medication group was 148.33 ± 19.82 mmHg; pos 140.14±19.81 mph; means showing a significant influence on drug use; pre-diastolic level 84.29±12.83 mmHg; post 81.90±9.72 mmHg; pre-cholesterol level 189.95±51.36 mg/dL; post 183.19±35.10 mg/dL; This means that it shows a less significant influence between cholesterol and diastolic levels on drug use. The conclusion was that the use of herbal medicine therapy for systolic, diastolic, and cholesterol in the herbal medicine group was more effective therapy compared to the drug group.  ABSTRAK Jamu kombinasi bawang putih  mengandung antioksidan dan alkaloid yang berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan jamu kombinasi bawang putih terhadap penurunan kadar kolesterol dan tekanan darah. Metode penelitian cross sectional dengan rancangan one group pre-test post-test design. Total responden dalam penelitian 42 penderita, dimana penderita tersebut akan di cek kadar kolesterol dan tekanan darahnya pada minggu ke 1, dan ke 4. Data tekanan darah rata kelompok menghasilkan nilai sistolik pre  150,19±22,37 mmHg ; Sistolik post 138,05±18,41mmHg ; kadar diastolik pre 88,90±13,30 mmHg ; Diastolik post 83,33±9,13 mmHg ; kadar kolesterol pre 192,24±47,27mg/dL dan post 179,90±32,28 mg/dL; Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan (p<0,05)  terhadap penggunaan jamu, sedangkan kadar sistolik pada kelompok obat pre 148,33±19,82 mmHg ; post 140,14±19,81 mmHg ; berarti menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan obat ; kadar diastolik pre 84,29±12,83 mmHg ; post 81,90±9,72 mmHg ; kadar kolesterol pre 189,95±51,36 mg/dL ; post 183,19±35,10 mg/dL ; berarti menunjukkan pengaruh yang kurang signifikan (p>0,05) antara kadar kolesterol dan diastolik pada penggunaan obat. Kesimpulan bahwa penggunaan terapi jamu pada sistolik, diastolik, dan kolesterol pada kelompok jamu merupakan terapi yang lebih efektif dibandingkan dengan kelompok obat.
Pemberdayaan Lansia Penderita Penyakit Hipertensi Serta Hiperkolesterol Melalui Edukasi Pengetahuan Secara Home Care di Malang Raya Luluk Anisyah; Venny Kurnia Andika
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.10922

Abstract

ABSTRAK  Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Malang Raya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait penyakit, bahaya, resiko, cara pencegahan dari hipertensi dan hiperkolesterol, meningkatkan pengetahuan terkait manfaat, khasiat dari terapi komplementer jamu tradisional ”x” melalui pemberian edukasi secara home care serta cek kesehatan rutin, agar meminimalisir terjadinya komplikasi pada tubuh sehingga Kesehatan lansia dapat terjaga. Masyarakat lansia pengguna jamu”x” tersebut berjumlah 21 orang. Penggunaan obat tradisional sebagai bagian dari pengobatan hiperkolesterol dan hipertensi yang semakin meningkat. Salah satu faktor yang berkontribusi adalah harga yang murah,  disamping itu efek samping yang ditimbulkan dianggap lebih sedikit. Bawang putih merupakan salah satu tanaman obat yang dapat digunakan untuk menurunkan kolesterol atau hipolipidemik, serta dapat mengurangi terjadinya pengerasan pada pembuluh darah. Komponen jamu “x” selain bawang putih juga terdapat bahan yang lainnya, dimana manfaatnya adalah sebagai antioksidan dan mempunyai manfaat dapat meminimalisir penyakit degenerative terutama hipertensi. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat kepada lansia penderita penyakit hipertensi dan hiperkolesterol meliputi 3 kegiatan antara lain: Tahap persiapan: melakukan pendekatan, persiapan bahan dan alat yang digunakan untuk pemberian edukasi dan cek kesehatan; Tahap pelaksanaan: memberikan edukasi kesehatan dan melakukan cek kesehatan; Tahap evaluasi dilakukan dengan menggunakan ceklist Pre-Post Test terhadap meningkatkan pengetahuan terkait penyakit, bahaya, resiko, cara pencegahan dari hipertensi dan hiperkolesterol  serta juga meningkatkan pengetahuan terkait manfaat, khasiat dari terapi komplementer jamu tradisional”x” untuk menjaga agar meminimalisir terjadinya  komplikasi pada tubuh. Hasil pre-test edukasi pengetahuan 63,08% dan post-test edukasi sebesar 88,08%; evaluasi tekanan darah pre sebesar 150,19/88,90 mmHg, sedangkan post nya 138,05/83,33 mmHg; evaluasi kolesterol pre sebesar 192,24 dan post sebesar 179,90. Kesimpulan bahwa untuk peningkatan tingkat pengetahuan kepada lansia dapat tercapai sehingga untuk kadar tekanan darah dan kolesterol dapat tercapai pula. Kata Kunci : Home care, Hiperkolesterol, Hipertensi, JamuABSTRACT The community service carried out in Malang Raya aims to increase knowledge regarding diseases, dangers, risks, how to prevent hypertension and hypercholesterolemia, increase knowledge regarding the benefits, efficacy of traditional herbal "x" complementary therapy through providing home care education and routine health checks , in order to minimize the occurrence of complications in the body so that the health of the elderly can be maintained. There are 21 elderly people who use herbal medicine "x". The use of traditional medicine as part of the treatment of hypercholesterolemia and hypertension is increasing. One of the contributing factors is the low price, besides that the side effects are considered to be less. Garlic is a medicinal plant that can be used to lower cholesterol or hypolipidemic, and can reduce hardening of the arteries. The "x" herbal component apart from garlic also contains other ingredients, which are beneficial as antioxidants and have the benefit of minimizing degenerative diseases, especially hypertension. The implementation method used in community service for elderly people with hypertension and hypercholesterolemia includes 3 activities, including: Preparatory stage: making an approach, preparing materials and tools used for providing education and health checks; Implementation phase: providing health education and conducting health checks; The evaluation phase is carried out by using the Pre-Post Test checklist to increase knowledge regarding diseases, dangers, risks, how to prevent hypertension and hypercholesterolemia and also increase knowledge regarding the benefits, efficacy of traditional herbal "x" complementary therapy to keep minimizing the occurrence of complications in the body . The results of the knowledge education pre-test were 63.08% and the educational post-test were 88.08%; the pre blood pressure evaluation was 150.19/88.90 mmHg, while the post was 138.05/83.33 mmHg; pre cholesterol evaluation of 192.24 and post of 179.90. The conclusion is that increasing the level of knowledge of the elderly can be achieved so that blood pressure and cholesterol levels can also be achieved. Keywords : Home care, Hypercholesterol, Hypertension, Herbal medicine