Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Local Resources Utilization For Planting Media Materials In Limapuluh Kota As A Replacement For Rockwool On Pakchoy ( Brassica rapa L ) Growth And Production Fedri Ibnusina; Nofrianil Nofrianil
JURNAL AGRONOMI TANAMAN TROPIKA (JUATIKA) Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Agronomi Tanaman Tropika (JUATIKA)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/juatika.v4i1.1838

Abstract

The development of technology in agriculture is currently speedy, with innovations that can increase the production and quality of agricultural products. Supporting the hydroponic cultivation system's success is by applying porous and well-aerated media and the availability of sufficient nutrients for plant growth and plant production. The availability of Rockwool is difficult to obtain in the 50 Kota Regency. It needs to utilize local potential as a planting medium alternative, such as using bricks and husk charcoal. The research was conducted in a completely randomized design with three replications. The treatments tested for the composition of the growing media using the Drip flow technique (DFT) system included: Rockwool, Husk Charcoal (50%) + Bricks (50%), Husk Charcoal (25%) + Bricks (75%). Based on the results and discussion of the analysis previously described, the conclusions obtained from the research that has been carried out are as follows: Treatment of the use of various types of growing media on the observation of growth and production of hydroponic Pakcoy plants gives significantly different results on the observation variables of leaf length, leaf width, and the number of leaves and plant total wet weight.
RESPON KEDELAI VARIETAS ANJASMORO TERHADAP APLIKASI KOMPOS BERBAHAN MOL RUMPUN BAMBU PADA LAHAN SUB-OPTIMAL Nofrianil Nofrianil
Jurnal Ilmu dan Teknologi Terapan Pertanian Vol 3 No 1 (2019): Journal of Applied Agricultural Science and Technology
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jaast.v3i1.78

Abstract

Pengembangan tanaman kedelai belum menjadi prioritas utama di Sumatera Barat, akan tetapi permintaan kedelai sebagai bahan pangan tinggi. Memenuhi permintaan produk kedelai maka budidaya kedelai dengan memanfaatkan lahan sub-optimal seperti lahan kering dan lahan rawa. Usaha ini mendukung pengadaan benih secara jalur benih antar lokasi antar musim (jabalsim). Budidaya lahan sub-optimal memiliki permasalahan kesuburan lahan dan ketersediaan air. Pemberian kompos berbahan MOL rumpun bambu diharapkan mengatasi permasalahan kondisi lahan sehingga produktivitas tanaman tercapai. Tujuan penelitian yaitu menguji pemberian MOL rumpun bambu dalam bentuk kompos memperbaiki kondisi lahan dan menggantikan fungsi dari pupuk buatan pabrik rekomendasi; mengukur produktivitas tanaman kedelai pada lahan kering dan lahan rawa. Penelitian telah dilaksanakan pada akhir musim hujan (Bulan Maret sampai Agustus 2016), pada dua lokasi yaitu lahan kering dan lahan rawa, berada di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Pada setiap lokasi penelitian diberikan perlakuan dan rancangan percobaan yang sama. Aplikasi perlakuan pada tanaman kedelai Varietas Anjasmoro. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan satu faktor dan tiga ulangan. Perlakuan berupa dosis MOL rumpun bambu dengan lima taraf perlakuan yaitu: dosis 5 t/ha, dosis 10 t/ha, dosis 15 t/ha, dosis 20 t/ha dan kontrol berupa pupuk buatan pabrik sesuai rekomendasi. Parameter pengamatan berupa pertumbuhan dan produksi kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos berbahan MOL rumpun bambu dapat memperbaiki kondisi lahan dan menggantikan fungsi dari pupuk buatan pabrik rekomendasi. Diperoleh dosis optimal kompos yaitu 15 t/ha berpengaruh nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi kedelai Varietas Anjasmoro dibandingkan kontrol, pada dua lokasi penelitian.
Analisis Pengaruh Pelapisan Benih dengan Bahan Desikan dan Lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Benih Kakao (Theobroma Cacao L.) di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jember Siti Suleho Batubara; John Nefri; Nofrianil
Agroteknika Vol 1 No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agtk.v1i2.27

Abstract

Peran benih dari perbanyakan generatif sangat besar. Benih berkualitas biasanya disediakan oleh perkebunan besar yang jauh dari perkebunan petani kecil sehingga pengiriman benih membutuhkan waktu lama. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas biji kakao. upaya untuk menjaga kualitas benih dengan perlakuan pektin desiccant dan Polyethylene glycol 6000. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian bahan pengering, lama penyimpanan, dan interaksi keduanya dalam menjaga kualitas biji kakao. Penelitian ini dilakukan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jember. Penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang diulang dua kali. Faktor pertama adalah desikan dan faktor kedua adalah lama penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan pengeringan memiliki pengaruh yang signifikan pada galat 1% terhadap kadar air, tingkat perkecambahan, dan indeks vigor biji kakao, dan pada tingkat 5% terhadap benih berjamur selama penyimpanan, tidak signifikan dalam Berat biji setelah disimpan. Lama penyimpanan secara signifikan pada galat 1% mempengaruhi kadar air, tingkat perkecambahan biji, dan terbukti dalam perdagangan 5% dari indeks vigor benih kakao, tidak signifikan dalam berat benih setelah simpan, dan benih berkecambah selama penyimpanan. Pengaruh kedua faktor memiliki pengaruh yang signifikan pada galat 1% terhadap kadar air, benih berjamur selama penyimpanan, perkecambahan, dan indeks vigor benih, dan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap berat benih setelah penyimpanan dan benih berkecambah dalam penyimpanan.
Efektivitas Pupuk Organik Cair Limbah Ternak Ayam Metode Brewing pada Budidaya Kacang Tanah Nofrianil Nofrianil; Fedri Ibnusina
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.167 KB) | DOI: 10.37637/ab.v0i0.620

Abstract

Peningkatan produksi tanaman sejalan dengan pemberian input luar yang besar, tentu menambah biaya produksi. Usaha yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan input dari sumberdaya lokal yang dikemas dengan teknologi dalam pemanfaatannya. Kabupaten 50 Kota merupakan pusat peternakan ayam, limbahnya dapat dimanfaatkan sebagai input produksi. Pengolahan bahan organik menjadi POC dengan metode brewing, konsep baru dengan menggabungkan teknologi aerasi mengoptimalkan tingkat oksigen bagi tumbuh kembang mikroorganisme menguntungkan. Tujuan penelitian yaitu uji efektivitas aplikasi POC limbah ternak ayam terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dari Bulan Oktober 2017 sampai Januari 2018. Rancangan penelitian berupa rancangan acak kelompok lengkap dengan 3 ulangan, perlakuan berupa: tanpa POC dengan pupuk kimia rekomendasi 100%, POC 25% dengan pupuk kimia 50%, POC 50% dengan pupuk kimia 50%. Hasil penelitian diperoleh respon pertumbuhan sama pada tiap perlakuan yang diberikan, hasil produktivitas tertinggi kacang tanah pada perlakuan POC 50% kombinasi pupuk kimia 50%. Pemberian POC mampu menggantikan fungsi nutrisi dari pupuk kimia rekomendasi.
IMPLEMENTATION OF SNI 6729: 2016 IN ORGANIC RICE CULTIVATION AND FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS SURTI SURYA DINANTI; Nofrianil; John Nefri
Journal of Agri Socio Economics and Business Vol. 4 No. 02 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jaseb.4.02.95-108

Abstract

This can happen because only organic farmers cultivate rice organically, and only they can meet the needs of organic rice based on having an organic certificate from the LSO with the standar SNI 6729: 2016 on organic farming system.The purpose of this study is (1) describe the application of organic rice cultivation standards in the Lareh Sago Halaban subdistrict (2) analyze the financial feasibility of organic rice farming in the Lareh Sago Halaban sub-district. The study was conducted in March – April 2022 at Lareh Sago Halaban sub-disctrict. The sampling technique is purposive sampling with data analysis income and business feasibility. The result of the research is that organic farmers carry out the cultivation processes in accordance with SNI 6729: 2016 concerning organic farming system, ranging from mechanical land processing, the use organic seeds, the use of fertilizers, and pest control without chemicals, to the harvesting process. But they do not carry out the post-harvest process due to limited facilities and infrastructure for rice milling and earn an income of Rp. 1.151.827/planting season with BEP obtained of Rp. 2.887,179/planting season, production 502 kg, price Rp. 3.719/kg. R/C ratio 1.57 with a again of 0.57. So organic rice farming in the Lareh Sago Halaban sub-district is feasible and the probability or profit obtained is 57%.
Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ternak Puyuh Petelur Di Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota Yurma Ningsih; Nofrianil Nofrianil; John Nefri
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.02.10

Abstract

Kecamatan Payakumbuh is the district with the highest number of quail populations in Kabupaten Lima Puluh Kota. In its cultivation, there are several obstacles, one of which is the rising price of feed and the low price of quail eggs, so that the income received by farmers is low. An alternative used by breeders is to use relatively cheaper mortar feed. This study aims to (1) Analyze how much income the laying quail business in Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota and (2) Analyze whether the laying quail business in Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota is feasible to run. The data used is in the form of primary data and secondary data. The study was conducted in March-April in Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota. The method of its analysis is income and financial feasibility. The method of analysis is the analysis of income and financial feasibility. Based on the results of the study can be concluded: (1) The total business income of laying quail is IDR 870,344,858 for one period, (2) Based on 4 sub-categories of investment feasibility using R/C Ratio, PP, NPV and IRR of laying quail business in Payakumbuh District is worth cultivating, subcategories are determined based on the total quail population, (3) Category 1 has an R/C ratio of 1.76, PP of 0.34, NPV of Rp 612,634,681 and IRR of 291%, (4) Category 2 has an R/C ratio of 2.45, a PP value of 0.25, an NPV of Rp 1,269,965,862 and an RR of 408%, (5) Category 3 has an R/C ratio of 2.13, PP of 0.25, NPV of Rp 1,640,979,042 and IRR of 691%, (6) Category 4 has an R/C ratio of 2.16, PP of 0.17, NPV of Rp 1,933,060,814 and IRR of 584%.
KAJIAN FORMULASI NUTRISI TERHADAP PRODUKSI PAK CHOY (Brassica rapa L.) PADA BUDIDAYA HIDROPONIK Andrik Marta; Fatardho Zudri; Fedri Ibnusina; Nofrianil Nofrianil
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8, No 1 (2023): AGROVITAL VOLUME 8, NOMOR 1, MEI 2023
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v8i1.3912

Abstract

Lahan subur terbatas dengan meningkatnya konservasi lahan dan peruntukkan lahan untuk komoditi unggulan dari pangan dan perkebunan. Upaya mengatasi persoalan tersebut dengan budidaya tanaman secara hidroponik memanfaatkan ruang yang sempit, tanpa media tanah, dan efisiensi waktu proses budidaya. Budidaya hidroponik untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi dibutuhkan nutrisi yang tepat.  Nutrisi yang umumnya diberikan merupakan nutrisi sintetis disebut dengan nutrisi AB mix, nutrisi AB terbilang efektif untuk hidroponik namun menimbulkan biaya yang besar. Usaha yang dapat dilakukan yaitu membuat nutrisi agar tersedia saat dibutuhkan dengan harga yang murah, formulasi nutrisi yang digunakan adalah kadar 10% dan 25% kemudian dibandingkan dengan larutan AB mix. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan AB mix  masih memberikan hasil yang terbaik baik dari segi pertumbuhan serta hasil tanaman pakchoy yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik, menurut uji DMRT pengunaan formula 10% dan 25% memberikan hasil yang sama. 
Pemberian Pestisida Tithonia (Tithonia diversifolia) Terhadap Kualitas Pertumbuhan dan Produksi Pakcoy (Brassica chinensis L) Hidroponik Ibnusina, Fedri; Nofrianil; Silfia
Jurnal Pertanian Vol. 15 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v15i1.8172

Abstract

Sayuran hidroponik identik dengan sayuran sehat . Konsumsi sayuran juga dipengaruhi oleh kualitas sayur, baik bobot maupun bentuk fisik sayuran. Serangan hama pada sayuran hidroponik seperti pakcoy mempengaruhi kualitas sayuran hidroponik dari segi fisikUsaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini salah satunya dengan menggunakan pestisida.nabati tithonia. Penggunaan bahan pestisida nabati tersebut tentu perlu dilihat respon tanaman yang dibudidayakan. Penelitian ini bertujuan Pengujian respon pertumbuhandan poduksi tanaman pakcoy hidroponik dengan pemberian berbagai konsentrasi pestisida nabati. Penelitian dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap. Sebagai perlakuan yaitu (1) Tanpa pemberian pestisida nabati tithonia, (2) Pemberian 8% pestisida nabati tithonia, dan (3)Pemberian 15% pestisida nabati tithonia. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini antara lain Pemberian pestisida nabati tithonia dengan konsentrasi 15 persen setiap dua kali seminggu adalah metode terbaik untuk meningkatkan produksi berat segar dan intensitas serangan hama, namun, efeknya tidak nyata pada panjang, lebar, dan jumlah daun.
Efek Pemberian Jakaba terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.) pada Tanah Organosol Ramadita, Ramadita; Ibnusina, Fedri; Nofrianil, Nofrianil
Agrikultura Vol 35, No 2 (2024): Agustus, 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sawi hijau (Brassica juncea L.) termasuk sayuran yang disukai masyarakat. Permasalahan yang muncul pada Budidaya sawi hijau penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan, Harga pupuk yang mahal dan penggunaan tanah organosol yang bersifat asam. Adanya upaya untuk rehabilitasi lahan diperlukan adanya pupuk alternatif yang salah satunya adalah dengan pupuk jakaba yaitu pupuk organik cair hasil fermentasi yang mengandung jamur menguntungkan. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh dosis jakaba terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi hijau. Penelitian dilakukan pada lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada bulan Juli sampai dengan September 2023. Percobaan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diuji adalah 100% pupuk anorganik (P1), 30 ml/l jakaba (P2), dan 40 ml/l jakaba (P3). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak enam kali sehingga seluruhnya terdapat 18 petakan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antar perlakuan pada variabel pengamatan panjang daun, tinggi tanaman, dan bobot segar tanaman. Akan tetapi sayangnya tidak ditemukan adanya perbedaan yang nyata pada variabel jumlah daun dan lebar daun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi jakaba belum dapat bersaing dengan aplikasi pupuk anorganik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi sawi hijau. Perlakuan yang paling baik dalam mendukung pertumbuhan dan produksi sawi hijau adalah perlakuan 100% pupuk anorganik. Pemberian jakaba 30 ml/l dan jakaba 40 ml/l belum memberikan efek terhadap pertumbuhan dan produksi sawi sebaik perlakuan pemberian 100% pupuk anorganik.
Pemanfaatan Lahan Di Bawah Tegakan Pepaya dalam Budidaya Sawi Pakcoy: Land Utilization Under Papaya Stands in The Cultivation of Mustard Greens Pakcoy Rahmadani, Fitri; Nofrianil, Nofrianil; Ibnusina, Fedri
Gontor Agrotech Science Journal Vol. 10 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v10i2.12399

Abstract

This research was conducted to utilize the land under the stand as a strategy to increase agricultural area in vegetable cultivation.This study used a Group Randomized Design (GRD) with 3 levels of treatment, namely land without shade, land under immature papaya stands and land under mature papaya stands with 9 replications simultaneously. The total population used was 648 populations with 12 samples of each replication determined by simple random sampling, so the total number of samples was 324. Data analysis was processed using Analysis of Variance (ANOVA) followed by Duncan Multiple Range 5%. (DMRT) test was tested using SPSS 26 software. The results showed that the utilization of land under papaya stands in the pakcoy mustard production business gave the results no significant effect on the observation of variable number of leaves, stem diameter, root crown ratio, and fresh weight of plants. The treatment of shade and no shade has no significant effect on pakcoy. So that in the future it can be applied to the cultivation of pakcoy.