Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB READMISI PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF PERIODE TAHUN 2019 – 2021 DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR Trya Maharani, Ratu; Aspar M, Ali; Nurhikmawati, Nurhikmawati; Wisudawan, Wisudawan; Zulfahmidah, Zulfahmidah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.22056

Abstract

Gagal jantung merupakan penyakit kronik dengan durasi readmisi tertinggi di Indonesia. Pasien gagal jantung memiliki resiko tinggi mengalami readmisi bahkan mengunjungi unit gawat darurat dalam jangka waktu 30 hari setelah pemulangan dari rumah sakit sebelumnya. Pasien yang direadmisi mengalami kekambuhan pada saat tidak patuh dalam terapi pengobatan, melakukan aktivitas fisik yang berlebihan, tidak patuh terhadap perawatan medis, tidak mengenali tanda dan gejala klinis gagal jantung kongestif, dan pasien melanggar pembatasan diet. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya readmisi pasien gagal jantung kongestif di RS Ibnu Sina Makassar. Metode penelitian yaitu jenis penelitian analitik deskriptif melalui pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross retrospektif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli Tahun 2023 sampai dengan Oktober Tahun 2023 di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Sampel merupakan pasien gagal jantung kongestif yang mengalami readmisi di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar periode 2019 sampai 2021. Variabel dalam penelitian ini adalah pasien gagal jantung kongestif dan kejadian readmisi. Pengumpulan data diperoleh dari data sekunder yaitu rekam medik. Analisis data menggunakan uji univariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa kejadian readmisi sebagian besar terjadi pada usia 45-65 tahun (50,0%) dan terjadi pada perempuan (52,9%). Selain itu, kejadian readmisi disebabkan oleh adanya kombinasi komorbid (29,4%) atau komplikasi (79,4%). Kombinasi komorbid yang dimaksud adalah diabetes mellitus disertai hipertensi, atau hipertensi disertai gagal jantung. Diduga faktor-faktor penyebab readmisi pasien gagal jantung kongestif pada pasien di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat gagal jantung, komorbid, psikososial, dan self-care.
TOTAL AV BLOK (TAVB) Muktar, Aldi Pratama; Wisudawan, Wisudawan; Hasir , Julia
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48169

Abstract

Total atrioventrikular blok (TAVB) merupakan kelainan sistem konduksi jantung yang ditandai dengan disosiasi lengkap antara impuls atrium dan ventrikel. Kondisi ini dapat menyebabkan bradikardia berat, hipotensi, gangguan perfusi serebral, dan berisiko menyebabkan kematian mendadak jika tidak segera ditangani. Deteksi dini dan intervensi cepat menjadi sangat krusial, terutama di fasilitas kesehatan dengan keterbatasan sumber daya. Penelitian ini merupakan laporan kasus deskriptif yang menggambarkan penatalaksanaan awal pasien dengan TAVB di instalasi gawat darurat. Data diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan EKG, dan evaluasi penunjang laboratorium. Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke IGD dengan penurunan kesadaran yang didahului pusing, nyeri dada, sesak, muntah, dan diare. Pemeriksaan menunjukkan nadi 25x/menit dan gelombang P yang tidak berkorelasi dengan kompleks QRS pada EKG, mengarah pada diagnosis AV blok total. Pasien ditatalaksana dengan cairan intravena, terapi medikamentosa, dan dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk pemasangan pacemaker transkutan. TAVB adalah kondisi gawat darurat jantung yang memerlukan diagnosis cepat dan penanganan segera. Terapi suportif awal di fasilitas primer, disertai rujukan tepat untuk tindakan definitif seperti pacemaker, sangat berperan dalam memperbaiki prognosis pasien.
LAPORAN KASUS: HUBUNGAN HIPERTENSI TERHADAP KEJADIAN INFARK MIOKARD AKUT Eka Putra, Rezha; Wisudawan, Wisudawan
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.30047

Abstract

Hipertensi merupakan faktor predisposisi independen untuk gagal jantung, Penyakit Jantung Koroner (PJK), stroke, penyakit ginjal dan penyakit arteri perifer. Peningkatan dari tegangan yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi pada dinding arteri memicu peningkatan akumulasi kolagen serta pengurangan, fragmentasi dan kerusakan dari serat elastin, sehingga akan meningkatkan percepatan dari perkembangan plak aterosklerotik, dan dapat berkembang menjadi iskemik miokard dan infark miokard. Kesimpulan:  Penatalaksanaan pada kasus infark miokard yang disertai dengan hipertnsi sebaiknya sesegera mungkin dilakukan penanganan awal untuk mencegah terjadinya resiko penyakit jantung lainnya, sehingga penting untuk melakukan penegakan diagnosa awal dalam hal ini anamnesa terpimpin dan pemeriksaan fisik