Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan diet pada anak dengan autisme melalui program makan bergizi gratis di sekolah dari berbagai persepsi guru, orang tua dan professional kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan mixed methods study. Pengumpulan data melalui wawancara dengan orang tua, guru di sekolah luar biasa, dan professional kesehatan serta dengan menyebarkan kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 responden dengan tehnik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan kriteria inklusi adalah ibu dan anak dengan autisme dan sekolah di SLB Kota Pontianak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2025 sampai Agustus 2025. Lokasi penelitian di Sekolah Luar Biasa Kota Pontianak. Analisis data dilakukan menggunakan analisis tematik dan deskriptif korelatif dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara intoleransi terhadap susu (p=0,033), mie instan (p=0,000), dan keju (0,025) dengan risiko perubahan perilaku pada anak dengan autisme. Sebaliknya tidak terdapat hubungan antara intoleransi terhadap cokelat (p=0,361) dan sosis (0,845) dengan risiko perubahan perilaku anak dengan autisme. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua menyambut positif program makan bergizi gratis namun program ini masih menghadapi berbagai tantangan seperti kebutuhan anak terhadap diet sangat bervariasi sehingga perlu identifikasi khusus kebutuhan diet setiap anak.