Penelitian ini mengkaji penafsiran Ibnu Katsir mengenai makna pertemanan dalam istilah khalil di Al-Qur’an. Tujuan utamanya adalah mendeskripsikan bagaimana Ibnu Katsir menginterpretasikan makna pertemanan tersebut dalam kitab tafsirnya. Dalam Islam, penting bagi umat untuk memahami batasan bergaul dan berteman agar tidak merugikan mereka. Memahami tujuan pertemanan yang baik menjadi semakin relevan seiring perkembangan zaman. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan metode analisis tematik. Ayat-ayat Al-Qur’an yang terkait dengan tema pertemanan dikumpulkan dan ditafsirkan. Data primer terdiri dari kitab-kitab tafsir, sementara data sekunder mencakup literatur terkait. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertemanan yang didasari keimanan kepada Allah subhanahu wa ta'ala membawa kebaikan di akhirat, sedangkan pertemanan tanpa landasan keimanan akan berujung pada saling menyalahkan di akhirat. Temuan ini menegaskan pentingnya landasan religius dalam hubungan pertemanan menurut perspektif Islam sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya. Abstract This study examines Ibn Kathir's interpretation of the concept of friendship in the term "khalīl" as found in the Qur'an. The primary objective of this research is to describe how Ibn Kathir interprets the meaning of friendship in his exegesis. In Islam, it is crucial for adherents to understand the boundaries of social interactions and friendships to avoid detrimental outcomes. With the progression of time, understanding the objectives of virtuous friendships has become increasingly pertinent. This research adopts a library research methodology, utilizing thematic analysis. This method involves collecting Qur'anic verses related to the theme of friendship and subsequently interpreting these verses. The data used in this study comprises primary data, including exegesis texts, and secondary data, encompassing relevant literature. The data is analyzed using a descriptive-analytical method. The findings indicate that friendships founded on faith in Allah subhanahu wa ta'ala will yield benefits in the hereafter. Conversely, friendships not based on faith in Allah will result in mutual recrimination in the hereafter. These findings underscore the importance of a religious foundation in friendships from an Islamic perspective, as elucidated by Ibn Kathir in his exegesis.