Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Congklak: Permainan Tradisional dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini Dianfi, Risfi; Wulansuci, Ghina
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol. 7 No. 6 (2024): Volume 7 Number 6, November 2024
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecerdasan emosional dapat membantu anak dalam membuat sebuah keputusan dengan baik, cara anak dapat bersosialisasi dengan orang lain serta memahami dirinya sendiri. Namun, sebagian besar anak-anak masih mengalami kesulitan dalam mengelola kemampuan emosinya, seperti bersikap egois, mengekpresikan rasa marah dengan tidak wajar, menjalin hubungan kurang baik dengan temannya. Permainan tradisional congklak adalah permainan yang dimainkan oleh dua orang dengan media berupa papan panjang yang terdapat 16 lubang dan biji. Salah satu manfaat dari permainan ini adalah dapat mengembangkan kemampuan emosional anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun melalui permainan tradisional congklak. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan analisis data dekriptif persentase. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 anak laki-laki usia 5-6 tahun di Raudhatul Athfal (RA) Miftahussalam. Hasil dari penelitian ini adalah terjadinya peningkatan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun melalui permainan congklak dengan indikator (1) mampu mengetahui dan mengekspresikan rasa takut, senang, sedih dan marah dengan persentase 79,1%;(2) mampu menunda keinginannya, mentaati aturan/ perintah dari guru dengan persentase 78%;(3) mampu membina hubungan yang baik dengan orang lain atau berteman dengan siapa saja dengan persentase 77%. Emotional intelligence can help children make good decisions. Children can socialize with other people and understand themselves. However, most children still experience difficulties in managing their emotional abilities, such as being selfish, expressing anger inappropriately, and having poor relationships with their friends. The traditional game of congklak is a game played by two people using a long board with 16 holes and seeds. One of the benefits of this game is that it can develop children's emotional abilities. This research aims to determine the increase in emotional intelligence of children aged 5–6 years through the traditional game of congklak. The research method used is descriptive-quantitative, with data collection techniques in the form of observation and analysis of descriptive data per percentage. The subjects in this study were 8 boys aged 5–6 years at Raudhatul Athfal (RA) Miftahussalam. The results of this research are an increase in the emotional intelligence of children aged 5-6 years through the congklak game with indicators (1) being able to know and express fear, happiness, sadness, and anger with a percentage of 79.1%; (2) being able to postpone their desires, obeying rules/orders from the teacher with a percentage of 78%; and (3) being able to build good relationships with other people or be friends with anyone with a percentage of 77%.
Congklak: Permainan Tradisional untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Permatasari, Resmia; Wulansuci, Ghina
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 Number 1, January 2025
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v8i1.26501

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi permainan tradisional congklak di RA Darull Habibul Mahmud dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan analisis data dekriptif persentase. Subjek dalam penelitian ini adalah 13 anak usia 5-6 tahun di RA Darull Habibul Mahmud.Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan kemampuan motorik halus dalam tiga aspek, yakni membuat garis lengkung kiri kanan meningkat 16 %,  membuat garis tegak lurus meningkat  11%, dan membuat garis miring kiri dan kanan sebesar meningkat 13%. Pembelajaran menggunakan media congklak efektif meningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan nilai efektivitas  20,5 yang menunjukkan kategori sangat efektif. Artinya permainan trasdisional congklak sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak karena pada saat bermain congklak ada gerakan tangan yang membuat otot otot tangan terlatih. Sebagaimana  hasil penelitian sebelumnya bahwa permainan congklak dapat mengembangkan kemampuan motorik halus, maka permainan congklak cocok diterapkan di RA Darull Habibul Mahmud. This study aims to determine the implementation of the traditional congklak game at RA Darull Habibul Mahmud in improving children's fine motor skills. The research method used is descriptive quantitative with data collection techniques in the form of observation and descriptive percentage data analysis. The subjects in this study were 13 children aged 5-6 years at RA Darull Habibul Mahmud. The results showed an increase in fine motor skills in three aspects, namely making curved lines left and right increased by 16%, making perpendicular lines increased by 11%, and making diagonal lines left and right increased by 13%. Learning using congklak media effectively improves children's fine motor skills with an effectiveness value of 20.5, which indicates a very effective category. This means that the traditional congklak game is very effective in improving children's fine motor skills because when playing congklak, there are hand movements that train the hand muscles. As the results of previous studies show that the congklak game can develop fine motor skills, the congklak game is suitable for implementation at RA Darull Habibul Mahmud.
Peningkatan Kecerdasan Intrapersonal Guru Pendidikan Anak Usia Dini melalui Penyuluhan Program Parenting Alam, Syah Khalif; Wulansuci, Ghina; Rohmalina, Rohmalina
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Vol. 7 No. 3 (2019): Desember
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/paud.v7i3.21945

Abstract

Professional competence and teacher pedagogy are the main elements that are always considered in improving the quality of teachers and education. In carrying out their duties and roles as instructors as well as educators, teachers need to have the ability to manage emotions and understand themselves, namely intrapersonal intelligence. Early childhood education teachers in Padalarang Regency feel less able to manage their intrapersonal intelligence, this is due to the lack of communication and collaboration between parents and schools. Resulting in teachers feeling optimal about providing learning to their students. Teachers in Padalarang Regency are of the opinion that the ability to manage intrapersonal intelligence is important to improve, in order to be able to renew or make changes for themselves and for the world of education. The ability to manage intrapersonal intelligence sometimes can not with one's own awareness, it needs input from others in order to manage intrapersonal intelligence properly. the parenting counseling program for kindergarten teachers in Padalarang regency was carried out as an effort to increase teacher intrapersonal intelligence. The results of the activities that have been achieved are the Padalarang Regency Kindergarten teacher is understanding the importance of parent involvement in the school, as a bridge to increase teacher intrapersonal intelligence.
Sosialisasi pemanfaatan google sites sebagai portal pembelajaran berbasis teknologi bagi guru PAUD Windarsih, Chandra Asri; Wulansuci, Ghina; Alam, Syah Khalif; Lestari, Ririn Hunafa; Trisniarti, Susanti
Abdimas Siliwangi Vol. 8 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v8i2.27476

Abstract

The low utilization of information and communication technology (ICT) by early childhood (PAUD) teachers in developing competencies, along with their lack of motivation to use ICT as a teaching aid, are among the challenges of 21st-century education in PAUD institutions. One of the technological tools that can be utilized is Google Sites, which serves as a learning portal. The purpose of this community service activity is to promote the use of Google Sites as a technology-based learning portal for early childhood education. This activity was designed using the Participatory Action Research (PAR) approach, consisting of the stages to know, to understand, to plan, to act, and to change. Based on the planning of the community service activity, the results indicate that one of the essential competencies of PAUD teachers—namely pedagogical competence—requires them to select and utilize ICT in both learning and administrative management. Accordingly, the technological tool is one component of Google Workspace, specifically Google Sites. Google Sites can be an alternative solution for teachers to present learning components in website format, as it allows easy and free access to website creation and development. Rendahnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh guru PAUD dalam mengembangkan kompetensi serta kurangnya motivasi guru dalam menggunakan TIK sebagai alat bantu mengajar menjadi isu pendidikan abad 21 di satuan PAUD. Oleh karena itu salah satu perangkat teknologi yang dapat digunakan adalah google sites sebagai portal pembelajaran. Maka dari itu tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mensosialisasikan pemanfaatan google sites sebagai portal pembelajaran anak usia dini berbasis teknologi. Kegiatan ini direncanakan menggunakan desain Participatory Action Research (PAR) yang terdiri dari tahapan to know, to understand, to plan, to action dan to change. Berdasarkan perencanaan kegiatan pengabdian diperoleh hasil bahwa salah satu kompetensi guru PAUD yaitu kompetensi pedagogik yang menuntut guru untuk memilih dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dan pengelolaan administrasi. Oleh karena itu perangkat teknologi yang diperkenalkan adalah salah satu ragam jenis dari google workspace yaitu google sites. Google sites dapat menjadi solusi alternatif guru dalam menyediakan komponen pembelajaran dalam bentuk tampilan website, dikarenakan kemudahan dalam mengakses dan mengembangkan tampilan website dengan gratis.
PEMBELAJARAN CALISTUNG (MEMBACA, MENULIS, BERHITUNG) DENGAN RESIKO TERJADINYA STRESS AKADEMIK PADA ANAK USIA DINI Wulansuci, Ghina; Kurniati, Euis
Tunas Siliwangi Vol 5 No 1 (2019): Vol 5 No 1 APRIL 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v5i1p44-50.1272

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah calistung (membaca, menulis, berhitung) memiliki resiko terjadinya stress akademik anak usia dini. penelitian yang dilakukan adalah penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. terdapat subjek dalam penelitian ini yaitu guru dari tiga TK sekecamatan Banjaran, wawancara dan observasi digunakan untuk proses pengumpulan data, selain itu analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis data Grounded Theory.Kata Kunci : Membaca, Menulis, Berhitung, Stress Akademik, Anak Usia Dini
Gambaran Paternal Accesibility dalam Pendidikan Anak Usia Dini Dilihat dari Persepsi Guru Rohmalina, Rohmalina; Wulansuci, Ghina; Alam, Syah Khalif; Lestari, Ririn Hunafa
Tunas Siliwangi Vol 6 No 1 (2020): Vol 6 No 1, APRIL 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v6i1p%p.1477

Abstract

Salah satu isu yang sedang berkembang di bidang pendidikan anak usia dini adalah pendidikan keluarga. Pendidikan keluarga yang diberikan orang tua sebagai lingkungan belajar yang sangat dekat dengan anak usia dini. Kemudian dilanjut dengan pendidikan sekolah sebagai lembaga social yang bertujuan menyelenggarakan proses pendidikan. Peran orang tua dan sekolah dibutuhkan agar anak dapat mengembangkan diri secara optimal. Akan tetapi hasil pengamatan diperoleh bahwa orang tua yang terlibat dalam program sekolah identic dengan kehadiran ibu tanpa ayah. Maka dari itu tujuan penelitian ini ingin mengetahui salah satu dimensi keterlibatan ayah yaitu paternal accessibility di sekolah. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan angket sebagai instrument yang dilakukan disalah satu gugus terpadu Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 responden sebanyak 2  responden (13, 3%) sudah paham dan 13 responden (86,7%) mulai memahami tentang paternal accessibility. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara lapangan guru belum banyak paham tentang dimensi keterlibatan ayah dengan kebutuhan anak atas kehadiran ayah tanpa adanya interaksi secara langsung.
MENGEMBANGKAN SIKAP SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN BERBASIS BELAJAR DI RUMAH (BDR) Nafiqoh, Heni; Wulansuci, Ghina
Tunas Siliwangi Vol 6 No 2 (2020): VOL 6 NO 2, OKTOBER 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v6i2p%p.2144

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui perkembangan sikap sains anak usia dini melalui metode pembelajaran eksperimen berbasis belajar dari rumah (BDR) . Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai instrument yang dilakukan di TK DA’RURAHMA Majalaya. Teknik pengumpulan data ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah anak usia dini berjumlah 15 anak, yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 6 anak perempuan usia 5 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh bahwa dari 15 siswa terdapat 6 anak yang mulai berkembang  dan 9 anak yang berkembang sesuai dengan harapan. Metode pembelajaran sains mampu mengembangkan sikap sains anak usia dini meskipun pembelajaran berbasis belajar dari rumah (BDR). Adapun bentuk prosentase dari hasil data yaitu 42,66% anak mulai berkembang kemampuan sikap sainsnya dan 59,33% anak yang kemampuan sikap sainsnya berkembang sesuai harapan. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran meksperimen akan lebih baik jika dilaksanakan disekolah dan dilaksanakan secara bersama-sama dengan guru ataupun temannya di sekolah.
A PERMAINAN TRADISIONAL: IMPLEMENTASI KARAKTER CINTA TANAH AIR DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Mae, Mae; Fauziyyah, Santika; Yulistiani, Yiyi; Rizqya P, Najwa; Endah N, Rena; Wulansuci, Ghina
Tunas Siliwangi Vol 9 No 2 (2023): VOL 9 NO 2, OKTOBER 2023
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v9i2.4162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menganalisis karakter cinta tanah air anak melalui implementasi permainan tradisional di lembaga PAUD. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, teknik pengumpulan data berupa observasi dan analisis data deskriptif persentase. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 anak yang terdiri dari 4 anak laki-laki dan 4 anak perempuan, usia 5-6 tahun di KOBER Bina Insani. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa karakter cinta tanah air pada anak dapat terstimulus melalui implementasi permainan tradisional yang diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran di lembaga PAUD dengan indikator; (1) Mampu mengetahui dan melestarikan budaya daerahnya dengan persentase 79,1%; (2) Mampu menghargai dan menghormati pendapat orang lain dengan persentase 78%; (3) Terbiasa bekerja sama dan bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah dengan persentase 77%. Selain karakter cinta tanah air permainan tradisional juga dapat membantu anak dalam penguasaan keterampilan emosi (merasakan menang, kalah), sosial (berinteraksi dengan orang lain), moral (menghargai orang lain) dan fisik (terdapat unsur lari, jalan, dan lompat) yang penting bagi tumbuh kembang anak, serta menstimulus kecerdasan pada anak baik itu kecerdasan spiritural, kemampuan memahami diri sendiri, kecerdasan interpersonal dan juga kecerdasana akan keindahan alam, serta merangsang kemampuan matematika anak (kognitif anak).
Implementation of assessment and evaluation for children with special needs at RA Assakinah Trisniarti, Susanti; Julyana, Devy; Aprilia Pangesti, Dian; Nurkholisoh, Aliya; Hidayati, Nur; Wulansuci, Ghina
Tunas Siliwangi Vol 11 No 1 (2025): VOL 11 N0 1, APRIL 2025
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v11i1.5031

Abstract

Evaluation and assessment is an important educational process to monitor, measure, and diagnose children's development. The problem found based on the results of observations is that there is no evaluation and assessment for children with special needs in PAUD institutions. This research aim is to examine the implementation of assessment and evaluation for children with special needs at RA Assakinah. The research method used was qualitative with a qualitative descriptive approach. The research subjects were one head of the Institute and five educators from Raudhatul Athfal Assakinah, Ngamprah District. Collect data techniques by conducting interviews and documentation. The data analysis used is data display and data reduction. The research results show the implementation of evaluation and assessment for children with special needs uses assessment checklist instruments, anecdotes, work results, and photos of activities
Powerpoint Interaktif: Aplikasi Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat Literasi Baca Tulis Anak Usia Dini Irsandi, Dian; Windarsih, Chandra Asri; Wulansuci, Ghina
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol. 8 No. 2 (2025): Volume 8 Number 2, March 2025
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literasi baca tulis merupakan salah satu cabang dari perkembangan bahasa anak, oleh karena itu literasi baca tulis sangat penting untuk diperkenalkan kepada anak sedari dini. Akan tetapi dalam kenyataannya anak-anak mudah merasa bosan ketika melakukan pembelajaran mengenai literasi. Oleh karena itu, diperlukan adanya inovasi media pembelajaran untuk memperkenalkan literasi baca tulis untuk anak, salah satunya adalah dengan menggunakan powerpoint interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat literasi baca tulis anak usia dini dengan aplikasi powerpoint interaktif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian desktiptif kuantitatif. Subjek penelitian merupakan anak usia dini kelompok B yang berjumlah 12 peserta didik di RA Al-Hidayah. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi sebanyak 6 kali kepada peserta didik dan wawancara kepada guru kelas. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan powerpoint interaktif dapat meningkatkan minat literasi baca tulis pada anak usia dini. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan di dalam indikator yang terdiri dari anak mampu mengurutkan dan membaca gambar menjadi sebuah cerita,  anak mampu menyebutkan benda yang berawalan huruf vokal dan konsonan, anak mampu mengelompokkan gambar yang memiliki huruf awalan sama, dan anak mampu menyusun dan faham arti dari kata yang ditunjukkan. Literacy is one of the branches of children's language development; therefore, it is very important to introduce literacy to children from an early age. However, in reality, children easily get bored when learning about literacy. Therefore, innovation in learning media is needed to introduce literacy to children, one of which is by using interactive PowerPoint. This study aims to determine the increase in interest in literacy in early childhood with interactive PowerPoint applications. This study uses a quantitative descriptive research method. The study subjects were 12 early childhood group B students at RA Al-Hidayah. Data collection was carried out by observing students 6 times and interviewing class teachers. Data analysis was carried out using descriptive statistical analysis using percentages. The results of the study showed that the use of interactive PowerPoint can increase interest in literacy in early childhood. This improvement can be seen from the increase in indicators consisting of children being able to sort and read pictures into a story, children being able to name objects that start with vowels and consonants, children being able to group pictures that have the same initial letter, and children being able to compose and understand the meaning of the words shown.