Pembelajaran literasi baca tulis penting diterapkan pada anak usia dini untuk mendorong kemampuan berpikir, mempertajam penalaran, memperluas pengetahuan dan pengalaman. Rendahnya kemampuan literasi baca tulis pada anak kelompok usia 4-5 tahun di TK Islam Asy-Syifa disebabkan karena kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru, media yang digunakan kurang inovatif, pemilihan metode kurang menarik dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan meningkatkan literasi baca tulis anak dengan penerapan pembelajaran literasi baca tulis agar anak dapat mengenal berbagai macam lambang huruf melalui pemanfaatan media canva. Subjek penelitian adalah 12 anak berusia 4-5 tahun. Delapan anak laki-laki dan empat anak perempuan. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga pertemuan setiap siklusnya. mengumpulkan data dalam bentuk observasi, wawancara dan dokumentasi dianalis menggunakan deskriptif kuantitatif. Adapun indikator keberhasilan yang ingin penulis capai dalam penelitian kali ini adalah sebesar 70 %, menggunakan kriteria belum berkembang (1), mulai berkembang (2), berkembang sesuai harapan (3), berkembang sangat baik (4). Hasil penelitian menunjukan kemampuan bahasa anak pratindakan sebesar 16%, pada siklus I pertemuan pertama meningkat sebesar 38%, pertemuan ketiga meningkat sebebesar 77 %. Literacy learning is essential to be implemented in early childhood education to encourage thinking skills, sharpen reasoning, and broaden knowledge and experiences. The low literacy skills of 4–5-year-old children at Asy-Syifa Islamic Kindergarten are due to teacher-centered learning activities, lack of innovative media, and unengaging teaching methods. This study aims to improve children's literacy by implementing literacy-based learning that enables children to recognize various letter symbols using Canva media. The subjects of this study were 12 children, aged 4–5 years, comprising eight boys and four girls. The method used was classroom action research conducted in two cycles, each consisting of three meetings. Data were collected through observation, interviews, and documentation, then analyzed using descriptive quantitative methods. The success indicator targeted in this study was 70%, based on the following criteria: Not Yet Developing (1), Beginning to Develop (2), Developing as Expected (3), and Developing Very Well (4). The results showed that children's language abilities in the pre-action stage were at 16%, increased to 38% in the first meeting of Cycle I, and reached 77% by the third meeting.