Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Strength behind the mask: Supporting resilience in healthcare workers Janitra, Fitria Endah; Nguyen, Trung
The Journal of Palembang Nursing Studies Vol. 3 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Palembang MediRose Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55048/jpns146

Abstract

Healthcare professionals are integral to the effective operation of health systems. Despite their commitment, many experience persistent stress, burnout, and emotional exhaustion. Although resilience is frequently perceived as an individual characteristic, it is equally influenced by organizational support and workplace conditions. This editorial underscores the necessity of redefining resilience as a systemic responsibility. By fostering environments that cultivate resilience, healthcare systems not only safeguard their workforce but also improve patient outcomes and the overall efficacy of health systems.
Studi Literatur: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan dan Spiritualitas Masyarakat Selama Masa Pandemi COVID-19 Wahyuninmgsih, Indah Sri; Ulya, Eva Himatul; Janitra, Fitria Endah
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 15 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v15i1.154

Abstract

Latar belakang: Pandemi COVID-19 menyebabkan masyarakat seringkali memiliki rasa kekhawatiran. Kecemasan yang muncul disetiap individu berkaitan dengan spiritualitas seseorang. Peneltian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi kecemasan dan spiritualitas masyarakat selama masa pandemic. Metode: Literature review yang dianalisa di dapat melalui dua database (Proquest dan Google Scholar), metode penelitian yang dianalisa menggunakan penelitian crossectional yang dipublikasikan dari tahun 2020- 2021. Data dilakukan tabulasi dan dianalisis secara naratif. Hasil dan analisa: penelusuran artikel di dapatkan tujuh artikel yang sesuai kriteria inklusi yang dapat dianalisa, faktor yang berkaitan dengan kecemasan (n=5) dan spiritualitas (n=2). Kesimpulan: faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah usia, jenis kelamin, waktu yang dihabiskan berfokus pada COVID-19, riwayat kecemasan, orang yang beresiko terinfeksi, mengikuti berita Covid-19, sedangkan faktor yang mempengaruhi spiritual adalah harapan atau optimisme dan makna kehidupan.
Protret Dukungan Keluarga pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi Wahyuningsih, Indah Sri; Janitra, Fitria Endah; Wijayanti, Kurnia; Susanti, Heni
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Proses dari kemoterapi seringkali menimbulkan kecemasan yang berlebih bagi pasien kanker. Dukungan keluarga berperan penting dalam mendukung keberhasilan dari proses kemoterapi. Dukungan yang diberikan oleh keluarga dapat membuat rasa percaya diri, menurunkan kecemasan dan dapat meningkatkan motivasi pasien kanker untuk menjalani kemoterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potret dukungan keluarga pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengumpulan sampel dengan purposive cluster random sampling dengan jumlah responden sebanyak 128 pasien kanker di dua ruang perawatan Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan keluarga pada pasien kanker. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah reponden tertinggi adalah usia 35-54 tahun sejumah 87 responden (68,0%) dengan tingkat pendidikan SMA 41 responden (32,0%), pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sejumlah 54 responden (42,2%) dengan siklus kemoterapi III sejumlah 86 responden (67,2%), stadium kanker didapatkan stadium II dengan 66 responden (51,6%), dan terbanyak dirawat oleh anak sejumlah 49 responden (38,3%). Hasil penelitian responden dengan dukungan keluarga cukup sejumlah 96 responden (75,0%), dukungan keluarga kurang sejumlah 26 responden (20,3%) dan dukungan keluarga baik sejumlah 6 responden (4,7%). Simpulan : Dukungan keluarga pada pasien kanker dapat diketahui dari siklus kemoterapi, stadium kanker dan keluarga yang merawat.
Penerapan Psikoedukasi Keluarga untuk Meningkatkan Dukungan Keluarga dengan Pasien Kanker Janitra, Fitria Endah; Wahyuningsih, Indah Sri; Fatiha, Chilmia Nurul; Wibawa, Yan Adi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Bandarharjo merupakan kelurahan dengan presentaserumah sehat yang paling rendah dibandingkan dengan kelurahanlain yaitu sebesar 66,25%. Kondisi lingkungan yang tidak sehatmemicu berbagai masalah salah satunya adalah kanker. Tercatatlebih dari 10 warga terkena kanker dan beberapa diantaranyamengalami kanker payudara. Kanker payudara yang disertai lukakronis, memiliki masalah yang kompleks dalam penanganannya,karena luka kanker sulit sembuh dan biasanya berbau, bernanah dandisertai infeksi sehingga memerlukan perawatan fisik dan psikologiskhusus. beberapa pasien kanker kurang mendapatkan dukungan darikeluarga sehingga kondisi pasien kanker terus mengalamiperburukan baik dari sisi fisik maupun psikologis. Terapipsikoedukasi telah terbukti dapat meningkatkan dukungan keluargapada berbagai kasus kesehatan. Oleh sebab itu tim pengabdianmasyarakat ingin menerapkan terapi psikoedukasi pada keluargayang dengan pasien kanker di Kelurahan Bandarharjo. Khalayaksasaran pada PPM ini adalah 5 keluarga dengan pasien kanker yangteridentifikasi kurang mendapatkan dukungan keluarga di KelurahanBandarharjo. Metode kegiatan yang dilaksanakan adalah diskusi danterapi keluarga. Kegiatan PPM ini dilaksanakan dalam 6 sesi dengantopic pendahuluan, cara merawat pasien, manajemen stress dankekambuhan, mengatasi hambatan dan sesi tindak lanjut. Evaluasikerja yang dilaksanakan meliputi evaluasi pengetahuan dankemampuan anggota keluarga dalam merawat anggota keluargayang sakit. Pengetahuan keluarga meningkat dari 45% menjadi 65%,dan dari hasil observasi kemampuan anggota keluarga dalammerawat anggota keluarga yang sakit. Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa psikoedukasi keluarga dapat meningkatkanpemahaman dan kemampuan keluarga dalam merawat anggotakeluarga dengan kanker. Selanjutnya akan diadakan programpendampingan pada warga Kelurahan Bandarharjo untuk dapatmemberikan dukungan social bagi penderita kanker.
Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara Melalui Program BESTCARE (Breast Cancer Wound and Palliative Care) Endah Janitra, Fitria; Wijayanti, Kurnia; Wahyuningsih, Indah Sri; Apriyanti, Hani Werdi
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v3i1.4847

Abstract

The incidence of breast cancer increase every year, if didn’t controlled by the WHO estimates that there will be an increase of 30% and 70% in 2030. The patients often experience are complex problems such as the lack of self-confidence, pain in wounds and aesthetic problems. Postoperative patients or chemotherapy need proper care in order to achieve a good quality of life. The BESTCARE program aims to improve the quality of life of breast cancer patients through activities that can be carried out by cadres and patients. The methods was lectures, demonstrations and practices. While the media used are lectures, demonstrations, practices and wound care. The material presented includes the incidence of breast cancer, understanding, risk factors, conscious examination steps, wound care with modern dressing. Results: The team succeeded in forming a cancer care health, knowledge and understanding of the cadre of mam health increased from 50% to 85%, health cadres were able to make conscious movements from before 55% to 90%, an increase in the number of visits, decreased pain scale and wound care progress with modern dressing. Conclusion: The program of activities carried out by the Bestcare team was able to be carried out properly and as expected improving  the quality of life in palliative patients both  in the clinic or home visit.
Pendampingan Program Farkom (Farmakology and Complementary Therapy) Untuk Pasien dan Keluarga Penderita Kanker Payudara Sri Wahyuningsih, Indah; Endah Janitra, Fitria; Puji Lestari, Asih
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v3i2.4912

Abstract

Breast cancer patients need to get palliative care to improve their quality of life. Family existence becomes an important role for breast cancer sufferers to fulfill physical and psychological health. Palliative care can be given to patients in the form of complementary and pharmacological therapy (FARKOM). FARKOM's community service program aims to improve family knowledge and abilities in the care of family members with breast cancer and support for taking medication control. The target of this community service activity is to involve five families with breast cancer members in the Bandarharjo Village. The methods of this activity include lectures on the Farkom program (Pharmacology and complementary therapy), demonstrations of progressive muscle relaxation techniques and how to make beetroot juice, simulations by grouping participants according to family members and practicing, then monitoring and evaluating related to the Farkom program. Based on the pre-test and post-test results after being given treatment, there was an increase in the percentage value, namely a 25% increase in progressive muscle relaxation exercises, herbal juice production increased 30% and monitor filling schedule for taking medication increased 30%. Thus, this mentoring activity can be said to be successful because it can increase the knowledge and ability of participants in participating in community service activities.
Meta-analysis of the prevalence of restless leg syndrome and associated risk factors in chronic kidney disease patients Aini, Nur; Janitra, Fitria Endah; Putri, Alfiani Rahmi; Fauk, Nelsensius Klau; Arifin, Hidayat
Jurnal Ners Vol. 19 No. 2 (2024): MAY 2024
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v19i2.54993

Abstract

Introduction: Restless legs syndrome (RLS) presents as a sleep-related issue in individuals with chronic kidney disease (CKD), contributing to heightened sleep disturbances and diminished quality of life. Consequently, this meta-analysis was conducted to assess the prevalence of RLS among CKD patients. Methods: A comprehensive search for articles published between inception and September 2023 was conducted across CINAHL, Cochrane, Embase, Ovid-MEDLINE, PubMed, Scopus, and Web of Science databases. A Comprehensive Meta-Analysis (CMA) software version 3.0 with random effects models was used for pooled prevalence and prediction interval analysis. Heterogeneity was assessed using the I2 test and Cochran's Q-statistic. The quality of the studies was evaluated using Hoy's risk of bias. Additionally, moderator analyses were performed to investigate variations in the prevalence estimates among the included studies. Results: A total of 97 studies were included in this meta-analysis with 315,875 participants. The pooled prevalence of RLS among CKD patients was 25% (95%CI: 20% to 32%). In terms of the demographic breakdown, the prevalence of RLS was nearly comparable in adults and children/adolescents at 25% and 21%, respectively. The prediction interval indicated a potential future RLS prevalence ranging from 1% to 88%. Notably, iron and phosphorus levels emerged as significant moderating factors influencing the prevalence of RLS. Conclusions: Roughly 25% of individuals with chronic kidney disease (CKD) encounter restless legs syndrome (RLS). It is imperative to foster collaboration among healthcare professionals to facilitate proactive management and early assessment of RLS, thereby enhancing the overall quality of life for CKD patients.