Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Isolasi dan Karakterisasi Spora Fungi Mikoriza Arbuskula pada Rhizosfer Cendana (Santalum Album Linn.) di Nusa Tenggara Finmeta, Abdonia W.; Roman, Maya F.
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20349

Abstract

Cendana (Santalum album Linn.) merupakan tanaman asli Provinsi Nusa Tenggara Timur yang bernilai ekonomi tinggi. Kegiatan eksploitasi cendana yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan penanaman kembali berdampak pada menurunnya populasi cendana secara alami. Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) merupakan organisme yang berasal dari golongan fungi yang menggambarkan suatu bentuk hubungan simbiosis mutualisme antara fungi dengan akar tanaman (Brundrett et al. 1996). Pemanfaatan FMA sebagai pupuk hayati adalah solusi alternatif untuk menghindari kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk anorganik (Sundari et al. 2011). FMA berpotensi besar sebagai pupuk hayati bagi tanaman karena memfasilitasi penyerapan hara dalam tanah sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, sebagai penghalang biologis terhadap infeksi patogen akar, meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman dan meningkatkan hormon pemacu tumbuh (Prihastuti 2007). Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman jenis FMA di bawah tegakan cendana dan menganalisis keanekaragaman FMA lokal di sekitar rizozfer tegakan cendana pada beberapa lokasi di Nusa Tenggara Timur. Pengambilan contoh tanah dilakukan di bawah tegakan cendana pada tiga lokasi di Nusa Tenggara Timur. Setiap lokasi diwakili oleh 5 pohon cendana yang dipilih secara acak. Analisis data dilakukan secara deskriptif pada analisis kerapatan spora untuk karakterisasi jenis spora dari FMA. Hasil isolasi dan karaterisasi spora fungi mikoriza arbuskula (FMA) pada rhizozfer cendana (Santalum album Linn.) di Nusa Tenggara Timur ditemukan 26 tipe spora FMA. Keaneka ragaman jenis FMA lokal asal Desa Nano, HTC Buat dan Demplot Cendana Sisimeni terdapat 18 tipe spora FMA dari genus Glomus dan 8 tipe spora FMA dari genus Acaulospora. Kerapatan jenis spora FMA tertinggi berasal dari lokasi Desa Nano (229 spora/ 10 g tanah) yang merupakan tegakan alami dari tanaman cendana.
Policy Analysis Of Pelagic Thresher Shark (Alopias Pelagicus) Conservation And The Role Of Local Communities In Preservation In Indonesian Waters Soares, Yohanes; Bunyani, Nur Aini; Finmeta, Abdonia W.
Devotion : Journal of Research and Community Service Vol. 6 No. 10 (2025): Devotion: Journal of Community Research
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/devotion.v6i10.25543

Abstract

The thresher shark (Alopias pelagicus) is an apex predator that plays an important role in marine ecosystems, but its population continues to decline due to overexploitation and habitat degradation. This study analyzes the thresher shark conservation policy in the Alor Marine Conservation Area, East Nusa Tenggara (NTT), and the role of local communities in supporting the conservation of this species. Data were collected through in-depth interviews, participant observation, and document analysis, then analyzed using qualitative methods. The results show that the conservation policy in the Alor MPA faces challenges in implementation, such as low community participation and limited monitoring resources. This study recommends a community-based approach to improve the effectiveness of thresher shark conservation in a sustainable manner.
Analysis of Thresher Shark (Alopias pelagicus) Conservation Policy and the Role of Local Communities in Conservation in Indonesian Waters Soares, Yohanes; Bunyani, Nur Aini; Finmeta, Abdonia W.
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 4 (2025): Oktober-Desember
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i4.10293

Abstract

The population of the pelagic thresher shark (Alopias pelagicus) in Indonesian waters continues to decline due to intense fishing pressure and weak implementation of conservation policies. This study aims to analyze the effectiveness of Indonesia’s thresher shark conservation policies and to assess the role of local communities in supporting conservation efforts. A qualitative descriptive approach was applied through literature review, policy document analysis, and interviews with relevant stakeholders, including fishers, local authorities, and conservation organizations. Data were analyzed using content analysis to identify gaps between policy formulation and field implementation. The findings show that although national regulations protect A. pelagicus, their enforcement remains limited due to inadequate monitoring, lack of public awareness, and insufficient livelihood alternatives for fishers. Local communities possess significant potential to contribute to conservation through community-based monitoring and marine ecotourism initiatives. The study concludes that successful conservation of the thresher shark requires stronger synergy between national policies and local initiatives. Key recommendations include strengthening community capacity, enhancing law enforcement, and developing sustainable economic incentives that support conservation.
Pemanfaatan Limbah Tanaman Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Pupuk Organik Bokashi Pada Warga RT 03 RW 01, Kelurahan Naikoten 1, Kecamatan Kota Raja Kota Kupang Bunyani, Nur Aini; Roman, Maya F.; Neolaka, Frengky; Tunmuni, Deglory; Finmeta, Abdonia W.; Pandie, Novita; Dengga, Duanita; Sabneno, Suryanti
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 1 (2024): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i1.607

Abstract

Masyarakat pada Wilayah RT 03 RW 01 Kelurahan Naikoten 1 berjumlah penduduk sebesar 250 orang dengan berbagai latar belakang mata pencaharian pegawai, pensiunan dan pedagang. Berdasarkan observasi dan survei yang dilakukan pada bulan September 2023, permasalahan yang dihadapi, masyarakat masih sering menggunakan pupuk anorganik untuk pemupukan tanaman hias dan pemupukan tanaman hortikultura di pekarangan rumah dengan alasan lebih praktis digunakan, tanpa mengetahui dampak baik langsung maupun tidak langsung dari penggunaan pupuk anorganik. Tujuan diadakan kegiatan PKM ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai dampak negatif penggunaan pupuk anorganik, meningkatkan pemahaman mengenai manfaat penggunaan pupuk organik dan memberikan pelatihan cara pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik. Pengabdian kepada masyarakat ini bertempat di Rumah Ketua RT 03 RW 01 Kelurahan Naikoten 1 Kota Kupang pada hari Sabtu 21 November 2023 dengan 25 peserta. Tahapan yang pertama dilakukan adalah mengadakan observasi koordinasi dengan Ketua RT setempat dengan kesepakatan kerja sama dan tempat serta waktu pelaksanaan. Tahap ke dua mempersiapkan materi pelatihan. Tahap ke tiga adalah pelaksanaan pelatihan pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik. Hasil dari kegiatan PKM, peserta memahami pentingnya pupuk organik untuk perkebunan, tanaman hias, tanaman hortikultura dan pemanfaatan SDA yang ada di sekitar untuk diolah menjadi pupuk organik bokashi. Peserta juga memiliki keterampilan pembuatan pupuk organik bokashi setelah mengikuti kegiatan ini, jika dilihat dari keberhasilan melaksanakan langkah-langkah kerja yang diberikan saat penyuluhan dan petunjuk teknis dalam pembuatan pupuk organik.