Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis

DISTRIBUSI SPASIAL FLUKS KARBON DIOKSIDA DI PERAIRAN KARIMUNJAWA, INDONESIA Nurul Latifah; Hadi Endrawati; Sigit Febrianto
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.508 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v11i2.23692

Abstract

Global warming phenomena occures as result of the increase of the amount of greenhouse gases in the atmosphere which is dominated by anthropogenic CO2 (carbon dioxide). These conditions cause climate change on the earth. Therefore, the absorption of carbon dioxide gas in the atmosphere is needed, one of which is through an ocean processes called blue carbon. The purpose of this study was to determine the potential of blue carbon absorption (fluxes CO2) in Karimunjawa waters. This research was conducted in the waters around Karimunjawa Island in May 2018. The research method used a survey method with a quantitative approach. Samples were taken at 15 observation stations of Karimunjawa Island using purposive sampling method. Analysis of carbonate system data by titrimetric method. The results showed that most of Karimunjawa waters (13 stations) functioned as source of CO2 with a range of CO2 flux values between 1.79 to 21.64 mmolCO2/m2/day where the flow of CO2 moved from the ocean to the atmosphere. While the other 2 stations function as sink of CO2 where the flow of CO2 moved from the atmosphere to the ocean with a range of CO2 fluxes of -3.69 to -4.41 mmolCO2/m2/day. The pattern of CO2 fluxes followed a pattern of ∆pCO2, DIC, total alkalinity, salinity, pH. The CO2 flux pattern follows the pattern of changes in ∆pCO2, DIC, total alkalinity, salinity and pH. The spatial distribution of potential blue carbon uptake (fluxes CO2) in Karimunajwa waters as a release of CO2 from the oceans into the atmosphere with a positive flux CO2 value.
ESTIMASI STOK KARBON DI PADANG LAMUN PULAU NYAMUK DAN PULAU KEMUJAN, BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA, JEPARA Febrianto, Sigit; Afiati, Norma; Aji, Fajar Bayu
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 12 No. 3 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v12i3.31505

Abstract

Blue carbon adalah karbon yang diserap dan disimpan di ekosistem pesisir dalam bentuk biomassa. Padang lamun memiliki fungsi utama sebagai penyimpan karbon biru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase karbon organik biomassa dan di sedimen lamun, serta total stok karbon di sebagian BTN Karimunjawa. Kerapatan dan tutupan lamun diakses melalui transek kuadran dan analisis kandungan karbon organik dilakukan dengan metode Loss on Ignition (LoI). Kandungan karbon organik rata-rata tertinggi di ketiga stasiun berada di Pulau Nyamuk (Stasiun 1) dengan persentase dari biomassa-bawah sebesar 33,13%, biomassa atas-sedimen 29,19% dan pada sedimen masing-masing sebesar 2,75% dan 2,82%. Berat karbon biomassa bawah lebih besar daripada biomassa atas kecuali pada genus Halophila. Berat karbon sedimen memiliki persentase kontribusi tertinggi terhadap total stok karbon di padang lamun yaitu 97,92-98,49%. Stok karbon tertinggi juga berada di Pulau Nyamuk (Stasiun 1) yaitu sebesar 13248,29 ton C/ha. Pantai Pokemon Pulau Kemujan (Stasiun 2) dengan luas padang lamun 7,68 ha menambat total stok karbon paling tinggi, yakni 83003,14 ton C.
POTENSI SIMPANAN KARBON PADANG LAMUN DI PANTAI POKEMON, KARIMUNJAWA Ramadona, Desti Nurul; Febrianto, Sigit; Suryanti; Latifah, Nurul; Churun Ain
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v13i2.33770

Abstract

Peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terutama karbondioksida (CO2) menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itu diperlukan mitigasi emisi CO2 dengan memanfaatkan potensi lamun sebagai penyimpan karbon dalam bentuk biomassa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan lamun jaringan atas dan jaringan bawah dalam menyimpan karbon di perairan Pantai Pokemon pada Agustus 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dan deskriptif eksploratif. Sampel diambil dari 3 stasiun pengamatan dengan line dan kuadrant transect menggunakan metode purposive sampling. Pengukuran parameter kualitas perairan dilakukan secara insitu. Analisis simpanan karbon lamun diukur menggunakan metode pengabuan atau loss on ignition (LOI). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, dan Halophila ovalis dengan jenis T. hemprichii yang mendominasi. Total kerapatan sebesar 295,62 ind/m2 dan total penutupan yaitu 21,29%. Biomassa secara keseluruhan sebesar 74,42 gbk/m2 dengan biomassa jaringan atas sebesar 35,80 gbk/m2 dan jaringan bawah sebesar 38,62 gbk/m2. Simpanan karbon sebesar 0,23 ton C/ha dengan jaringan atas sebesar 0,10 ton C/ha dan jaringan bawah 0,13 ton C/ha. Total stok karbon mencapai 1,13 ton C dalam luasan padang lamun sebesar 4,903 ha dengan stok karbon jaringan atas bernilai 0,51 ton C dan jaringan bawah sebesar 0,62 ton C. Secara umum lamun jaringan bawah di Pantai Pokemon lebih besar menyimpan karbon.