Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Program “Saring Sebelum Oversharing” di SMA Negeri 1 Telaga Biru Juniarti, Gita; Soleman, Syahrir; Kaharfin, La Here; Thomas, Abdul Wahab; Kurnia, Moh. Mirza
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 14, No 1 (2025): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v14i1.31378

Abstract

Pada era teknologi pada tahun 2025, media sosial telah menjadi saluran yang tidak dapat terpisahkan dengan masyarakat, terutama generasi Z yang dikenal sebagai generasi yang mudah beradaptasi dengan teknologi. Di tengah terpaan kecanggihan teknologi, para generasi Z justru luput dalam berkomunikasi yang menjunjung etika di dalam aktivitas tersebut. Salah satunya adalah menjaga privasi diri mereka, penggunaan bahasa yang baik dalam berkomunikasi sehingga tidak menimbulkan konflik berkepanjangan, dan melakukan kroscek informasi sebelum disebarkan. Melalui program Saring sebelum Oversharing ini, tim pengabdian melakukan edukasi kepada siswa siswi di SMA Negeri 1 Telaga Biru mengenai etika bermedia sosial dan kasus-kasus mengenai pembagian informasi yang berlebihan di media sosial; antara lain oversharing dan doxxing. Hasil dari program tersebut menumbuhkan pengetahuan para siswa dan siswi dari SMA Negeri 1 Telaga Biru terkait etika dalam bermedia sosial, antara lain berhati-hati dalam membagi informasi. Siswa dan siswi juga mengetahui tentang regulasi di negara Indonesia terkait pembagian informasi di media sosial, antara lain undang-undang yang mengatur tentang privasi dan doxxing. Kasus-kasus tentang oversharing dan doxxing juga dibahas pada program “Saring Sebelum Oversharing”, sehingga siswa dan siswi dapat menerapkan Pelajaran yang diperoleh dari program tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Pelatihan Penulisan Resensi Buku kepada Guru di SMP Muhammadiyah 3 Gorontalo Nasiru, La Ode Gusman; Juniarti, Gita; A., Hermila; Bau, Rahmat Taufik R.L; Mursalim, Muhammad Akram; Fitroh, Ismaul
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 14, No 1 (2025): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v14i1.30620

Abstract

Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh masyarakat di Indonesia, termasuk profesi guru, adalah menulis. Menulis resensi juga menjadi salah satu kemampuan yang dimiliki oleh guru untuk menceritakan tentang kelebihan dan kekurangan dari buku yang dibaca oleh mereka. Hal ini akan menimbulkan dampak positif kepada murid-murid mereka, salah satunya adalah menumbuhkan minat baca mereka. Oleh sebab itu, pengabdian ini dilaksanakan agar para guru mengenal lebih dalam mengenai cara menulis resensi buku, mulai dari membaca buku yang akan diresensi; mencatat informasi buku; mengakaji keabsahan dan tata tulis; menyusun ringkasan isi buku; mengkaji kelebihan dan kelemahan buku; dan menulis opini di dalam resensi tersebut. Pengabdian ini dilaksanakan dengan metode dari tahapan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Di dalam pelaksanaannya, kegiatan ini diawali dengan pemberian materi terlebih dahulu mengenai dasar-dasar resensi buku kepada 9 guru di SMP Muhammadiyah 3 Kota Gorontalo. Setelah pemaparan materi, tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba penulisan resensi salah satu buku yang dibaca oleh guru tersebut. Hasilnya, beberapa dari guru di SMP Muhammadiyah 3 Gorontalo berhasil memahami tentang resensi buku, mulai dari memilih buku yang telah diresensi sampai menulis opini di dalam resensi tersebut. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa kekurangan dari uji coba tersebut, antara lain membuat judul yang menarik dan menuliskan secara rinci mengenai kekurangan dan kelebihan dari buku yang telah dibaca oleh mereka.
Rasa Percaya Mahasiswa Pada Polisi (Studi Eksperimen Pada Tweet Dengan tagar #1Hari1Oknum) Juniarti , Gita; Putri, Citra Fransisca Lestari Dano; Talani, Noval Sufriyanto
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 22 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/z80h5q38

Abstract

The aims of this study to conduct experimental study on student’ at Department of Communication Science, State University of Gorontalo regarding information that relate to police. Police have negative image in society’ perspective, especially on Generation Z. On Twitter, netizen criticize police with hashtag #1hari1oknum. The hashtag shows news from several mass media about the nasty and cruel behavior from several police. In addition, the hashtag also an attempt by public to criticize the police on Twitter. The police institution also created Twitter account, @divhumas_polri to improve their image. This research analyzes the management of information of students who given information from @divhumas_polri account and news with the hashtag #1hari1oknum. This research used positivistic paradigm, quantitative approach, and questionnaire distribution. The amount of population was 120 students, who were divided into experimental and control groups. Furthermore, 60 students were further divided into three groups base on their academic years, 2021, 2020, and 2019. The results of this study showed that students did not have high trust towards police, especially students from experimental group who received treatment to read news with hashtag #1hari1oknum. The findings also show that students manage information through central route. They are considered critical in responding to information. As generation Z who depend on gadgets, students do not believe new information from @divhumas_polri and news with hashtag #1hari1oknum immediately. Students need supporting information from other sources, find out the information about account that spreads information, and pay attention to hashtags that used.
Representas Diskriminasi Perempuan Jawa Dalam Series Gadis Kretek (Analisis Semiotika Roland Barthes) Yahya, Nur Alifah Z.; Talani, Noval Sufriyanto; Juniarti, Gita
JAMBURA JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol. 3 No. 1 (2025): Jambura Ilmu Komunikasi
Publisher : Jambura Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This stydy analyzes the representation of discrimination against the Javanese female character, Dasiyah , in the Gadis Kretek series. What distinguishes this study from others is its focus on discrimination, specifically experienced by Dasiyah as a Javanese woman involved in the kretek (clove cigarette) industry. The primary focus is on how gender-based discrimination is portrayed, particularly toward women parcitipating in the kretek business. The objectives of this research are to describe the signs of discrimination against Javanese women as portrayed through the character Dasiyah, and to analyzes the meanings and myths associated with the image of the “Javanese girl” as represented in the series. This research employs a qualitative approach using Roland Barthes’ semiotic method to uncover the denotative, connotative, and mythological meanings embedded in discriminatory scenes. The findings reveal the restriction of women ‘s roles, negative labeling of women active in public spaces, and the silencing of women’s voices within business inheritance systems. Dasiyah is represented as a figure of resistance to the myth of the Javanese woman through three core Javanese cultural values: Rukun (harmony), Sabar (patience), and Nrimo ing pandum (grateful acceptance). The series serves as a medium of critique against patriarchal culture and traditional gender constructs in Javanese community
Menyuarakan Keadilan Gender Melalui Esai Argumentatif: Pelatihan bagi Generasi Muda di Kota Gorontalo Juniarti, Gita; Nasiru, La Ode Gusman; Dano Putri, Citra F.I.L; Pakaya, Siti Mayasari
Social Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/se.v3i3.10615

Abstract

Generasi muda umumnya mengungkapkan isi pikiran mereka melalui kalimat-kalimat di media sosial. Esai argumentatif merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh generasi muda untuk menuliskan pandangan dan posisinya terhadap suatu isu, termasuk isu gender. Dari 98 generasi muda yang mengisi kuesioner, 46 di antaranya mengakui bahwa mereka sering mengikuti dan menuliskan pendapat mereka di media sosial terkait isu-isu gender, mulai dari isu gender di lingkungan sehari-hari, di bidang kesehatan, di bidang hiburan, dan di bidang pendidikan. Sejumlah 46 individu tersebut mengikuti pelatihan menulis esai argumentatif untuk merangkai topik-topik gender tersebut menjadi sebuah artikel yang kaya dengan daya dan memiliki daya tarik untuk dibaca oleh audiens. Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama adalah penyampaian materi, sementara hari kedua adlaah praktik menulis esai argumentatif. Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan para peserta pelatihan meningkat, terutama pengetahuan tentang esai argumentatif. Tulisan yang dihasilkan pun tidak memiliki nilai subjektif, tetapi juga diperkaya data sehingga objektivitas terlihat jelas. Setelah melalui tahap evaluasi, esai-esai argumentatif karya anak-anak muda tersebut memiliki judul, badan esai, dan kesimpulan yang menarik, dituliskan dengan data yang mendukung argumentasi mereka, dan memiliki nilai objektif di dalam tulisan tersebut.
Assessing The Community Practices and Perceptions on Waste Sorting in Urban Indonesia: A Case Study in Gorontalo City Maryati, Sri; Ahaliki, Budiyanto; Bau, Rahmat Taufik R.L; A, Hermila; Engelen, Adnan; Juniarti, Gita; Indrawan, Indrawan
Geographica: Science and Education Journal Vol 7, No 1 (2025): June
Publisher : USN Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/gsej.v7i1.2495

Abstract

This study examines the practices and perceptions of urban residents regarding household waste sorting in Gorontalo City, Indonesia.  This study involved 400 household respondents, covering eight sub-districts and 50 urban villages within Gorontalo City. Five key dimensions were assessed including knowledge of environmental and economic benefits, individual motivation, preferences for sorting incentives, perceived difficulty, and actual sorting habits. Data were analyzed using descriptive quantitative techniques with tabulation and percentage analysis. The findings reveal that 73.75% of respondents are aware of the benefits of waste sorting. However, only 32.75% are motivated by environmental awareness, while others are constrained by limited facilities or habitual barriers. Incentive preferences show that 41.25% of respondents favor financial compensation, while 42% prefer improved access to sorting infrastructure. In terms of perceived difficulty, 48.5% consider waste sorting easy, but 37.5% find it moderately difficult and 14% perceive it as difficult. Ultimately, only 12.75% of respondents consistently sort their waste, 39.75% do so occasionally, and 47.5% never engage in sorting. These findings highlight a significant knowledge action gap and underscore the need for integrated policy strategies that combine education, infrastructure development, and incentive-based community engagement to foster sustainable household waste sorting behavior.
POTENSI MAGGOT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DI KOTA GORONTALO Engelen, Adnan; Maryati, Sri; Ahaliki, Budiyanto; RL Bau, Rahmat Taufik; A, Hermila; Juniarti, Gita; Indrawan, Indrawan
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 9 No 1 (2025): Journal Of Agritech Science -Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jasc.v9i1.1469

Abstract

Pengelolaan sampah organik menjadi tantangan utama di banyak kota, termasuk Kota Gorontalo, akibat meningkatnya volume limbah seiring pertumbuhan penduduk dan konsumsi. Pendekatan tradisional seringkali tidak efektif, sehingga diperlukan solusi inovatif yang ramah lingkungan dan berorientasi pada ekonomi sirkular. Salah satu pendekatan yang potensial adalah pemanfaatan larva lalat tentara hitam (Black Soldier Fly/BSF) atau maggot dalam menguraikan sampah organik. Maggot memiliki kemampuan mendegradasi limbah organik dengan cepat dan efisien, sekaligus menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti pakan ternak dan pupuk organik. Melalui studi pustaka, ditemukan bahwa model pengelolaan sampah berbasis maggot telah berhasil diterapkan di berbagai daerah dengan dampak positif terhadap pengurangan volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), peningkatan kualitas lingkungan, serta penciptaan peluang ekonomi lokal. Di Kota Gorontalo, pendekatan ini berpotensi diimplementasikan melalui kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha. Edukasi publik dan pengembangan infrastruktur pengolahan menjadi elemen penting untuk menunjang keberhasilan program ini. Studi ini menekankan bahwa pengelolaan sampah organik menggunakan maggot tidak hanya mendukung prinsip ekonomi sirkular, tetapi juga memberikan solusi strategis bagi pengurangan pencemaran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Rekomendasi kebijakan dan dukungan lintas sektor menjadi faktor kunci dalam merealisasikan pengelolaan sampah berkelanjutan di Gorontalo, sekaligus menjadi contoh praktik baik bagi wilayah lain di Indonesia.
Peningkatan Literasi Visual pada Generasi Muda di Kota Gorontalo melalui Bedah Film Pendek ‘Panggoba’ Bau, Rahmat Taufik R.L; A, Hermila; Juniarti, Gita; Nasiru, La Ode Gusman; Rumambie, Wira Pratama; Thomas, Abdul Wahab
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 14, No 2 (2025): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v14i2.33529

Abstract

Upaya pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi visual dan pemahaman sinematografi di kalangan generasi muda di Kota Gorontalo dengan fokus pada praktik bedah film. Berlatarbelakang paparan konten visual yang masif di era digital dan kurangnya kemampuan analisis kritis terhadap konten tersebut, bedah film ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang sinematografi sebagai fondasi visual cerita. Metodologi pelaksanaan pengabdian melibatkan identifikasi prinsip-prinsip belajar aktif dan relevansi langsung, dimulai dengan tahap pra-pelaksanaan untuk menentukan tujuan dan sasaran, yaitu meningkatkan literasi film dan melatih analisis kritis bagi generasi muda yang tertarik pada sinematografi. Film yang dibedah adalah short movie berjudul "‘Panggoba’" karena film ini memiliki potensi memicu generasi muda untuk berdiskusi tentang budaya Gorontalo. Kegiatan bedah film ini dilaksanakan pada 9 Mei 2025, di Justmie X Justcoffee Gorontalo. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan budaya ‘Panggoba’ dan bagaimana mengemas budaya tersebut di dalam sebuah film pendek. Adapun feedback peserta menunjukkan peningkatan pemahaman tentang budaya ‘Panggoba’ dan sinematografi, serta minat untuk praktik pembuatan film secara langsung, mengindikasikan dampak positif dan berkelanjutan dari kegiatan ini. Hasilnya adalah 68 generasi muda yang terlibat dalam program ini memiliki peningkatan pengetahuan dan minat di bidang sinematografi. Program ini direkomendasikan untuk berlanjut dengan pelatihan praktis, mendorong generasi muda untuk menghasilkan film bertema budaya Gorontalo.
Pendampingan dalam Membaca, Berpikir, dan Menulis Kritis pada Mahasiswa A, Hermila; Juniarti, Gita; Fitroh, Ismaul; Bau, Rahmat Taufik R.L.; Mursalim, Muhammad Akram
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 8 No. 01 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v8i01.2534

Abstract

Technology can help get work done, but the presence of technology also has the potential to reduce students' critical thinking because technology can complete student work, so students do not need to read and write. It encourages the community service team to carry out activities by critically assisting students in reading, thinking, and writing. The service is carried out using a PAR approach, starting with research about the relation of students' interest in reading and their critical thinking. It is used as a basis for socialization about scientific literacy. After it, the community service team held discussions, asked questions about the books the students had read, and encouraged students to write their critical thoughts into essays. The results showed that 49 students had completed scientific articles based on their critical thinking. This activity is in partnership with GRAIM Unity literacy community and was held from February to June 2023.