Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Alat Ukur Timbangan Badan dan Tinggi Badan Otomatis Berbasis Arduino Dengan Output Suara Raymundus Bagus; Lanny Agustine; Diana Lestariningsih
Widya Teknik Vol. 18 No. 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v18i2.1921

Abstract

Pada alat timbangan digital dan pengukur tinggi badan yang ada di pasaran saat ini masih menggunakan jarum ataupun meteran sebagai penunjuk berat maupun tinggi badan dari seseorang. Maka dari itu, pada pembuatan alat yang berjudul Alat Pengukur Berat Badan dan Tinggi Badan Otomatis Berbasis Arduino dengan output suara dapat menjadi pembaharuan dalam hal alat ukur dan juga diharapkan dapat membantu untuk kalangan penyandang tunanetra. Alat ini akan mengukur berat badan dan tinggi badan seseorang sekaligus dalam satu kali pengukuran, kemudian hasil dari berat dan tinggi badan tersebut dihubungkan dengan speaker sehingga pengguna dapat mendengar berapa berat dan tinggi badannya sendiri. Pada alat timbangan digital dan pengukuran tinggi badan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno untuk memproses data keluaran dari sensor berat badan dan tinggi badan. Kedua sensor berat (HX711) dan tinggi (VL53LOX) badan di hubungkan dengan mikrokontroler Arduino Uno dengan komunikasi serial SDA(Serial Data) dan SCL(Serial Clock) dalam prosess pemgiriman keluaran data. Hasil keluaran yang berupa berat dan tinggi diproses didalam Arduino Uno, kemudian ditampilkan pada LCD dan dikeluarkan juga ke modul suara DFMiniPlayer melalui pin digital audio output. Hasil keluaran berupa berat dan tinggi dihubungkan dengan speaker sehingga dapat didengar oleh pengguna alat tersebut. Pada alat yang telah dibuat cukup berhasil dalam pengujian. menghasilkan selisih nilai berat maksimal 1 kg, begitu juga untuk nilai tinggi menghasilkan selisih nilai sebesar 1 cm, dan hasil klasifikasi BMI menghasilkan selisih 0,02. spesifikasi suara juga berhasil di dengar oleh pengguna sehingga pengguna dapat mengetahui berat serta tinggi dan juga hasil klasifikasi BMI mereka. Hanya saja kualitas dari suara yang masih belum sempurna dikarenakan menggunakan speaker dan modul amplifier yang sederhana.
Mesin penggiling bumbu pecel otomatis berbasis Arduino Yuli Prastiawati; Diana Lestariningsih; Andrew Joewono
Widya Teknik Vol. 17 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v17i1.1959

Abstract

Pecel adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari rebusan sayuran yang dihidangkan dengan disiram sambal kacang.Berawal dari pembuatannya yang menggunakan sistem tradisional atau manual (menggunakan cobek dan ulekan) menggambarkan bahwa pembuatan sambal pecel ini membutuhkan tenaga, kesabaran, waktu dan keahlian yang lebih untuk membuatnya.Dengan melihat kemajuan zaman yang semakin berkembang terdapat ide untuk membuat mesin penggilingan sambal pecel berbasis arduino. Dalam pembuatan sistem perancangan ini diwujudkan dengan menggunakan mikrokontroler, driver relay, kontaktor, push button, motor penggerak sebagai komponen utama. Penggilingan tersebut terdapat LCD untuk menampilkan inputan Sistem pengolahan terdapat 3 tombol yang berbeda dari 1kg-3kg yang betujuan untuk pemilihan penggilingan sesuai takaran, namun takaran tersebut masih manual. Sehingga proses pengolahan penggilingan dari 1kg-3kg mempunyai waktu yang berbeda – beda yang terdapat pada inisialisasi pemrograman mikrokontroler arduino. Untuk hasil output yang diolah dari proses penggilingan akan dilakukan modifikasi pada mesin agar bumbu yang diolah akan berbentuk persegi panjang. Saat proses tombol yang ditekan dan proses penggilingan motor tersebut akan berhenti sesuai dengan waktu yang telah diprogram. Pada tugas akhir ini alat yang dibuat untuk mempermudah usaha home industry dan melestarikan makanan tradisional khas pulau jawa tanpa mengabaikan kualitas produksi dan meningkatkan mutu produksi tanpa mengabaikan kehigienisan hasil produksi.
Battery Charge Controller Sistem Hybrid Andrian Tantama; Diana Lestariningsih; Andrew Joewono
Widya Teknik Vol. 18 No. 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v18i1.2084

Abstract

Pada era sekarang kebutuhan akan sumber energi menjadi salah satu kebutuhan utama, akan tetapi pada daerah-daerah tertentu untuk mendapatkan pasokan listrik masih sangatlah minim. Tercatat pada peta ketenagalistrikan, terdapat 12.659 desa yang belum memperoleh aliran listrik secara memadai. Bahkan 2.519 desa diantaranya masih benar-benar gelap (tidak tersentuh aliran listrik). Sejauh ini berdasarkan data potensi desa dari BPS, jaringan PLN baru menjangkau 69.531 atau sekitar 85% dari 82.190 desa di Indonesia, dan 2.519 desa dari 12.659 desa sisanya tidak mendapatkan akses listrik sama sekali. Hal ini dikarenakan sumber akses energi listrik yang sangat kurang (data kementrian ESDM, 2017). Untuk mengatasi krisis tersebut maka pemanfaatan energi matahari sebagai sumber alternatif diperlukan saat ini. Disamping jumlahnya yang tidak terbatas, pemanfaatannya juga tidak mencemari polusi dan merusak lingkungan. Cahaya dari matahari dapat dikonversikan dengan menggunakan photovoltaic (PV) atau yang biasa disebut panel surya. Dengan melakukan kombinasi teknologi energi terbarukan dengan generator pembakaran seperti genset dan penyimpanan baterai, adalah mungkin untuk menghasilkan listrik pada daerah-daerah yang minim pasokan listrik secara kompetitif. Sistem ini disebut sebagai sistem energi hybrid dan digunakan untuk menyediakan listrik bagi pedesaan di negara-negara berkembang khususnya di Indonesia. Alat ini akan mengombinasi antara energi terbarukan dan genset untuk menyediakan listrik didaerah yang minim akan pasokan listrik. Sistem ini bekerja secara bergantian untuk mensuplai sebuah beban AC. Pada alat ini tegangan aki akan menjadi sumber utamanya. Jika tegangan aki berada dibawah 11.2 V maka genset akan menggantikan aki sebagai tegangan supply pada beban hingga tegangan aki kembali diatas 13 V. Selama proses perpindahan sumber terjadi delay 5 detik agar kontaktor berjalan dengan stabil.
Monitoring Kinerja Mesin Pada Mobil Berbasis Web Kevin Julian; Diana Lestariningsih; Yuliati Yuliati; Peter Rhatodirdjo; Widya Andyardja; Hartono Pranjoto
Widya Teknik Vol. 18 No. 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v18i1.2088

Abstract

OBD II (On Board Diagnostic II) merupakan sebuah alat yang digunakan agar setiap data sensor yang telah diolah pada ECU (Engine Control Unit) dapat diambil oleh user. Pada dasarnya setiap alat OBD II sudah disertai dengan hardware penunjangnya yang dapat mengetahui setiap kerusakan pada mobil. Suatu komponen pada mobil dapat dianggap rusak ketika data yang diambil oleh sensor tidak sesuai dengan data yang telah ada pada software OBD II. Pada tugas akhir ini, OBD II akan dibuat ulang dengan menggunakan modul bluetooth OBD II yang akan dihubungkan ke mikrokontroler ATMega164. Mikrokontroler nantinya berguna untuk meminta dan mengolah data yang didapat dari ECU. Data yang didapat dari ECU merupakan nilai hexadecimal yang nantinya akan di konversi ke nilai desimal agar mudah dibaca. Setelah nilai tersebut di konversikan, maka nilai desimal tersebut akan dikirim ke internet menggunakan modul GSM, yaitu SIM808. Data yang telah dikirim akan masuk ke database yang nantinya dapat dibuka dengan menggunakan domain yang telah diatur sebelumnya.
Meja Tulis Adjustable dengan Konsep Smart Furniture Aldo Siswanto; Rasional Sitepu; Diana Lestariningsih; Lanny Agustine; Albert Gunadhi; Widya Andyardja
Widya Teknik Vol. 19 No. 2 (2020): November
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v19i2.2670

Abstract

Keterbatasan ruang menjadi salah satu permasalahan dalam ruangan lingkup tempat tinggal. Salah satu faktor yang memicu keterbatasan ruang adalah furnitur yang digunakan memakan ruang yang cukup besar, dengan fungsi furnitur yang sangat terbatas. Smart furniture merupakan desain furnitur yang bersifat multifungsi dan dibuat dengan tujuan menghemat ruang namun tetap memaksimalkan fungsinya. Aplikasi smart furniture di Indonesia masih sangat sedikit dan belum dikenal secara umum, sehingga furnitur di Indonesia umumnya masih menghabiskan banyak ruang. Dengan demikian muncul ide untuk membuat furnitur berupa meja tulis dengan fitur tinggi yang adjustable dan mengandung konsep smart furniture. Fitur adjustable pada meja tulis tersebut menggunakan mekanisme batang ulir yang diputarkan dengan motor DC torsi tinggi 12v-24v dan dikendalikan oleh pengguna menggunakan tombol untuk mengatur ketinggiannya, sehingga memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai standing desk. Dengan konsep smart furniture, desain alat ini dibuat minimalis sehingga dapat menghemat ruang, namun memiliki fungsi maksimal. Bentuk fisik alat ini dipertimbangkan agar tetap memberikan kenyamanan bagi pengguna. Hasil yang diharapkan dengan realisasi alat ini adalah masyarakat menjadi lebih mengenal konsep smart furniture dan memanfaatkannya sebagai solusi untuk masalah keterbatasan ruang, misalnya dalam tempat tinggal minimalis seperti apartemen.
ALat Pendeteksi, Penghisap dan Penyaring Asap Rokok Marvin Otista Hananta; Diana Lestariningsih Antonia; Yuliati Yuliati; Lanny Agustine
Widya Teknik Vol. 21 No. 1 (2022): May
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v21i1.4204

Abstract

Asap Rokok menghasilkan banyak efek negatif saat terhirup masuk kedalam tubuh yang dapat terjadi pada perokok aktif maupun perokok pasif. Pemerintah telah berusaha mengadakan ruangan atau area khusus untuk merokok di area publik tetapi kurang efektif dalam mengurangi masalah asap rokok karena tidak ada kesadaran kedisiplinan perokok aktif saat merokok. Hal ini sangat merugikan bagi perokok pasif yang terpapar asap yang dihasilkan oleh perokok aktif. Oleh karena hal tersebut, dirancang alat yang mampu mendeteksi gas Carbon Monoxide (CO) yang terdapat didalam asap rokok. Alat menggunakan sensor  MQ7 yang mampu mendeteksi gas Carbon Monoxide (CO). Gas CO yang terdeteksi oleh sensor, dalam bentuk data diolah Arduino Nano kedalam satuan ppm untuk mengaktifkan sistem penghisap dan penyaring. Alat melakukan 3 tahap penyaringan yaitu ESP filter, HEPA filter dan Carbon Aktif filter. LED indikator warna hijau menandakan udara bersih dengan nilai < 20 ppm dan LED indikator warna merah menandakan udara kotor dengan nilai >= 20 ppm. Alat dapat berfungsi dengan baik, mampu untuk mendeteksi, menghisap, dan menyaring gas CO asap rokok, dengan nilai gas CO sebelum penyaringan ≥ 20 ppm dan nilai gas CO setelah penyaringan 3,1 ppm.
Perancangan Tensimeter Digital dan Pengiriman Data Ke Monitoring Pusat Austin Yulius Darmawan; Diana Lestariningsih Antonia; Peter R. Angka; Lanny Agustine; Yuliati Yuliati
Widya Teknik Vol. 21 No. 2 (2022): November
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v21i2.4477

Abstract

Penggunaan tensimeter di Rumah Sakit minimal 2 kali sehari. Data hasil pengukuran dicatat secara manual oleh perawat secara manual dan harus direkap di kantor pusat perawatan. Hal ini terkadang terjadi kesalahan dalam pengerjaannya dikarenakan faktor manusia.  Untuk membantu perawat dalam pengukuran dan mengurangi kesalahan pencatatan maka dirancang tensimeter digital yang mudah dalam penggunaannya dan hasil pengukuran dikirim secara wireless di kantor pusat perawatan.Perancangan hardware terdiri dari 2 bagian yaitu tensimeter digital dan monitoring pusat. Tensimeter digital diletakkan dipergelangan tangan pasien. Rancangan tensimeter digital  terdiri dari sensor MPX5050DP, motor DC, solenoid valve, Arduino Nano, LCD dan module NRF24L01. Rancangan monitoring pusat terdiri dari module NRF24L01, Arduino Mega 2560 dan LCD. Data hasil pengukuran terdiri dari besar tekanan darah dan detak jantung pasien. Selanjutnya data dikirimkan secara wireless ke kantor pusat perawatan. Monitoring pusat akan menampilkan besar tekanan darah, detak jantung dan nomer urut pasien.Hasil pengukuran dari rancangan tensimeter digital dibandingkan dengan tensimeter digital merk GOSH. Keakuratan tensimeter digital hasil perancangan adalah 92,77% tekanan systole, 91,18% tekanan diastole, dan 96,93% untuk heart rate. Pengiriman data hasil pengukuran secara wireless ke monitoring pusat dapat dilakukan sampai dengan 15 meter pada lantai yang sama dan ˂ 5 meter pada lantai yang berbeda.
Detektor Kondisi Psikologis Tubuh Berdasar Suhu Tubuh, Heart Rate dan Galvanis Skin Rensponse yang Terukur pada Tangan Kanan Leon Cicero Sinaga; Diana Lestariningsih Antonia; Hartono Pranjoto; Andrew Joewono; Albert Gunadhi; Lanny Agustine
Widya Teknik Vol. 22 No. 2 (2023): November
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v22i2.4882

Abstract

Penelitian ini mengembangkan perangkat untuk mendeteksi kondisi psikologis tubuh dalam 3 tingkatan yaitu rileks, tenang dan stres berdasarkan pengukuran suhu tubuh (derajat celcius), heart rate (bpm), dan konduktivitas kulit (GSR) hanya pada pada tangan kanan. Kondisi rileks ditandai dengan suhu tubuh antara 36-37 oC, heart rate antara 60-70 bpm, dan GSR  antara 0,4-1 µmho. Kondisi tenang ditandai dengan suhu tubuh antara 35-35,9 oC, heart rate antara 71-90 bpm, dan GSR  antara 1,1-1,4 µmho. Kondisi stres ditandai dengan suhu tubuh lebih rendah dari 33 oC, heart rate antara 100-140 bpm, dan GSR lebih dari 4,1 µmho. Pengujian perangkat dilakukan pada 4 orang subyek sehat. Kondisi rileks dan tenang disimulasikan dengan pengujian pada subjek sesaat setelah bangun tidur. Kondisi stres disimulasikan dengan pengujian  setelah subyek berolahraga ringan selama 15 menit. Hasil pengujian menunjukkan perangkat dapat mengukur suhu tubuh dan heart rate dengan akurasi 98,7% dan 93,7%. Ketepatan deteksi kondisi psikologis tubuh berdasarkan heart rate dan GSR sudah sesuai desain. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa simulasi olahraga pada orang sehat belum dapat memenuhi rentang parameter suhu tubuh untuk kondisi stres. 
Sabuk Berkamera Sebagai Alat Bantu Mobilitas Tunanetra Oktavia I Leli; Diana Lestariningsih; Peter R Angka; Rasional Sitepu; Lanny Agustine; Andrew Joewono; Albert Gunadhi
Widya Teknik Vol. 23 No. 1 (2024): May
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v23i1.5800

Abstract

Salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) tipe A untuk paratunanetra yaitu SMP-LB YPAB yang terletak di Gebang Putih 5 Surabaya mengajarkan siswanya untuk berjalan mandiri tanpa menggunakan bantuan tongkat tunanetra terutama dilingkungan sekolah, asrama dan rumah masing – masing siswa. Hal ini menjadi kesulitan tersendiri bagi parasiswa tunanetra khususnya untuk siswa baru yang belum mempunyai keberanian berjalan secara mandiri. Untuk memenuhi pembelajaran tersebut biasanya siswa menghitung langkah kaki yang mereka lakukan untuk menuju suatu tempat tertentu atau mereka berbaris saling memegang pundak salah satu siswa yang sudah mengenal area yang akan dituju. Untuk membantu mengatasi hal tersebut khususnya untuk parasiswa baru tunanetra di SLB tipe A tersebut dan untuk membantu semua paratunanetra pada umumnya maka dirancang sabuk berkamera dengan output suara yang dapat mengidentifikasi obyek manusia dan benda pada umumnya. Sistem sabuk berkamera terdiri dari kamera, rasberry pi dan earphone. Hasil pengambilan obyek dari kamera akan diproses dengan menggunakan model MobileNet-SSD 200. Identifikasi obyek akan diubah menjadi suara dengan bantuan Google text-to-Speech (gTTS). Hasil pengujian pada sistem adalah bahwa untuk mengidentifikasi seluruh obyek yang terekam, sistem membutuhkan waktu selama 1 menit 17 detik. Identifikasi obyek yang dilakukan, dihitung dalam bentuk prosentase. Hasil prosentase identifikasi keyakinan obyek manusia yang berada didalam ruangan sebesar 73%-83% dan yang berada diluar ruangan sebesar 62%-79% dengan jarak efektif obyek 1m – 5m. Untuk keberhasilan dalam mendeteksi benda di dalam ruangan sebesar 62%-80% dan di luar ruangan sebesar 65%-73% dengan jarak efektif obyek 1m – 5m. Tingkat akurasi keseluruhan obyek yang dapat diidentifikasi didalam ruangan 70,5% dan diluar ruangan 68,57%.
Rancang Bangun Mesin Pencacah (Chopper) Biomassa Hijauan Batang Sorghum (Sorghum Bicolor L. Moench) Sebagai Bahan Baku Silase Pakan Ternak Ruminansia Yuliati Yuliati; Hadi Santosa; Diana Lestariningsih
Widya Teknik Vol. 23 No. 2 (2024): November-Profesi Insinyur
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v23i2.6099

Abstract

Tanaman sorghum ini antara lain memiliki nilai ekonomis yang tinggi, prospektif dan zero waste karena semua bagian tanaman mulai dari batang, daun hingga bijinya dapat dimanfaatkan. Namun di sisi lain, pengembangan tanaman sorghum di Indonesia tidak cukup signifikan dan belum mendapat prioritas untuk dikembangkan. Hal ini tentunya merupakan tantangan tersendiri dalam upaya pemanfaatan dan budidaya tanaman sorghum sehingga dapat meningkatkan produktivitas lahan, diversifikasi teknologi pengolahan pasca panen dan upaya peningkatan kesejateraan ekonomi petani sehingga pertanian Indonesia bisa makmur, maju, mandiri dan modern. Pakan ternak silase merupakan salah satu pengawetan pakan ternak dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak saat musim kemarau panjang agar tetap terjaga dan terjamin ketersediaannya. PT Agro Indah Permata 21 (PT AIP 21) mulai mengembangkan biomassa batang sorgum menjadi silase/ pakan ternak ruminansia sejak tahun 2020. Namun, saat ini mitra industri belum dapat memenuhi permintaan (demand) kebutuhan silase pakan ternak karena keterbatasan kapasitas dan teknologi proses produksi silase pakan ternak. Beberapa pekerjaan dalam proses produksinya masih dikerjakan secara manual khususnya teknologi mesin pencacah hujauan batang sorghum (chopper) yang hanya mampu berkapasitas maksimum ± 7-8 ton/ hari. Berpijak pada kelemahan proses yang teridentifikasi, maka alternatif solusi yang diajukan pada penelitian ini adalah rancang bangun mesin pencacah hijaun batang sorghum sebagai bahan baku silase ternak ruminansia. Hasil utama penelitian ini adalah implementasi produk teknologi mesin pencacah hijaun batang sorghum sebagai bahan baku silase pakan ternak ruminansia. Prinsip kerja mesin chopper ini adalah bahan baku hijaun batang sorghum dimasukkan ke dalam ruang pencacahan dan dipotong menjadi potongan-potongan kecil dengan pisau pencacah yang berputar dengan kecepatan tinggi. Mesin chopper ini mampu beroperasi secara kontinyu dengan kemampuan kapasitas pencacahan ± 4 ton/ jam. Adapun Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) mesin ini mencapai level 8 karena telah teruji dalam lingkungan pabrik silase yang sebenarnya.